July 27, 2021

RENUNGAN HARIAN SELASA 3 AGUSTUS 2021

Kalender Liturgi Selasa 3 Agt 2021

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Bil 12:1-13
Sekali peristiwa  Miryam dan Harun menaruh syak terhadap Musa
karena wanita Kush yang diperisterinya.  Memang Musa telah memperisteri seorang wanita dari Kush.  Kata mereka, "Benarkah Tuhan bersabda dengan perantaraan Musa saja? Bukankah Ia juga bersabda dengan perantaraan kita?"  Hal itu didengar Tuhan. Adapun Musa, dia itu seorang yang sangat lembut hatinya,  melebihi siapa pun di atas muka bumi. Lalu tiba-tiba bersabdalah Tuhan kepada Musa, Harun dan Miryam, "Keluarlah kalian bertiga ke Kemah Pertemuan." Maka keluarlah mereka bertiga. Lalu turunlah Tuhan dalam tiang awan, dan berdiri di pintu kemah itu,  lalu memanggil Harun dan Miryam.  Dan mereka berdua tampil.  Lalu bersabdalah Tuhan, "Dengarkanlah sabda-Ku ini.  Jika di antara kalian ada seorang nabi, maka Aku, Tuhan, menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan.  Aku berbicara dengan dia dalam mimpi.  Bukan demikianlah halnya dengan hamba-Ku Musa,  yang setia di seluruh rumah-Ku.  Dengan Musa Aku berbicara berhadap-hadapan,  terus terang, bukan dalam teka-teki.  Dan ia telah melihat rupa Tuhan.  Bagaimana kalian sampai berani menaruh syak  terhadap hamba-Ku Musa?  Sebab itu bangkitlah murka Tuhan terhadap mereka.  Tuhan meninggalkan tempat itu, dan tiang awan naik dari atas kemah.  Pada waktu ini Miryam tampak kena penyakit kusta, kulitnya menjadi putih seperti salju. Ketika Harun menoleh kepadanya, tampaknya olehnya bahwa Miryam telah terkena kusta.  Harun lalu berkata kepada Musa,  "Ah tuanku, janganlah kiranya dosa ini ditimpakan kepada kami.  Dalam kebodohan kami telah berbuat demikian.  Janganlah kiranya Miryam ini dibiarkan sebagai anak gugur,  yang pada waktu keluar dari kandungan  sudah setengah busuk dagingnya."  Lalu berserulah Musa kepada Tuhan,  "Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 51:3-4.5-6a.6bc-7.12-13
Kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab aku orang berdosa.
*Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu,  menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku.  Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku,  dan tahirkanlah aku dari dosaku!
*Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa,  yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
*Maka, Engkau adil bila menghukum aku,  dan tepatlah penghukuman-Mu.  Sungguh, dalam kesalahan aku diperanakkan,  dalam dosa aku dikandung ibuku.
*Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah,  dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku.

Bait Pengantar Injil  Yoh 1:49b
Rabi, Engkau Anak Allah,  Engkaulah raja israel.

Bacaan Injil  Mat 14:22-36
Sekali peristiwa, setelah mengenyangkan orang banyak dengan roti,
Yesus segera menyuruh murid-murid-Nya naik perahu  dan mendahului-Nya ke seberang,  sementara Ia menyuruh orang banyak pulang.  Dan setelah orang banyak itu disuruh pergi  Yesus mendaki bukit untuk berdoa seorang diri.  Ketika hari sudah malam, Ia seorang diri di situ.  Perahu para murid sudah beberapa mil jauhnya dari pantai  dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.  Kira-kira jam tiga malam  datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. Melihat Dia berjalan di atas air,  para murid terkejut dan berseru, "Itu hantu!"  Dan mereka berteriak ketakutan.  Tetapi Yesus segera menyapa mereka, kata-Nya,  "Tenanglah! Akulah ini, jangan takut!"  Lalu Petrus berseru,
"Tuhan, jika benar Tuhan sendiri,  suruhlah aku datang kepada-Mu dengan berjalan di atas air."  Kata Yesus, "Datanglah!"  Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air  mendapatkan Yesus.  Tetapi ketika dirasakannya tiupan angin kencang,  Petrus menjadi takut dan mulai tenggelam lalu berteriak,  "Tuhan, tolonglah aku!"  Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata,  "Orang kurang percaya! Mengapa engkau bimbang?"  Keduanya lalu naik ke perahu dan redalah angin.  Dan mereka yang ada di perahu menyembah Dia, katanya,  "Sungguh, Engkau Anak Allah."  Setibanya di seberang mereka mendarat di Genesaret.Begitu Yesus dikenal oleh orang-orang setempat, mereka memberitahukannya ke seluruh daerah. Maka semua orang sakit dibawa kepada-Nya. Mereka memohon,  supaya diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya.  Dan semua orang yang menjamah Dia menjadi sembuh.
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

