Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

June 27, 2022

RENUNGAN HARIAN, MINGGU 3 JULI 2022

 

Kalender Liturgi Minngu  3 Jul 2022
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Yes 66:10-14c
Bersukacitalah bersama dengan Yerusalem,  bersorak-sorailah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah bersama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang berkabung karenanya!  supaya kamu mengisap dari susu yang menyegarkan dan menjadi kenyang, supaya kamu menghirup dan menikmati dari dadanya yang bernas. Sebab beginilah firman Tuhan: Sesungguhnya, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir; kamu akan menyusu, akan digendong, akan dibelai-belai di pangkuan. Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah kamu akan Kuhibur; kamu akan dihibur di Yerusalem. Apabila kamu melihatnya, hatimu akan girang,  dan kamu akan seperti rumput muda yang tumbuh dengan lebat; maka tangan Tuhan akan nyata kepada hamba-hamba-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm  66:1-3a.4-5.6-7a.16.20
Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi.
*Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi,  mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian!  Katakanlah kepada Allah,
"Betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu!"  *Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, seluruh bumi memazmurkan nama-Mu. Pergilah dan lihatlah karya-karya Allah;
Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia.
*Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang berjalan kaki menyeberangi sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita karena Dia,  yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya.
*Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takwa pada Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadapku. Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku, dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku.

Bacaan II  Gal 6:14-18
Saudara-saudara,
  aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku  dan aku bagi dunia. Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya. Bagi semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat. Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus.  Saudara-saudara, kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai roh kamu.  Amin.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Kol 3:15a.16a
Hendaklah damai sejahtera Kristus menguasai hatimu, dan perkataan Kristus diam di antara kamu, dengan segala kekayaannya.

Bacaan Injil  Luk  10:1-12.17-20
Sekali peristiwa  Tuhan menunjuk tujuh puluh murid. Ia lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya  ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka, "Tuaian memang banyak, tetapi pekerjanya sedikit!  Sebab itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, agar Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.  Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba  ke tengah-tengah serigala.  Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut,  dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalau memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu 'Damai sejahtera bagi rumah ini'. Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera,  maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, salammu akan kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu  sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.  Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kamu masuk ke dalam sebuah kota dan diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu,  dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ. Dan katakanlah kepada mereka,  'Kerajaan Allah sudah dekat padamu'. Tetapi jika kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah, 'Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami  kami kebaskan di depanmu!  Tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat!  Aku berkata kepadamu: Pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya  daripada kota itu." Sesudah menyelesaikan perutusannya, ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira,  dan berkata, "Tuhan, setan-setan pun takluk kepada kami demi nama-Mu." Lalu kata Yesus kepada mereka, "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.  Sesungguhnya Aku telah memberi kamu  kuasa untuk menginjak-injak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh,  sehingga tidak ada yang dapat membahayakan kamu.  Namun demikian, janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu,  tetapi bersukacitalah karena namamu terdaftar di surga."
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Disebuah sekolah, seorang anak berkata kepada teman temannya,” Apa yang tidak dapat dibeli dengan uang sekarang ini?  Katakan dan saya akan menyampaikannya kepada orang tua saya. Apa yang tadinya tidak mungkin, dengan uang akan menjadi mungkin” Ini adalah sebuah kesombongan. Anak ini mengira uang adalah segala galanya.  Non scholae,sed vitae discimus, sebuah pepatah Latin yang artinya  “Kita belajar bukan untuk sekolah (memperoleh ijasah) , tetapi untuk hidup” Begitulah Yesus mengajar para murid-Nya, Yesus menggembleng mereka, bukan sekedar pemahaman intelektual namun juga soal hati yang menghayati setiap bulir ajaran-Nya, melalui karya belas kasih pada sesama. Yesus mengutus murid murid untuk mewartakan Kabar Gembira bahwa setiap orang dicintai Allah dan diberi damai sejahtera. Yesus yang mengenal setiap orang yang dipanggil dan diutus-Nya ingin melihat bagaimana cinta dan damai yang telah mereka rasakan dapat dialami juga oleh setiap orang yang mereka jumpai dalam perutusan.  Bagi Yesus , tidak ada istilah “anak emas” Yesus tidak melihat murid murid-Nya  karena materi, kedudukan dan kepintaran. Bagi Yesus , hal  yang terpenting adalah kesediaan mereka untuk diutus dan keinginan untuk terus belajar. Karena itu, Yesus semakin menantang mereka untuk tidak membawa pundi pundi , bekal  atau kasut. Para murid harus fokus kepada pewartaan  tanpa terikat dan tergantung pada materi Mereka tidak perlu cemas akan hal hal duniawi karena Dia sendiri akan menyertai mereka. Yesus sudah bernubuat,  “Aku mengutus kamu seperti anak domba ditengah tengah serigala”  Para murid akan mengalami banyak tantangan dan perjuangan. Misalnya berupa penolakan dari orang orang yang mereka jumpai. Namun , tantangan yang lebih berat yaitu menaklukkan keegoisan diri sendiri untuk setia dalam perutusan Yesus.

