Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

February 27, 2023

RENUNGAN HARIAN SELASA 28 MARET 2023

Kalender Liturgi Selasa 28  Maret 2023

Warna Liturgi: Ungu

Antifon Pembuka

Taruhlah harapanmu kepada Tuhan, jadilah perwira dan tabahkanlah hatimu, Percayalah kepada Allah.

Doa Kolekta.

Allah Bapa Mahaluhur, Engkau tidak pernah meninggalkan kami sendirian, Ajarilah kami untuk tahan uji menghidupi salib tanda kehinaan, agar kami semakin layak dan pantas  berbakti kepada-Mu. Dengan perantaraan Tuhan kami Yesus Kristus  yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus , Allah sepanjang masa.


Bacaan I  Bil 21:4-9
Ketika umat Israel berangkat dari gunung Hor,  mereka berjalan ke arah Laut Teberau  untuk mengelilingi tanah Edom. Bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan. Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa,  "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir?  Supaya kami mati di padang gurun ini?  Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air!  Kami telah muak akan makanan hambar ini!   Lalu Tuhan menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka,  sehingga banyak dari orang Israel yang mati.  Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata, "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan Tuhan dan engkau; berdoalah kepada Tuhan  supaya dijauhkan ular-ular ini dari kami."  Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.  Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa,  "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya,  akan tetap hidup." Lalu Musa membuat ular tembaga   dan menaruhnya pada sebuah tiang.  Maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu,  tetaplah ia hidup.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 102:2-3.16-18.19-21
Tuhan, dengarkanlah doaku,  dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu.
*Tuhan, dengarkanlah doaku,  dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu.  Janganlah sembunyikan wajah-Mu terhadap aku pada hari aku tersesak.  Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku; pada hari aku berseru, segeralah menjawab aku!
*Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan,  dan semua raja bumi akan kemuliaan-Mu, bila Tuhan sudah membangun Sion,  dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa,   dan tidak memandang hina doa mereka.
*Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus,  Tuhan memandang dari surga ke bumi,

Bait pengantar Injil

Ref  :  Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Benih itu adalah Sabda Tuhan , Penaburnya adalah Kristus, Setiap orang yang menemukan Dia akan hidup selama lamanya.


Bacaan Injil  Yoh 8:21-30
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang banyak,  "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku;  tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang."  Maka kata orang-orang Yahudi itu,  "Apakah Ia mau bunuh diri, dan karena itu dikatakan-Nya:  Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?"  Lalu Yesus berkata kepada mereka,   "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini.  Karena itu tadi Aku berkata kepadamu,  bahwa kamu akan mati dalam dosamu;  sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia,   kamu akan mati dalam dosamu."  Maka kata mereka kepada-Nya, "Siapakah Engkau?"  Jawab Yesus kepada mereka, "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu?  Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu.  Akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya,  itulah yang Kukatakan kepada dunia."  Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa.   Maka kata Yesus, "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia,  barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia,  dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal,  sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.  Dan Ia yang telah mengutus Aku, menyertai Aku!  Ia tidak membiarkan Aku sendiri,  sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya."  Setelah Yesus mengatakan semuanya itu,  banyak orang percaya kepada-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.

Yesus menjelaskan siapa diri-Nya kepada orang Yahudi. Dia menjelaskan bahwa Dia berasal dari atas, bukan dari dunia ini. Yesus menjelaskan bahwa Ia berasal dari Bapa, darl Allah, Ia melakukan apa yang dikehendaki Bapa. Dan Bapa-Nya selalu menyertai Dia. Tetapi orang Yahudi tidak dapat menangkap penjelasan Yesus. Mereka tidak mengerti, mereka tidak percaya.  Orang Yahudi memang tidak mudah mengerti. Yesus sebagai utusan Allah. Hal ini dapat dipahami karena mereka melihat  Yesus sendiri dari dekat. Tidak mudah orang biasa, yang telah hidup dalam tradisi lama akan Yahwe, dapat menangkap bahwa Yesus itu utusan Allah. Mereka dapat menerima bahwa Yesus itu guru yang baik atau mungkin seorang nabi, tetapi mengimani bahwa Dia iti Mesias, anak Allah, sangat sulit.  Bagi kita yang percaya Yesus setelah kebangkitan-Nya, Barangkali lebih mudah mengimani bahwa Yesus itu Putra Allah. Hal ini disebabkan karena kepada kita semua sudah dijelaskan tentang siapa Yesus setelah Dia bangkit. Orang Yahudi lebih melihat Yesus sebagai manusia biasa seperti mereka. Kita justru melihat Yesus setelah bangkit sebagai Putra Allah sendiri.

Butir permenungan.

Meski kita mudah percaya, namun pertanyaannya adalah apakah kita dalam hidup sehari hari, sungguh menghayati kepercayaan kita akan Yesus Putra Allah itu? Apakah hidup kita selaras dengan nasehat, ajaran, dan kehendak-Nya? Apakah kita sungguh sudah mengarahkan seluruh pikiran, kehendak, dan tindakan kita dengan semangat dan kehendak-Nya?

