February 17, 2022

RENUNGAN HARIAN SELASA 1 MARET 2022

 Kalender Liturgi Selasa 1 Mar 2022

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  1Ptr 1:10-16
Saudara-saudara terkasih,  para nabi telah menyelidiki dan meneliti keselamatan kalian. Mereka telah bernubuat tentang kasih karunia  yang diperuntukkan bagimu. Mereka telah meneliti pula saat yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka. Roh itu sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudahnya. Kepada para nabi itu telah dinyatakan  bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, melainkan melayani kalian dengan segala sesuatu yang sekarang diberitakan kepada kalian dengan perantaraan mereka yang oleh Roh Kudus Surgawi
menyampaikan berita Injil kepada kalian. Dan Pokok pewartaan itu ialah
apa yang bahkan para malaikat pun ingin mengetahuinya. Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah, dan taruhlah harapanmu sepenuhnya  pada kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu  pada waktu penyataan Yesus Kristus. Hiduplah sebagai anak-anak yang taat, dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kalian pada waktu kalian belum beriman. Hendaklah kalian menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang telah memanggil kalian itu kudus. Sebab ada tertulis: Hendaklah kalian kudus, seperti Aku kudus adanya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 98:1.2-3ab.3c-4
Tuhan telah memperkenalkan keselamatan  yang datang dari pada-Nya.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib;  keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya,
oleh lengan-Nya yang kudus.
*Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya,
Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
*Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah, dan bermazmurlah!


Bait Pengantar Injil  Mat 11:25
Terpujilah Engkau Bapa, Tuhan langit dan bumi,  sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

Bacaan Injil  Mrk 10:28-31
Setelah Yesus berkata betapa sukarnya orang kaya masuk Kerajaan Allah, berkatalah Petrus kepada Yesus, "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau."  Maka Yesus menjawab, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, barangsiapa meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya,  pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang,  sekalipun disertai berbagai penganiayaan; dan di masa datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."

Renungan.

Ada seorang pemuda yang baru saja lulus dari perguruan tinggi, anak itu berambut gondrong bercelana jeans yang berlubang lubang. Ya maklum anak muda, Tetapi begitu ia diterima disekolah lanjutan dan menjadi guru, ia bisa berubah total. Kini penampilannya rapi, rambutnya pendek, pakaiannya bersih. Status pekerjaannya sebagai guru mengubah hidupnya yang tadinya seenaknya dan nglemprot ke penampilan seorang guru yang harus memberikan teladan kepada murid muridnya. Demikianlah status atau martabat seseorang bisa mengubah perilaku dan gaya hidup orang itu.  Santo Petrus berpikir kurang lebih sama dengan contoh diatas. Kini kita semua telah menjadi murid murid Kristus, kini kita semua sudah umat Allah , anak anak Allah. Sebagai umat Allah tentu saja hidup kita harus berpadanan dengan martabat baru ini. Santo Petrus berkata : Hendaknya kalian menjadi kudus didalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang telah memanggil kalian itu kudus..... Hendaklah kalian kudus, seperti Allah kudus adanya. Kita ini sudah ditebus oleh Tuhan yang kudus , maka kita pun harus hidup sesuai dengan status orang yang telah menebus itu, yakni juga kudus, hidup baik, tidak menuruti hawa nafsu, Dalam bahasa Injil, marilah kita berani meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Kristus. Memang baik apabila ada orang yang bercita cita untuk menjadi orang kudus. Ya mengapa tidak, Tetapi kekudusan hendaknya tidak dijadikan tujuan hidup kita, Kesatuan dengan Tuhan tetaplah yang menjadi tujuan. Menjadi kudus itu hanyalah buah dari kesatuan dengan Tuhan. Itu berarti, apabila kita tekun berbuat baik, tidak marah bila dibuat jengkel, mengampuni saat mendapat perlakuan yang tidak baik, tersenyum pada teman yang telah mengkhianati kita, kita sedang mengungkapkan martabat luhur kita sebagai anak anak Allah dan murid murid Kristus yang baik, Itu yang semestinya harus kita lakukan.

Butir  permenungan.

