January 5, 2016

RENUNGAN HARI RABU 6 JANUARI 2016

Bacaan Liturgi  Rabu  06 Januari 2016

Bacaan Pertama   1Yohanes   4:11-18
Saudara-saudaraku yang terkasih, Allah begitu mengasihi kita! Maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: 
yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Dan kami telah bersaksi bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. 
Barangsiapa mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, 
ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yakni kalau kita mempunyai keberanian yang penuh iman 
pada hari penghakiman, karena, sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. 
Di dalam kasih tidak ada ketakutan, sebab ketakutan mengandung hukuman. dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur   Mzm 72:1-2.10-11.12-13
Segala bangsa di bumi, ya Tuhan, sujud menyembah kepada-Mu.
*Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! 
Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum! 
*Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan-persembahan; kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti! Kiranya semua raja sujud menyembah kepadanya, dan segala bangsa menjadi hambanya! 
*Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang yang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.

Bait Pengantar Injil  1Tim 3:16
Terpujilah Engkau, Kristus, yang diwartakan kepada para bangsa! 
Terpujilah Engkau, Kristus, yang diimani oleh seluruh dunia.

Bacaan Injil  Markus  6:45-52
Sesudah memberi makan lima ribu orang, Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu, dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida. 
Sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Setelah berpisah dari mereka, Yesus pergi ke bukit untuk berdoa. Ketika hari sudah malam, perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. Ketika melihat betapa payahnya para murid mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Yesus datang kepada mereka berjalan di atas air, dan Ia hendak melewati mereka. 
Ketika melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, 
lalu mereka berteriak-teriak, sebab mereka semua melihat-Nya dan sangat terkejut. 
Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka,  "Tenanglah!  Aku ini, jangan takut!" 
Lalu Yesus naik ke perahu mendapatkan mereka, dan angin pun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga  Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Kita tentu mengalami , betapa nama seseorang yang kita sebut dapat membawa dampak besar pada orang orang yang mendengar. Ketika kita memberi tahu teman kita : “ Bos memanggil kamu sekarang ......” pasti teman kita itu menjadi kaget dan segera menghadap sang bos. Ketika keluarga sedang berkumpul, lalu tiba tiba ibu berkata kalau mbah Surip kakek anak anak , akan datang, pastilah anak anak bergembira karena tahu bahwa kakeknya selalu membawa oleh oleh banyak.
Pada Injil hari ini , saat para murud berteriak teriak karena kepanikan akibat angin sakal kadan pemandangan akan Tuhan Yesus, yang dikira hantu karena berjalan diatas air, Tuhan Yesus berkata : ‘ Tenanglah , Aku ini, jangan takut” Saat tahu bahwa itu Tuhan Yesus, para murid lega. Bahkan menurut bacaan pertama hari ini , apabila kita mengaku bahwa Tuhan Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada didalam dia dan dia didalam Allah. Hanya dengan mengakui dan menyebut nama Tuhan Yesus , sebenarnya kita sudah tinggal bersama Allah dan Allah tinggal didalam diri kita.
Marilah kita menyadari betapa pentingnya menyebut nama Tuhan Yesus dalam doa doa kita, kita selalu berdoa kepada Allah dengan melalui pengantaraan Tuhan Yesus  Kristus. Itulah arti rumusan akhir doa, Demi Tuhan Yesus Kristus atau Dengan perantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Penyebutan nama itu sendiri bukan sekedar pengakuan kosong tetapi menghadirkan diri Allah sendiri.

Butir permenungan
Maka marilah kita membiasakan diri untuk menyebut nama Tuhan Yesus Kristus dalam setiap doa kita, setiap kita menghadapi bahaya, setiap kali kita berada dalam kesulitan, ketika kita sedang mengemudikan kendaraan di jalan, saat kita menghadap pemimpin kita. Mengapa? Karena saat menyebut nama Tuhan Yesus itu, Allah tinggal dalam diri kiita dan Tuhan menolong kita.

Doa
Ya Tuhan, bimbinglah kami agar membiasakan diri untuk menyebut nama Tuhan 

0 komentar:

Post a Comment