January 16, 2016

RENUNGAN HARI MINGGU 17 JANUARI 2016

Bacaan Liturgi  Minggu 17 Januari 2016
PW S. Antonius, Abas

Bacaan Pertama   Yesaya  62:1-5
Oleh karena Sion, aku tidak dapat berdiam diri.  Dan oleh karena Yerusalem, aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatan menyala seperti suluh. Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu. Orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh Tuhan sendiri. Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan Tuhan, dan serban kerajaan di tangan Allahmu. Engkau tidak akan disebut lagi "Yang - Ditinggalkan - Suami", dan negerimu tidak akan disebut lagi "Yang - Sunyi". Tetapi engkau akan dinamai "Yang - Berkenan - Kepada - Tuhan" dan negerimu akan disebut "Yang Bersuami", 
sebab Tuhan telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami. Sebab seperti seorang jejaka menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu. Dan seperti seorang mempelai girang hati melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atas engkau. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 96:1-2a.2b-3.7-8a.9-10ac
Kisahkanlah karya-karya Tuhan yang ajaib  di antara segala suku.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! 
Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya! 
*Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang daripada-Nya, ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku. 
*Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan!  Berilah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya. 
*Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai seluruh bumi! Katakanlah di antara bangsa-bangsa: Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.

Bacaan Kedua  1Kor 12:4-11
Saudara-saudara, ada rupa-rupa karunia, tetapi hanya ada satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi hanya ada satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu, yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. 
Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. Kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain  Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. 
Kepada yang seorang  Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, 
dan kepada yang lain  Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi  Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. 
Kepada yang seorang  Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. 
Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan sama. Ia memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  2Tes 2:14
Allah telah memanggil kita lewat Injil  supaya kita memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita.

Bacaan Injil   Yohanes  2:1-11
Pada waktu itu  ada pesta perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ. Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, Maria berkata kepada Yesus, "Mereka kehabisan anggur!" 
Kata Yesus kepada ibunya, "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba!" Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan, "Apa yang Ia katakan kepadamu, buatlah!" Di situ ada enam tempayan yang disediakan untukpembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu, "Isilah penuh tempayan-tempayan itu dengan air!" Dan mereka pun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka, 
"Sekarang cedoklah, dan bawalah kepada pemimpin pesta!" Lalu mereka pun membawanya. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air yang telah menjadi anggur itu, --- dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan yang mencedok air itu mengetahuinya, -- ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya,  "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dulu, dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik. Akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang." Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, 
dan merupakan yang pertama dari tanda-tanda-Nya. Dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Coba kita bayangkan, dalam suatu pesta besar, nasi atau menu utamanya habis. Padahal masih banyak tamu yang belum makan. Tuan yang mengadakan pesta pasti sangat malu.
Penyelenggara pesta dalam Injil hari ini juga pasti akan merasakan hal yang sama apabila tahu bahwa ia kehabisan anggur. Dalam budaya Yahudi, anggur menjadi minuman utama yang harus ada dalam setiap pesta. Kisah ini berakhir baik, Dengan campur tangan Bunda Maria dan Tuhan Yesus, penyelenggara pesta diselamatkan dari rasa malu, Pertanyaannya, apakah penyelenggara pesta  itu tahu bahwa ia kehabisan anggur? Bisa jadi, tidak. Bisa juga ia tidak tahu asal anggur yang nikmat itu. Persoalan besar yang bahkan tidak diketahuinya terselesaikan, hanya karena ia mengundang Tuhan Yesus dan Bunda Maria kedalam pestanya. (Yoh 2:1-11)
Dalam kaitannya dengan doa, mengapa kita perlu berpasrah? Berpasrah berarti menyandarkan seluruh hidup kepada Tuhan. Salah satu alasan mengapa kita berpasrah adalah karena kita tidak tahu apa yang akan menimpa kita. Tuhan sendirilah yang akan menyelesaikannya, bahkan tanpa kita ketahui. Hal ini hanya akan terjadi apabila kita mau berpasrah.
Apabila kita melihat doa doa kita, seringkali doa kita hanya fokus pada kesusahan yang ada didepan mata kita.  Ketika kita mulai merasa bahwa Tuhan tidak menjawab doa kita , kita mulai berhenti berdoa , bahkan ada yang tidak percaya lagi kepada Tuhan. Kita seperti seorang anak yang menangis karena tidak berhasil  mengambil bola dibawah meja makan. Padahal, tanpa ia ketahui sedari tadi sang ibu sedang menjaga dari belakang agar kepalanya tidak terbentur meja. Seperti sang ibu, Tuhan sedang menyelamatkan diri kita dari persoalan yang jauh lebih besar bahkan tanpa kita ketahui. Kita sering tidak menyadari bahwa Tuhan setia menjaga kita, karena kita hanya fokus pada permohonan kita, sehinggga dalam doa , kita hanya terus meminta dan meminta.
Berpasrah berarti mengundang Tuhan Yesus dan Bunda Maria masuk kedalam hidup kita , pada saat suka dan susah. Tuan yang mengadakan pesta melakukan yang benar dengan mengundang Tuhan Yesus dan Bunda Maria kedalam sukacitanya, ia tidak meminta apa apa kepada Tuhan Yesus, ia ingin agar Tuhan Yesus dan ibu-Nya turut merasakan sukacita pestanya.

Butir permenungan.
Kadang kita peka dan mampu menangkap kekurangan dan kebutuhan disekitar kita. Namun seringkali kita tidak tergerak untuk berusaha mengatasinya. Kita sering menunggu dan merasa  itu bukan tanggung jawab kita. Beranikah kita meneladani Bunda Maria yang mampu melihat kekurangan yang  ada disekitar kita  dan juga tergerak untuk mencari solusi atas kekurangan yang ada disekitar kita?

Doa.

Ya Tuhan yang mahabaik, berilah kami kemampuan untuk melihat kekurangan kekurangan disekitar kita dan berani untuk mencari jalan mengatasi kekurangan tersebut. Amin. 

0 komentar:

Post a Comment