Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

July 31, 2021

RENUNGAN HARIAN KAMIS 5 AGUSTUS 2021

Kalender Liturgi  Kamis  5 Agt 2021

PF Pemberkatan Gereja Basilik SP Maria

Bacaan I  Bil 20:1-13
Pada masa itu sampailah segenap umat Israel di padang gurun Zin pada bulan pertama.  Mereka lalu tinggal di Kadesh.  Di sana Miryam meninggal dunia dan dikuburkan.  Sekali perisitwa tidak ada lagi air minum bagi umat.  Maka berkumpullah mereka mengerumuni Musa dan Harun.  Mereka bertengkar dengan Musa, katanya, "Mengapa kami tidak mati binasa  pada saat saudara-saudara kami mati di hadapan Tuhan?  Mengapa kalian memimpin jemaat Tuhan ke padang gurun ini?  Mengapa kami dan ternak kami harus mati di sini?  Mengapa kalian memimpin kami keluar dari Mesir  dan membawa kami ke tempat celaka ini?  Ini bukan tempat untuk menabur,  tidak ada pohon ara, anggur dan delima,  bahkan air minum pun tidak ada!"  Maka pergilah Musa dan Harun meninggalkan umat;  mereka masuk Kemah Pertemuan, dan sujud.  Lalu mereka berseru kepada Tuhan,  "Ya Tuhan Allah, dengarkanlah seruan umat-Mu, dan bukalah harta benda-Mu, sumber air hidup, agar mereka dipuaskan lalu berhenti menggerutu."  Maka tampaklah kemuliaan Tuhan kepada mereka. Tuhan lalu bersabda kepada Musa,  "Ambillah tongkatmu itu  dan bersama dengan Harun, kakakmu, suruhlah umat berkumpul.  Katakanlah di depan mata mereka, kepada bukit batu itu, supaya memberikan air. Maka engkau akan mengeluarkan air bagi mereka dari bukit batu itu dan memberi minum umat beserta ternaknya."  Musa lalu mengambil tongkat itu dari hadapan Tuhan, seperti diperintahkan Tuhan kepadanya. Sesudah itu Musa dan Harun mengumpulkan jemaah itu  di depan bukit batu.  Berkatalah Musa kepada mereka, "Dengarkanlah, hai orang durhaka!  Masakan kami dapat mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini!"  Kemudian Musa mengangkat tangannya,  lalu memukul bukit batu itu dua kali dengan tongkatnya.  Maka keluarlah banyak air,  sehingga umat dan ternak mereka dapat minum.  Tetapi Tuhan bersabda kepada Musa dan Harun, "Karena kalian tidak percaya kepada-Ku, dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan orang Israel,  maka kalian tidak akan membawa umat ini  masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka."  Itulah mata air Meriba,  tempat orang Israel bertengkar dengan Tuhan, dan Tuhan menunjukkan kekudusan-Nya di tengah-tengah mereka.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 95:1-2.6-9
Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan, janganlah bertegar hati.
*Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan,  bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita.  Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan lagu syukur,  bersorak-sorai bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
*Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita.  Sebab Dialah Allah kita,  kita ini umat gembalaan-Nya dan kawanan domba-Nya.
*Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya,  Janganlah bertegar hati seperti di Meriba,  seperti waktu berada di Masa di padang gurun,
ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku,  padahal mereka melihat perbuatan-Ku.

Bait Pengantar Injil  Mat 16:18
Engkaulah Petrus,  dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Jemaat-Ku.  Dan alam maut takkan menguasainya.

Bacaan Injil  Mat 16:13-23
Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya,  "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?"  Jawab mereka, "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis; ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia  atau salah seorang dari para nabi."  Lalu Yesus bertanya kepada mereka,  "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"  Maka jawab Simon Petrus,  "Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya, "Berbahagialah engkau, Simon anak Yunus, sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu,  melainkan Bapa-Ku yang di sorga.  Dan Aku pun berkata kepadamu,  'Engkaulah Petrus,  dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku,  dan alam maut tidak akan menguasainya.
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa saja yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa saja yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga."  Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya memberitahukan kepada siapa pun,  bahwa Dialah Mesias.  Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya  bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem,  dan menanggung banyak penderitaan  dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat,  lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.  Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur Dia, katanya,  "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."  Tetapi Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus,  "Enyahlah Iblis! Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku,  sebab engkau memikirkan bukan yang dipikirkan Allah,
melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.

Kita sering mendengar mengenai Takhta Suci. Berbagai Dokumen Gereja selalu dihubungkan dengan ajaran dari Takhta Suci. Kalau ada sosialisasi aturan atau norma baru dalam liturgi misalnya, kita selalu menghubungkannya dari Takhta Suci. Siapa Takhta Suci? Takhta Suci itu menunjuk Takhta Sri Paus yang istilah lainnya ya Takhta Santo Petrus , Takhta Suci bukan untuk mengagungkan kedudukan atau jabatan  Bapa Suci atau Bapa Paus di Roma,  justru merupakan ungkapan syukur kepada Tuhan atas anugerah Gereja yang satu dan kudus, yang mesti tersebar diseluruh dunia , disatukan oleh Bapa Suci yang simbolnya ya Takhta Suci itu.  Meski menduduki Takhta, yang konotasinya menunjuk kedudukan raja, Gereja tetap memahami takhta suci untuk Sri Paus, atau takhta uskup disetiap keuskupan sebagai bentuk pelayanan kegembalaan .  Para gembala yang duduk di takhta pelayanan ini mesti melayani dengan sukarela , pengabdian dan berani menjadi teladan bagi kawanannya. Menjadi teladan merupakan hal yang sangat sulit karena berani menjadi serba pertama khususnya dalam semangat pengorbanan, kesucian dan pelayanan.

