Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

February 28, 2022

RENUNGAN HARIAN SELASA PRA PASKAH III 22 MARET 2022

Kalender Liturgi Selasa 22 Mar 2022

Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I T.Dan 3:25.34-43
Tatkala dicampakkan ke dalam tanur api,  Azarya berdiri dan berdoa;  Ia membuka mulut di tengah-tengah api itu, katanya, "Demi nama-Mu, ya Tuhan, janganlah kami Kautolak selamanya, dan janganlah Kaubatalkan perjanjian-Mu; janganlah Kautarik kembali daripada kami belas kasihan-Mu, demi Abraham kekasih-Mu, demi Ishak hamba-Mu, dan demi Israel, orang suci-Mu, yang kepadanya Engkau telah berjanji memperbanyak keturunan mereka menjadi laksana bintang-bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut. Ya Tuhan, jumlah kami telah menjadi paling kecil di antara sekalian bangsa, dan sekarang kamipun dianggap rendah di seluruh bumi oleh karena dosa kami. Dewasa inipun tidak ada pemuka, nabi atau penguasa, tiada kurban bakaran atau kurban sembelihan, kurban sajian atau ukupan; tidak ada pula tempat untuk mempersembahkan buah bungaran kepada-Mu dan mendapat belas kasihan. Tetapi semoga kami diterima baik, karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah, seolah-olah kami datang membawa kurban domba dan lembu serta ribuan anak domba tambun. Demikian hendaknya kurban kami di hadapan-Mu pada hari ini berkenan seluruhnya kepada-Mu. Sebab tidak dikecewakanlah mereka yang percaya pada-Mu. Kini kami mengikuti Engkau dengan segenap jiwa dan dengan takwa kepada-Mu,dan wajah-Mu kami cari. Janganlah kami Kaupermalukan, tetapi perlakukankanlah kami sesuai dengan kemurahan-Mu dan menurut besarnya belas kasihan-Mu. Lepaskanlah kami sesuai dengan perbuatan-Mu yang ajaib, dan nyatakanlah kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan."
Demikianlah Sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 25:4b-5b.6.7c.8-9
Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan.
*Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
*Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.
*Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.

Bait Pengantar Injil  Yl 2:12-13
Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hati, sabda Tuhan, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.

Bacaan Injil  Mat 18:21-35
Sekali peristiwa, Petrus datang kepada Yesus dan berkata,  "Tuhan, sampai berapa kalikah aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"  Yesus berkata kepadanya, "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.  Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Ketika ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunasi hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk membayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskan segala hutang itu. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih  lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.  Maka raja itu menyuruh memanggil hamba pertama tadi dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat! Seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonnya kepadaku. Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihi engkau?
Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo,
sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Demikianlah Bapa-Ku yang di surga akan berbuat terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."
Demikianlah Sabda Tuhan. 

Renungan.

Dalam setiap budaya dimuka bumi ini setidaknya ada tiga kata yang selalu diajarkan sejak usia dini : terima kasih, tolong dan maaf. Kendati demikian, tidak mudah pula menjalankannya setelah dewasa. Kata yang paling sulit untuk dikatakannya adalah maaf dan yang paling sulit untuk dilakukan adalah  memaafkan. Memang tidak mudah minta maaf apalagi memaafkan orang lain.  Pepatah menyatakan, “to err is human, but forgive is divine”, berbuat salah dan dosa adalah kodrat kemanusiaan, tetapi mengampuni adalah kodrat Illahi. Allah Bapa yang dalam Yesus Kristus telah mewahyukan pengampunan sebagai kabar gembira dan warta pembebasan. Itulah cara untuk meretas jalan baru, memutus mata rantai balas dendam dan kekerasan. Yesus tak hanya mengajarkan tetapi melaksanakannya  dalam pengajaran dan teladan hidupnya. Bahkan disaat saat akhir ketika meregang nyawa , yang terucap adalah kata kata pengampunan, :” Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Ia mengatakan kepada Petrus untuk mengampuni 70x7, ini berarti pengampunan tanpa batas karena ‘Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia”  Melalui pembaptisan , kita semua telah dipanggil dan diangkat menjadi anak anak Allah  serta mendapatkan anugerah hidup Ilahi. Salah satu ukuran menilai diri sendiri sejauh mana kita telah menjadi Anak Allah dan hidup Ilahi telah merasuki  diri kita adalah kemampuan untuk mengampuni. Semakin meningkat kemampuan kita untuk mengampuni, maka semakin meningkat pula kualitas hidup Ilahi dalam diri kita.  Cinta Allah  yang sempurna terwujud dalam belas kasihan-Nya yang tiada batas . Entah sudah berapa kali telah kita daraskan doa Bapa Kami. Semoga setiap kali mendoakannya , kita juga serius memohon rahmat agar kita bertumbuh dalam belas kasih Allah dan dimampukan untuk mengampuni.

