Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

April 30, 2018

RENUNGAN HARIAN, (KAMIS 3 MEI 2018)

Bacaan Liturgi Kamis 3 Mei 2018
Pesta S. Filipus dan Yakobus, Rasul

Bacaan Pertama  1Kor 15:1-8
Saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu akan Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, sebagaimana kuberitakan kepadamu; -- kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya.-- Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, yakni bahwa Kristus telah wafat karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah dimakamkan, dan pada hari yang ketiga telah dibangkitkan sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas, dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, lalu kepada semua rasul. Dan yang paling akhir Ia menampakkan diri juga kepadaku, seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 19:2-3.4-5
Di seluruh bumi bergemalah suara mereka.
*Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya
kepada malam berikut.
*Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara; namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil  Yoh 14:6b.9c
Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Filipus, barangsiapa melihat Aku, ia telah melihat Bapa.
Bacaan Injil  Yoh 14:6-14
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada Tomas, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia,
dan kamu telah melihat Dia." Kata Filipus kepada Yesus, "Tuhan, tunjukkanlah Bapa kepada kami, dan itu sudah cukup bagi kami."
Kata Yesus kepadanya, "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata "Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami"? Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa yang diam di dalam Aku,
Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya,
percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya, barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Ada ungkapan yang menyatakan “Dalamnya laut bisa diduga,  tetapi dalamnya hati manusia siapa yang tahu” Ungkapan ini mengandung arti manusia adalah misteri yang tidak bisa diketahui secara paripurna oleh sesamanya , biarpun sudah hidup bersama dalam waktu yang lama. Contohnya: Suami istri yang sudah lama hidup bersama belum tentu mengenal sungguh sungguh pasangannya.
Yesus yang sudah cukup lama hidup bersama para murid-Nya, khususnya Filipus, juga mengalami hal yang sama. Mengapa hal seperti itu bisa terjadi? Pertanyaan ini juga bisa diajukan kepada kita, Ada yang sudah lama ikut Yesus menjadi orang Katolik, ada yang mungkin belum terlalu lama, Tetapi seberapa dalam pengenalan kita akan Dia? Pengenalan tidak cukup dari segi akal budi, Artinya bukan sekedar tahu (pengetahuan). Pengenalan akan Yesus berarti juga menjadikan Dia sebagai pegangan hidup, pengharapan satu satu nya dan penolong yang handal dalam kehidupan. Santo Paulus dalam suratnya kepada umat di Korintus sadar akan hal ini. Karena itu, ia betul betul berusaha supaya makin mengenal Yesus yang telah menangkapnya.
Gereja yang berdiri atas dasar para Rasul ini telah mewariskan kepada kita macam macam hal untuk dapat mengalami , melihat , dan mengenal Yesus melalui Kitab Suci, melalui berbagai gambar dan patung , perayaan sakramen sakramen dan devosi, dan terutama dengan Ekaristi. Melalui Ekaristi kita bukan hanya mengalami Yesus , tetapi juga dapat melihat dan memegang dan bahkan bersatu erat dengan Tuhan Yesus. Dan saat kita bersatu dengan Tuhan Yesus, terjaminlah pasti dan oke bahwa kita juga sedang bersatu dan berjumpa dengan Allah Bapa kita , yaitu Tuhan Allah yang disembah dan dicari oleh semua bangsa manusia didunia sepanjang masa.  

Butir permenungan.
Dalam amanat perpisahan Yesus menegaskan lagi bahwa Dialah Jalan, Kebenaran dan Hidup. Sebagai Jalan berarti Dia penunjuk arah menuju tujuan hidup kita yaitu Tuhan Allah .Sebagai Sang Kebenaran , berarti tidak ada yang disembunyikan , semuanya jelas. Allah membuat semuanya jelas dan tak ada keraguan. Dan sebagai Kehidupan berarti Dia sebagai asal dan sekaligus tujuan hidup kita.

Doa.
Tuhan yang mahabijaksana, berilah kami umat-Mu, Roh Keberanian untuk menjadikan –Mu sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidup, hanya didalam Engkaulah kami merasa aman dan pasti didalam peziarahan hidup ini . Amin.







"Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku.

RENUNGAN HARIAN, (RABU 2 MEI 2018)

Bacaan Liturgi Rabu  2 Mei 2018
PW S. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja

Bacaan Pertama  Kis 15:1-6
Sekali peristiwa, beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia
dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ. "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan." Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan,
supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu
pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu. Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka menceriterakan pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu sangat menggembirakan hati saudara-saudara di situ. Setibanya di Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul dan penatua-penatua, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka. Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya,
datang dan berkata, "Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa." Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk membicarakan soal itu.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5
Mari kita pergi ke rumah Tuhan dengan sukacita!
*Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke rumah Tuhan." Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
*Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
*Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalem ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga raja Daud.