Butir Permenungan.

Marilah kita mensyukuri para gembala kita, Secara khusus kita mendoakan Bapa Suci  yang diserahi tugas sebagai pengganti Santo Petrus yang oleh Tuhan Yesus diserahi kunci Kerajaan Surga. Bapa Paus lah yang mempersatukan seluruh Gereja di dunia. Kita juga perlu berdoa untuk para uskup dan para imam. Para pemimpin Gereja barangkali banyak kelemahan dan mungkin kita umat sering kecewa kepada mereka, tetapi marilah kita tetap menghormati  “takhta”  atau kursi jabatan pelayanan mereka yang bagaimanapun juga tetap suci  karena dikaruniakan oleh Tuhan Yesus sendiri kepada mereka.

Doa.

Ya Tuhan yang maharahim, berilah kekuatan kepada para gembala-Mu agar tetap setia melaksanakan tugas penggembalaan . Amin

 

 

 

 

 

Engkaulah Petrus,  dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Jemaat-Ku.  Dan alam maut takkan menguasainya.

RENUNGAN HARIAN RABU 4 AGUSTUS 2021

Kalender Liturgi Rabu 4 Agt 2021

PW S. Yohanes Maria Vianney, Imam
Warna Liturgi: Putih

Bacaan I  Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35
Ketika bangsa Israel dalam perjalanannya sampai di gurun Paran,  bersabdalah Tuhan kepada Musa,  "Suruhlah beberapa orang mengintai tanah Kanaan,  yang akan Kuberikan kepada orang Israel.  Dari setiap suku  hendaknya kauutus seorang dari antara pemimpin mereka."  Sesudah lewat empat puluh hari pulanglah para pengintai itu,  setelah menjelajahi seluruh negeri itu.  Mereka langsung menghadap Musa dan Harun  serta segenap umat Israel. di Kadesh, di padang gurun Paran. Mereka melapor kepada keduanya dan kepada segenap umat dan memperlihatkan hasil negeri itu. Mereka bercerita, "Kami sudah masuk ke negeri Kanaan yang harus kami selidiki itu. Memang benar negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya. Hanya saja bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu serta sangat besar. Juga keturunan Enak telah kami lihat di sana. Orang Amalek diam di Tanah Negeb,  orang Het, orang Yebus dan orang Amori diam di pegunungan, sedangkan orang Kanaan diam sepanjang laut dan sepanjang sungai Yordan."  Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu  di hadapan Musa. Ia berkata,  "Biar! Kita akan maju dan menduduki negeri itu,  sebab kita pasti akan mengalahkannya."  Tetapi para pengintai lainnya membantah,  "Tidak! Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu,  karena mereka lebih kuat daripada kita."  Mereka juga menyampaikan kepada orang Israel  kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka itu, katanya,  "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai itu  memakan penduduknya,  dan semua orang yang kami lihat di sana tinggi perawakannya.  Kami lihat juga di sana raksasa-raksasa,  orang Enak, keturunan para raksasa,  sehingga kami sendiri merasa seperti belalang saja  di hadapan mereka,  dan mereka pun menganggap kami demikian."  Lalu segenap umat itu berteriak-teriak dan menangis  semalam-malaman.  Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa dan Harun,  "Masih berapa lama lagi  umat yang jahat ini akan bersungut-sungut terhadap-Ku?  Segala gerutu orang Israel telah Kudengar.  Katakanlah kepada mereka,  'Demi Aku yang hidup,' demikianlah sabda Tuhan,  'Aku akan memperlakukan kalian sesuai dengan kata-katamu sendiri.  Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berserakan,  yakni semua orang di antaramu yang sudah terdaftar,  semua tanpa kecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas,  karena kalian telah bersungut-sungut terhadap-Ku.  Sungguh, kalian tidak akan masuk ke negeri  yang dengan sumpah telah Kujanjikan akan Kuberikan kepadamu, kecuali Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun!  Kalian telah mengintai negeri itu selama empat puluh hari.  Sesuai dengan jumlah itu, satu hari dihitung satu tahun,  jadi empat puluh tahun lamanya  kalian harus menanggung akibat kesalahanmu,  supaya kamu tahu bagaimana rasanya,  jika Aku berbalik daripadamu.  Aku, Tuhan, yang berkata demikian.  Sesungguhnya, Aku akan melakukan semuanya itu  kepada segenap umat yang jahat ini  yang telah bersepakat melawan Daku. Di padang gurun ini mereka akan habis,  dan di sinilah mereka akan mati."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 106:6-7a.13-14.21-22.23
Ingatlah akan daku, ya Tuhan,  demi kemurahan-Mu terhadap umat.
*Kami dan nenek moyang kami telah berbuat dosa, kami telah bersalah, kami telah berbuat fasik. Nenek moyang kami di Mesir tidak memahami perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
*Tetapi segera mereka melupakan karya-karya-Nya, dan tidak peduli akan nasihat-Nya;  Mereka dirangsang nafsu di padang gurun,  dan mencobai Allah di padang belantara.
*Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal yang besar di Mesir; yang melakukan karya-karya ajaib di tanah Ham, dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau.
*Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka, kalau Musa, orang pilihan-Nya, tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk menyurutkan amarah-Nya, sehingga Ia tidak memusnahkan mereka.

Bait Pengantar Injil  Luk 7:16
Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.

