April 11, 2018

RENUNGAN HARIAN, (MINGGU 15 APRIL 2018)

Bacaan Liturgi Minggu 15 April 2018

Bacaan Pertama  Kis 3:13-15.17-19
Setelah Petrus dan Yohanes menyembuhkan seorang lumpuh, orang banyak yang sangat keheranan mengerumuni mereka. Maka kata Petrus kepada mereka, "Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan kamu tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat bahwa Ia harus dilepaskan. Kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, dan malah menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu. Demikianlah Yesus, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,
dan tentang hal itu kami adalah saksi. Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpinmu. Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita. Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 4:2.4.7.9
Biarlah cahaya wajah-Mu menyinari kami, ya Tuhan.
*Apabila aku berseru, jawablah aku, ya Allah yang membenarkan daku.
Engkau memberi kelegaan kepadaku di saat kesesakan; kasihanilah aku, dan dengarkanlah doaku!
*Ketahuilah, Tuhan telah memilih bagi-Nya seorang yang Ia kasihi;
apabila aku berseru kepada-Nya, Ia mendengarkan.
*Banyak orang berkata, "Siapa akan memperlihatkan yang baik kepada kita?" Biarlah cahaya wajah-Mu menyinari kami, ya Tuhan!
*Dengan tenteram aku mau membaringkan diri dan segera tertidur,
sebab hanya Engkaulah, ya Tuhan, yang membiarkan aku diam dengan aman.

Bacaan Kedua 1Yoh 2:1-5a
Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa. Namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil. Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita; malahan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia. Dan inilah tandanya bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.
Barangsiapa berkata 'Aku mengenal Allah' tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta, dan di dalam dia tidak ada kebenaran. Tetapi barangsiapa menuruti firman allah, di dalam orang itu kasih Allah sungguh sudah sempurna.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Luk 24:32
Tuhan Yesus, bukalah arti Kitab Suci bagi kami, dan kobarkanlah hati kami karena ajaran-Mu.

Bacaan Injil  Luk 24:35-48
Dua murid yang dalam perjalanan ke Emaus ditemui oleh Yesus yang bangkit segera kembali ke Yerusalem. Di sana mereka menceriterakan kepada saudara-saudara yang lain apa yang telah terjadi di tengah jalan, dan bagaimana mereka mengenal Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. Sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata,
"Damai sejahtera bagi kamu!" Mereka terkejut dan takut, karena menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Yesus berkata kepada mereka, "Mengapa kamu terkejut, dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hatimu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini! Rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu kan tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku." Sambil berkata demikian, Yesus memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. Dan ketika mereka belum percaya karena girang dan masih heran, berkatalah Yesus kepada mereka, "Adakah padamu makanan di sini?" Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. Yesus berkata kepada mereka, "Inilah perkataan yang telah Kukatakan kepadamu
ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa, kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur." Lalu Yesus membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata Yesus kepada mereka, "Ada tertulis demikian:  Mesias harus menderita, dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Dan lagi:  Dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa  harus disampaikan kepada segala bangsa,  mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Ketika Yesus bangkit dan menampakkan diri kepada kesebelas murid-Nya, Ia mengucapkan kata kata pertamanya, “Damai sejahtera bagi kamu” Mengapa Yesus memilih kata kata pertamanya justru mengenai damai sejahtera? Karena damai sejahtera adalah anugerah terpokok, karunia kebangkitan yang utama. Damai sejahtera adalah anugerah Allah terbesar karena dalam damai manusia disatukan dengan Tuhan sendiri dan hidup manusia berada dalam keadaan paling ideal.
Dengan penampakan dan dengan kata kata-Nya , Yesus  ingin menunjukkan bahwa damai sejahtera hanya dapat dinikmati dan kemudian diwartakan kepada orang lain kalau orang mau bersikap realistis, berani menerima luka luka atau kelemahan kelemahan yang ada dalam dirinya.
Pada akhirnya setiap kali kita diajak untuk melihat  dan mengakui kelemahan kekurangan yang kita miliki, kita disadarkan bahwa satu satunya yang sempurna tanpa cacat cela hanyalah Allah. Pengakuan bahwa Dialah yang sempurna dan manusia mau bersandar kepada-Nya. Inilah yang mendatangkan damai sejahtera dan kebahagiaan sejati dalam hidup manusia. Sikap demikian juga mengungkapkan iman kepada Allah. Orang yang sungguh beriman , dengan tulus dan jujur mau mengakui  dan menerima kekurangan dan kelemahan dalam dirinya, tanpa direpotkan olehnya dengan berbagai kemunafikan untuk menutupi kekurangan dan kelemahan dirinya.

Butir permenungan.
Dalam doa doa kita , kita sering terlalu banyak meminta macam macam, tetapi malah lupa memohon kedamaian? Kita memohon kesehatan, keberhasilan, kesuksesan, punya jodoh yang tepat, atau kalau orang tua ya diberi anak yang cerdas dan cakep. Padahal itu semua mestinya hanya keperluan kita yang sekunder. Bukankah kedamaian adalah anugerah yang mestinya paling sering kita mohon? Apa artinya sehat, sukses, karier menanjak, uang melimpah, tetapi hatinya tidak damai, tidak tenang? Tuhan Yesus menunjukkan apa yang terpenting dalam hidup kita : damai sejahtera. Dan Tuhan pun menganugerahkan itu sebagai karunia pertama kebangkitan-Nya : “Damai sejahtera bagimu.”

Doa.
Ya Tuhan yang maharahim, kami umat-Mu memohon agar dalam dirumah kami selalu ada kedamaian, ketenangan  dan kesejahteraan didalam naungan-Mu. Amin.





Tuhan Yesus, bukalah arti Kitab Suci bagi kami, dan kobarkanlah hati kami karena ajaran-Mu.


0 komentar:

Post a Comment