Bait Pengantar Injil  Yoh 15:4a.5b
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu, sabda Tuhan.
Barangsiapa tinggal di dalam Aku, ia berbuah banyak.

Bacaan Injil  Yoh 15:1-8
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya berbuah lebih banyak.
Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang
dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak, dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Pembela terbesar ajaran Gereja tentang “Tri Tunggal Maha Kudus dan misteri Penjelmaan Sabda menjadi Manusia ialah Santo Athanasius, Uskup Aleksandria, Mesir. Santo Athanasius lahir Aleksandria tahun 297 dan meninggal dunia pada tanggal 2 Mei 373. Ia dikenal sebagai Bapak Ortodoksi karena perjuangannya yang besar dalam menentang ajaran ajaran sesat yang berkembang saat itu, Ajaran sesat Arianisme paham yang tidak menerima bahwa Kristus Sang Putera Allah berasal dari Allah Bapa namun sehakikat dengan Bapa.. Arius mengajarkan bahwa karena Yesus berasal dari Bapa  maka mestinya Ia adalah seorang ciptaan biasa, , namun ciptaan yang paling tinggi. Arius tidak memahami bahwa didalam Yesus terdapat dua kodrat, yaitu kodrat Allah dan kodrat manusia. Santo Athanasius terlibat aktif dalam diskusi mengenai ke-Allahan Yesus , Pribadi kedua dalam Tritunggal  Maha Kudus, Dengan tegas ia menentang arianisme. Ia banyak menghadapi tantangan . Sebanyak lima kali ia terpaksa melarikan diri  untuk menyelamatkan dirinya dari kepungan musuhnya.  Ia dikenal sebagai seorang Uskup yang banyak menulis. Dengan tulisan tulisannya ia berusaha menerapkan dan membela ajaran yang benar. Seperti dalam Injil . “Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya berbuah lebih banyak.” Tugasnya merawat ajaran iman Gereja agar seperti pohon anggur , tetap menghasilkan buah yang banyak  dan tetap satu dalam pokok anggur sejati, yaitu Yesus sendiri. Mari kita menjaga dan melaksanakan ajaran iman kita dengan baik dalam kehidupan kita.
  
Butir permenungan.
“Hatiku damai, jiwaku tentram bersamamu” demikianlah cuplikan syair lagu “Kemesraan” . Rupanya tidak sedikit orang yang merindukan kemesraan, ingin menikmati rasa damai dan berlama lama tinggal  bersama orang terkasih, bahkan kalau boleh tidak ingin berpisah. Kemesraan semacam ini juga dialami oleh rasul Petrus. Ia merasa damai dan ingin berlama lama tinggal bersama Yesus “ Tuhan betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan tiga kemah.....”
Yesus senantiasa mengundang kita untuk tinggal bersama-Nya: “ Tinggallah didalam Aku dan Aku didalam kamu” Tidak ada yang lebih penting daripada tinggal didalam Yesus . Dengan tinggal didalam Dia, , kita dapat menghasilkan buah yang melimpah. Yesuslah pokok anggur dan kita ranting ranting-Nya. Kita boleh “menghisap” makanan dari pokok anggur Tuhan dengan berbagai cara..
·         Membaca, merenungkan dan melaksanakan Sabda Tuhan. Firman itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Firman Tuhan menjadi pegangan dan sumber kekuatan bagi hidup. Melalui firman-Nya, kita akan makin mengerti kehendak Tuhan.
·         Menerima sakramen sakramen, khususnya Sakramen Ekaristi. Ekaristi merupakan sumber dan puncak perayaan umat beriman. Tuhan hadir secara sempurna dalam Ekaristi.
·         Doa pribadi maupun bersama. Dalam doa kita akan mengalami kemesraan hubungan dengan Tuhan.
Tinggal dan bersatu dalam Yesus tidak terikat pada tempat dan waktu. Dia sungguh dekat dan menyatu dengan kita, kapan dan dimana saja. Bila kita hidup dan tinggal bersama-Nya , niscaya hidup kita akan berbuah dan bermakna.

Doa.
Ya Tuhan Yesus, kami rindu untuk selalu tinggal bersama –Mu karena yakin didalam  dan bersama Engkau , hidup kami akan berbuah dan bermakna bagi sesama . Amin.





Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu, sabda Tuhan.
Barangsiapa tinggal di dalam Aku, ia berbuah banyak.