Peristiwa ini terjadi ketika Yesus bertemu dengan seorang pria muda yang kaya raya (lih. Mat 19:27-30; Mar 10:28–31 dan Lukas 18:28–30). Hal mengikut Yesus adalah suatu pelajaran dari Yesus yang dicatat dalam ketiga Injil Sinoptik (Injil Matius, Injil Markus dan Injil Lukas), yang diberikan pada beberapa kesempatan. Berkaitan juga dengan pengajaran mengenai upah mengikut Yesus. Perlu kita perhatikan bersama, kita tidak dapat menafsirkan upah (baca. pahala) yang dijanjikan di sini jangan ditafsirkan secara harfiah.  Sebaliknya, berkat-berkat dan sukacita yang terkandung dalam hubungan-hubungan yang tercatat di sini akan dinikmati oleh seorang murid yang setia berkorban demi Kristus. Pengajaran ini diberikan setelah Petrus berkata bahwa ia dan para murid telah melepaskan segala sesuatu untuk mengikuti Yesus dan menanyakan apa yang akan mereka peroleh. Yesus menjawab bahwa upah mereka adalah:

·        Mereka akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel, pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya (hanya dicatat dalam Injil Matius)

·        Mereka akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, pada masa ini juga (dalam ketiga Injil dengan versi yang agak berbeda-beda).

·        Mereka akan menerima hidup yang kekal, pada zaman yang akan datang. Dalam Injil Matius dan Markus dicatat bahwa Yesus menutup perkataan-Nya dengan perkataan: “Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”

Markus ingin menjelaskan bahwa pengorbanan bagi Tuhan akan dihargai (lih. Markus 10:30).  Mereka yang harus kehilangan sesuatu karena mengikut Kristus, akan menerima balasan berlipat kali ganda sebagai ganti dari semua kehilangan yang diderita. Meski yang kehilangan bersifat fisik atau materi, tetapi kita belum tentu mendapatkan ganti yang berupa demikian. Namun yang ingin Yesus katakan adalah bahwa Tuhan tidak tutup mata terhadap semua itu. Tuhan melihat dan memperhatikan. Dia tidak mengabaikan orang-orang yang telah mengorbankan segala sesuatu demi mengikut Dia. Maka meski murid-murid-Nya harus miskin, menderita, terhina, dan dianiaya karena Dia, mereka akan ditinggikan oleh Allah. Dan mereka yang duduk dalam posisi elite di dunia ini dan tidak pernah menghiraukan Kristus, akan menduduki tempat terakhir nantinya. Tidak akan ada penghormatan sedikit pun bagi mereka. Mengikut Yesus tetap ada resikonya yang harus diterima yaitu menghadapi berbagai kesukaran dan mungkin penderitaan. Akan tetapi semua itu tidak akan sia-sia bila kita bersedia membuka hati dan berpegangan erat pada pesan dan janji Tuhan Yesus yaitu bahwa kita akan menerima kebahagiaan dalam hidup yang kekal. Mengikuti Yesus tidak serta merta begitu gampang. Seperti Yesus sendiri untuk turun ke dunia ini, melalui proses yang lama sekali, dari perwahyuan melalui para nabi sampai lahirnya Mesias, hidup dan berkarya di antara manusia, diolok, dimaki, disalib, wafat dan bangkit di antara orang mati. Yesus berjanji akan mengutus Roh Penghibur, Roh Kebenaran, dan akan menyertai umat-Nya sampai akhir jaman, di mana Ia akan datang untuk mengadili orang hidup dan mati. Upah mengikuti Yesus bukan upah dalam bentuk uang atau materi. Kita melihat Yesus selalu dilihat dari sisi yang spiritual. Karena kita merima upah spiritual berarti sesuatu yang membahagiakan karena jiwa kita terselamatkan. Mereka yang mengambil bagian dalam Kristus dengan mengorbankan segala sesuatu yang dimiliki akan menerima janji Tuhan yaitu berkat melimpah dan kehidupan yang kekal. Inilah upah yang dijanjikan Tuhan untuk mereka yang mau mengikut Yesus.

Doa

Allah Bapa sumber pengharapan, Engkau telah mengikat perjanjian dengan semua orang melalui Yesus yang terurapi. Semoga kami selalu berpegang teguh pada Dia dan berkembang menjadi umat yang patuh setia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

 

 

 

 

 

Terpujilah Engkau Bapa, Tuhan langit dan bumi, 

 

sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada

 

kaum sederhana.

0 komentar:

Post a Comment