Doa.

Ya Tuhan yang mahabaik, ajarilah kami umat-Mu untuk tidak mengeluh dalam menerima kehidupan yang kadang tidak seperti yang umat-Mu harapkan. Amin.

 

 

 

 

Tuhan, dengarkanlah doaku,  dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu.

RENUNGAN HARIAN SENIN 27 MARET 2023

Kalender Liturgi Senin  27 Maret  2023
Warna Liturgi: Ungu

Antifon Pembuka

Kasihanilah aku ya Allah, sebab orang menginjak injak aku sepanjang hari, orang memerangi dan menghimpit aku.

Doa Kolekta.

Allah Bapa Mahamulia, rahmat-Mu telah memperkaya hidup kami, berkatilah kami untuk mengikuti jalan-Mu menuju kebaruan hidup ksehingga kami siap sedia menyambut kemuliaan Kerajaan Surga. Dengan perantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus  yang Hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus , Allah sepanjang masa. 

Bacaan I  T.Dan 13:1-9.15-17.19-30.33-62
Adalah seorang orang diam di Babel, namanya Yoyakim.  Ia mengambil seorang isteri yang bernama Susana, anak Hilkia.  Isterinya itu amat sangat cantik dan takwa pada Allah. Karena orang tuanya benar,  maka anak mereka dididik menurut Taurat Musa.  Yoyakim itu amat kaya.  Ia memiliki sebuah taman berdekatan dengan rumahnya.  Oleh karena ia paling terhormat di antara sekalian orang,  maka orang-orang Yahudi biasa berkumpul di rumahnya.  Dalam tahun itu ada dua orang tua-tua dari antara rakyat  yang ditunjuk menjadi hakim.  Tentang mereka itulah Tuhan telah berfirman,  "Kefasikan telah datang dari Babel,  dari kaum tua-tua, dan para hakim,  yang berlagak pengemudi rakyat."  Kedua orang tua-tua itu sering datang ke rumah Yoyakim, tempat setiap orang yang mempunyai suatu perkara  datang kepada mereka.  Apabila menjelang tengah hari rakyat sudah pergi,  masuklah Susana untuk berjalan-jalan di taman suaminya.  Kedua orang tua-tua itu setiap hari mengintip Susana apabila ia masuk dan berjalan-jalan di situ. Maka timbullah dalam hati kedua orang tua-tua itu  nafsu berahi kepada Susana .  Mereka lupa daratan dan membuang muka,  sehingga tidak memandang Surga  dan tidak ingat kepada keputusan yang adil.  Sementara mereka menunggu saat yang baik,  datanglah Susana ke taman itu seperti yang sudah-sudah. Ia hanya disertai dua orang dayang.  Karena cuaca panas, Susana mau mandi di taman itu.  Tiada seorangpun yang ada di sana kecuali kedua orang tua-tua itu  yang bersembunyi sambil mengintip Susana. Kata Susana kepada dayang-dayangnya,  "Ambilkanlah aku minyak dan urap, dan tutuplah pintu taman,  supaya aku dapat mandi." Segera setelah dayang-dayang itu keluar,  bangunlah kedua orang tua-tua itu  dan bergegas-gegas menuju Susana.  Berkatalah mereka,  "Pintu-pintu taman sudah tertutup  dan tidak ada seorangpun melihat kita.  Kami sangat cinta berahi kepadamu.  Berikanlah hati saja dan tidurlah bersama-sama dengan kami.  Kalau engkau tidak mau, pasti kami akan naik saksi terhadapmu,  bahwa seorang pemuda kedapatan padamu,  dan bahwa oleh karena itulah  maka dayang-dayang itu kausuruh pergi."  Berdesahlah Susana, lalu berkata,  "Aku terdesak sekeliling.   Sebab jika hal itu kulakukan, niscaya kematian menanti aku.  Jika tidak kulakukan, maka aku tidak lolos dari tangan kamu.  Namun  lebih baik aku jatuh ke tanganmu dengan tidak berbuat demikian   daripada berbuat dosa di hadapan Tuhan."  Lalu Susana berteriak-teriak dengan suara nyaring.  Tetapi kedua orang tua-tua itu berteriak-teriak pula
melawan Susana.  Dan salah satu dari mereka lari membuka pintu taman.
Demi teriak di taman itu didengar orang-orang  yang ada di dalam rumah,
bergegas-gegaslah mereka masuk lewat pintu samping  untuk melihat apa yang terjadi dengan Susana.  Setelah kedua orang tua-tua itu memberikan keterangan,  maka amat malulah para pelayan,  sebab belum pernah hal semacam itu dikatakan tentang Susana.  Keesokan harinya,  ketika rakyat berkumpul lagi pada Yoyakim, suami Susana,  datang pulalah kedua orang tua-tua itu  penuh angan-angan fasik untuk membunuh Susana.  Di depan rakyat mereka berkata,   "Suruhlah ambil Susana, anak Hilkia, isteri Yoyakim!"   Maka diambillah Susana.  Ia datang disertai orang tuanya, anak-anak dan kaum kerabatnya.  Sanak saudara dan semua yang melihat Susana, menangis.  Sementara kedua orang tua-tua itu berdiri di tengah rakyat  dan meletakkan tangan mereka di atas kepala Susana,   Susana menengadah ke Surga sambil menangis,  sebab hatinya tetap percaya pada Tuhan.  Maka kata kedua orang tua-tua itu,  "Sedang kami berdua berjalan-jalan di taman,  masuklah Susana bersama dua sahaya. Lalu pintu taman itu ditutup,  dan disuruhnya sahaya-sahaya itu pergi.  Lalu datanglah seorang pemuda yang bersembunyi di situ  dan ia berbaring bersama Susana.  Ketika kami, yang ada di sudut taman,  melihat kefasikan itu,  berlari-larilah kami kepada mereka.  Walaupun kami melihat mereka tidur bersama-sama di sana, namun kami tidak dapat menangkap pemuda itu  karena ia lebih kuat dari kami. Ia membuka pintu lalu melarikan diri.  Tetapi Susana kami pegang,  dan kami menanyakan siapa pemuda itu.  Ia tidak mau memberitahu kami.   Inilah kesaksian kami." Himpunan rakyat percaya akan kesaksian mereka,  karena mereka adalah orang tua-tua di antara rakyat;  lagi pula mereka adalah hakim.  Atas dasar kesaksian itu,  dijatuhkannya hukuman mati kepada Susana.  Maka berserulah Susana dengan suara nyaring,   "Allah yang kekal, yang mengetahui apa yang tersembunyi,  dan mengenal sesuatu sebelum terjadi,  Engkau pun tahu