RENUNGAN HARIAN, (SELASA 1 MEI 2018)

Bacaan Liturgi Selasa 1 Mei 2018
PF S. Yusuf, Pekerja

Bacaan Pertama  Kis 14:19-28
Waktu Paulus dan Barnabas di kota Listra datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium, dan mereka membujuk orang banyak memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus dengan batu,
dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati. Akan tetapi ketika murid-murid itu berdiri mengelilingi dia,
bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya
berangkatlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe. Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota Derbe dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia.
Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid, dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman. Mereka pun mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat setempat, dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka. Paulus dan Barnabas menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia, di pantai. Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia. Di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan yang telah mereka selesaikan. Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman. Di situ mereka lama tinggal bersama-sama dengan murid-murid.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Mzm 145:10-11.12-13b.21
Orang-orang yang Kaukasihi, ya Tuhan, mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu.
*Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan,
dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
*Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaa-Mu yang semarak mulia.
Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abadi, Pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
*Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.

Bait Pengantar Injil  Luk 24:46.26
Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya.

Bacaan Injil  Yoh 14:27-31a
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu!
Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku,
kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. Sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya apabila hal itu terjadi, kamu percaya. Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang, namun ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku. Tetapi dunia harus tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa, dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Siapa yang tidak menginginkan kehidupan yang penuh damai, ketenangan, dan kebahagiaan? Seringkali kita merasa gelisah , takut, bimbang, dan merasa tidak damai karena ancaman perang, konflik, kekerasan, perseturuan, irihati, dendam, dan sebagainya. Belum hilang dari ingatan kita, konflik konflik sosial yang melanda sejumlah daerah, yang mengakibatkan tidak hanya kerugian material yang besar, tetapi juga korban manusia. Masyarakat pun dihinggapi rasa was was, takut, gelisah, dan tidak tenteram. Dalam istilah penginjil, semuanya itu adalah ulah “penguasa dunia ini”, yang dihadapan Yesus tidak berkuasa sedikitpun.
Dalam situasi penuh kegelisahan karena Yesus menunjukkan tanda tanda hendak meninggalkan para murid untuk hidup sendirian sebagai kawanan, Yesus berkata ,  “Damai sejahtera Ku tinggalkan bagimu. Damai sejahtera –Ku Kuberikan kepadamu, jangan gelisah dan gentar hatimu” Yesus memberikan sapaan damai yang meneguhkan para murid yang sedang gelisah. Dengan sapaan ini, Yesus hendak menunjukkan cinta-Nya kepada mereka dan meneguhkan mereka bahwa Yesus akan senantiasa hadir ditengah mereka, sapaan-Nya menyembuhkan, ucapan-Nya menenteramkan.
Seperti halnya para murid, kita juga dipanggil untuk hidup dalam kedamaian kasih Yesus. Namun Yesus juga menyatakan :”Damai yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. “ Kedamaian yang ditawarkan dunia adalah kedamaian hidup yang tanpa masalah. Namun tawaran ini sesungguhnya semu semata karena tiada kehidupan dunia ini yang lepas dari masalah.  Dunia disekitar kita banyak menawarkan solusi untuk bisa hidup tanpa masalah, tetapi sedikit yang menawarkan bagaimana hidup tegar menghadapi dan menyelesaikan masalah.
Hidup damai dalam Tuhan adalah hidup dalam kekuatan sehingga kita tidak gentar saat hidup kita diterpa ketakutan, tidak goyah saat kita dilanda masalah. Dengan demikian, hidup dalam damai Tuhan tidaklah berarti hidup tanpa masalah, tetapi hidup dalam kekuatan dan keteguhan menghadapi masalah itu.
Warta damai dan sukacita inilah yang juga disampaikan oleh Paulus dan Barnabas sebagai perbuatan kasih Allah dikota kota yang mereka datangi. Biarpun ditentang dan dianiaya, mereka tetap bertekun dalam iman. Hasilnya ialah pintu iman dibukakan bagi bangsa bangsa lain, bagi semua orang yang berkehendak baik.
Semoga sapaan damai Tuhan pada hari ini menyembuhkan dan menenteramkan kita.

