TAHUN SUCI.
Bagi
kita umat Katolik, tahun 2016 bukan hanya sebuah perubahan tahun setelah
bersama manusia sejagat kita meninggalkan tahun 2015, tetapi merupakan juga
Tahun Suci. Alasan yang mendasar adalah karena tahun 2016 telah ditetapkan oleh
Paus Fransiskus sebagai Tahun Yubileum Agung Kerahiman.
Tahun
Yubileum Agung Kerahiman tersebut telah dimulai pada hari raya St. Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda, 8
Desember 2015 lalu dan akan berlangsung hingga 20 November mendatang tepat pada
hari raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam, Paus Paulus menjelaskan bagaimana
pelaksanaannya dalam Dekrit Petunjuk resmi ( Bulla) dengan judul “
Misericordiae Vultus (Wajah Kerahiman). Bulla tersebut dibacakan oleh Pastor
Leonardo Sapienza Wali Prefek Rumah Tangga Kepausan tanggal 11 April 2015, pada
Vigili Minggu Kerahiman Illahi di Basilika St. Petrus , Vatikan.
Melalui
Bulla tersebut , Paus Fransiskus mengajak seluruh gereja untuk merayakan Tahun
Yubileum Agung Kerahiman sebagai Tahun Suci. Lebih dari 10 kali dalam Bulla ini
Paus Fransiskus menyebut Tahun Yubileum Agung Kerahiman sebagai Tahun Suci. Apa
artinya ini bagi kita? Kita seolah
diingatkan berulang kali akan pentingnya Tahun Suci ini , sebuah tahun rahmat
Tuhan (MV, no 17), sebuah kesempatan yang amat indah dan berharga untuk
merenungkan misteri kerahiman Allah. “ Kita perlu terus menerus merenungkan
misteri kerahiman” tegas Paus Fransiskus (MV no.2). Selain itu , penting bahwa
sepanjang Tahun Suci ini umat Katolik menyucikan diri dari segala salah dan
dosa serta mengalami secara pribadi kerahiman Bapa, terutama melalui perayaan
Sakramen Rekonsiliasi. “Bagi setiap peniten ( orang yang berdoa, bertobat dan
mengakukan dosa dosanya) “ tegas Paus Fransiskus, Sakramen Rekonsiliasi ini
akan menjadi sumber kedamaian batin yang sejati” (MV no.17)
Selamat
merayakan Tahun Suci hingga anda sendiri mengalami disucikan oleh kerahiman
Allah. Inilah yang dibutuhkan oleh anak anak Allah dalam peziarahan didunia
ini.
Disalin dari Rm. A. Ari Pawarto, O.Carm.
0 komentar:
Post a Comment