Butir permenungan

Bagi kita yang bentuk olahraganya adalah jalan kaki dari satu ruangan ke ruangan lain, dan membawa piring kita ke baskom setelah makan, maka kita akan tahu bahwa setiap pembicaraan tentang olahraga yang serius tentunya tidak sedap didengar.  Kita sering diberi tahu bahwa kita harus berolahraga setidaknya 15 menit sehari dan berolahraga hingga berkeringat dan memompa jantung.  Dan kita tahu semua manfaat dari rutinitas olahraga yang baik, dan itu bermanfaat bagi kita pertama dan terutama. Dan tentunya hati yang sehat dan tubuh yang sehat akan membuat kita menjadi pribadi yang menyenangkan saat bersama orang lain. Namun, itu mungkin tidak cukup memacu kita untuk mengenakan perlengkapan olahraga dan melanjutkan rutinitas olahraga. Dan kita juga akan membuat cukup alasan untuk tidak memulainya. Ketika Petrus bertanya kepada Yesus apakah mengampuni seseorang sampai tujuh kali sudah cukup, jawaban Yesus mungkin akan mengejutkannya. Seolah-olah Yesus sedang memberi tahu Petrus bahwa olahraga tujuh menit tidak cukup, dan ia harus berolahraga tujuh puluh tujuh menit! Ketika Petrus terguncang oleh apa yang Yesus katakan, Yesus melanjutkan dengan menceritakan perumpamaan tentang bagaimana seorang hamba yang memiliki hutang yang sangat besar entah bagaimana tidak memiliki belas kasihan kepada sesama hamba yang berhutang kepadanya yang relatif tidak signifikan. Dan kemudian datang poin pengajaran dari perumpamaan - "Demikianlah Bapa-Ku yang di surga akan berbuat terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.” Itu untuk memberitahu kita bahwa disamping kebutuhan untuk mengampuni orang lain, dalam mempraktekkan pengampunan kita akan mengerti betapa Tuhan telah mengampuni dosa-dosa kita. Itulah mengapa perlu tidak hanya mengampuni tujuh kali tetapi tujuh puluh tujuh kali. Pengampunan tidak hanya baik untuk kita secara rohani, itu juga membuat kita tetap sehat. Dan mari kita mulai segera, dan tidak hanya tujuh kali, tapi sampai tujuh puluh tujuh kali dan bahkan lebih.

Doa.

Ya Bapa yang maharahim, berilah kami umat-Mu  kemampuan untuk meningkatkan pengampunan kami kepada sesama. Amin.

 

 

Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hati, sabda Tuhan, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.

February 27, 2022

RENUNGAN HARIAN SENIN PRA PASKAH III 21 MARET 2022

Kalender Liturgi Senin 21 Mar 2022
Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I  2Raj 5:1-15a

Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia Tuhan telah memberikan
kemenangan kepada orang Aram. Tetapi pahlawan tentara itu sakit kusta.  Sekali peristiwa orang Aram pernah keluar bergerombolan dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Anak itu menjadi pelayan pada isteri Naaman. Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya, "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya."  Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada tuannya, katanya,  "Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari negeri Israel itu."  Maka jawab raja Aram,  "Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel."  Lalu berangkatlah Naaman.  Sebagai persembahan ia membawa sepuluh talenta perak, enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian.  Ia menyampaikan surat raja Aram itu kepada raja Israel,  yang berbunyi, "Sesampainya surat ini kepadamu, maklumlah kiranya, bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman pegawaiku,  supaya engkau menyembuhkan dia dari penyakit kustanya."  Segera sesudah raja Israel membaca surat itu,  dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata,  "Allahkah aku ini, yang dapat mematikan dan menghidupkan,  sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya?  Sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara terhadap aku." Segera sesudah didengar oleh Elisa, abdi Allah itu, bahwa raja Israel mengoyakkan pakaiannya, dikirimnyalah pesan kepada raja, bunyinya,  "Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu? Biarlah orang itu datang kepadaku, supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel."  Kemudian datanglah Naaman dengan kuda dan keretanya,  lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa. Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan, "Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir."  Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata,  "Aku sangka, setidak-tidaknya ia datang ke luar  dan berdiri memanggil nama Tuhan, Allahnya,  lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu,  dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!  Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik,  lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?"  Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati. Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat  serta berkata kepadanya,  "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya?  Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu:  Mandilah dan engkau akan menjadi tahir."  Maka turunlah Naaman membenamkan dirinya tujuh kali  dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu.  Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak,  dan ia menjadi tahir. Kemudian kembalilah Naaman dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Sesampai di sana majulah ia ke depan Elisa dan berkata,  "Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel.  Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hambamu ini!"
Demikianlah Sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 42:2.3;43:3.4
Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup.  Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
*Seperti rusa yang merindukan sungai berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
*Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
*Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
*Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!