Bacaan Injil  Mat 15:21-28
Pada suatu hari  Yesus menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah seorang wanita Kanaan dari daerah itu dan berseru, "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud.  Anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."  Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab.  Lalu para murid Yesus datang dan meminta kepada-Nya, "Suruhlah wanita itu pergi, sebab ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."  Jawab Yesus,  "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."  Tetapi wanita itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata,  "Tuhan, tolonglah aku!"  Yesus menjawab,  "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak  dan melemparkannya kepada anjing."  Kata wanita itu lagi, "Benar Tuhan,
tetapi anjing-anjing pun makan remah-remah  yang jatuh dari meja tuannya."  Bersabdalah Yesus kepadanya, "Hai ibu, besar imanmu!  Terjadilah bagimu seperti yang kaukehendaki."  Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.

Dimana ada kemauan , disitu ada jalan. Begitulah cerita seorang ibu, dikisahkan salah satu program televisi “Minta tolong”. Seorang ibu yang berjalan kaki dari rumah kerumah mencari uang dengan menawarkan jasa menjadi buruh cuci  demi mengobati anaknya yang terbaring dirumah terkena demam berdarah. Uang tabungan mereka sudah terkuras habis untuk biaya pengobatan anaknya bahkan sampai mereka diminta meninggalkan rumah sakit karena tidak dapat membayar. Berbekal keyakinan “Gusti mboten sare” (Tuhan tidak tidur), ia yakin pasti ada orang baik yang dapat menolongnya.  Sebuah kemauan mendorong orang mencapai apa yang menjadi harapannya. Injil Matius mencatat kisah, tentang semangat iman seorang perempuan yang pantang menyerah. Seorang perempuan Kanaan yang memiliki anak perempuan yang kerasukan setan. Perempuan itu sudah kesana kemari demi pulihnya sang anak namun tak seorangpun dapat membantunya. Berita kedatangan Yesus merupakan berita yang membawa kabar gembira bagi keluarganya.  Perempuan ini mendatangi Yesus dengan membawa anaknya karena ia percaya Yesus dapat menolongnya.Ia berseru kepada-Nya walaupun tampaknya seperti mustahil  “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak anak dan melemparkannya kepada anjing.” Bahasa yang dipakai memang terkesan kasar. Namun itulah yang menjadi inti  ketika kita ingin disembuhkan Tuhan maka kita harus tahu posisi kita dihadapan Tuhan. Siapa diri kita dan harus menjadi rendah hati. Kita harusnya sadar , inilah belas kasih sejati, yaitu belas kasih yang lahir dari  kesadaran diri kita akan posisi kita dan daya kerendahhatian. Belas kasih yang memerdekakan dan memberi hidup.

Butir permenungan

Dalam kehidupan , kita mudah tersinggung , marah, dan mengambil jarak dengan Tuhan, apalagi kita merasa diacuhkan atau ditinggalkan Tuhan. Sikap penolakan membuat kita makin jauh dengan  Tuhan . Saat penolakan itu menandakan bahwa kita masih tergolong sombong, merasa diri hebat. Inilah titik kelemahan kita. Tuhan Yesus menginginkan hati yang hancur dan remuk dihadapan-Nya. Perempuan itu mengajak kita untuk menghampiri Yesus dengan semangat pantang menyerah. Dia meminta kita untuk bergumul sampai menang. Mampukah kita memiliki semangat seperti perempuan itu?

Doa.

Allah Bapa Maha Pengasih dan Penyayang, kami bersyukur atas anugerah kesehatan yang Kau limpahkan kepada kami berkat sabda kedamaian  , ialah Yesus Putra-Mu , sebab karena Dia , dunia dapat bernapas lagi.  Amin.

 

 

 

 

 

Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.

 

 

 

 

July 27, 2021

RENUNGAN HARIAN SELASA 3 AGUSTUS 2021

Kalender Liturgi Selasa 3 Agt 2021

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Bil 12:1-13
Sekali peristiwa  Miryam dan Harun menaruh syak terhadap Musa
karena wanita Kush yang diperisterinya.  Memang Musa telah memperisteri seorang wanita dari Kush.  Kata mereka, "Benarkah Tuhan bersabda dengan perantaraan Musa saja? Bukankah Ia juga bersabda dengan perantaraan kita?"  Hal itu didengar Tuhan. Adapun Musa, dia itu seorang yang sangat lembut hatinya,  melebihi siapa pun di atas muka bumi. Lalu tiba-tiba bersabdalah Tuhan kepada Musa, Harun dan Miryam, "Keluarlah kalian bertiga ke Kemah Pertemuan." Maka keluarlah mereka bertiga. Lalu turunlah Tuhan dalam tiang awan, dan berdiri di pintu kemah itu,  lalu memanggil Harun dan Miryam.  Dan mereka berdua tampil.  Lalu bersabdalah Tuhan, "Dengarkanlah sabda-Ku ini.  Jika di antara kalian ada seorang nabi, maka Aku, Tuhan, menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan.  Aku berbicara dengan dia dalam mimpi.  Bukan demikianlah halnya dengan hamba-Ku Musa,  yang setia di seluruh rumah-Ku.  Dengan Musa Aku berbicara berhadap-hadapan,  terus terang, bukan dalam teka-teki.  Dan ia telah melihat rupa Tuhan.  Bagaimana kalian sampai berani menaruh syak  terhadap hamba-Ku Musa?  Sebab itu bangkitlah murka Tuhan terhadap mereka.  Tuhan meninggalkan tempat itu, dan tiang awan naik dari atas kemah.  Pada waktu ini Miryam tampak kena penyakit kusta, kulitnya menjadi putih seperti salju. Ketika Harun menoleh kepadanya, tampaknya olehnya bahwa Miryam telah terkena kusta.  Harun lalu berkata kepada Musa,  "Ah tuanku, janganlah kiranya dosa ini ditimpakan kepada kami.  Dalam kebodohan kami telah berbuat demikian.  Janganlah kiranya Miryam ini dibiarkan sebagai anak gugur,  yang pada waktu keluar dari kandungan  sudah setengah busuk dagingnya."  Lalu berserulah Musa kepada Tuhan,  "Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 51:3-4.5-6a.6bc-7.12-13
Kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab aku orang berdosa.
*Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu,  menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku.  Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku,  dan tahirkanlah aku dari dosaku!
*Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa,  yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
*Maka, Engkau adil bila menghukum aku,  dan tepatlah penghukuman-Mu.  Sungguh, dalam kesalahan aku diperanakkan,  dalam dosa aku dikandung ibuku.
*Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah,  dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku.