Butir permenungan.

Bagaimana dengan perutusan kita selama ini ? Tempat pertama perutusan kita mulai dari keluarga . Perutusan dalam keluarga dapat diungkapkan melalui komunikasi antar anggota keluarga, sikap lemah lembut,  tidak mau menang sendiri, rendah hati, saling menerima pribadi lain apa adanya dan saling menjaga kerukunan. Semua ini tidak bisa dibeli dengan uang.

Doa

Ya Tuhan yang mahabaik, kami percaya bahwa Engkau senantiasa menyertai kami umat-Mu sampai akhir zaman. Semoga hatiku terbuka untuk melihat tanda tanda kehadiran-Mu yang menyelamatkan dalam setiap peristiwa hidup yang kami alami.  Amin.

 

 

 

 

Hendaklah damai sejahtera Kristus menguasai hatimu, dan perkataan Kristus diam di antara kamu, dengan segala kekayaannya.


RENUNGAN HARIAN, SABTU 2 JULI 2022

Kalender Liturgi Sabtu  2 Jul 2022

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Am 9:11-15
Tuhan bersabda,  "Pada hari itu  Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh.  Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya. Aku akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala, supaya mereka menguasai sisa-sisa bangsa Edom dan segala bangsa yang Kusebut milik-Ku," demikianlah sabda Tuhan yang melakukan hal ini.  "Sungguh, waktunya akan datang," demikianlah sabda Tuhan, "bahwa pembajak dan penuai akan susul-menyusul,  demikian juga pengirik buah anggur dan penabur benih. Gunung-gunung akan mengalirkan anggur baru, dan segala bukit akan kebanjiran. Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel; mereka akan membangun kota-kota yang lengang  dan mendiaminya. Mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan minum anggurnya. Mereka akan membuat kebun buah-buahan dan makan buahnya.  Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada mereka," sabda Tuhan, Allahmu.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 85:9.11-12.13-14
Tuhan berbicara tentang damai kepada umat-Nya.
*Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya mereka jangan kembali kepada kebodohan?
*Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan menjenguk dari langit.
*Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberi hasilnya. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakangnya.

Bait Pengantar Injil  Yoh 10:27

Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan.  Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.

Bacaan Injil  Mat 9:14-17
Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata, "Kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi mengapa murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka, "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita  selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan tiba waktunya mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa." Tak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian, kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya. Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru, dan dengan demikian, terpeliharalah kedua-duanya."
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Setiap agama memiliki tradisi puasa yang dikaitkan dengan soal makan dan minum. Pertanyaannya, bagaimana kah berpuasa yang benar menurut ajaran Gereja Katolik? Apa alasan kita berpuasa dan berpantang? Bagi orang Katolik,puasa dan pantang adalah tanda pertobatan, ungkapan penyangkalan diri dan kehendak untuk mempersatukan pengorbanan kita dengan pengorbanan Yesus di kayu salib sebagai silih bagi dosa kita. Dalam masa Pra Paskah , puasa, pantang dan doa disertai amal kasih. Karena itu pantang dan puasa merupakan latihan rohani yang mendekatkan kita pada Tuhan dan sesama., dan bukan tujuan lain, seperti supaya tetap langsing, sakti, menghemat dan sebagainya. Jika kita faham mengenai tujuan berpuasa, kita akan menjadi bijaksana dan tidak akan bertanya seperti murid murid Yohanes, "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" . latar belakang pertanyaan tersebut adalah aturan yang ketat tentang waktu puasa. Dengan  kata lain, pelaksanaan puasa harus lahir dari hati bukan dari aturan belaka. Bagi Yesus, kesempatan ini adalah saat yang tepat untuk mengajar mereka mengenai  puasa yang benar. Puasa mestinya dilakukan karena kebutuhan misalnya masa perkabungan atau penantian. Yesus menggambarkan masa perkabungan itu adalah saat mempelai diambil dari tengah tengah para sahabat. Saat itulah mereka akan berpuasa, dan mempelai itu adalah Yesus Kristus. Selagi Sang Mempelai bersama para murid-Nya, tentu mereka tidak berpuasa.

Butir permenungan.

Kita perlu menyadari dan memahami bahwa puasa juga menyangkut soal  menyelaraskan sikap dan kehendak kita dengan kehendak Allah sebagai mana ditegaskan Nabi Yesaya :” Berpuasa yang Kukehendaki ialah: Engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan tali-tali kuk; membagi-bagikan rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian, dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!  Mari kita melakukan puasa dan pantang yang dikehendaki Allah, dan bukan selera kita.

Doa.

Ya Tuhan yang mahabaik, bimbinglah dan tuntunlah kami umat-Mu agar dapat melakukan puasa dan pantang sesuai dengan kehendak-Mu. Amin.

 

 

Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan.  Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.

