Kalender Liturgi Rabu 4 Agt 2021
PW S. Yohanes Maria Vianney, Imam
Warna Liturgi: Putih
Bacaan I
Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35
Ketika bangsa Israel dalam perjalanannya sampai di gurun
Paran, bersabdalah
Tuhan kepada Musa, "Suruhlah beberapa orang mengintai tanah Kanaan, yang akan
Kuberikan kepada orang Israel. Dari setiap suku hendaknya
kauutus seorang dari antara pemimpin mereka." Sesudah lewat
empat puluh hari pulanglah para pengintai itu, setelah menjelajahi
seluruh negeri itu. Mereka langsung menghadap Musa dan Harun serta segenap
umat Israel. di Kadesh, di padang gurun
Paran. Mereka melapor kepada keduanya dan
kepada segenap umat dan memperlihatkan
hasil negeri itu. Mereka bercerita,
"Kami sudah masuk ke negeri Kanaan yang
harus kami selidiki itu. Memang benar
negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya. Hanya saja
bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan
kota-kotanya berkubu serta sangat besar. Juga
keturunan Enak telah kami lihat di sana. Orang
Amalek diam di Tanah Negeb, orang Het, orang Yebus dan orang Amori diam di
pegunungan, sedangkan orang Kanaan diam
sepanjang laut dan sepanjang sungai
Yordan." Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan
Musa. Ia berkata, "Biar!
Kita akan maju dan menduduki negeri itu,
sebab kita pasti akan
mengalahkannya." Tetapi para pengintai lainnya membantah, "Tidak!
Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka
lebih kuat daripada kita." Mereka juga menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka
itu, katanya, "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai itu memakan
penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana tinggi
perawakannya. Kami lihat juga di sana raksasa-raksasa, orang Enak,
keturunan para raksasa, sehingga kami sendiri merasa seperti belalang
saja di hadapan mereka, dan mereka pun menganggap kami demikian." Lalu segenap
umat itu berteriak-teriak dan menangis
semalam-malaman. Maka
bersabdalah Tuhan kepada Musa dan Harun,
"Masih berapa lama lagi umat yang
jahat ini akan bersungut-sungut terhadap-Ku? Segala gerutu
orang Israel telah Kudengar. Katakanlah kepada mereka, 'Demi Aku yang
hidup,' demikianlah sabda Tuhan, 'Aku akan memperlakukan kalian sesuai dengan kata-katamu
sendiri. Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berserakan, yakni semua
orang di antaramu yang sudah terdaftar,
semua tanpa kecuali yang berumur dua
puluh tahun ke atas, karena kalian telah bersungut-sungut terhadap-Ku. Sungguh,
kalian tidak akan masuk ke negeri
yang dengan sumpah telah Kujanjikan akan
Kuberikan kepadamu, kecuali Kaleb bin
Yefune dan Yosua bin Nun! Kalian telah mengintai negeri itu selama empat puluh
hari. Sesuai dengan jumlah itu, satu hari dihitung satu tahun, jadi empat puluh tahun lamanya kalian harus
menanggung akibat kesalahanmu, supaya kamu tahu bagaimana rasanya, jika Aku
berbalik daripadamu. Aku, Tuhan, yang berkata demikian. Sesungguhnya,
Aku akan melakukan semuanya itu kepada segenap umat yang jahat ini yang telah bersepakat melawan Daku. Di padang gurun ini mereka akan habis, dan di sinilah
mereka akan mati."
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Tanggapan Mzm 106:6-7a.13-14.21-22.23
Ingatlah
akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat.
*Kami dan nenek moyang kami telah berbuat dosa,
kami telah bersalah, kami telah berbuat fasik.
Nenek moyang kami di Mesir tidak memahami perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
*Tetapi segera mereka melupakan karya-karya-Nya,
dan tidak peduli akan nasihat-Nya; Mereka
dirangsang nafsu di padang gurun,
dan mencobai Allah di padang belantara.
*Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan
mereka, yang telah melakukan hal-hal yang
besar di Mesir; yang melakukan
karya-karya ajaib di tanah Ham, dan
perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau.
*Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka,
kalau Musa, orang pilihan-Nya, tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk menyurutkan amarah-Nya, sehingga Ia tidak memusnahkan mereka.
Bait
Pengantar Injil Luk 7:16
Seorang nabi besar telah muncul di tengah
kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.
Bacaan
Injil Mat 15:21-28
Pada suatu hari Yesus menyingkir ke
daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah seorang
wanita Kanaan dari daerah itu dan berseru, "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud. Anakku
perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." Tetapi Yesus
sama sekali tidak menjawab. Lalu para murid Yesus datang dan meminta kepada-Nya, "Suruhlah wanita itu pergi, sebab ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak." Jawab Yesus, "Aku
diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." Tetapi wanita
itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata, "Tuhan,
tolonglah aku!" Yesus menjawab,
"Tidak patut mengambil roti yang
disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Kata wanita
itu lagi, "Benar Tuhan,
tetapi anjing-anjing pun makan remah-remah yang jatuh
dari meja tuannya." Bersabdalah Yesus kepadanya, "Hai ibu, besar
imanmu! Terjadilah bagimu seperti yang
kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan.
Dimana ada kemauan , disitu ada jalan. Begitulah cerita seorang ibu, dikisahkan salah satu program televisi “Minta tolong”. Seorang ibu yang berjalan kaki dari rumah kerumah mencari uang dengan menawarkan jasa menjadi buruh cuci demi mengobati anaknya yang terbaring dirumah terkena demam berdarah. Uang tabungan mereka sudah terkuras habis untuk biaya pengobatan anaknya bahkan sampai mereka diminta meninggalkan rumah sakit karena tidak dapat membayar. Berbekal keyakinan “Gusti mboten sare” (Tuhan tidak tidur), ia yakin pasti ada orang baik yang dapat menolongnya. Sebuah kemauan mendorong orang mencapai apa yang menjadi harapannya. Injil Matius mencatat kisah, tentang semangat iman seorang perempuan yang pantang menyerah. Seorang perempuan Kanaan yang memiliki anak perempuan yang kerasukan setan. Perempuan itu sudah kesana kemari demi pulihnya sang anak namun tak seorangpun dapat membantunya. Berita kedatangan Yesus merupakan berita yang membawa kabar gembira bagi keluarganya. Perempuan ini mendatangi Yesus dengan membawa anaknya karena ia percaya Yesus dapat menolongnya.Ia berseru kepada-Nya walaupun tampaknya seperti mustahil “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak anak dan melemparkannya kepada anjing.” Bahasa yang dipakai memang terkesan kasar. Namun itulah yang menjadi inti ketika kita ingin disembuhkan Tuhan maka kita harus tahu posisi kita dihadapan Tuhan. Siapa diri kita dan harus menjadi rendah hati. Kita harusnya sadar , inilah belas kasih sejati, yaitu belas kasih yang lahir dari kesadaran diri kita akan posisi kita dan daya kerendahhatian. Belas kasih yang memerdekakan dan memberi hidup.
Butir permenungan
Dalam kehidupan , kita mudah tersinggung , marah, dan mengambil jarak dengan Tuhan, apalagi kita merasa diacuhkan atau ditinggalkan Tuhan. Sikap penolakan membuat kita makin jauh dengan Tuhan . Saat penolakan itu menandakan bahwa kita masih tergolong sombong, merasa diri hebat. Inilah titik kelemahan kita. Tuhan Yesus menginginkan hati yang hancur dan remuk dihadapan-Nya. Perempuan itu mengajak kita untuk menghampiri Yesus dengan semangat pantang menyerah. Dia meminta kita untuk bergumul sampai menang. Mampukah kita memiliki semangat seperti perempuan itu?
Doa.
Allah Bapa
Maha Pengasih dan Penyayang, kami bersyukur atas anugerah kesehatan yang Kau
limpahkan kepada kami berkat sabda kedamaian , ialah Yesus Putra-Mu ,
sebab karena Dia , dunia dapat bernapas lagi. Amin.
Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah
mengunjungi umat-Nya.
0 komentar:
Post a Comment