Bait Pengantar Injil  Yoh 1:49b
Rabi, Engkau Anak Allah,  Engkaulah raja israel.

Bacaan Injil  Mat 14:22-36
Sekali peristiwa, setelah mengenyangkan orang banyak dengan roti,
Yesus segera menyuruh murid-murid-Nya naik perahu  dan mendahului-Nya ke seberang,  sementara Ia menyuruh orang banyak pulang.  Dan setelah orang banyak itu disuruh pergi  Yesus mendaki bukit untuk berdoa seorang diri.  Ketika hari sudah malam, Ia seorang diri di situ.  Perahu para murid sudah beberapa mil jauhnya dari pantai  dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.  Kira-kira jam tiga malam  datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. Melihat Dia berjalan di atas air,  para murid terkejut dan berseru, "Itu hantu!"  Dan mereka berteriak ketakutan.  Tetapi Yesus segera menyapa mereka, kata-Nya,  "Tenanglah! Akulah ini, jangan takut!"  Lalu Petrus berseru,
"Tuhan, jika benar Tuhan sendiri,  suruhlah aku datang kepada-Mu dengan berjalan di atas air."  Kata Yesus, "Datanglah!"  Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air  mendapatkan Yesus.  Tetapi ketika dirasakannya tiupan angin kencang,  Petrus menjadi takut dan mulai tenggelam lalu berteriak,  "Tuhan, tolonglah aku!"  Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata,  "Orang kurang percaya! Mengapa engkau bimbang?"  Keduanya lalu naik ke perahu dan redalah angin.  Dan mereka yang ada di perahu menyembah Dia, katanya,  "Sungguh, Engkau Anak Allah."  Setibanya di seberang mereka mendarat di Genesaret.Begitu Yesus dikenal oleh orang-orang setempat, mereka memberitahukannya ke seluruh daerah. Maka semua orang sakit dibawa kepada-Nya. Mereka memohon,  supaya diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya.  Dan semua orang yang menjamah Dia menjadi sembuh.
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

Banyak dari antara  kita sering melakukan doa doa harian entah itu doa pribadi, doa bersama, rosario, novena, misa harian, atau apapun bentuknya. Kita merasa dekat dan kuat manakala kita berkomunikasi secara intim dengan Tuhan. Kita menikmati saat saat itu. Hal yang sama juga dialami oleh Petrus dan para murid dalam bacaan hari ini. Petrus hidup bersama dengan Yesus. Ia pergi menyertai Yesus kemanapun ia melangkah. Pribadi Yesus meneguhkan iman dan membuatnya semakin dekat dengan-Nya. Ia dan para murid melihat Yesus berjalan diatas air. Petrus pun ingin seperti Yesus, ingin menikmati kedekatan dengan-Nya dan berjalan diatas air. Namun, ketika ada tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam. Kita pun mempunyai pengalaman yang serupa dengan Petrus. Kita dekat dan kuat melalui hidup doa yang kita hayati. Namun, pada saat beragam permasalahan hidup menerpa, ketika kita tidak bisa keluar  dari kesulitan, hidup yang melilit, kita mengalami situasi yang berbeda. Kita mudah mengeluh , goncang, takut, dan hilang harapan. Kita mulai bertanya tanya, dimanakah Tuhan pada saat masalah datang bertubi tubi? Mengapa Tuhan tidak mendengarkan doa permohonan kita? Seperti yang dialami Petrus, Yesus pun senantiasa menyertai, menolong dan melindungi dalam setiap kesulitan hidup kita. Seperti Sabda Tuhan dalam bacaan pertama, Tuhan memulihkan keadaan Yakub dan mengasihinya. Kita yang berdoa dan percaya pada Tuhan tetapi apakah kita sungguh percaya bahwa Yesus hadir dalam diri kita setiap saat termasuk saat kita mengalami kesulitan?  Keragu raguan sering menyelimuti orang yang menyebut diri beriman, Padahal beriman berarti berani melompat ketempat yang tidak bisa dijelaskan seutuhnya, tetap ada unsur misterinya. Yang mesti dibangun adalah kepercayaan bahwa Tuhan akan menyelamatkan.

Butir permenungan.

Akhir dari kisah ini menunjukkan kesimpulan atau puncaknya , yaitu ungkapan iman yang amat mendalam dari para murid Yesus dengan mengatakan “Sesungguhnya Engkau Anak Allah” sambil menyembah Dia. Kisah yang berangkat dari pengalaman yang menakutkan, berujung pada pengalaman iman yang amat mendalam . Pengalaman yang mengkhawatirkan, menakutkan bahkan seakan telah sampai pada tingkat putus asa, justru bisa mengembangkan iman menjadi jauh lebih mendalam dari pada seandainya tidak mengalami peristiwa itu.  Oleh karena itu ketika mengalami pengalaman pahit dan getir, hendaknya tetap percaya akan kehadiran dan peran Tuhan , sehingga tidak akan membawa kesikap putus harapan Sebaliknya , sesudah masa gelap akan muncul hari terang yang membawa sukacita besar dan memperteguh iman.

Doa.

Allah Bapa, sumber segala kebebasan , kami bersyukur atas kebebasan yang telah dijanjikan kepada kami melalui Yesus Sang Mesias. Perkenankanlah Dia menjadi batu sendi yang mendasari dunia ini serta mempersatukan dan merukunkannya.  Amin.