RENUNGAN HARIAN, JUMAT 1 JULI 2022

Kalender Liturgi Jumat 1 Jul 2022

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Am  8:4-6.9-12
Dengarkanlah ini, kalian yang menginjak-injak orang miskin, dan yang membinasakan orang sengsara di negeri ini;  kalian yang berpikir,  "Kapan pesta bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum? Kapan hari Sabat berlalu, supaya kita boleh berdagang terigu? Kita akan memperkecil takaran,  menaikkan harga dan menipu dengan neraca palsu. Kita akan membeli orang papa dengan uang dan membeli orang miskin karena sepasang kasut. Kita akan menjual terigu tua." "Pada hari itu akan terjadi," demikianlah firman Tuhan Allah,  "Aku akan membuat matahari terbenam di siang hari  dan membuat bumi gelap pada hari cerah.  Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul setiap kepala.  Kalian akan berkabung seperti atas kematian anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih." "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan Allah, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan sabda Tuhan. Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari sabda Tuhan, tetapi tidak menemukannya." 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm  119:2.10.20.30.40.131
Manusia hidup bukan dari roti  tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
*Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela,
yang hidup menurut sabda Tuhan.  *Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, jangan biarkan aku menyimpang dari perintah-Mu.
*Hancurlah jiwaku karena rindu  kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu.
*Aku telah memilih jalan kebenaran,  dan telah menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.
*Sesungguhnya aku rindu kepada titah-titah-Mu,  hidupkanlah aku dengan keadilan-Mu!
*Mulutku kungangakan dan megap-megap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.

Bait Pengantar Injil
Mat 11: 28
Datanglah pada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat, maka Aku akan membuat kalian lega.

Bacaan Injil  Mat  9:9-13
Pada suatu hari Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai.  Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah Aku." Matius segera berdiri dan mengikut Yesus. Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa,  makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Melihat itu orang-orang Farisi berkata kepada murid-murid Yesus, "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Yesus mendengarnya dan berkata, "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.Maka pelajarilah arti sabda ini,  'Aku menginginkan belas kasihan, bukan persembahan.' Aku datang bukannya untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Dalam salah satu audensinya, Paus Fransiskus mengatakan  “Tuhan tidak bosan bosannya mengampuni kita, hanya kitalah yang bosan datang minta ampun kepada Tuhan” Belas kasih dan kerahiman Allah yang sekarang mewarnai pelayanan pontifikal Bapa  Suci Fransiskus. Itu sejalan dengan motto pelayanannya : “Miserando atque eligendo” atau karena belas kasih dan Ia memilihnya.  Kerahiman dan belas kasih berkaitan dengan rasa tidak tega sekaligus  cinta yang mendalam. Cinta yang mendalam , yang diwarnai dengan pengorbanan atau pemberian diri membuat orang yang dicintainya itu bebas dan berkembang. Inilah hati Allah yang tampak dalam diri Yesus dalam kisah Injil hari ini. Yesus tidak tega melihat Matius dipojokkan dan tidak dianggap manusia. Urusan mengelompokan orang rupanya memang urusan yang rumit. Sudah sejak zaman Yesus , orang terbiasa membagi bagi kelompok masyarakat. Ukuran yang sering mereka pakai adalah ukuran hidup keagamaan. Celakanya adalah kelompok yang satu memandang rendah kelompok lain yaitu para pemungut cukai. Yesus tentu saja tidak setuju  dengan pengelompokan seperti itu. Ia mendobrak sistem kemasyarakatan  yang ada karena sistem tersebut selalu melahirkan  kelompok tertindas dan terpinggirkan. Yesus menyapa mereka yang tersingkir dan mau tinggal bersama mereka sebagai suatu bentuk penolakan atas  pengelompokan masyarakat. Tindakan Yesus memanggil Matius , pemungut cukai itu , dan makan bersama menjadi bentuk kritik dan sekaligus menunjukkan bahwa tawaran keselamatan Allah berlaku untuk semua orang. Oleh karena itu, siapa saja boleh turut serta dalam karya penyelamatan Allah.  Syaratnya adalah kerelaan untuk bertobat dan hidup dalam kasih Allah.  Dalam hidup, orang yang sudah terpuruk sering malu untuk bangkit, Ada yang malah menyembunyikan diri. Mari kita cari dan rangkul mereka. Justru orang orang seperti merekalah yang membutuhkan kasih dan perhatian. Ingatlah selalu kata kata Yesus bahwa yang memerlukan dokter adalah orang sakit dan bukannya orang sehat.

Butir permenungan.