Bait Pengantar Injil  Mzm 130:5.7
Aku menanti-nantikan Tuhan, dan mengharapkan firman-Nya, sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.

Bacaan Injil  Luk 4:24-30
Ketika Yesus datang ke Nazaret, Ia berkata kepada umat di rumah ibadat, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Tetapi Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak janda di Israel, ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan, dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel, tetapi tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan,
selain dari pada Naaman, orang Siria itu." Mendengar itu, sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Yesus berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Demikianlah Sabda Tuhan. 

Renungan.

Di dalam diri manusia ada kecenderungan untuk mempertahankan sesuatu yang mereka anggap berharga. Yang dimaksud “sesuatu“ disini bisa berupa harta milik, pangkat, kedudukan, kehormatan, Bisa jadi, yang dianggap berharga adalah seseorang yang dicintai atau dibanggakan. Kehilangan sesuatu atau seseorang yang dihargai bisa membuat manusia merasa kehilangan bagian dari dirinya. Itulah yang dinamai kelekatan. Hal yang sama terjadi ketika Tuhan Yesus dipandang dengan penuh kekaguman oleh para tetangganya, ketika Dia menyampaikan pengajaran yang amat memikat. Mereka ingin memiliki Tuhan Yesus bagi mereka sendiri. Namun , Tuhan Yesus mengatakan bahwa Dia datang juga untuk bangsa bangsa lain. Serentak yang menjadi pendengar Dia waktu itu sangat marah. Aneh bagi mereka bahwa bahwa Tuhan Yesus yang dilahirkan dari kalangan mereka ternyata berkarya juga bagi bangsa lain. Rasa ingin memiliki Tuhan Yesus secara eksklusif membuat mereka tidak peka lagi pada kebutuhan orang atau bangsa lain. Bagi mereka , Tuhan Yesus bisa mereka banggakan sebagai penambah gengsi. Perasaan kecewa pada misi Tuhan Yesus yang  ditujukan untuk semua bangsa membuat mereka bertindak naif. Tuhan Yesus mereka halau keluar kota untuk dilemparkan ke jurang. Aneh memang, sikap mereka seperti sikap orang yang marah karena kasihnya tidak terbalas. Padahal yang mereka lakukan bukanlah sikap kasih. Mereka memperlakukan Tuhan Yesus sebagai alat untuk menaikkan gengsi atau harga diri. Ketika alat itu tidak mau diajak kompromi, lebih baik dilempar saja. Tuhan Yesus dengan tegas mengajarkan bahwa kasih pada hakekatnya menyelamatkan, dan keselamatan hendaknya ditawarkan kepada semua saja yang membutuhkan tanpa pandang bulu.

Butir Permenungan.

Hari ini Tuhan Yesus mengajar kita untuk tidak iri jika keselamatan juga ditawarkan kepada bangsa lain, orang lain, bahkan orang orang yang mungkin tidak dari golongan kita. Jika kita mengakui dengan iman bahwa Tuhan Yesus adalah penyelamat dunia, kita hendaknya sadar bahwa dunia itu jauh lebih lebar daripada dari pada kelompok kita, gereja kita, atau bangsa kita.

 

Doa.

Ya Tuhan yang maha kasih, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini, semoga kami melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat. Amin.

 

 

 

Aku menanti-nantikan Tuhan, dan mengharapkan firman-Nya,
sebab pada Tuhan ada kasih setia,

 

RENUNGAN HARIAN MINGGU PRA PASKAH III 20 MARET 2022

Kalender Liturgi Minggu  20 Mar 2022
Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I  Kel 3:1-8a.13-15
Di tanah Midian  Musa biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya,  imam di Midian. Sekali peristiwa  Musa menggiring kawanannya ke seberang padang gurun, dan tiba di gunung Allah, yakni gunung Horeb.  Lalu Malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya  dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Musa melihat-lihat, dan tampaklah:  semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.  Musa berkata, "Baiklah aku menyimpang ke sana, dan menyelidiki penglihatan yang hebat itu. Mengapa semak duri itu tidak terbakar?" Ketika dilihat Tuhan bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya,  "Musa, Musa!"  Musa menjawab, "Ya, Allah."  Lalu Allah berfirman, "Janganlah mendekat!
Tanggalkanlah kasut dari kakimu, sebab tempat di mana engkau berdiri itu adalah tanah kudus."  Allah berfirman lagi, "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub."  Musa lalu menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.  Lalu Tuhan berfirman, "Aku telah memperhatikan dengan sungguh  kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka.  Ya, Aku mengetahui penderitaan mereka. Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir."  Ketika Allah mengutus Musa  untuk membawa umat Istrael keluar dari Mesir,  Musa berkata kepada Allah,  "Tetapi apabila aku menemui orang Israel,  dan berkata kepada mereka,  'Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu', dan mereka bertanya kepadaku, 'Siapakah nama-Nya',  apakah yang harus kukatakan kepada mereka?"  Firman Allah kepada Musa,  "Aku adalah 'Sang Aku'."  Lalu Allah melanjutkan, "Katakanlah kepada orang Israel itu, 'Sang Aku' telah mengutus aku kepadamu." Firman Allah pula kepada Musa, "Katakanlah ini kepada orang Israel, 'Tuhan, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu'. Itulah nama-Ku untuk selama-lamanya,  dan itulah sebutan-Ku turun-temurun."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 103:1-2.3-4.6-7.8.11
Tuhan adalah pengasih dan penyayang.
*Pujilah Tuhan, hai jiwaku!  Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
*Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
*Tuhan menjalankan keadilan dan hukum bagi segala orang yang diperas. Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, dan memaklumkan perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.
*Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya.