Butir permenungan.
Kalau kita jujur, banyak doa doa kita berwujud permohonan. Orang memohon agar dapat pekerjaan, yang lain mohon teman hidup, setelah mendapatkan teman hidup mohon kesehatan, lalu mohon anak dan sebagainya.  Namun , berapa orang yang berdoa mohon “damai”  Ya mohon kedamaian dalam hidup kita.  Mengapa ini penting, Banyak permohonan kita yang belum tentu sesuai kehendak Allah, dan Allah “tampaknya” tidak mengabulkannya, yang berdoa tidak siap, akhirnya malah gelisah. Ada banyak permohonan , namun lupa memohon “damai”  Kita mohon kedamaian untuk menghadapi apapun yang akan terjadi pada diri kita. Yesus dalam amanat perpisahan-Nya , mengingatkan kepada para murid-Nya dengan wejangan ini.  "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu!  Nah, bahkan Yesus sudah berjanji akan meninggalkan damai sejahtera, Itu penting untuk hidup kita saat ini, yang sangat dipengaruhi oleh hidup hedonisme, hidup yang dipengaruhi oleh kenikmatan sesaat, saling bersaing secara tidak sehat, bahkan kalau perlu korupsi. Mau enaknya , namun tidak mau berjerih payah. Bukan kedamaian yang dicari tetapi kenikmatan .
Hari ini kita diajak berdoa mohon damai agar apa yang kita buat , kita lakukan dan kita alami membuat damai diri kita dan orang orang yang ada disekitar khususnya mereka yang kita layani.

Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, hadirlah selalu di hati umat-Mu dengan damai sejahtera –Mu , agar kami terhalau dari segala ketakutan, kebimbangan dan ketidaktenteraman. Amin.






Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu


April 25, 2018

RENUNGAN HARIAN, (SENIN 30 APRIL 2018)

Bacaan Liturgi Senin  30 April 2018
PF S. Pius V, Paus

Bacaan Pertama  Kis 14:5-18
Waktu Paulus dan Barnabas berada di Ikonium orang-orang Ikonium yang telah mengenal Allah dan orang-orang Yahudi bersama-sama dengan pemimpin-pemimpin mereka menimbulkan suatu gerakan untuk menyiksa dan melempari Paulus dan Barnabas dengan batu. Setelah mengetahuinya,  menyingkirlah rasul-rasul itu ke kota-kota di Likaonia, yaitu Listra dan Derbe dan daerah sekitarnya. Di situ mereka memberitakan Injil. Di Listra ada seorang yang duduk saja, karena lemah kakinya; Ia lumpuh sejak dilahirkan dan belum pernah dapat berjalan. Ia duduk mendengarkan, ketika Paulus berbicara. Paulus menatap dia, dan melihat bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan.
Lalu kata Paulus dengan suara nyaring, "Berdirilah tegak di atas kakimu!" Dan orang itu melonjak berdiri, lalu berjalan kian ke mari.
Ketika orang banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus, mereka itu berseru dalam bahasa Likaonia, "Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia." Barnabas mereka sebut Zeus dan Paulus mereka sebut Hermes, karena ia yang berbicara. Maka datanglah imam dewa Zeus, yang kuilnya terletak di luar kota,
membawa lembu-lembu jantan dan karangan-karangan bunga ke pintu gerbang kota untuk mempersembahkan korban bersama-sama dengan orang banyak kepada rasul-rasul itu. Mendengar itu, Barnabas dan Paulus mengoyakkan pakaian mereka, lalu terjun ke tengah-tengah orang banyak itu sambil berseru, "Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu.
Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.
Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing, namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya
dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan." Walaupun rasul-rasul itu berkata demikian, namun hampir-hampir tidak dapat mereka mencegah orang banyak mempersembahkan korban kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 115:1-2.3-4.15-16
Bukan kepada kami, ya Tuhan, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan.
*Bukan kepada kami, ya Tuhan, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu! Mengapa bangsa-bangsa akan berkata, "Di mana Allah mereka?"
*Allah kita di surga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya! Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia,
*Diberkatilah kamu oleh Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.
Langit itu langit kepunyaan Tuhan, dan bumi itu telah diberikan-Nya kepada anak-anak manusia.