Kisah panggilan Matius ini merupakan kisah panggilan yang unik. Matius tidak dipanggil ketika ia sedang berdoa di bawah pohon rindang, ia tidak dipanggil ketika sedang berbuat amal kepada orang lain.  Matius dipanggil dalam kondisi yang ‘tidak ideal’. Yesus memanggilnya ketika ia sedang duduk di kantornya, kantor yang dijauhi banyak orang. Matius tidak dipanggil ketika sedang duduk termenung di rumah doa atau tempat ziarah.  Ia sungguh dipanggil dari keadaan aslinya, keadaan real dirinya saat itu. Matius yang pemungut cukailah yang dipanggil oleh Yesus untuk mengikuti-Nya. Pemungut cukai tentu bukan orang yang diharapkan oleh masyarakat pada umumnya. Ia justru adalah orang yang dijauhi dan dihindari orang, bahkan ia dianggap berdosa besar dan tidak termasuk orang yang akan mendapat rahmat keselamatan. Nasib seorang pemungut cukai hanya ditentukan oleh tindakannya memungut pajak yang besar dan menindas dari orang lain.  Allah Bapa Maha Pengasih, kami mohon dipenuhi oleh Sabda-Mu dan semoga karya kami memberi kesaksian atas pemeliharaan-Mu terhadap setiap orang.  Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.

Doa.

Tuhan yang maharahim, secara tidak sadar kami sering berlaku seperti orang orang Yahudi dan Farisi. Kami kadang merasa diri lebih baik daripada orang orang yang berdosa. Sadarkanlah kami bahwa Engkau mencari dan ingin menyembuhkan mereka. Jadikanlah kami alat-Mu untuk ikut ambil bagian dalam misi pelayan dalam rangka menyelamatkan mereka. Amin.

 

 

 

 

Datanglah pada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat, maka Aku akan membuat kalian lega.

 

 

 

June 22, 2022

RENUNGAN HARIAN, KAMIS 30 JUNI 2022

Kalender Liturgi Kamis 30 Jun 2022
PF Para Martir Pertama Umat di Roma
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Am 7:10-17
Sekali peristiwa Amazia, imam di Betel,  menyuruh orang menghadap Yerobeam, raja Israel, dengan pesan,  "Amos telah mengadakan persepakatan melawan tuanku di tengah-tengah kaum Israel. Negeri ini tidak dapat menahan segala perkataannya. Sebab beginilah kata Amos,  'Yerobeam akan mati terbunuh oleh pedang dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan."  Lalu berkatalah Amazia kepada Amos, "Hai Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah di sana makananmu! Dan bernubuatlah di sana! Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab inilah tempat kudus raja dan bait suci kerajaan."  Jawab Amos kepada Amazia,  "Aku ini bukan nabi, dan bukan termasuk golongan para nabi,  melainkan hanya seorang peternak dan pemungut buah ara hutan. Tetapi Tuhanlah yang mengambil aku  dari pekerjaan menggiring kambing domba, Tuhan bersabda kepadaku, 'Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel.'  Maka sekarang dengarkanlah sabda Tuhan. Engkau berkata, 'Janganlah bernubuat menentang Israel, dan jangan ucapkan perkataan menentang keturunan Ishak.' Sebab itu beginilah sabda Tuhan, 'Isterimu akan bersundal di kota, dan anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan tewas oleh pedang. Tanahmu akan dibagi-bagikan dengan memakai tali pengukur. Engkau sendiri akan mati di tanah yang najis, dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 19:8.9.10.11
Keputusan Tuhan itu benar, adil selalu.
*Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
*Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata berseri.
*Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
*Lebih indah dari pada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.

Bait Pengantar Injil  2Kor 5:19
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.

Bacaan Injil  Mat 9:1-8
Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri. Maka dibawalah kepadanya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh, "Percayalah, anak-Ku, dosamu sudah diampuni."  Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya,  "Ia menghujat Allah!" Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, "Mengapa kalian memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?  Manakah lebih mudah,
mengatakan, 'Dosamu sudah diampuni'  atau mengatakan, 'Bangunlah dan berjalanlah?' Tetapi supaya kalian tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh,  "Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!"  Dan orang itu pun bangun, lalu pulang. Maka orang banyak yang melihat hal itu takut, lalu memuliakan Allah, karena Ia telah memberikan kuasa sedemikian kepada manusia.
Demikianlah sabda Tuhan 

Renungan.