bahwa mereka itu memberikan kesaksian palsu terhadap aku.  Sungguh, aku mati,  meskipun aku tidak melakukan sesuatu pun dari yang mereka dustakan tentang aku."   Maka Tuhan mendengarkan suaranya.  Ketika Susana dibawa keluar untuk dihabisi nyawanya,  Allah membangkitkan roh suci dalam diri seorang anak muda,  Daniel namanya.  Anak muda itu berseru dengan suara nyaring,  "Aku tidak bersalah terhadap darah perempuan itu!"   Maka segenap rakyat berpaling kepada Daniel, katanya,  "Apakah maksudnya kata-katamu itu?"  Daniel pun lalu berdiri di tengah-tengah mereka.   Katanya, "Demikian bodohkah kamu, hai orang Israel?   Adakah kamu menghukum seorang puteri Israel  tanpa pemeriksaan dan tanpa bukti?  Kembalilah ke tempat pengadilan,  sebab kedua orang itu memberikan kesaksian palsu  terhadap perempuan ini!" Maka bergegaslah rakyat kembali ke tempat pengadilan.  Orang tua-tua itu berkata kepada Daniel,  "Kemarilah, duduklah di tengah-tengah kami dan beritahulah kami,  sebab Allah telah menganugerahkan kepadamu  martabat orang tua-tua."  Lalu kata Daniel kepada orang yang ada di situ,  "Pisahkanlah kedua orang tua-tua tadi jauh-jauh,  maka mereka akan diperiksa."  Setelah mereka dipisahkan satu sama lain,   Daniel memanggil seorang di antara mereka dan berkata kepadanya,   "Hai engkau yang sudah beruban dalam kejahatan,  sekarang engkau ditimpa dosa-dosa yang dahulu telah kauperbuat  dengan menjatuhkan keputusan-keputusan yang tidak adil, dengan menghukum orang yang tidak bersalah dan melepaskan orang yang bersalah,   meskipun Tuhan telah berfirman: Orang yang tak bersalah dan orang benar janganlah kaubunuh. Oleh sebab itu, jikalau engkau sungguh-sungguh melihat dia,  katakanlah: Di bawah pohon apakah  telah kaulihat mereka bercampur?"  Sahut orang tua-tua itu, "Di bawah pohon mesui!"   Kembali Daniel berkata,  "Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri!   Sebab malaikat Allah telah menerima firman dari Allah  untuk membelah engkau!"  Setelah orang itu disuruh pergi,   Daniel
pun lalu menyuruh bawa yang lain kepadanya.  Kemudian berkatalah Daniel kepada orang itu,  "Hai keturunan Kanaan dan bukan keturunan Yehuda,
kecantikan telah menyesatkan engkau  dan nafsu berahi telah membengkokkan hatimu.  Kamu sudah biasa berbuat begitu dengan puteri-puteri Israel,   dan mereka pun terpaksa menuruti kehendakmu karena takut. Tetapi puteri Yehuda ini tidak mau mendukung kefasikanmu!  Oleh karena itu katakanlah kepadaku:  Di bawah pohon apakah telah kaudapati mereka bercampur?"   Sahut orang tua-tua itu,  "Di bawah pohon berangan!"   Kembali Daniel berkata,  "Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri.  Sebab malaikat Allah sudah menunggu-nunggu  dengan pedang terhunus untuk membahan engkau, supaya engkau binasa!"  Maka berserulah seluruh himpunan itu dengan suara nyaring.  Mereka memuji Allah yang menyelamatkan siapa saja  yang berharap kepada-Nya.
Serentak mereka bangkit melawan kedua orang tua-tua itu,  sebab Daniel telah membuktikan dengan mulut mereka sendiri  bahwa mereka telah memberikan kesaksian palsu.  Lalu mereka diperlakukan  sebagaimana mereka sendiri mau mencelakakan sesamanya.  Sesuai dengan Taurat Musa kedua orang itu dibunuh.   Demikian pada hari itu diselamatkan darah yang tak bersalah.
Demikanlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6
Sekalipun aku berjalan dalam lembah yang kelam,  aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku.
*Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan.  Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau.  Ia membimbing aku ke air yang tenang,
dan menyegarkan daku.
*Ia menuntun aku di jalan yang lurus,  demi nama-Nya yang kudus.
Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam,  aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku.  Tongkat gembalaan-Ku, itulah yang menghibur aku.
*Engkau menyediakan hidangan bagiku,  di hadapan segala lawanku.
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak,  pialaku penuh berlimpah.
*Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku  seumur hidupku.  Aku akan diam di dalam rumah Tuhan  sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil  Yoh 33:11