Bait Pengantar Injil Yoh 14:26
Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepada kamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Bacaan Injil  Yoh 14:21-26
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya,
"Tuhan, apakah sebabnya Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?" Jawab Yesus, "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya, dan diam bersama-sama dengan dia.
Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu,
selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Beberapa kali saya ditanya , mengapa Roh Kudus yang datang pada waktu Yesus dibaptis mengambil lambang merpati, sementara pada hari Pentekosta Roh Kudus turun dalam lambang  “lidah api angin taufan”
Pada waktu Yesus dibaptis, turunnya Roh Kudus disusul oleh suara dari langit, “Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mu lah Aku berkenan.” Merpati adalah lambang universal untuk kasih, keakraban, damai dan kemesraan. Pesan-Nya jelas : seperti halnya Yesus adalah Anak yang terkasih, demikian pula dengan pembaptisan kita dilahirkan kembali dalam Roh Kudus menjadi anak Allah yang terkasih. Seperti apapun keadaan kita , kekurangan kita, kita tetap saja anak yang dikasihi oleh Allah. Mungkin saja orang lain , bahkan kadang kadang orang tua tidak mencintai kita. Tetapi Allah tidak pernah tidak mencintai kita. Keyakinan dan pengalaman ini dapat menjadi kekuatan dahsyat untuk menjalani peziarahan hidup kita.
Sementara itu, menjelang Pentekosta , para murid ( yang akan menerima Roh Kudus) berada dalam keadaan yang amat memprihatinkan, Mereka takut kepada orang Yahudi  yang telah membunuh Yesus. Mereka kecewa karena harapan harapan mereka tidak menjadi kenyataan. Mereka bingung karena masa depan mereka tidak jelas lagi. Karena itu, mereka boleh dikatakan lumpuh, tidak berani dan tidak dapat berbuat apa apa. Kepada mereka ini, Roh Kudus turun dalam lambang api yang membakar hati yang beku, dalam lambang angin taufan yang menggoncang. Daya api dan taufan itu membuat mereka bangkit , bebas dari rasa takut, kecewa dan bingung dan dibuat berani mewartakan Kristus yang wafat dan bangkit yang menjadi sumber keselamatan manusia.

Butir permenungan.
Tantangan, kesulitan, penolakan dan usaha pembunuhan tidak menghentikan ketekunan Paulus dan Barnabas untuk mewartakan Injil dimanapun mereka berada. Karena ada prinsip dasar yang mereka hayati, yakni mewartakan Injil adalah keharusan dan celakalah ia jika jika tidak mewartakan Injil.(1 Kor 9:15) Kita tidak perlu takut atas apapun karena Kasih Allah melampaui segala kesulitan dan ketakutan manusiawi yang mau setia kepada Kristus dan Injil-Nya. Demikianlah pengalaman Paulus dan Barnabas yang selalu terhindar dari usaha pembunuhan orang Yahudi serta memperlihatkan kepada kita bahwa Injil yang diwartakan dengan kasih mempunyai daya menyembuhkan segala penyakit jasmani dan rohani manusia. Hal ini menjadi nyata dalam diri orang lumpuh yang sembuh karena setia mendengarkan pengajaran Paulus. Yesus tahu bahwa murid murid-Nya sepanjang zaman akan selalu mengalami penolakan , ancaman dan penganiayaan hanya karena diri-Nya.
Cara hidup yang dipenuhi kasih Allah selalu mengganggu kehidupan manusia yang merasa nyaman karena instrik instrik  jahat untuk memenuhi kenikmatan manusiawi. Maka Yesus selalu hadir menyertai kita dengan kuasa kasih-Nya, yang telah dinyatakan-Nya lewat sengsara dan wafat-Nya dikayu salib dan bangkit dari mati. Itulah kasih yang tidak terbatas dan tidak terukur. Maka kita harus bebas dan tanpa paksaan  atau ketakutan untuk mentaati perintah kasih-Nya. Ketaatan buta dan karena takut tidak bermakna apapun untuk Yesus . Hanya ketaatan karena kasihlah yang hidup. Hidup kita akan bermakna bila diwujudkan dalam sikap dan tindakan melayani sesama dengan tulus dan sekaligus untuk memuliakan Allah.
Pentekosta mengajak kita merenungkan bagaimana kita mesti membuat keputusan yang harus selalu sesuai  dengan tuntunan Roh Kudus. Patokannya tidak sulit, Apabila seluruh proses keputusan dari awal , proses hingga akhir  membawa buah yang baik, seperti kasih, damai sejahtera, kebaikan, kemurahan dan seterusnya, tentu dapat kita yakini  bahwa keputusan  itu sudah benar dan baik.

Doa.
Ya Roh Kudus, turunlah atas kami semua , Bukalah hati dan pikiran kami umat-Mu, untuk mengerti bahasa cinta yang Kau berikan  kepada kami . Amin.



Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepada kamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.


RENUNGAN HARIAN, (MINGGU 29 APRIL 2018)