Harian Kompas memuat berita tentang siswa siswi SD Negeri Rebug, Purworejo, Jawa  Tengah menyeberangi Sungai Bedono dengan menggunakan rakit karena jembatan yang menjadi akses utama jebol diterjang banjir. Ironisnya jembatan itu sudah roboh sejak tahun 2014, tetapi belum dibenahi sampai sekarang. Ini menegaskan bahwa jembatan mempunyai fungsi yang sangat fital untuk menghubungkan satu daerah dengan daerah lain  atau mendekatkan satu dengan yang lain.  Jembatan juga sangat penting dalam hidup beriman , jembatan yang membawa kita dan sesama sampai kepada Yesus. Injil mengkisahkan dengan indah bagaimana seorang lumpuh yang dibawa kepada Yesus . Iman yang dia miliki di  jembatani oleh iman orang orang yang mengusungnya  dekat dengan Yesus sehingga ia beroleh kesembuhan. Oleh karena itu, alangkah sedih hati Yesus ketika jembatan iman itu hendak diputus oleh ahli Taurat. Mereka justru berpikiran jahat dan mengecam tindakan Yesus. Mereka mau merobohkan jembatan kasih antara Yesus dan orang beriman.  Panggilan untuk mengikuti Yesus merupakan perutusan untuk menjadi jembatan iman. Jembatan yang mengantar dan membawa diri kita  dan tentunya sesama sampai kepada Yesus. Sebab itu marilah kita menjadikan masyarakat , komunitas religius, keluarga, persekutuan doa dan sekolah sekolah sebagai jembatan iman. Jembatan yang menjadi akses dan penyalur belas kasih Allah kepada sesama.Berpalinglah sedikit saja, kepada para saudara kita yang menjadi pengungsi karena perang, yang tidak dapat tidur dan makan dengan nyaman. Barangkali hanya doa atau derma yang dapat kita amalkan, namun lakukanlah dengan sepenuh hati. Berilah dukungan dan perhatian bagi saudara saudara yang lemah, bukan malah menvonisnya  dan mem bully dengan kata kata yang pedas.  Berilah penghiburan bagi saudara yang sakit dan kesepian. Curahkanlah waktu dan tenaga bagi sesama yang butuh uluran tangan kita, bukan justru membiarkan mereka tertatih tatih dalam kesedihan dan kesulitan. Singkatnya jadilah jembatan iman dalam laku belas kasih  , dengan cara itulah kita menjadi murid murid Kristus.

Butir permenungan.

Yesus  menyembuhkan si lumpuh karena Ia melihat imannya yang begitu besar, Apakah kita sudah memiliki iman yang besar kepada Yesus , seperti si lumpuh yang percaya dan berharap hanya kepada-Nya?  Apakah kita juga mampu bersikap penuh syukur kepada Allah ketika melihat orang lain bahagia atau  mengalami peristiwa iman yang besar? Atau malah kita bersikap penuh curiga dan tidak suka?

Doa.

Ya Tuhan yang mahabaik, kami umat-Mu mohon ampun karena sering meragukan kehadiran dan campur tangan–Mu dalam kehidupan kami. Sadarkanah kami bahwa Engkau tidak pernah meninggalkan kami sendirian. Jauhkanlah kami dari sikap ragu ragu akan campur tangan-Mu dalam. kehidupan kami. Amin. 

 

 

 

 

 

 

Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.

 

June 20, 2022

RENUNGAN HARIAN, RABU 29 JUNI 2022

Kalender Liturgi Rabu 29 Jun 2022

Warna Liturgi: Merah

Bacaan I  Kis 12:1-11
Waktu terjadi penganiayaan terhadap jemaat, Raja Herodes mulai bertindak dengan keras  terhadap beberapa orang dari jemaat. Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang. Ketika ia melihat  bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi,  Ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi. Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya  di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak.  Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.  Pada malam  sebelum Herodes menghadapkannya kepada orang banyak,  Petrus tidur di antara dua orang prajurit,  terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu  prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu.  Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus, dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya .Kata malaikat itu kepadanya, "Bangunlah segera!"  Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus.  Lalu kata malaikat itu kepadanya, "Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!"  Petrus pun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya,  "Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!" Lalu ia mengikuti malaikat itu ke luar,  dan ia tidak tahu  bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi;  sangkanya ia melihat suatu penglihatan. Setelah mereka melalui tempat kawal pertama  dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota.  Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia.  Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata,  "Sekarang benar-benar tahulah aku  bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya  dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes
dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9
Tuhan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
*Aku hendak memuji Tuhan pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku.  Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
*Muliakanlah Tuhan bersama-sama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya.  Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
*Tujukkanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri,  dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan;  Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
*Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka.  Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan!
Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

Bacaan II  2Tim 4:6-8.17-18
Saudaraku terkasih,
  darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan, dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir, dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran  yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya;  bukan hanya kepadaku, tetapi juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa. Tuhan akan melepaskan daku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku,
sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga.  Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mat 16:18
Engkau adalah Petrus, di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.

Bacaan Injil  Mat 16:13-19

Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka, "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis,  ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi."  Lalu Yesus bertanya kepada mereka,  "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"  Maka jawab Simon Petrus,  "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"  Kata Yesus kepadanya,  "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus,  sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu,  melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
Demikianlah sabda Tuhan.
 

Renungan.

Kita sering mendengar mengenai Takhta Suci. Berbagai Dokumen Gereja selalu dihubungkan dengan ajaran dari Takhta Suci. Kalau ada sosialisasi aturan atau norma baru dalam liturgi misalnya, kita selalu menghubungkannya dari Takhta Suci. Siapa Takhta Suci? Takhta Suci itu menunjuk Takhta Sri Paus yang istilah lainnya ya Takhta Santo Petrus , Takhta Suci bukan untuk mengagungkan kedudukan atau jabatan  Bapa Suci atau Bapa Paus di Roma,  justru merupakan ungkapan syukur kepada Tuhan atas anugerah Gereja yang satu dan kudus, yang mesti tersebar diseluruh dunia , disatukan oleh Bapa Suci yang simbolnya ya Takhta Suci itu.  Meski menduduki Takhta, yang konotasinya menunjuk kedudukan raja, Gereja tetap memahami takhta suci untuk Sri Paus, atau takhta uskup disetiap keuskupan sebagai bentuk pelayanan kegembalaan .  Para gembala yang duduk di takhta pelayanan ini mesti melayani dengan sukarela , pengabdian dan berani menjadi teladan bagi kawanannya. Menjadi teladan merupakan hal yang sangat sulit karena berani menjadi serba pertama khususnya dalam semangat pengorbanan, kesucian dan pelayanan.