Ref  :  Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik,  melainkan kepada pertobatannyalah Aku berkenan,  supaya ia hidup.

Bacaan Injil  Yoh 8:1-11
Sekali peristiwa Yesus pergi ke bukit Zaitun. Dan pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah,  dan seluruh rakyat datang kepada-Nya.  Yesus duduk dan mengajar mereka.  Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi
membawa kepada Yesus  seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.  Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah  lalu berkata kepada Yesus, "Rabi, perempuan ini tertangkap basah  ketika ia sedang berbuat zinah.   Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita   untuk melempari dengan batu   perempuan-perempuan yang demikian.  Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"  Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Yesus,  supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya.  Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis di tanah dengan jari-Nya.  Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya,   Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka,  "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa,  hendaklah ia yang pertama melemparkan batu  kepada perempuan itu."  Lalu Yesus membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu,   pergilah mereka seorang demi seorang,  mulai dari yang tertua.  Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu,  yang tetap di tempatnya.  Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya,  "Hai perempuan, di manakah mereka?  Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"   Jawabnya, "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus, "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renunguan.

Minggu ini Gereja mengajak kita merenungkan kisah seorang wanita yang kedapatan berzina. Kisah seperti itu cukup konkret karena sering muncul dikoran koran kita. Misalnya , berita tentang laki laki dan wanita yang diarak orang sekampung karena kedapatan berselingkuh, berita tentang pasangan yang dipaksa nikah oleh aparat desa karena mereka “ kumpul kebo”   Injil hari ini menarik karena Yesus diminta untuk mengadili seorang wanita yang kedapatan berzina, suatu permintaan yang sulit dimengerti, Yesus yang penuh belas kasih dan pengampun ditodong untuk menjadi hakim. Yang meminta pun tidak tanggung tanggung ahli ahli Taurat dan orang orang Farisi. Dalam masyarakat Yahudi kedua kelompok ini dikenal sebagai orang orang yang sudah sangat ahli dalam urusan hukum. Mereka tahu hukum, bahkan boleh dikata  mereka hapal diluar kepala hukum hukum yang berlaku dalam masyarakat dan agama. Aneh kalau sekarang meminta Yesus untuk mengadili. Keanehan ini terjawab dari informasi yang diberikan oleh Yohanes, mereka ingin menjebak Yesus. Ini  strategi mereka untuk menjatuhkan Yesus. Namun , Yesus tidak bodoh.  Dia tahu maksud dan kebusukan hati mereka. Dia tidak mau  mengadili dan menghukum wanita pezina itu. Yesus berkata  : "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Lalu dia membungkuk dan menulis di tanah. Apa yang sebenarnya Yesus tulis ditanah pada waktu itu? Tidak ada satupun yang tahu, sehingga banyak sekali penafsiran yang ada tentang apa yang ditulis Yesus ditanah. Menyadari dosanya orangpun mundur karena malu. 

Butir permenungan.

Saat ini kita berada dalam Masa Pra Paskah, kita diajak untuk mengoreksi diri dan bukan menunjuk kesalahan orang lain. Kita sering cenderung melihat kesalahan orang lain, tetapi sulit sekali melihat dan mengakui kebobrokan kita sendiri. Yesus mengajak kita untuk mengoreksi diri dan memperbaiki diri.

Doa.

Ya Tuhan yang Mahabaik, berilah kami umat-Mu kesadaran untuk mengoreksi diri (bertobat kedalam) terutama dalam masa Pra Paskah ini. Amin.

 

 

 

Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik,  melainkan kepada pertobatannyalah Aku berkenan,  supaya ia hidup.