Bacaan Liturgi Minggu 29 April 2018

Bacaan Pertama  Kis 9:26-31
Setelah dibaptis dalam nama Yesus, Saulus pergi ke Yerusalem. Di sana ia mencoba menggabungkan diri dengan murid-murid Yesus,  tetapi semuanya takut kepadanya, karena mereka tidak dapat percaya
bahwa Saulus juga seorang murid. Tetapi Barnabas menerima dia,
lalu membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan kepada mereka bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan, dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia. Juga deceritakannya bagaimana keberanian Saulus mengajar di Damsyik dalam nama Yesus. Maka Saulus tetap bersama-sama dengan mereka di Yerusalem, dan dengan berani ia mengajar dalam nama Tuhan. Saulus juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani,
tetapi mereka itu berusaha membunuh dia. Akan tetapi setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara anggota jemaat, mereka membawa Saulus ke Kaisarea, dan dari situ membantu dia ke Tarsus. Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun, dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 22:26b-27.28.30.31-32
Karena Engkau, ya Tuhan, aku melambungkan puji-pujian
di tengah jemaat yang besar.
*Nazarku akan kubayar di depan orang-orang yang takwa. Orang miskin akan makan sampai kenyang, orang yang mencari Tuhan akan memuji-muji Dia; biarlah hati mereka hidup untuk selamanya!
*Segala ujung bumi akan menjadi sadar, lalu berbalik kepada Tuhan;
segala rumpun bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya. Ya, kepada-Nya akan sujud menyembah; semua orang sombong di bumi,
di hadapan-Nya akan berlutut; semua orang yang telah kembali ke pangkuan pertiwi.
*Dan aku akan hidup bagi Tuhan, anak cucuku akan beribadah kepada-Nya. Mereka akan menceritakan hal-ikhwal Tuhan kepada angkatan yang akan datang. Dan menuturkan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti. Semua itu telah dikerjakan oleh Tuhan.

Bacaan Kedua  1Yoh 3:18-24
Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.
Demikianlah kita ketahui bahwa kita berasal dari kebenaran, dan kita dapat menghadap Allah dengan hati tenang. Sebab jika kita dituduh oleh hati kita, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita, dan Ia mengetahui segala sesuatu. Saudara-saudaraku yang kekasih. Jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian penuh iman untuk mendekati Allah. Dan apa saja yang kita minta dari Allah, kita peroleh dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya. Dan inilah perintah Allah itu: yakni supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah-Nya yang diberikan Kristus kepada kita. Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan beginilah kita ketahui bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.
Demikanlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Yoh 15:4a.5b
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Barangsiapa tinggal di dalam Aku, ia berbuah banyak.

Bacaan Injil  Yoh 15:1-8
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Akulah pokok anggur yang benar, dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya berbuah lebih banyak. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah,
jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang
dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak, dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
“Hatiku damai, jiwaku tentram bersamamu” demikianlah cuplikan syair lagu “Kemesraan” . Rupanya tidak sedikit orang yang merindukan kemesraan, ingin menikmati rasa damai dan berlama lama tinggal  bersama orang terkasih, bahkan kalau boleh tidak ingin berpisah. Kemesraan semacam ini juga dialami oleh rasul Petrus. Ia merasa damai dan ingin berlama lama tinggal bersama Yesus “ Tuhan betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan tiga kemah.....”
Yesus senantiasa mengundang kita untuk tinggal bersama-Nya: “ Tinggallah didalam Aku dan Aku didalam kamu” Tidak ada yang lebih penting daripada tinggal didalam Yesus . Dengan tinggal didalam Dia, , kita dapat menghasilkan buah yang melimpah. Yesuslah pokok anggur dan kita ranting ranting-Nya. Kita boleh “menghisap” makanan dari pokok anggur Tuhan dengan berbagai cara..
·      Membaca, merenungkan dan melaksanakan Sabda Tuhan. Firman itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Firman Tuhan menjadi pegangan dan sumber kekuatan bagi hidup. Melalui firman-Nya, kita akan makin mengerti kehendak Tuhan.
·      Menerima sakramen sakramen, khususnya Sakramen Ekaristi. Ekaristi merupakan sumber dan puncak perayaan umat beriman. Tuhan hadir secara sempurna dalam Ekaristi.
·      Doa pribadi maupun bersama. Dalam doa kita akan mengalami kemesraan hubungan dengan Tuhan.

Butir permenungan.
Tinggal dan bersatu dalam Yesus tidak terikat pada tempat dan waktu. Dia sungguh dekat dan menyatu dengan kita, kapan dan dimana saja. Bila kita hidup dan tinggal bersama-Nya , niscaya hidup kita akan berbuah dan bermakna.

Doa.
Ya Tuhan Yesus, kami rindu untuk selalu tinggal bersama –Mu karena yakin didalam  dan bersama Engkau , hidup kami akan berbuah dan bermakna bagi sesama . Amin.






Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Barangsiapa tinggal di dalam Aku, ia berbuah banyak.