Butir Permenungan.

Marilah kita mensyukuri para gembala kita, Secara khusus kita mendoakan Bapa Suci  yang diserahi tugas sebagai pengganti Santo Petrus yang oleh Tuhan Yesus diserahi kunci Kerajaan Surga. Bapa Paus lah yang mempersatukan seluruh Gereja di dunia. Kita juga perlu berdoa untuk para uskup dan para imam. Para pemimpin Gereja barangkali banyak kelemahan dan mungkin kita umat sering kecewa kepada mereka, tetapi marilah kita tetap menghormati  “takhta”  atau kursi jabatan pelayanan mereka yang bagaimanapun juga tetap suci  karena dikaruniakan oleh Tuhan Yesus sendiri kepada mereka.

Doa.

Ya Tuhan yang maharahim, berilah kekuatan kepada para gembala-Mu agar tetap setia melaksanakan tugas penggembalaan . Amin

 

 

 

 

 

Engkau adalah Petrus, di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.

RENUNGAN HARIAN, SELASA 28 JUNI 2022

Kalender Liturgi Selasa 28 Jun 2022

PW S. Ireneus, Uskup dan Martir

Bacaan I  Am 3:1-8; 4:11-12
Hai orang Israel, Dengarkanlah sabda Tuhan tentang dirimu ini, tentang segenap kaum  yang telah Kutuntun keluar dari tanah Mesir.  Beginilah sabda-Nya,  "Hanya kalian yang Kupilih dari segala kaum di muka bumi.  Sebab itu Aku akan menghukum kalian karena kesalahanmu. Berjalankah dua orang bersama-sama jika mereka belum berjanji?  Mengaumkah seekor singa di hutan apabila tidak mendapat mangsa?  Bersuarakah singa muda dari sarangnya, jika belum menangkap apa-apa?  Jatuhkah seekor burung ke dalam perangkap di tanah,  apabila tidak ada jerat di sana?  Membingkaskah perangkap, jika tidak ada yag ditangkap?  Adakah sangkakala ditiup di suatu kota,  dan orang-orang tidak gemetar?  Adakah terjadi malapetaka di suatu kota, dan bukan Tuhan yang melakukannya? Sungguh, Tuhan Allah tidak berbuat sesuatu  tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi. Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut?  Tuhan Allah telah bersabda, siapakah yang tidak bernubuat?  Aku telah menjungkirbalikkan kota-kotamu seperti Allah
menjungkirbalikan Sodom dan Gomora, sehingga kalian menjadi seperti puntung yang ditarik dari kebakaran. Namun kalian tidak berbalik kepada-Ku. Sebab itu demikianlah akan Kulakukan kepadamu, hai Israel. Oleh karena Aku akan melakukan yang demikian kepadamu, maka bersiap-siaplah untuk bertemu dengan Allah, hai Israel."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 5:5-6.7.8
Tuhan, tuntunlah aku dalam keadilan-Mu.
*Engkau bukanlah Allah yang berkenan akan kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau benci terhadap semua orang yang melakukan kejahatan.
*Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu.
*Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau.

Bait Pengantar Injil  Mzm 129:5
Aku menanti-nantikan Tuhan,  Jiwaku mengharapkan sabda-Nya.