Bacaan II  1Kor 10:1-6.10-12
Saudara-saudara, aku mau supaya kamu mengetahui, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut. Jadi untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut. Mereka semua makan makanan rohani yang sama, dan minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus. Tetapi, sungguhpun demikian, Allah tidak berkenan kepada bagian terbesar dari mereka. Maka mereka ditewaskan di padang gurun.  Semua itu telah terjadi sebagai contoh bagi kita; maksudnya untuk memperingatkan kita, supaya kita jangan menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat. Demikian pula, janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut. Semua itu telah menimpa mereka sebagai contoh bagi kita; semua itu dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada zaman akhir yang kini telah tiba. Sebab itu siapa yang menyangka bahwa dirinya teguh berdiri, hati-hatilah supaya jangan jatuh!
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mat 4:17

Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.

Bacaan Injil  Luk 13:1-9
Sekali peristiwa  datanglah beberapa orang kepada Yesus dan membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang dibunuh Pilatus  dengan darahnya dicampurkan dengan darah kurban yang mereka persembahkan.  Maka berkatalah Yesus kepada mereka,  "Sangkamu orang-orang Galilea itu lebih besar dosanya daripada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib demikian?  Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua pun akan binasa dengan cara demikian. Atau sangkamu kedelapan-belas orang yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya daripada semua orang lain yang diam di Yerusalem?
Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua pun akan binasa dengan cara demikian."  Kemudian Yesus mengatakan perumpamaan ini, "Ada seorang mempunyai sebatang pohon ara, yang tumbuh di kebun anggurnya. Ia datang mencari buah pada pohon itu, tetapi tidak menemukannya. Maka berkatalah ia kepada pengurus kebun anggur itu, 'Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini, namun tidak pernah menemukannya. Sebab itu tebanglah pohon ini! Untuk apa pohon ini hidup di tanah ini dengan percuma!' Pengurus kebun itu menjawab, "Tuan, biarkanlah dia tumbuh setahun ini lagi. Aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya. Mungkin tahun depan akan berbuah. Jika tidak, tebanglah!"
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

Suatu kali seseorang menelpon saya. Dia menceritakan segala penderitaan yang dialami selama ini. Pada akhir pembicaraan dia berkata dengan nada bertanya  “Dosa saya apa sehingga Tuhan menghukum saya dengan aneka penderitaan ini?”  Dalam Injil hari ini , Yesus juga dihadapkan dengan pertanyaan yang sama ketika terjadi peristiwa kecelakaan yang menewaskan banyak orang di Yerusalem dan kolam Siloam. Dengan tegas Yesus meyakinkan para penanya bahwa tidak ada kaitan antara tragedi atau  penderitaan dan hukuman dari Tuhan.. Pandangan para penanya ini rupanya didasari keyakinan akan sebuah teologi yang menyatakan bahwa orang yang melakukan banyak dosa akan menderita sebagai hukuman dari Tuhan. Pandangan orang Yahudi pada waktu itu, misalnya rumah terbakar, anak lahir cacat atau menderita sakit yang berkepanjangan , Itu sebuah tanda bahwa mereka yang berkaitan dengan peristiwa itu telah melakukan banyak dosa. Yesus menolak “teologi” semacam ini. Karena hal ini menjadikan orang sombong dan merasa lebih baik dari orang lain dan bisa lalai untuk melakukan perbaikan hidup. Rasul Paulus dalam bacaan kedua mengingatkan mereka yang merasa teguh hendaknya hati hati supaya jangan jatuh. Yesus mengajak pendengar-Nya daripada sibuk memikirkan dosa orang lain, lebih baik kalau mereka melihat kehidupannya sendiri . dan segera melakukan pertobatan jika mendapati diri sebdiri tidak lagi hidup seturut kehendak Allah.

Butir permenungan.