Banyak dari antara  kita sering melakukan doa doa harian entah itu doa pribadi, doa bersama, rosario, novena, misa harian, atau apapun bentuknya. Kita merasa dekat dan kuat manakala kita berkomunikasi secara intim dengan Tuhan. Kita menikmati saat saat itu. Hal yang sama juga dialami oleh Petrus dan para murid dalam bacaan hari ini. Petrus hidup bersama dengan Yesus. Ia pergi menyertai Yesus kemanapun ia melangkah. Pribadi Yesus meneguhkan iman dan membuatnya semakin dekat dengan-Nya. Ia dan para murid melihat Yesus berjalan diatas air. Petrus pun ingin seperti Yesus, ingin menikmati kedekatan dengan-Nya dan berjalan diatas air. Namun, ketika ada tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam. Kita pun mempunyai pengalaman yang serupa dengan Petrus. Kita dekat dan kuat melalui hidup doa yang kita hayati. Namun, pada saat beragam permasalahan hidup menerpa, ketika kita tidak bisa keluar  dari kesulitan, hidup yang melilit, kita mengalami situasi yang berbeda. Kita mudah mengeluh , goncang, takut, dan hilang harapan. Kita mulai bertanya tanya, dimanakah Tuhan pada saat masalah datang bertubi tubi? Mengapa Tuhan tidak mendengarkan doa permohonan kita? Seperti yang dialami Petrus, Yesus pun senantiasa menyertai, menolong dan melindungi dalam setiap kesulitan hidup kita. Seperti Sabda Tuhan dalam bacaan pertama, Tuhan memulihkan keadaan Yakub dan mengasihinya. Kita yang berdoa dan percaya pada Tuhan tetapi apakah kita sungguh percaya bahwa Yesus hadir dalam diri kita setiap saat termasuk saat kita mengalami kesulitan?  Keragu raguan sering menyelimuti orang yang menyebut diri beriman, Padahal beriman berarti berani melompat ketempat yang tidak bisa dijelaskan seutuhnya, tetap ada unsur misterinya. Yang mesti dibangun adalah kepercayaan bahwa Tuhan akan menyelamatkan.

Butir permenungan.

Akhir dari kisah ini menunjukkan kesimpulan atau puncaknya , yaitu ungkapan iman yang amat mendalam dari para murid Yesus dengan mengatakan “Sesungguhnya Engkau Anak Allah” sambil menyembah Dia. Kisah yang berangkat dari pengalaman yang menakutkan, berujung pada pengalaman iman yang amat mendalam . Pengalaman yang mengkhawatirkan, menakutkan bahkan seakan telah sampai pada tingkat putus asa, justru bisa mengembangkan iman menjadi jauh lebih mendalam dari pada seandainya tidak mengalami peristiwa itu.  Oleh karena itu ketika mengalami pengalaman pahit dan getir, hendaknya tetap percaya akan kehadiran dan peran Tuhan , sehingga tidak akan membawa kesikap putus harapan Sebaliknya , sesudah masa gelap akan muncul hari terang yang membawa sukacita besar dan memperteguh iman.

Doa.

Allah Bapa, sumber segala kebebasan , kami bersyukur atas kebebasan yang telah dijanjikan kepada kami melalui Yesus Sang Mesias. Perkenankanlah Dia menjadi batu sendi yang mendasari dunia ini serta mempersatukan dan merukunkannya.  Amin.

 

 

 

 

 

Rabi, Engkau Anak Allah,  Engkaulah raja israel.


0 komentar:

Post a Comment