 

 

 

 

 

Rabi, Engkau Anak Allah,  Engkaulah raja israel.


July 26, 2021

RENUNGAN HARIAN SENIN 2 AGUSTUS 2021

Kalender Liturgi  Senin  2 Agt 2021
PF S. Petrus Yulianus Eymard, Imam
PF S. Eusebius Vercelli, Uskup
PF S. Eusebius Vercelli, Uskup
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Bil 11:4b-15
Sekali peristiwa, dalam perjalanannya melintasi gurun pasir, orang-orang Israel berkata,  "Siapakah yang akan memberi kita makan daging?  Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir tanpa bayar, akan mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. Tetapi sekarang kita kurus kering, tiada sesuatu pun yang kita lihat kecuali manna."  Adapun manna itu seperti ketumbar  dan kelihatannya seperti damar bedolah.  Orang-orang Israel berlari kian ke mari untuk memungutnya,  lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya dalam lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti bundar;  rasanya seperti rasa panganan yang digoreng.  Dan apabila embun turun di tempat perkemahan pada waktu malam,  maka turunlah juga manna di situ.  Musa mendengar keluh-kesah bangsa itu, sebab orang-orang dari setiap keluarga menangis  di depan pintu kemahnya.  Maka bangkitlah murka Tuhan dengan sangat,  dan hal itu dinilai jahat oleh Musa.  Maka berkatalah Musa kepada Tuhan,  "Mengapa Kauperlakukan hamba-Mu ini dengan buruk,  dan mengapa aku tidak mendapat kasih karunia dalam pandangan-Mu?  Mengapa Engkau membebankan kepadaku tanggung jawab atas seluruh bangsa ini?  Akukah yang mengandung atau melahirkan bangsa ini?  Mengapa Engkau berkata kepadaku, Pangkulah dia seperti seorang inang memangku anak yang sedang menyusu? Bimbinglah dia ke tanah  yang Kujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyangnya!"  Dari manakah aku mengambil daging  untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini?  Sebab mereka menangis kepadaku dan berkata,  'Berilah kami daging untuk dimakan.  Aku seorang diri  tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini,  sebab terlalu berat bagiku. Jika Engkau berlaku demikian kepadaku,
sebaiknya Engkau membunuh aku saja; jika aku mendapat kasih karunia dalam pandangan-Mu, janganlah kiranya aku mengalami malapetaka!"
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 81:12-13.14-15.16-17
Bersorak-sorailah bagi Allah, kekuatan kita.
*Umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku,  dan Israel tidak suka kepada-Ku.  Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya;  biarlah mereka berjalan mengikuti angan-angannya sendiri!
*Sekiranya umat-Ku mendengarkan Aku; sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan, seketika itu juga musuh mereka Aku tundukkan,
dan para lawan mereka Kupukul dengan tangan-Ku.
*Orang-orang yang membenci Tuhan akan tunduk kepada-Nya, dan itulah nasib mereka untuk selama-lamanya. Tetapi umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik, dan dengan madu dari gunung batu  Aku akan mengenyangkannya.

Bait Pengantar Injil  Mat 4:4b
Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.

Bacaan Injil  Mat 14:13-21
Sekali peristiwa, setelah mendengar berita pembunuhan Yohanes Pembaptis, menyingkirlah Yesus; dengan naik perahu Ia bermaksud mengasingkan diri ke suatu tempat yang sunyi.  Tetapi orang banyak mendengarnya  dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat, dari kota-kota mereka.  Ketika Yesus mendarat,  Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya,  maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka  dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.  Menjelang malam para murid Yesus datang kepada-Nya dan berkata,  "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam.  Suruhlah orang banyak itu pergi supaya dapat membeli makanan di desa-desa."  Tetapi Yesus berkata kepada mereka,  "Mereka tidak perlu pergi. Kalian saja memberi makan mereka."  Jawab mereka,  "Pada kami hanya ada lima buah roti dan dua ekor ikan."  Yesus berkata, "Bawalah ke mari."  Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput.  Setelah itu Ia mengambil kelima buah roti dan kedua ekor ikan itu. Sambil menengadah ke langit diucapkan-Nya doa berkat,  dibagi-bagi-Nya roti itu dan diberikan-Nya kepada para murid.  Para murid lalu membagi-bagikannya kepada orang banyak. Mereka semua makan sampai kenyang.  Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan  sampai dua belas bakul penuh.  Yang ikut makan kira-kira lima ribu orang pria,  tidak termasuk wanita dan anak-anak.
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

Kemerdekaan adalah anugerah Tuhan dan hasil usaha manusia . Dianugerahkan karena setiap orang dipanggil untuk merdeka, diusahakan manusia karena kemerdekaan adalah sesuatu yang harus diisi dan dimaknai. Anugerah menjadi sia sia ketika tidak disyukuri dengan pemaknaan. Kemerdekaan menjadi “penjara” ketika rasa peduli mati suri didalam diri.  Sesama dituntun pada jalan, kebenaran dan hidup , jiwa jiwa diselamatkan dari kematian kekal.  Injil hari ini membuktikan kepada dunia bahwa mukzijat  selalu terjadi dalam kehidupan. Setiap karya yang dilakukan bersama Tuhan akan berbuah melimpah. Memberi lima ribu orang makan tanpa kekurangan suatu apapun, mungkin bisa dilakukan kalau  kita berlimpah uang dan makanan. Tetapi , jika dari dua ikan dan lima roti saja untuk jumlah yang sedemikian banyak adalah kemustahilan. Inilah kenyataan hidup dan keterbatasan manusiawi. Manusia mengatakan . Keinginan tanpa batasnya , tetapi kemampuan sangat terbatas. Iman mengatakan : Bagi anda tidak mungkin , bagi Tuhan selalu mungkin.