Seruan untuk bertobat juga berlaku bagi kita. Untuk memahami seruan pertobatan ini, kata kata Tuhan Yesus kepada Musa dapat membuat kita memahami pesan pertobatan itu sendiri. Tuhan menyuruh Musa menyampaikan kepada umat Israel, bahwa Dialah yang selama ini membimbing, menemani, menjagai, dan membebaskan bangsa Israel Tuhan ingin umat Israel sadar bahwa selama ini Dialah satu satunya andalan mereka.  Dengan demikian, bertobat yang sejati bukan pertama tama melakukan perbaikan atas kelemahan kelemahan manusiawi yang ada dalam hidup kita. Bertobat sejatinya adalah kembali mengakui Tuhan sebagai Allah. Mengakui Allah berarti kita berusaha agar segala yang kita lakukan dalam hidup ini , kita lakukan demi dan untuk kemuliaan Tuhan saja. 

Doa.

Ya Tuhan yang maha baik, ajarilah kami umat-Mu untuk memahami, mengerti dan melaksanakan tobat yang sejati, yaitu kembali mengakui, memuliakan dan hanya mengandalkan Tuhan  sebagai Allah. Amin.

 

 

Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab 

Kerajaan Surga sudah dekat.

 

RENUNGAN HARIAN SABTU PRA PASKAH II 19 MARET 2022

Kalender Liturgi Sabtu 19 Mar 2022

HR S.Yusup , suami SP Maria



Warna Liturgi: Putih

Bacaan I  2Sam 7:4-5a.12-14a.16
Pada suatu malam  datanglah firman Tuhan kepada Natan,  "Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Apabila umurmu sudah genap, dan engkau telah mendapat istirahat bersama nenek moyangmu, Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 89:2-3.4-5.27.29
Anak cucunya akan lestari untuk selama-lamanya.

*Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
*Engkau berkata,  "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku,
Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-temurun."
*Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku. Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh."

Bacaan II  Rm 4:13.16-18.22
Saudara-saudara,  Bukan karena hukum Taurat  Abraham dan keturunannya diberi janji bahwa mereka akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran atas dasar iman. Kebenaran yang berdasarkan iman itu merupakan kasih karunia belaka. Maka janji kepada Abraham itu berlaku bagi semua keturunannya, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab di hadapan Allah Abraham adalah bapa kita semua,  seperti ada tertulis, "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa." Kepada Allah itulah Abraham percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang dengan firman-Nya  menciptakan yang tidak ada menjadi ada.  Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, sebab Allah telah berfirman kepadanya,  "Begitu banyaklah nanti keturunanmu."  Dan hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mzm 84:5
Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti.

Bacaan Injil  Mat 1:16.18-21.24a
Menurut silsilah Yesus Kristus,  Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Sebelum Kristus lahir, Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf. sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum,  ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.  Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata,  "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."  Sesudah bangun dari tidurnya,  Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu  kepadanya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.

Ada orang yang berusaha untuk menarik simpati orang lain dengan berlaku seperti orang yang harus dikasihani. Mencari dana sambil menarik simpati dan belas kasihan orang lain. Ada juga orang melakukan apa yang dikehendaki orang lain dengan maksud untuk mendapatkan sesuatu. Misalnya , anak kecil dijanjikan hadiah kalau mau membantu orang tua. Si anak  pun membantu orang tua tidak dengan tulus, hanya demi mendapatkan hadiah,  Ketulusan hati belum tumbuh.  St. Yusup menjadi contoh seorang yang tulus hati. Ia adalah seorang yang sederhana , pekerja keras dan tidak banyak bicara, Ia melakukan segala sesuatu dengan bijaksana, didasari doa dalam keheningan. Itulah sebabnya, apapun dia lakukan dengan tulus hati, tanpa pamrih. Semangat untuk menimbang dan merenungkan sebelum mengambil keputusan menjadi dasar bagi setiap tindakannya. Apalagi, jika keputusan tersebut menyangkut kebaikan banyak orang.  Hidup beragama kita juga sering dilakukan sekedar demi kewajiban dan tidak melibatkan hati. Kita belum seperti St. Yusuf yang tulus hati dalam melakukan sesuatu. Kita masih punya rasa pamrih, ingin mendapatkan sesuatu. Kita berdoa  kepada Tuhan dengan sungguh sungguh karena ada pamrih, sedang butuh ini atau itu. Tetapi kalau sudah tidak membutuhkan sesuatu, doa sering dilakukan asal asalan atau sekadarnya. Berdoa belum dilakukan dengan tulus, sebagai suatu relasi pribadi dengan Tuhan. Hidup menggereja pun dilakukan hanya sebatas memenuhi kewajiban sebagai orang Katolik  Kita perlu merefleksikan  hidup kita selama ini. Apakah kita sudah sungguh melakukan sesuatu dengan tulus hati, entah sebagai suami, istri, anak, anggota komunitas atau anggota Dewan Pastoral Paroki?  Ataukah kita melakukan sesuatu karena terpaksa  dan ada maksud dibalik semua tindakan itu? St.Yusup telah memberi teladan dalam hal ketulusan hati. Mungkin selama ini kita melakukan  semuanya dengan terpaksa. Namun , seiring berjalannya waktu, semoga sikap terpaksa dalam melakukan sesuatu tersebut dapat berubah menjadi sikap tulus, dimana sesuatu dilakukan dengan segenap hati.