 

February 26, 2023

RENUNGAN HARIAN MINGGU 26 MARET 2023

Kalender Liturgi Minggu 26 Maret  2023

Warna Liturgi: Ungu

Antifon Pembuka

Berikanlah keadilan kepadaku,ya Allah dan perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak saleh. Luputkanlah aku dari penipu dan orang yang curang. Sebab Engkaulah Allahku dan kekuatanku. 

Doa Kolekta.

Tuhan dan Allah kami, Putra-Mu telah menyerah diri-Nya sampai wafat  karena kasih-Nya kepada kami, Semoga berkat bantuan-Mu, kami hidup dan bertindak penuh semangat dalam kasih yang sama. Dengan perantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus Putra-Mu  yang Hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus , Allah sepanjang masa.


Bacaan I  Yeh 37:12-14
Beginilah firman Tuhan Allah,  "Sungguh, Aku akan membuka kubur-kuburmu  dan membangkitkan kamu dari dalamnya, hai umat-Ku. Dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel.  Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan,  pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, dari dalamnya. Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalam dirimu,  sehingga kamu hidup kembali, dan Aku akan menempatkan kamu di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, yang mengatakannya dan membuatnya."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 130:1-2.3-4b.4c-6.7-8
Pada Tuhan ada kasih setia,  Ia banyak sekali mengadakan pembebasan.
*Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan!  Tuhan, dengarkanlah suaraku!  Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian  kepada suara permohonanku.
*Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan,  siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan,  maka orang-orang takwa kepada-Mu.
*Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti,  dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan  lebih daripada pengawal mengharapkan pagi.
*Lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, berharaplah kepada Tuhan, hai Israel, sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel
dari segala kesalahannya.

Bacaan II  Rom 8:8-11
Saudara-saudara,  mereka yang hidup dalam daging,  tidak mungkin berkenan kepada Allah.  Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh,  kalau Roh Allah memang tinggal di dalam kamu.  Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, maka ia bukanlah milik Kristus.
Tetapi jika Kristus ada dalam kamu, maka tubuhmu memang mati karena dosa,  tetapi rohmu hidup karena kebenaran.  Dan jika Roh Allah,  yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati,  diam di dalam dirimu,  maka Ia yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana  oleh Roh-Nya yang diam dalam dirimu.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Yoh 11:25a.26

Ref  :  Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Akulah kebangkitan dan hidup, sabda Tuhan.  Setiap orang yang percaya kepada-Ku   tidak akan mati selama-lamanya.

Bacaan Injil  Yoh 11:1-45
Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus.  Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta.  Maria adalah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya.  Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus, "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit."  Mendengar kabar itu Yesus berkata,  "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah,  sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan."  Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya serta Lazarus. Namun, setelah didengar-Nya bahwa Lazarus sakit,  Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat di mana Ia berada;  tetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya,   "Mari kita kembali lagi ke Yudea."   Murid-murid itu berkata kepada-Nya,  "Rabi, baru-baru ini orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau,  masihkah Engkau mau kembali ke sana?"  Jawab Yesus,  "Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari?   Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk,  karena ia melihat terang dunia ini.  Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya."
Demikianlah perkataan-Nya,  dan sesudah itu Yesus berkata kepada mereka,  "Lazarus, saudara kita, telah tertidur,  tetapi Aku pergi ke sana   untuk membangunkan dia dari tidurnya."  Maka kata murid-murid itu kepada-Nya,   "Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh."  Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati,  sedangkan sangka mereka  Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa.  Karena itu Yesus berkata dengan terus terang,   "Lazarus sudah mati. Tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu,  sebab demikian lebih baik bagimu,  supaya kamu dapat belajar percaya.  Marilah kita pergi sekarang kepadanya!"   Lalu Tomas, yang disebut Didimus,  berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain,  "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia."   Ketika Yesus tiba di Betania,  didapati-Nya Lazarus telah empat hari terbaring di dalam kubur.  Betania itu tidak jauh dari Yerusalem,  kira-kira dua mil jauhnya.  Di situ banyak orang Yahudi telah datang  untuk menghibur Marta dan Maria  berhubung dengan kematian saudaranya.
Ketika Marta mendengar bahwa Yesus datang,  ia pergi mendapatkan-Nya.
Tetapi Maria tinggal di rumah. Maka kata Marta kepada Yesus,  "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini,  saudaraku pasti tidak mati.  Tetapi sekarang pun aku tahu,  bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu  segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya."  Kata Yesus kepada Marta,  "Saudaramu akan bangkit."  Kata Marta kepada-Nya,  "Aku tahu bahwa ia akan bangkit
pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman." Jawab Yesus, "Akulah kebangkitan dan hidup.  Barangsiapa percaya kepada-Ku,  ia akan hidup walaupun sudah mati;  dan setiap orang yang hidup serta percaya kepada-Ku,  tidak akan mati selama-lamanya.  Percayakah engkau akan hal ini?"
Jawab Marta,   "Ya Tuhan, aku percaya bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah,  Dia yang akan datang ke dalam dunia."  Sesudah berkata demikian, Marta pergi memanggil saudaranya Maria,  dan berbisik kepadanya,  "Guru ada di sana, dan Ia memanggil engkau."  Mendengar itu, Maria segera bangkit,  lalu pergi mendapatkan Yesus.  Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung.  Ia masih berada di tempat Marta menjumpai-Nya.  Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama Maria di rumah itu untuk menghiburnya melihat Maria tiba-tiba bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur  untuk meratap di situ.  Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia,   tersungkurlah ia di depan kaki Yesus  dan berkata kepada-Nya,  "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."  Ketika Yesus melihat Maria menangis,  dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia,  maka masygullah hati-Nya.  Ia sangat terharu dan berkata,   "Di manakah dia kamu baringkan?"  Jawab mereka, "Tuhan, marilah dan lihatlah!"  Maka menangislah Yesus. Kata orang-orang Yahudi,  "Lihatlah, betapa besar kasih-Nya kepadanya!"  Tetapi beberapa orang di antaranya berkata,  "Ia yang memelekkan mata orang buta,  tidak mampukah Ia bertindak sehingga orang ini tidak mati?"  Maka masygullah pula hati Yesus,  lalu Ia pergi ke kubur itu.  Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu.  Kata Yesus, "Angkat batu itu!"  Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada Yesus,   "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."   Jawab Yesus, "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu:  Jikalau engkau percaya, engkau akan melihat kemuliaan Allah?"  Maka mereka mengangkat batu itu.  Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata,  "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu,  karena Engkau telah mendengarkan Aku.  Aku tahu bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku.  Tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri mengelilingi Aku ini,  Aku mengatakannya,  supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku."   Sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras,   "Lazarus, marilah ke luar!" Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kafan,  dan mukanya tertutup dengan kain peluh.  Kata Yesus kepada mereka,   "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."   Banyak di antara orang-orang Yahudi  yang datang melawat Maria  dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus,  percaya kepada-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.
 

