January 20, 2016

RENUNGAN HARI JUMAT 22 JANUARI 2016

Bacaan Liturgi Jumat  22 Januari 2016
PF S. Vinsensius, Diakon dan Martir

Bacaan Pertama  1Samuel  24:3-21
Pada suatu hari Saul mengambil tiga ribu orang pilihan dari seluruh orang Israel, 
lalu pergi mencari Daud dan orang-orangnya di gunung batu Kambing Hutan. 
Maka sampailah Saul ke kandang-kandang domba di tepi jalan. Di sana ada gua, 
dan Saul masuk ke dalamnya untuk membuang hajat, tetapi Daud dan orang-orangnya duduk di bagian dalam gua itu. Lalu berkatalah orang-orang itu kepada Daud,  "Telah tiba hari yang dikatakan Tuhan kepadamu: Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu.  Maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik!"  Maka Daud bangun,  lalu memotong punca jubah Saul dengan diam-diam.  Kemudian berdebar-debarlah hati Daud,  karena ia telah memotong punca Saul. Lalu ia berkata kepada orang-orangnya,  "Dijauhkan Tuhanlah kiranya daripadaku  untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, 
kepada orang yang diurapi Tuhan; dijauhkanlah aku dari menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi Tuhan."  Dengan perkataan itu Daud mencegah orang-orangnya;  ia tidak mengizinkan mereka bangkit menyerang Saul. Sementara itu Saul bangun meninggalkan gua, hendak melanjutkan perjalanannya. Maka bangunlah Daud,  ia keluar dari dalam gua itu dan berseru kepada Saul dari belakang,  katanya, "Tuanku raja!"  Saul menoleh ke belakang.  Maka Daud berlutut dengan mukanya ke tanah  dan sujud menyembah.  Lalu berkatalah ia kepada Saul, 
"Mengapa engkau percaya  akan perkataan orang-orang yang mengatakan:  Sesungguhnya Daud mengikhtiarkan celakamu?  Ketahuilah, pada hari ini Tuanku sendiri melihat,  bahwa hari ini Allah menyerahkan engkau  ke dalam tanganku dalam gua itu.  Ada orang yang menyuruh aku membunuh engkau, tetapi aku merasa sayang kepadamu karena pikirku:  Aku tidak akan menjamah tuanku itu, 
sebab dialah orang yang diurapi Tuhan. Lihatlah ini, Bapaku!  Lihatlah punca jubahmu dalam tanganku. Dari kenyataan bahwa aku memotong punca jubahmu 
dengan tidak membunuh engkau,  dapatlah kauketahui dan kaulihat, bahwa tanganku bersih dari kejahatan dan pengkhianatan,  dan bahwa aku tidak berbuat dosa terhadap engkau,  walaupun engkau ini mengejar-ngejar aku untuk mencabut nyawaku.  Tuhan kiranya menjadi hakim di antara aku dan engkau!  Tuhan kiranya membalaskan aku kepadamu, tetapi tanganku tidak akan memukul engkau; seperti peribahasa orang tua-tua mengatakan: Dari orang fasiklah timbul kefasikan.  Sungguh, tanganku tidak akan memukul engkau. Terhadap siapakah raja Israel keluar berperang? Siapakah yang kaukejar? Anjing mati! Seekor kutu saja! Sebab itu Tuhan kiranya menjadi hakim yang memutuskan perkara kita!  Kiranya Dia memperhatikan dan memperjuangkan perkaraku! Kiranya Ia memberi keadilan kepadaku  dengan melepaskan aku dari tanganmu." Setelah Daud selesai menyampaikan perkataan itu, berkatalah Saul, "Suaramukah itu, ya anakku Daud?" 
Sesudah itu dengan suara nyaring menangislah Saul. Katanya kepada Daud, "Engkau lebih besar daripada aku, sebab engkau telah melakukan yang baik kepadaku, padahal aku melakukan yang jahat kepadamu. Telah kautunjukkan pada hari ini, betapa engkau telah melakukan yang baik kepadaku: Walaupun Tuhan telah menyerahkan aku ke dalam tanganmu, engkau tidak membunuh aku. Apabila seseorang menangkap musuh, masakan dilepaskannya dia pergi dengan selamat? 
Tuhan kiranya membalaskan dengan kebaikan apa yang kaulakukan kepadaku pada hari ini. Dari ini semua, sesungguhnya aku tahu, bahwa engkau pasti menjadi raja 
dan jabatan raja Israel akan tetap kokoh dalam tanganmu. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur    Mzm 57:2.3-4.6.11
Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku.
*Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung; 
Di bawah sayap-Mu aku akan bernaung  sampai berlalu malapetaka ini. 
*Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi, kepada Allah yang mengerjakan segalanya bagiku. Kiranya Ia mengirim utusan dari sorga dan menyelamatkan daku, 
mencegah orang-orang yang menganiaya aku; Semoga Allah mengirim kasih setia dan kebenaran-Nya. 
*Bangkitlah mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu mengatasi seluruh bumi!  Sebab, kasih setia-Mu menjulang setinggi langit, dan kebenaran-Mu setinggi awan-gemawan.