Butir permenungan.

Yesus memberi makan lima ribu orang adalah suatu kebenaran  bahwa ia membebaskan mereka dari rasa lapar pada saat itu, Namun , bukan kemampuan memberi makan yang mau ditunjukkan lewat Injil ini. Yang mau diajarkan  dan diimani adalah, Yesus bisa melakukan apa saja selama kita percaya dan tetap berharap kepada-Nya. Iman membuahkan kesetiaan, Kesetiaan melahirkan keselamatan, Iman dan kesetiaan kepada Tuhan memerdekakan kita dari ikatan keraguan, kepicikan, keegoisan dan rasa ketidak mungkin . Sesedikit apapun, yang ada pada kita , bawalah itu kepada Yesus. Jangan ragu. Jika : Dimana ada kemauan disitu ada jalan, kita harus percaya : Dimana ada Yesus, disitu ada jalan, kehidupan dan keselamatan.

Doa.

Ya Tuhan yang mahabaik, berilah kami umat-Mu untuk lebih percaya dan setia kepada –Mu agar kami makin lama makin dekat dengan-Mu. Amin. 

 

 

 

 

 

 

Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.

 

RENUNGAN HARIAN MINGGU 1 AGUSTUS 2021

Kalender Liturgi Minggu 1 Agt 2021

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Kel 16:2-4.12-15
Di padang gurun Sin  yang terletak di antara Elim dan Gunung Sinai, bersungut - sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun. Mereka berkata,  "Ah, andaikata tadinya kami mati di tanah Mesir oleh tangan Tuhan,  tatkala kami duduk menghadapi kuali penuh daging  dan makan roti sepuas hati!  Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini   untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan."  Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Musa,  "Sesungguhnya,  Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu.  Maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari  sebanyak yang perlu untuk sehari.  Dengan cara itu aku hendak menguji  apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak.  Aku telah mendengar orang Israel bersungut-sungut.  Katakanlah kepada mereka, 'Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kamu akan makan roti sampai kenyang. Maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah Tuhan, Allahmu."  Pada waktu petang  datanglah berduyun-duyun burung puyuh  yang menutupi perkemahan mereka. Pagi harinya terhamparlah embun sekeliling perkemahan. Setelah embun menguap,  tampaklah pada permukaan padang gurun sesuatu yang halus mirip sisik, halus seperti embun yang membeku di atas tanah.  Melihat itu umat Israel saling bertanya-tanya, 'Apakah ini?'  Sebab mereka tidak tahu apa itu.  Lalu berkatalah Musa,  "Inilah roti yang diberikan Tuhan menjadi makananmu."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 78:3.4bc.23-24.25.54
Tuhan memberi mereka roti dari langit.
*Aku mau menuturkan hikmat
  yang telah kami dengar dan kami ketahui,
dan yang diceritakan kepada kami oleh para leluhur. Kami mau meneruskannya kepada angkatan yang kemudian:  Puji-pujian kepada Tuhan dan kekuatan-Nya.  Maka Ia memberi perintah kepada awan-awan dari atas,  dan membuka pintu-pintu langit;  Ia menurunkan manna untuk dimakan,  dan memberi mereka gandum dari langit.
*Roti para malaikat menjadi santapan insan, bekal berlimpah disediakan oleh Allah.  Dibawa-Nya mereka ke tanah-Nya yang kudus,  ke gunung-gunung yang Ia rebut dengan tangan kanan-Nya.

Bacaan II  Ef 4:17.20-24
Saudara-saudara,  di dalam Tuhan aku menegaskan hal ini kepadamu:  Jangan lagi hidup dengan pikiran yang sia-sia,  seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah.  Kamu jangan hidup secara demikian!  Kamu telah belajar mengenal Kristus.  Karena kamu telah mendengar tentang Dia,  dan menerima pengajaran di dalam Dia  menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus.  Maka, sehubungan dengan kehidupanmu yang dahulu,  kamu harus menanggalkan manusia lama  yang menemui kebinasaan oleh karena nafsu yang menyesatkan,  supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu.  Hendaknya kamu mengenakan manusia baru,  yang telah diciptakan menurut kehendak Allah; hendaklah kamu hidup  di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mat 4:4b
Manusia hidup bukan dari roti saja,  tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

Bacaan Injil  Yoh 6:24-35
Di seberang Danau Galilea,  ketika orang banyak melihat,  bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu - perahu lalu berangkat ke Kapernaum,  untuk mencari Yesus. Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya:  "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?"  Yesus menjawab mereka,  "Aku berkata kepadamu,  sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda,  melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.  Bekerjalah, bukan untuk makanan yang dapat binasa,  melainkan untuk makanan, yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal,  yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu;  sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."  Lalu kata mereka kepada-Nya,  "Apakah yang harus kami perbuat,  supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" Jawab Yesus kepada mereka,  "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah,
yaitu hendaklah kamu percaya  kepada Dia yang telah diutus Allah."
Maka kata mereka kepada-Nya,  "Tanda apakah yang Engkau perbuat,
supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu?  Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan?  Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun,  seperti ada tertulis:  Mereka diberi-Nya makan roti dari surga."  Maka kata Yesus kepada mereka,  "Aku berkata kepadamu,  sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari surga,  melainkan Bapa-Kulah yang memberikan kamu  roti yang benar dari surga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari surga dan yang memberi hidup kepada dunia." Maka kata mereka kepada-Nya,  "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa!"  Kata Yesus kepada mereka,  "Akulah roti hidup!  Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi,  dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi."
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