Butir permenungan.

St. Yosef adalah seorang santo besar. Ia adalah bapa asuh Yesus dan suami Santa Perawan Maria. Yosef memperoleh hak istimewa untuk merawat Putra Allah sendiri, Yesus, serta BundaNya, Maria.Yosef seorang yang miskin sepanjang hidupnya. Ia harus bekerja keras dalam bengkel tukang kayunya tetapi ia tidak berkeberatan. Ia bahagia dapat bekerja bagi keluarga kecilnya. Ia amat mengasihi Yesus dan Maria. Apa pun yang Tuhan ingin ia lakukan, St. Yosef segera melaksanakannya, tak peduli betapa sulit hal tersebut. Ia seorang yang rendah hati serta tulus hati, lemah lembut serta bijaksana. Yesus dan Maria mengasihinya serta taat kepadanya sebab Tuhan telah menjadikannya kepala rumah tangga mereka.  Betapa bahagianya St. Yosef dapat hidup bersama dengan Putra Allah sendiri. Yesus taat kepadanya, membantunya serta mengasihinya. Kita biasa memohon bantuan doa St. Yosef sebagai pelindung mereka yang sedang menghadapi ajal, sebab kita percaya bahwa St. Yosef meninggal dunia dengan damai dalam pelukan Yesus dan Bunda Maria. St. Theresia dari Avila memilih St. Yosef sebagai pelindung ordonya, ordo para biarawati Karmelit. Ia menaruh pengharapan besar dalam memohon bantuan doa St. Yosef. “Setiap kali aku meminta sesuatu kepada St. Yosef,” demikian katanya, “ia selalu memperolehkannya bagiku.”

 

Doa

Allah Bapa sumber pengharapan, Engkau telah mengikat perjanjian dengan semua orang melalui Yesus yang terurapi. Semoga kami selalu berpegang teguh pada Dia dan berkembang menjadi umat yang patuh setia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

 

 

 

 

 

 

Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti.

RENUNGAN HARIAN JUMAT PRA PASKAH II 18 MARET 2022

Kalender Liturgi Jumat 18 Mar 2022

PF S. Sirilus dari Yerusalem, Uskup dan Pujangga Gereja
Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I  Kej 37:3-4.12-13a.17b-28

Israel lebih mengasihi Yusuf daripada semua anaknya yang lain,
sebab Yusuf itulah anak yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia. Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayah mereka lebih mengasihi Yusuf daripada semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepada Yusuf, dan tidak mau menyapanya dengan ramah. Pada suatu hari pergilah saudara-saudara Yusuf menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem. Lalu Israel berkata kepada Yusuf, "Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka." Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya itu, dan didapatinyalah mereka di Dotan. Dari jauh ia telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada mereka, mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya. Kata mereka seorang kepada yang lain, "Lihat, tukang mimpi kita itu datang! Sekarang, marilah kita bunuh dia, dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya dengan mimpinya itu!"  Ketika Ruben mendengar hal ini, ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka, sebab itu kata Ruben, "Janganlah kita bunuh dia!" Lagi kata Ruben kepada mereka, "Janganlah tumpahkan darah! Lemparkan saja dia ke dalam sumur yang ada di padang gurun ini, tetapi janganlah apa-apakan dia." Maksud Ruben: ia hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan membawanya kembali kepada ayahnya. Baru saja Yusuf sampai pada saudara-saudaranya, mereka pun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu. Lalu mereka membawa dia dan melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair. Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael yang datang dari Gilead  dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladam. Mereka sedang dalam perjalanan mengangkut barang-barang itu ke Mesir. Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya itu, "Apakah untungnya kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya?  Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging kita."  Dan saudara-saudaranya pun mendengarkan perkataannya itu. Ketika saudagar-saudagar Midian itu lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu,  kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
Demikianlah sabdaTuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 105:16-17.18-19.20-21
Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib  yang dilakukan Tuhan.
*Ketika Tuhan mendatangkan kelaparan ke atas tanah Kanaan, dan menghancurkan seluruh persediaan makanan, diutus-Nyalah seorang mendahului mereka, yakni Yusuf yang dijual menjadi budak.
*Kakinya diborgol dengan belenggu, lehernya dirantai dengan besi,
sampai terpenuhinya nubuatnya, dan firman Tuhan membenarkan dia.
*Raja menyuruh melepaskan dia, penguasa para bangsa membebaskannya. Dijadikannya dia tuan atas istananya, dan pengelola segala harta kepunyaannya.