Bait Pengantar Injil  2 Kor 5:19
Dalam diri Kristus Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya  dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.

Bacaan Injil  Markus 3:13-19
Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas rasul untuk menyertai Dia, untuk diutus-Nya memberitakan Injil, dan untuk menerima dari Dia kuasa mengusir setan. Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: 
Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya, yang keduanya Ia diberi nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh; selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Setiap kelompok atau organisasi memiliki visi dan misi sebagai alasan kelompok atau organisasi itu didirikan. Orang orang yang mau bergabung dengan kelompok atau organisasi tertentu karena  tertarik pada visi dan misinya. Untuk menjadi anggota kelompok  atau organisasi tentu ada persyaratan yang harus dipenuhi, dan yang utama adalah motivasi yang akan mempengaruhi komitment mereka.
Tuhan Yesus pun memanggil orang orang yang disebut kedua belas murud yang akan hidup bersama-Nya , menyertai perjalanan dan pelayanan mewartakan Injil Kerajaan Allah. Kalau kita melihat orang orang yang dipanggil oleh Tuhan Yesus rupanya mereka adalah orang orang sederhana, dari kalangan nelayan, pemungut cukai, kaum Zelot. Mereka adalah orang orang yang siap dibentuk oleh Tuhan Yesus, Tuhan Tesus memanggil mereka untuk ikut serta dalam misi pewartaan-Nya., mewartakan Injil Kerajaan Allah. Mereka dipanggil untuk dekat Tuhan Yesus, bekerja sama dengan Tuhan Yesus , bekerja seperti Tuhan Yesus.
Kedua belas rasul dipanggil untuk membangun komunitas persaudaraan , menghadirkan Kerajaan Allah melalui kesaksian hidup mereka. Menyertai Tuhan Yesus menuntut adanya komitment dan kesetiaan, Mereka pun diberi kuasa untuk mengusir setan dan menyembuhkan orang sakit, Pengusiran setan setan dalam nama Tuhan Yesus adalah tanda bahwa Kerajaan Allah sudah hadir sehingga yang berkuasa dan meraja adalah Allah sendiri. Kalau Allah yang meraja maka ada kedamaian, keadilan, cinta kasih, kebenaran, sukacita dalam Roh, ada persaudaraan.

Butir permenungan
Kita pun dipanggil untuk menjadi mitra Allah dan mitra Tuhan Yesus dalam karya perutusan, ikut serta menghadirkan Kerajaan Allah, mewartakan Injil melalui kesaksian hidup kita yang dijiwai oleh nilai nilai Injil dan ikut serta membangun dunia menurut visi Kerajaan Allah. Di tengah masyarakat yang ditandai oleh konflik sosial. egoisme, dan sektarianisme kita dipanggil untuk membangun persaudaraan sejati.

Doa.
Ya Tuhan, bimbinglah kami untuk tekun mewartakan Injil  melalui kesaksian hidup kami, sehingga kami dapat ikut membangun persaudaraan sejati. Amin.



0 komentar:

Post a Comment