Bacaan Injil  Mat 8:23-27
Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu,  dan murid-murid-Nya mengikuti Dia.  Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu,  sehingga perahu ditimbus gelombang. Tetapi Yesus tidur.  Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya, "Tuhan, tolonglah, kita binasa!"  Yesus berkata kepada mereka,  "Mengapa kalian takut, hai orang-orang yang kurang percaya!"  Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau.  Maka danau menjadi teduh sekali.  Dan heranlah orang-orang itu, katanya,  "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Berbicara tentang doa permohonan , kita memiliki aneka macam doa permohonan . Dalam doa permohonan itu, kita semua sering mohon dijauhkan dari segala kesulitan yang akan mengganggu kenyamanan hidup kita. Kita ingin agar setiap kali dijauhkan dari apa pun yang kelak memiliki potensi menggagalkan segala rancangan hidup kita.  Akan tetapi, rancangan kita ternyata berbeda sekali dengan  “rancangan” alam semesta serta rancangan Tuhan. Berapa kali dalam hidup kita , badai kehidupan datang melanda kita sehingga hidup kita menjadi tidak lagi senyaman yang kita idam idamkan ? Lagi pula sepertinya doa atau keinginan agar kita dijauhkan dari segala bahaya dalam hidup ini, bukan termasuk doa permohonan yang “berkenan” di hati Tuhan.  Dalam Injil hari ini , Yesus sepertinya sengaja membuat para murid menjadi panik karena datangnya badai ketika mereka sedang berlayar melintasi Danau Galilea. Saat itu Yesus malah tidur dan membiarkan para muridnya mengalami ketakutan yang luar biasa. Dan ketika bangun , Yesus justru menegur keraguan iman mereka akan diri-Nya. Rupanya Yesus menjadikan saat itu sebagai moment untuk memberi pembelajaran kepada murid-Nya tentang apa artinya beriman dan percaya kepada-Nya.  Beriman kepada Yesus bukanlah berdasar pada keyakinan bahwa badai dan kesulitan hidup akan ditiadakan bagi mereka yang percaya. Yesus tidak pernah menjanjikan hal itu kepada kita. Akan tetapi ,  Dia menjanjikan bahwa didalam situasi apa pun hidup kita , Dia akan   senantiasa ada bersama kita. (bdk Mat 28:20)  Dalam Kitab Amsal (3:1-8), penulis mengingatkan kita agar senantiasa percaya kepada Tuhan dengan segenap hati dan tidak mengandalkan pada kekuatan kita sendiri. Kita perlu kembali belajar menjadi murid yang dengan rendah hati mau menyadari bahwa sebagai orang beriman , kita tidak akan mampu hanya mengandalkan hikmat kita sendiri dalam memahami dan menjalani hidup ini.  Kita membutuhkan hikmat dan pengertian dari Tuhan sendiri yang akan memimpin hidup kita (Ams 4:11-12). Dengan sikap  seperti itu , apapun situasi yang saat itu melanda hidup kita , bahkan jika ada badai yang maha dahsyat , kita tetap yakin dan tidak berpaling dari pada-Nya.  

Butir permenungan.

Nabi Yeremia menulis: ‘Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!”  (Yer 17:5). Disaat sulit , janganlah mengandalkan diri sendiri, tapi datanglah kepada Tuhan untuk memohon bantuan-Nya.  Untuk itu yang diperlukan  dari kita hanyalah iman dan kepercayaan. Pemazmur  (Mzm 55:23) mengingatkan kita : “Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.” Janji Tuhan ini berlaku bagi siapapun yang mengasihi Dia dengan iman yang teguh.

Doa.

Ya Tuhan, “Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam,  sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai.   Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku. “

 

 

 

Aku menanti-nantikan Tuhan,  Jiwaku mengharapkan sabda-Nya.

June 17, 2022

RENUNGAN HARIAN, SENIN 27 JUNI 2022

Kalender Liturgi Senin 27 Jun 2022
PF S. Sirilus dari Aleksandaria, Uskup dan Pujangga Gereja
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Am 2:6-10.13-16
Beginilah firman Tuhan,  "Karena tiga perbuatan jahat Israel, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku. Sebab mereka menjual orang benar untuk mendapatkan uang, dan orang miskin karena sepasang kasut. Mereka menginjak-injak kepala orang lemah ke dalam debu dan membelokkan jalan orang sengsara. Anak dan ayah pergi menjamah seorang perempuan muda yang sama, sehingga melanggar kekudusan nama-Ku. Mereka merebahkan diri di samping setiap mezbah di atas pakaian gadaian orang, dan minum anggur orang-orang yang kena denda di rumah Allah mereka. Padahal Akulah yang memunahkan orang Amori, dari depan mereka; orang-orang Amori yang tingginya seperti tinggi pohon aras  dan kuat seperti pohon tarbantin.  Aku telah memunahkan buahnya dari atas dan akarnya dari bawah. Akulah yang menuntun kalian keluar dari tanah Mesir, dan memimpin kalian empat puluh tahun lamanya di padang gurun, supaya kalian menduduki negeri orang Amori. Sesungguhnya Aku akan mengguncangkan tempat kamu berpijak  seperti goncangan kereta yang sarat dengan berkas gandum. Orang cepat tidak mungkin lagi melarikan diri, orang kuat tidak dapat menggunakan kekuatannya, dan pahlawan tidak dapat melarikan diri. Pemegang panah tidak dapat bertahan,
orang yang cepat kaki takkan terluput  dan penunggang kuda tak dapat meluputkan diri. Juga orang yang berhati berani di antara para pahlawan
akan melarikan diri dengan telanjang pada hari itu."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 50:16bc-17.18-19.20-21.22-23
Camkanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah.
*Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
*Jika melihat pencuri, engkau berkawan dengan dia! Engkau bergaul dengan orang berzinah. Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat,
dan pada lidahmu melekat tipu daya.
*Engkau duduk, dan menjelek-jelekkan saudaramu. Engkau memfitnah saudara kandungmu. Itulah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan kamu? Aku Menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu.
“Camkanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah; waspadalah, jangan sampai Aku menerkam, dan tidak ada yang melepaskan. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku;
dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.