Pernahkah anda merasa takut melihat wajah seseorang yang aura atau sinar wajahnya menyeramkan? Orang itu sudah berjenggot, matanya merah, sunggingan bibirnya  sinis dan kejam. Tanpa kenal dan tanpa bicara pun, kita cenderung akan menghindarinya. Lain sekali apabila anda berjumpa dengan seorang tua yang lembut wajahnya, aura wajahnya gembira dan ramah bahkan terasa adanya cahaya suci yang bersinar dari orang itu. Kita tentu akan merasa damai didekatnya.  Setiap diri  kita sebagai murid Kristus sebenarnya diberi karunia Roh Kudus pula. Namun yang tidak selalu kita upayakan adalah memberi ruang gerak yang luas dan bebas pada Roh Kudus dalam diri kita, Padahal apabila kita bersatu dengan Roh Kudus melalui banyak doa, Ekaristi, Adorasi, Sakramen Tobat, dan sebagainya, kita secara tidak sadar akan dipenuhi hikmat yang berlimpah, keberanian untuk berkorban demi iman, dan aura wajah kita bercahaya sebagai orang yang memberi kedamaian dan aura positif disekitar kita.

Butir permenungan

Salah satu bentuk penyertaan Tuhan yang nyata kita alami lewat Ekaristi Kudus. Dalam Ekaristi, Tuhan sungguh hadir. Kehadiran Tuhan sungguh dapat kita rasakan lewat Tubuh dan Darah-Nya, yang kita terima dan inilah yang menjadi kekuatan bagi kita  untuk mengerjakan tugas kita sehari hari.  Santa Bunda Teresa setiap kali keluar dari kapel  setelah mengambil bagian dalam perayaan Ekaristi menasehati para suster “ Ingatlah Yesus yang baru saja kita  terima, Yesus yang sama itulah yang akan kita layani dalam diri kaum miskin dan sakit” Dengan demikian , Roti itu adalah Roti yang memberi hidup, cinta, kekuatan, ketekunan dan pengampunan.

Doa.

Ya Tuhan yang maharahim, berilah kami umat-Mu  iman yang kuat agar kita dapat melewati  dan mengatasi setiap badai kehidupan. Amin.

 

 

 

 

 

 

Manusia hidup bukan dari roti saja,  tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

 

 

 

July 19, 2021

RENUNGAN HARIAN, SABTU 31 JULI 2021

Kalender Liturgi Sabtu 31 Jul 2021

PW S. Ignasius dari Loyola, Imam
Warna Liturgi: Putih

Bacaan I  Im 25:1.8-17
Tuhan bersabda kepada Musa di gunung Sinai,  "Engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun.  Jadi tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun.  Lalu engkau harus membunyikan sangkakala di mana-mana  dalam bulan ketujuh, pada tanggal sepuluh.  Pada hari raya Pendamaian  kalian harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu  di mana-mana di seluruh negerimu.  Kalian harus menguduskan tahun yang kelima puluh,  dan memaklumkan kebebasan bagi segenap penduduk negeri. Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan masing-masing kalian harus pulang ke tanah miliknya  dan kembali kepada kaumnya.  Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu.  Janganlah kalian menabur,  dan apa yang tumbuh sendiri dalam tahun itu jangan kamu tuai,  dan pokok anggur yang tidak dirantingi jangan kalian petik buahnya. Karena tahun itu tahun Yobel,  maka haruslah menjadi kudus bagimu;  hasil tahun itu yang hendak kalian makan harus diambil dari ladang.  Dalam tahun Yobel itu semua harus pulang ke tanah miliknya.  Apabila kalian menjual sesuatu kepada sesamamu  atau membeli dari padanya,  janganlah kalian merugikan satu sama lain. Apabila engkau membeli dari sesamamu  haruslah menurut jumlah tahun sesudah tahun Yobel.  Dan apabila ia menjual kepadamu  haruslah menurut jumlah tahun panen.  Makin besar jumlah tahun itu makin besarlah  pembeliannya,  makin kecil jumlah tahun itu, makin kecillah pembeliannya,  karena jumlah panenlah yang dijualnya kepadamu.  Janganlah kalian merugikan satu sama lain,  tetapi engkau harus takwa kepada Allahmu.  Akulah Tuhan, Allahmu."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 67:2-3.5.7-8
Hendaknya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah.  Hendaknya semua bangsa bersyukur kepada-Mu.
*Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita,  kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya,  supaya jalan-Mu dikenal di bumi,  dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
*Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai,  sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil,  dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.
*Tanah telah memberi hasilnya;  Allah, Allah kita, memberkati kita.
Allah memberkati kita;  kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya!

Bait Pengantar Injil  Mat 5:10
Berbahagialan yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.

Bacaan Injil  Mat 14:1-12
Sekali peristiwa sampailah berita tentang Yesus  kepada Herodes, raja wilayah.  Maka ia berkata kepada pegawai-pegawainya, "Inilah Yohanes Pembaptis.  Ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya."  Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes,  membelenggu dan memenjarakannya,  berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus, saudaranya.  Sebab Yohanes pernah menegur Herodes,  "Tidak halal engkau mengambil Herodias!"  Herodes ingin membunuhnya,  tetapi ia takut kepada orang banyak   yang memandang Yohanes sebagai nabi.
Tetapi pada hari ulang tahun Herodes,  menarilah puteri Herodias di tengah-tengah mereka  dan menyenangkan hati Herodes,  sehingga Herodes bersumpah  akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya.  Maka setelah dihasut oleh ibunya, puteri itu berkata,  "Berikanlah kepadaku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam."  Lalu sedihlah hati raja.  Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya,  diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara, dan membawanya di sebuah talam,  lalu diberikan kepada puteri Herodias,  dan puteri Herodias membawanya kepada ibunya.  Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis  mengambil jenazah itu dan menguburkannya.  Lalu pergilah mereka memberitahu Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