April 24, 2018

RENUNGAN HARIAN, (SABTU 28 APRIL 2018)

Bacaan Liturgi Sabtu 28 April 2018
PF S. Petrus Chanel, Imam dan Martir

Bacaan Pertama  Kis 13:44-52
Waktu Paulus berada di Antiokhia di Pisidia pada hari Sabat datanglah hampir seluruh warga kota, berkumpul di rumah ibadat Yahudi untuk mendengar firman Allah. Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati, dan sambil menghujat
mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus. Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata, "Memang kepada kamulah
firman Allah harus diberitakan lebih dahulu! Tetapi kamu menolaknya,
dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal.
Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau
menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah,
supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi."
Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah,
dan mereka memuliakan firman Tuhan. Dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu. Tetapi orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah,
dan pembesar-pembesar di kota Antiokhia itu. Begitulah mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas, dan mengusir mereka dari daerah itu. Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium. Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur   Mzm 98:1.2-3b.3c-4
Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya,
oleh lengan-Nya yang kudus.
*Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
*Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah, dan bermazmurlah!

Bait Pengantar Injil  Yoh 8:31b-32
Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar murid-Ku,
dan kamu akan mengetahui kebenaran, sabda Tuhan.

Bacaan Injil  Yoh 14:7-14
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."
Kata Filipus kepada-Nya, "Tuhan, tunjukkanlah Bapa kepada kami, dan itu sudah cukup bagi kami." Kata Yesus kepadanya, "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku?
Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.
Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu; Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu.
Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa pun yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku,
Aku akan melakukannya."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Ada ungkapan yang menyatakan “Dalamnya laut bisa diduga,  tetapi dalamnya hati manusia siapa yang tahu” Ungkapan ini mengandung arti manusia adalah misteri yang tidak bisa diketahui secara paripurna oleh sesamanya , biarpun sudah hidup bersama dalam waktu yang lama. Contohnya: Suami istri yang sudah lama hidup bersama belum tentu mengenal sungguh sungguh pasangannya.
Yesus yang sudah cukup lama hidup bersama para murid-Nya, khususnya Filipus, juga mengalami hal yang sama. Mengapa hal seperti itu bisa terjadi? Pertanyaan ini juga bisa diajukan kepada kita, Ada yang sudah lama ikut Yesus menjadi orang Katolik, ada yang mungkin belum terlalu lama, Tetapi seberapa dalam pengenalan kita akan Dia? Pengenalan tidak cukup dari segi akal budi, Artinya bukan sekedar tahu (pengetahuan). Pengenalan akan Yesus berarti juga menjadikan Dia sebagai pegangan hidup, pengharapan satu satu nya dan penolong yang handal dalam kehidupan. Santo Paulus dalam suratnya kepada umat di Korintus sadar akan hal ini. Karena itu, ia betul betul berusaha supaya makin mengenal Yesus yang telah menangkapnya.
Gereja yang berdiri atas dasar para Rasul ini telah mewariskan kepada kita macam macam hal untuk dapat mengalami , melihat , dan mengenal Yesus melalui Kitab Suci, melalui berbagai gambar dan patung , perayaan sakramen sakramen dan devosi, dan terutama dengan Ekaristi. Melalui Ekaristi kita bukan hanya mengalami Yesus , tetapi juga dapat melihat dan memegang dan bahkan bersatu erat dengan Tuhan Yesus. Dan saat kita bersatu dengan Tuhan Yesus, terjaminlah pasti dan oke bahwa kita juga sedang bersatu dan berjumpa dengan Allah Bapa kita , yaitu Tuhan Allah yang disembah dan dicari oleh semua bangsa manusia didunia sepanjang masa.  

Butir permenungan.
Dalam amanat perpisahan Yesus menegaskan lagi bahwa Dialah Jalan, Kebenaran dan Hidup. Sebagai Jalan berarti Dia penunjuk arah menuju tujuan hidup kita yaitu Tuhan Allah .Sebagai Sang Kebenaran , berarti tidak ada yang disembunyikan , semuanya jelas. Allah membuat semuanya jelas dan tak ada keraguan. Dan sebagai Kehidupan berarti Dia sebagai asal dan sekaligus tujuan hidup kita.

Doa.
Tuhan yang mahabijaksana, berilah kami umat-Mu, Roh Keberanian untuk menjadikan –Mu sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidup, hanya didalam Engkaulah kami merasa aman dan pasti didalam peziarahan hidup ini . Amin.



Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, 
kamu benar-benar murid-Ku,
dan kamu akan mengetahui kebenaran,

 sabda Tuhan.