Bait Pengantar Injil Yoh 3:16
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

Bacaan Injil Mat 21:33-43.45-46
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi, "Dengarkanlah perumpamaan ini, Seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lubang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi para penggarap menangkap hamba-hambanya itu: yang seorang mereka pukul,
yang lain mereka bunuh, dan yang lain lagi mereka lempari dengan batu. Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak daripada yang semula. Tetapi mereka pun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. Akhirnya tuan itu menyuruh anaknya kepada mereka, pikirnya, 'Anakku pasti mereka segani.' Tetapi ketika para penggarap melihat anak itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris! Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Maka mereka menangkap dia, dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. Maka apabila tuan kebun anggur itu datang,  Apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?"  Kata imam-imam kepala dan tua-tua itu kepada Yesus, "Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu, dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain yang akan menyerahkan hasil kepadanya pada waktunya."  Kata Yesus kepada mereka,  "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru? Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Sebab itu Aku berkata kepadamu, Kerajaan Allah akan diambil dari padamu, dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu."  Mendengar perumpamaan Yesus itu,
imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mengerti bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya.  Maka mereka berusaha menangkap Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Yesus nabi.
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan.

“Tak punya rasa malu,” gunggam saya saat melihat seorang koruptor berbaju tahanan KPK tersenyum dilayar kaca. Entah apa maksudnya, tetapi senyumnya ini  amat miris. Uang telah memperbudaknya dan kuasa menelanjanginya hingga tidak punya rasa malu. Sungguh aneh ada tawa disaat salah, tetapi ini faktanya. Kesan demikian berlaku juga saat membaca Injil hari ini. Yesus berkisah tentang para penggarap kebun anggur yang mengkhianati kepercayaan tuannya. Semula mereka hanya diminta untuk mengelola kebun anggur, namun akhirnya mengklaim seluruh hasil sebagai milik mereka. Bahkan tanpa segan , para hamba dan anak sang tuan pun dibunuh.  Untuk konteks sekarang, perumpamaan ini bisa ditafsir dengan relasi antara antara Allah, manusia dan ciptaan-Nya yang lain. Sejak penciptaan, kita dipercaya untuk mengurus seluruh ciptaan-Nya. Saking percaya kepada kita, ia memberikan kehendak bebas tanpa ada intervensi. Tetapi apa jadinya kini?  Dengan serakah , kita mengeroyoki alam amat kejam. Tanpa malu rezeki sesama dilahap. Kita menyulap salah jadi benar asal perut terisi, nafsu terpuaskan dan kuasa terpelihara. Segala tentang “saya” harus didahulukan dan untuk segala yang diluar sana, saya tutup mata. Keegoisan jadi idola dan solidaritas dianaktirikan. Menyikapi hal ini, Paus Fransiskus menyerukan perlunya pertobatan dan sadar akan kerahiman Allah. Allah Maharahim selalu ada waktu bagi siapapun  yang mau bertobat. Katanya, “Kerahiman akan selalu lebih besar dari dosa apapun, dan tidak ada seorangpun yang dapat menempatkan batasan batasan kasih Allah yang selalu siap untuk mengampuni” (MV, no 3). Disaat kita berdosa , ingat ada Allah yang menanti kita kembali.

Butir permenungan.

Namun, tobat hendaknya dibarengi rasa malu akan dosa dan niat untuk berubah. Tanpanya, tobat hanya slogan. Memiliki rasa malu akan dosa butuh suara hati yang tahu batas antara salah dan benar. Kelemahan kita saat ini ialah sering mengaburkan batasan tersebut dengan mencari pembenaran pada  kesalahan yang dilakukan. Bila ini sudah mendarah daging , rasa malu tidak mungkin ada imbasnya, niat tobatpun sulit dibangun. Mari kita mengasah kembali rasa malu akan dosa. “ Tak punya rasa malu” akan dosa akan memangkas keselamatan kita.

Doa

Ya Tuhan yang Maharahim, semoga pada masa Pra Paskah ini kami umat-Mu kembali mempunyai rasa malu akan dosa. Amin.