Bait Pengantar Injil  Mzm 95:8ab
Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.

Bacaan Injil  Mat 8:18-22
Pada suatu hari banyak orang mengerumuni Yesus.  Melihat hal itu Yesus menyuruh bertolak ke seberang. Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya, "Guru, aku akan mengikuti Engkau, ke mana saja Engkau pergi." Yesus berkata kepadanya, "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya, "Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku." Tetapi Yesus berkata kepadanya, "Ikutilah Aku, dan biarlah orang-orang mati menguburkan
orang-orang mati mereka."
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Banyak orang berpikir bahwa mengikuti Yesus itu enak dan terjamin. Karena itu banyak orang  mengikuti Dia dengan harapan hidupnya akan sejahtera. Salah seorang yang ingin mengikuti Yesus adalah seorang ahli Taurat. Dia datang kepada Yesus dan mengutarakan keinginannya untuk mengikuti Dia , kemana saja Dia pergi. Menanggapi keinginan tersebut, Yesus lantas menjelaskan kepadanya bahwa untuk mengikuti Diri-Nya orang harus berani meninggalkan kemapanan, seperti situasi yang enak, nyaman dan terjamin. Yesus bersabda , “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." (Mat 8:20). Seperti Yesus berani meninggalkan kemapanan-Nya, turun dari surga dan datang kedunia untuk menyelamatkan manusia, demikian juga dengan mereka yang ingin ikut Yesus. Dia harus berani meninggalkan kemapanan.  Pertanyaannya, “mengapa kita perlu meninggalkan kemapanan hidup ? Bukanlah itu sesuatu yang wajar? “ Kemapanan memang sesuatu yang wajar. Hanya saja , kalau orang terbuai pada kemapanan, orang akan sulit berkembang. Dari pengalaman orang yang biasa hidup mapan, serba enak dan terjamin, kurang memiliki kedewasaan pribadi maupun rohani, ketika suatu saat dia harus mengalami situasi yang sulit dan penuh tantangan , dia akan mudah mengeluh, menyerah dan tidak berdaya menghadapi itu semua. Sebaliknya , mereka yang terbiasa mengalami situasi yang tidak mapan, nyaman dan penuh perjuangan dalam hidupnya, dia akan tabah dan sabar menghadapi semuanya itu. Keterbatasan membuat dia mampu mempercayakan hidupnya kepada  Tuhan dan bergantung sepenuhnya kepada-Nya. Dia akan tetap setia pada komitmennya dan terus berjuang untuk menggapai cita citanya kendati menghadapi kesulitan dan tantangan dalam hidupnya.  Pertanyaan untuk kita refleksikan, sejauh mana kita yang telah memutuskan untuk mengikuti Yesus berani meninggalkan pola pikir dan kebiasaan lama kita yang tidak baik? Apakah kita berani menghadapi kesulitan, kekurangan dan tantangan dalam hidup kita? Ataukah kita lebih suka menikmati kemapanan kita atau lari dari kesulitan karena takut menderita?

Butir permenungan.                  

"Guru, aku akan mengikuti Engkau, ke mana saja Engkau pergi." Seringkali kita mengenal beberapa orang yang secara tiba tiba merasakan perubahan drastis dalam hidupnya. Merasa begitu dekat dengan Tuhan. Mungkin sehabis mengikuti retret retret ataupun suatu perjumpaan khusus dengan Tuhan yang terjadi secara ajaib. Pada saat saat itu, hidup ini seperti mengalami perubahan yang total, pertobatan yang penuh, dan merasakan  hanya Tuhan lah satu satu nya harta terpendam yang begitu berharga yang tidak dapat tergantikan dengan hal yang lainnya. Namun , ketika kembali kepada dalam kehidupan keseharian , kita kembali dihadapkan pada masalah masalah yang sama. Menemui orang yang sama , yang mungkin sebelumnya adalah orang orang yang sulit untuk dihadapi, ataupun mungkin bisa jadi semakin berat kita menjalani hidup Ketika berada di titik itu, jangan sampai semangat dan kerohanian kita yang sebelumnya berapi api, seketika juga menjadi seperti soda , dengan sekejap menjadi hilang tidak berbekas. Seperti dalam sebuah perkawinan , kita perlu mengupayakan dan menjaga secara rutin cinta kasih mula mula  yang telah kita peroleh . Diperlukan komitment dan tekad yang kuat untuk menjaga hidup kita tetap kudus dari segala godaan dan cobaan yang kita hadapi di kenyataan hidup yang kita jalani. Tuhan , mampukan saya untuk tetap setia dan terus bersemangat mengarahkan hati ini kepada-Mu  

Doa.

Ya Tuhan yang maha baik, ajarilah kami umat-Mu untuk berani meninggalkan pola pikir dan kebiasaan lama kita yang tidak baik,  dan menggantinya dengan yang sesuai kehendak-Mu.  Amin.

 

 

 

Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi 

dengarkanlah suara Tuhan.