RENUNGAN HARIAN, (JUMAT 27 APRIL 2018)

Bacaan Liturgi Jumat  27 April 2018

Bacaan Pertama  Kis 13:26-33
Dalam perjalanannya Paulus sampai di Antiokhia di Pisidia. Di rumah ibadat Yahudi di sana Paulus berkata, "Hai saudara-saudaraku,
baik yang termasuk keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita. Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Yesus, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat.
Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Yesus dibunuh. Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur. Tetapi Allah membangkitkan Yesus dari antara orang mati. Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini. Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua:
Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 2:6-7.8-9.10-11
Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan.
*Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!"
Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, "Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan."  *Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu
menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu.
Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, dan memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk."
*Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada Tuhan dengan takwa, dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar.

Bait Pengantar Injil  Yoh 14:6
Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Bacaan Injil  Yoh 14:1-6
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke sana."
Kata Tomas kepada-Nya, "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke sana?" Kata Yesus kepadanya, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Kalau ada orang yang menggerak gerakkan kakinya  selama bicara kemungkinan besar ia sedang gelisah. Jika ada orang yang sebentar bentar menengok jam, pastilah dia gelisah, Mungkin ia sedang menunggu seseorang atau sedang janjian dengan kekasihnya yang belum datang. Mahasiswa atau mahasiswi yang mau ujian besar dikampusnya sering berkali kali masuk kamar kecil. Maklum mereka tegang dan gelisah.
Yesus berkata pada Injil hari ini. “Jangan gelisah hatimu” Kegelisahan yang ditunjuk Yesus bukan pertama tama soal kegelisahan mau menempuh ujian atau menunggu orang yang tidak segera datang . Kegelisahan yang dikatakan Yesus menyangkut kegelisahan batin karena mengalami perasaan ditinggalkan Allah. Kegelisahan ini merupakan kegelisahan akan keselamatan . Pada bacaan pertama Paulus berusaha meyakinkan bahwa keselamatan itu telah terlaksana melalui Yesus Kristus. Ini adalah kabar sukacita. Begitulah Paulus mewartakan Injil. Dengan menerima pewartaan Paulus seseorang menyambut ajakan Yesus sendiri untuk percaya kepada Allah dan percaya kepada-Nya.  Baik kalau hari ini kita mencoba mengenali kegelisahan batin kita. Batin kita itu sering gelisah. Kita saja yang kurang peka dan tanggap. Bilamana kita dikejar kejar rasa bersalah karena telah berbohong atau berbuat dosa, nah itu tanda kegelisahan batin kita. Bila kita dikejar kejar keinginan untuk menolong sesama yang tertimpa musibah, nah itu juga kegelisahan batin kita juga. Kalau kita ingin mengaku dosa kepada seorang imam , tentulah itu juga kegelisahan batin juga  Repotnya kalau orang biasa berbuat jahat atau tidak baik, orang juga bisa menjadi tuli terhadap suara hati atau keinginan batin untuk bertobat.

Butir permenungan.
Ketika Yesus berkata :”Akulah jalan” , Dia memanggil kita untuk meninggalkan jalan lama , yang menuju kehancuran dan mengikuti jalan baru, yang menjanjikan keselamatan . Kata “ikut” secara harfiah berarti “berada di jalan yang sama” dengan-Nya . Kita dapat memilih : Apakah ingin tetap mengikuti jalan yang telah dikenal , yang menuju kehancuran, ataukah mengikuti Yesus , yang akan membawa kita kepada keselamatan . Yesus telah menunjukkan jalan yang benar , menyediakan rumah kita dan jalan menuju Bapa-Nya. Mengapa kita masih ingin memilih jalan yang lain? Dan pertanyaan kita adalah dalam menyediakan tempat dirumah Bapa , Yesus membutuhkan partisipasi kita?  Jawabannya adalah Yesus menggunakan bahan bahan yang kita kirim selama hidup didunia ini  untuk membangun tempat kita dirumah Bapa. Bagus tidaknya rumah kita disurga kelak itu tergantung pada kualitas bahan yang kita kirim dari dunia ini. Bahan yang kita kirim kepada Yesus adalah pikiran, perkataan, perasaan dan perbuatan kita. Bila pikiran, perkataan, perasaan dan perbuatan kita baik, maka kita mengirim bahan yang berkualitas bagus , Tetapi bila pikiran, perkataan , perasaan dan perbuatan tidak baik, maka kita mengirim bahan yang tidak bermutu. Maka jelas bahwa kebahagiaan dirumah Bapa tidak sama untuk setiap orang , itu tergantung pada mutu hidup setiap  orang dan bagaimana dia menghidupi perintah Yesus selama hidupnya didunia ini.

Doa.
Ya Yesus yang mahabaik, Engkau adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup, Tidak ada seorangpun dapat sampai Bapa, kalau tidak melalui Engkau . Ingatkanlah kami umat-Mu untuk selalu setia  berjalan di jalan yang telah Engkau tunjukkan. Amin.  







Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.