Renungan.

Kisah tentang Lazaeus dibangkitkan menjadi dasar iman kita bahwa hidup atau mati itu ada ditangan Tuhan,  Berita mengenai Lazarus yang sakit keras dan pasti akan meninggal dalam waktu dekat, tidak membuat Yesus segera datang, tetapi justru menunggu sampai Lazarus meninggal. Dengan sengaja setelah menerima berita itu, Ia tinggal dua hari ditempat Ia berada, Dengan demikian ada kesempatan bagi-Nya untuk menyatakan kemuliaan dan mewahyukan Diri. Memang setiap mukzijat yang dilakukan bukan untuk menyelamatkan orang secara fisik belaka, melainkan dan terutama menjadi sarana untuk menyatakan Diri agar orang mengenal siapa Dia dan percaya kepada-Nya. Maria yang menyongsong Dia amat menyayangkan keterlambatan Dia datang, sehingga Lazarus sudah keburu mati. Dialog Yesus dengan Marta menunjukkan bahwa Marta masih belum percaya akan Yesus memiliki kuasa untuk menghidupkan Lazarus, karena menurutnya hanya Allah yang mempunyai kuasa untuk itu. Namun tampak juga ada kepercayaan dalam diri Marta , bahwa permohonan Yesus akan didengar oleh Allah karena kedekatan-Nya. Marta juga memiliki pandangan serupa, dengan menyatakan “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini,  saudaraku pasti tidak mati." Kalau hanya sakit keras atau menjelang mati pasti Yesus berkuasa menyembuhkan seperti terjadi pada mukzijat mukzijat penyembuhan.  Kisah selanjutnya mewartakan dan menegaskan bahwa Yesus mempunyai kuasa yang sama dengan Allah. Ia membangkitkan Lazarus dari mati, bahkan setelah empat hari. Dan karena kuasa yang ditunjukkan-Nya itu, banyak diantara orang Yahudi percaya kepada-Nya. Sebagai orang beriman kepada Kristus , kita percaya bahwa Ia memiliki kuasa setinggi dan sebesar kuasa Allah, karena Dialah Allah Putra. Ia berkuasa atas kehidupan setiap orang. Maka kita percaya bahwa hidup ini ada dalam tangan-Nya. Kematian fisik mestinya bukan sesuatu yang perlu ditakuti, karena bagi orang yang percaya kepada-Nya, ada kehidupan dan keselamatan, Karena Ia hidup selama lamanya , bersatu dengan Dia berarti hidup selama lamanya.  Sikap yang tepat yang meski kita ambil  adalah menyerahkan dan mempercayakan diri pada-Nya. Selama masa Pra Paskah ini kita mesti membangun dan mengembangkan sikap itu.

Doa.

Ya Allah, sumber kehidupan sejati, kami bersyukur karena kehadiran Yesus Kristus , Putra-Mu, Kami mohon semoga Ia sungguh menjadi santapan jiwa yang menguatkan kami untuk berziarah menuju kepada-Mu. Sebab Dialah Tuhan Pengantara kami. Amin.

 

 

 

 

 

Akulah kebangkitan dan hidup, sabda Tuhan.  Setiap orang yang percaya kepada-Ku   tidak akan mati selama-lamanya.