Orang baik yang menyuarakan kebenaran, kejujuran dan keadilan selalu menjadi ketakutan dan ancaman bagi orang yang berbuat buruk atau tidak bersih. Muncul reaksi atau musuh dalam kebersamaan. Kita bisa melihat dalam kehidupan sosial bangsa dan negara kita kita akhir akhir ini .  Dalam bacaan Injil hari ini, kita berjumpa dengan sosok Nabi yang membuat hati Herodes tidak tenang.  Yohanes Pembaptis adalah Nabi yang memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Ia mengoreksi Herodes karena mengambil istri Filipus saudaranya, menjadi istrinya. Tindakan Herodes itu tidak terpuji karena berpengaruh terhadap relasi keluarga kerajaan dan bahwa Herodes bukanlah pemimpin yang baik dimata masyarakat. Yohanes tetaplah Nabi yang siap menumpahkan darahnya. Kepalanya dipenggal demi sebuah janji Herodes kepada putri Herodias sang penari yang menyukakan hatinya. Sementara itu Yesus adalah Nabi agung yang datang ke dunia bukan untuk melakukan pekerjaan-Nya sendiri tetapi melakukan pekerjaan pekerjaan Bapa. Itulah sebabnya kehadiran Yesus dan nama-Nya sempat menggoyang hati nurani Herodes. Ia membuat banyak mukzijat dan mengajar dengan penuh kuasa dan wibawa sehingga membuat Herodes bertanya tanya dan mengira bahwa Yohanes sudah bangkit. Nabi adalah utusan Allah yang siap menjadi martir.  Yohanes Pembaptis membiarkan kepalanya dipenggal karena perjuangannya untuk mewujudkan kebenaran, keadilan dan martabat manusia. Yesus Kristus juga utusan Allah yang datang untuk menyelamatkan manusia sebagai martir agung Mampukah kita setia dalam iman dan kebenaran  dan menjadi saksi kasih Tuhan disekitar kita ?

Butir permenungan.

Herodes akhirnya membunuh Yohanes karena sebuah sumpah. Sumpah Herodes menjadi bumerang bagi dirinya. Dia tidak lagi dapat membatalkan apa yang dikatakannya sendiri. Mesti dalam keadaan terpaksa , dia akhirnya membunuh Yohanes demi terpenuhinya janjinya. Kadang kala dalam keadaan gembira yang berkelebihan , kita bisa saja mengungkapkan  ekspresi yang demikian. Kita bisa menjanjikan suatu hal , bahkan karena senangnya sampai bersumpah akan memenuhi keinginan orang yang membuat gembira itu. Belajar dari pengalaman tersebut, kita diajak untuk berhati hati dalam mengeluarkan kata kata , janji dan sumpah yang mengikat. Sebab jika kita tidak berhati hati , hal itu bisa menjadi petaka bagi kita sendiri. Apa saja yang terlanjur kita katakan sudah mengikat apalagi jika berhadapan dengan banyak orang. Karena itu , Yesus juga mengingatkan kita “Janganlah sekali kali bersumpah, baik demi langit, maupun demi bumi, ataupun demi kepalamu, karena engkau tidak kuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun” (Mat 5;34)  Hanya yang memiliki kuasa abadi berhak untuk bersumpah. Hari ini kita memperingati St. Ignasius Loyola , pendiri Serikat Yesus., dilahirkan tahun 1491. Ketika masih kanak kanak , ia berangan angan menjadi seorang laskar yang hebat dan menikah dengan puteri yang cantik. Dikemudian hari , ia sungguh mendapat penghargaan karena kegagahannya dalam pertempuran di Pamplona. Tetapi luka karena peluru meriam ditubuhnya membuat Ignatius terbaring tak berdaya di benteng Loyola.. Untuk menghilangkan rasa bosan Ignasius , kepadanya diberi buku kisah hidup Yesus dan para kudus. Setelah membacanya, hidupnya mulai berubah.  Ia berkata pada dirinya sendiri “Mereka adalah orang yang sama dengan aku, jadi mengapa aku tidak bisa melakukan seperti apa yang telah mereka lakukan? “ Semua kemuliaan dan kehormatan yang sebelumnya sangat ia dambakan, kini tak berarti lagi baginya. Ia mulai mendalami para kudus dalam doa, silih dan perbuatan perbuatan baik.  Pada tahun 1534, bersama enam orang sahabatnya, Ignasius mengucapkan kaul rohani. Ignasius dan sahabat sahabatnya ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1539. Mereka berikrar untuk melayani Tuhan dengan cara apapun yang dianggap baik oleh Bapa Suci. Pada tahun 1540 Sarekat Yesus secara resmi diakui oleh Paus, Sebelum Ignasius wafat , Sarekat Yesus atau Yesuit telah beranggotakan seribu orang. Mereka banyak melakukan perbuatan baik dengan mengajar dan dan mewartakan Injil. Seringkali Ignasius  berdoa “Berilah aku hanya cinta dan rahmat-Mu, ya Tuhan . Dengan itu aku sudah menjadi kaya , dan aku tidak mengharapkan apa apa lagi” St. Ignasius wafat di Roma pada tanggal 31 Juli 1556, ia dinyatakan kudus pada tahun 1622 oleh Paus Gregorius XV.

Doa.

Ya Tuhan, bersama St. Ignasius kami ingin berdoa “Berilah kami hanya cinta dan rahmat-Mu ya Tuhan . Dengan itu kami sudah menjadi kaya dan kami tidak mengharapkan apa apa lagi. Amin.

 

 

 

 

 

 

 

 

Berbahagialan yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.