 

 

 

Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

February 25, 2022

RENUNGAN HARIAN KAMIS PRA PASKAH II 17 MARET 2022

Kalender Liturgi Kamis 17 Mar 2022

PF S. Patrisius, Uskup
Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I  Yer 17:5-10
Beginilah firman Tuhan,  "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan! Ia seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya hari baik; ia akan tinggal di tanah gersang di padang gurun, di padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! Ia seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik; ia seperti pohon yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. Betapa liciknya hati,lebih licik daripada segala sesuatu! Hati yang sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? Aku, Tuhan, yang menyelidiki hati dan menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan hasil perbuatannya."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 1:1-2.3.4.6
Berbahagialah orang  yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan.
*Berbahagialah orang
  yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan,
dan siang malam merenungkannya.
*Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
*Bukan demikianlah orang-orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil  Luk 8:15
Berbahagialah orang, yang setelah mendengar firman Tuhan, menyimpannya dalam hati yang baik  dan menghasilkan buah dalam ketekunan.

Bacaan Injil  Luk 16:19-31
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok. Ia berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Sementara menderita sengsara di alam maut, ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dengan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, "Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini!" Tetapi Abraham berkata, "Anakku, ingatlah! Engkau telah menerima segala yang baik semasa hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, sehingga mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang!" Kata orang itu, 'Kalau demikian, aku minta kepadamu Bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingatkan mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka kelak jangan masuk ke dalam tempat penderitaan itu.' Tetapi kata Abraham, 'Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.' Jawab orang itu, 'Tidak, Bapa Abraham! Tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.' Kata Abraham kepadanya, 'Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.

Orang kaya dan orang miskin seperti Lazarus selalu ada di sekitar kita dan menjadi bagian hidup sehari hari. Sangat mudah dijumpai kontras kontras kehidupan disekitar kita, sekelompok orang mempunyai rumah mewah di perumahan atau  cluster dengan jangkauan pemandangan ke gunung, pantai, taman indah maupun pernak pernik hiasan tetumbuhan yang mahal harganya. Sementara di kolong jembatan, kolong jalan layang maupun sudut sudut kota, berjubel pula rumah kumuh atau hunian liar yang tidak kalah memusingkan kepala bagi pengelola kebersihan kota atau pejabat pemerintahan untuk “mengusirnya” . Kemiskinan dan kelimpahan ada disekitar kita sebagai realita kehidupan. Bagaimana kita akan bersikap, supaya kita mempunyai hati untuk bagi Lazarus Lazarus miskin, dan orang orang kaya mempunyai hati untuk berbagi dengan segala kelimpahan harta yang ada?  “Kasih Kristus menguasai kita” (2 Kor 5:14), tulis Bapa Suci Benedictus XVI dalam Surat Apostolik “Porto Fidei” artikel 7. Kasih  Kristus lah yang memenuhi hati kita dan mendorong kita untuk berevangelisasi. Sekarang ini, seperti juga dulu, Kristus mengutus kita kelorong lorong dunia ini untuk memberitakan Injil kepada bangsa bangsa dibumi. Pada zaman sekarang pun dirasa adanya kebutuhan akan komitment Gereja yang lebih kuat bagi suatu evangelisasi baru, agar orang menemukan kembali kegembiraan dalam percaya dan kegairahan dalam mengkomunikasikan iman itu. Kepada orang orang yang sederhana dan hidup sehari hari untuk memenuhi kebutuhan pokok makan minum orang dengan kesulitan., kita menjadi sahabat dan mengulurkan bantuan, cara dan kemungkinan untuk bertahan hidup dalam kerja keras. Kepada mereka yang mampu liburan ke luar negeri dan tidak pernah berpikir lagi mengenai kebutuhan pokok harian , semoga ada kerelaan hati untuk berbagi kasih tanpa menunggu proposal, menunjukkan kemurahan hati Allah yang berbela rasa dan menjadi Sang Empunya segala harta dan isi dunia. Semoga ada kesadaran bahwa harta yang kita miliki adalah milik Allah yang dipercayakan kepada kita untuk kita kelola dengan tanggung jawab dan tanggung gugat.

Butir permenungan.

Orang miskin adalah kantong rahim yang sangat nyata dari belas kasih Allah, karena dari mereka lahirlah rasa belas kasih kita , dan gerakan hati untuk berbela rasa dengan mereka. Belas kasih Allah hanya bisa ditarik turun oleh rasa belas kasih kita, yang muncul saat melihat orang orang miskin, dan segera bertindak untuk memberikan uluran tangan pada mereka.. Salah satu bentuk uluran tangan adalah sedekah (Mat 6:4). Sedekah, yang sering disebut tindakan sosial karitatif, adalah wujud pertobatan sosial yang meyakinkan. Karena itu, orang orang miskin juga bisa menjadi rahim pertobatan sosial, karena dari merekalah seseorang terdorong untuk memberikan sedekah.

Doa

Ya Tuhan yang maharahim, ajarilah kami umat-Mu untuk lebih berbagi kepada kaum Lemah, Miskin, Tersingkir dan Difabel (LMTD) . Amin

 

 

 

 

 

 

Berbahagialah orang, yang setelah mendengar firman Tuhan,  menyimpannya dalam hati yang baik  dan menghasilkan buah dalam ketekunan.