February 25, 2023

RENUNGAN HARIAN SABTU 25 MARET 2023

 Kalender Liturgi Sabtu  25 Maret 2023

Hari  Raya Kabar Sukacita
Warna Liturgi: Putih


Antifon Pembuka

Ketika masuk kedunia, Kristus bersabda  “Ya Allah, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu”

Doa Kolekta.

Ya Allah, Engkau menghendaki agar Sabda-Mu menjelma menjadi manusia dalam rahim Perawan Maria, Semoga kami yang dalam iman  mengakui Putra-Mu sebagai Allah dan manusia layak mengambil bagian dalam kodrat  Illahi-Nya.   Sebab Dialah yang Hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus , Allah sepanjang masa.


Bacaan I  Yes 7:10-14;8:10
Tuhan berfirman kepada Raja Ahas,  "Mintalah suatu pertanda dari Tuhan, Allahmu, entah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah,  entah sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas."  Tetapi Ahas menjawab,   "Aku tidak mau minta! Aku tidak mau mencobai Tuhan!"  Lalu berkatalah nabi Yesaya,  "Baiklah! Dengarkanlah, hai keluarga Daud!   Belum cukupkah kamu melelahkan orang,  sehingga kamu melelahkan Allahku juga?  Sebab itu,  Tuhan sendirilah yang akan memberikan suatu pertanda:  Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung  dan akan melahirkan seorang anak laki-laki,  dan ia akan menamakan Dia Imanuel,  artinya: Allah menyertai kita." 
Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan  Mzm 40:7-8a.8b-9.10.11
Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu.
*Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku;  kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut,
lalu aku berkata, "Lihatlah, Tuhan, aku datang!"
*Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku:  "Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku;  Taurat-Mu ada di dalam dadaku."
*Aku mengabarkan keadilan  di tengah jemaat yang besar,  bibirku tidak kutahan terkatup;  Engkau tahu itu, ya Tuhan.

Bacaan II  Ibr 10:4-10
Saudara-saudara,  tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan  menghapuskan dosa.  Karena itu ketika Kristus masuk ke dunia, Ia berkata,  "Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki.   Sebagai gantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. Kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa  Engkau tidak berkenan.  Lihatlah, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."  Jadi mula-mula Ia berkata,  "Engkau tidak menghendaki kurban dan persembahan;  Engkau tidak berkenan  akan kurban bakaran dan kurban penghapus dosa  -- meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat --."   Dan kemudian Ia berkata,  "Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu."  Jadi yang pertama telah Ia hapuskan  untuk menegakkan yang kedua.  Dan karena kehendak-Nya inilah  kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya   oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Yoh 1:14ab

Ref  :  Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita,  dan kita telah melihat kemuliaan-Nya.

Bacaan Injil  Luk 1:26-38
Dalam bulan yang keenam  Allah mengutus malaikat Gabriel  ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret,  kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang  bernama Yusuf dari keluarga Daud;  nama perawan itu Maria.  Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata,  "Salam, hai engkau yang dikaruniai,  Tuhan menyertai engkau."   Maria terkejut mendengar perkataan itu,  lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.  Kata malaikat itu kepadanya,  "Jangan takut, hai Maria,  sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.  Sesungguhnya engkau akan mengandung  dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar  dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi.  Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya  takhta Daud, bapa leluhur-Nya.
Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub  sampai selama-lamanya,
dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."  Kata Maria kepada malaikat itu,  "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"  Jawab malaikat itu kepadanya,  "Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu  akan disebut kudus, Anak Allah.  Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu,  ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya,  dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu.  Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."  Maka kata Maria,  "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan;  terjadilah padaku menurut perkataanmu itu."  Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Demikianlah Injil Tuhan.

 

Renungan.

Hari raya kabar sukacita ini menjadi cahaya ditengah situasi manusia yang kehilangan harapan akan keselamatan karena dosa Adam dan sederetan dosa berikutnya.  Harapan dan  keselamatan menjadi kabur . Memang ini misteri karya Allah , namun misteri ini, tidak lepas dari sisi kemanusiaan dan perjuangan Maria. Malaekat menyebut Maria sebagai  pribadi yang dikarunia dan disertai Allah . Allah memberi  karunia dan menyertai Maria (Luk 1:28) . Ini mengandaikan Maria memiliki kualitas pribadi yang baik, sebagai putri Israel. Bisa jadi Maria hidup taat dan menjaga kualitas hidupnya.  Kerendahan hati Maria membuatnya tidak menjadi pribadi  sombong, Walau ia berkenan dihadapan Allah , tetapi ia tidak sombong. Bahkan Maria justru takut akan Allah, Karena itu malaikat menegaskan “ Jangan takut, hai  Maria , sebab engkau beroleh kasih karunia dihadapan Allah. (ay 30) . Kerendahan hati dan kedekatan kita dengan Allah, seharusnya tidak membuat tidak  kita jatuh dalam kesombongan rohani, juga tidak membebaskan kita dari rasa takut dan bingung.. Karena itu , jelas bahwa dalam situasi  apapun membangun kerendahan hati adalah sifat dasar yang penting.  Maria  mengalami ketidak mengertian  katanya, “bagaimana hal itu mungkin terjadi , karena aku belum bersuami? (ay 34) . Ini adalah pertanyaan iman yang sering kita hadapi manakala logika manusiawi kita rasakan, berbeda  dengan kehendak Allah .  Pertanyaan bahkan pembelaan diri sering kita lakukan untuk menolak kehendak Allah . Maria tidak mengikuti semata mata keinginan dan kehendaknya . Ia bertanya bukan karena mau menentang kehendak Allah . Ini adalah bentuk pergulatan dan penegasan iman Maria.  Pada akhir pergulatan imannya , Maria menyerahkan diri pada kehendak Allah , “Sesungguhnya aku ini  adalah Hamba Allah , jadilah padaku menurut menurut perkataan-Mu itu “ (ay 38), Maria berani menyerahkan seluruh kehendaknya  dalam kehendak Allah , walau belum tahu seperti apa dinamika perjalanan imannya . Keberanian Maria dalam bentuk  menyerahkan diri pada kehendak Allah menjadi berita  gembira keselamatan.  Keberanian kita menyerahkan diri pada kehendak Allah tentunya juga membawa keselamatan bagi diri kita dan orang lain.

Butir Permenungan

Banyak orang bingung dengan dogma  Santa Perawan Maria dikandung tanpa noda, Dogma ini tidak berbicara mengenai Santa Perawan Maria mengandung dari Roh Kudus melainkan tentang Maria sebagai wanita  pilihan Allah sejak perkandungannya. Santa Maria bersih , jauh dari kotor atau dosa  karena ia ditugasi oleh Allah untuk mengandung  Yang Kudus. Dapatkah sarana yang kotor  menghasilkan yang bersih ? Tentu saja tidak. Santa Maria menerima kekhususan ini berkat jasa Yesus Kristus. Dogma ini ditetapkan pada tanggal 8 Desember 1854 oleh Paus Pius IX   Dalam beberapa penampakan, Bunda Maria  menegaskan dogma Santa Perawan Maria Dikandung tanpa noda dosa . Pada tahun 1531 di Guadalupe, Bunda Maria mengatakan pada Juan Diego , “ Akulah Perawan Maria yang  tidak bercela  Bunda dari Allah yang benar.”  Pada tahun 1930 Bunda Maria mengatakan kepada Santa Katarina Laboure agar dibuat medali wasiat dengan tulisan  “ Maria yang dikandung tanpa noda dosa , doakanlah kami yang berlindung padamu”  Ketika penampakan kepada Bernadete di Lourdes pada tahun 1858 Bunda Maria juga menyatakan “ Akulah yang dikandung tanpa noda dosa ”  Apa makna perayaan ini bagi iman kita? Masa Pra Paskah ini  mengajak kita untuk melihat keagungan rencana Allah dari sejak awal pada diri Santa Perawan Maria karena keteguhan imannya dalam mewujudkan rencana Allah.  Anugerah karunia tentu membawa sukacita. Apalagi karunia itu sangat khusus dan bermanfaat bagi orang lain. Ini semata mata karena karunia Allah  Dalam Gentium 56 dikatakan  “ tidak mengherankan bahwa diantara Para Bapa Suci  menjadi lazim  untuk menyebut Bunda Allah suci seutuhnya dan tidak terkena cemar  dosa manapun juga., bagaikan mahluk yang diciptakan  dan dibentuk oleh Roh Kudus. Perawan dari Nazaret itu sejak pertama dalam rahim dikaruniai dengan semarak kesucian yang sangat istimewa”   Dikandung tanpa noda adalah karunia . Pengakuan terhadap dogma ini sudah berkembang sejak tahun 1246. Allah menyediakan rahim yang tidak bernoda asal maupun dosa pribadi dan membuat Maria dikandung tanpa noda. Mungkin ada yang bertanya apa bedanya dengan ketidak berdosaan pada Yesus?  Tentu saja kekudusan Yesus berasal dari Diri-Nya sendiri, sedangkan Maria ketidak berdosanya ada diluar dirinya karena relasinya dengan Allah  melalui Yesus . Dia memiliki hubungan yang erat dengan Yesus  dalam karya penebusan .  Namun sekalipun demikian  Maria tetap mengalami akibat dari dosa  dan terlihat dalam kemalangan manusia  seperti penderitaan dan kematian. Penghormatan terhadap karunia yang dimiliki oleh Maria ini membawa kita pada pengakuan terhadap kuasa Allah yang membebaskan dan bukan pada penyembahan akan karunia yang dianugerahkan kepada Maria.


Doa.

Ya Tuhan , bentuklah hatiku agar menyerupai hati Bunda Maria yang mampu  menerima masalah kehidupan dengan penuh iman, Amin.    

 

 

 

Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita,  dan kita telah melihat kemuliaan-Nya.