April 30, 2018

RENUNGAN HARIAN, (RABU 2 MEI 2018)

Bacaan Liturgi Rabu  2 Mei 2018
PW S. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja

Bacaan Pertama  Kis 15:1-6
Sekali peristiwa, beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia
dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ. "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan." Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan,
supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu
pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu. Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka menceriterakan pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu sangat menggembirakan hati saudara-saudara di situ. Setibanya di Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul dan penatua-penatua, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka. Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya,
datang dan berkata, "Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa." Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk membicarakan soal itu.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5
Mari kita pergi ke rumah Tuhan dengan sukacita!
*Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke rumah Tuhan." Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
*Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
*Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalem ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga raja Daud.

Bait Pengantar Injil  Yoh 15:4a.5b
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu, sabda Tuhan.
Barangsiapa tinggal di dalam Aku, ia berbuah banyak.

Bacaan Injil  Yoh 15:1-8
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya berbuah lebih banyak.
Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang
dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak, dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Pembela terbesar ajaran Gereja tentang “Tri Tunggal Maha Kudus dan misteri Penjelmaan Sabda menjadi Manusia ialah Santo Athanasius, Uskup Aleksandria, Mesir. Santo Athanasius lahir Aleksandria tahun 297 dan meninggal dunia pada tanggal 2 Mei 373. Ia dikenal sebagai Bapak Ortodoksi karena perjuangannya yang besar dalam menentang ajaran ajaran sesat yang berkembang saat itu, Ajaran sesat Arianisme paham yang tidak menerima bahwa Kristus Sang Putera Allah berasal dari Allah Bapa namun sehakikat dengan Bapa.. Arius mengajarkan bahwa karena Yesus berasal dari Bapa  maka mestinya Ia adalah seorang ciptaan biasa, , namun ciptaan yang paling tinggi. Arius tidak memahami bahwa didalam Yesus terdapat dua kodrat, yaitu kodrat Allah dan kodrat manusia. Santo Athanasius terlibat aktif dalam diskusi mengenai ke-Allahan Yesus , Pribadi kedua dalam Tritunggal  Maha Kudus, Dengan tegas ia menentang arianisme. Ia banyak menghadapi tantangan . Sebanyak lima kali ia terpaksa melarikan diri  untuk menyelamatkan dirinya dari kepungan musuhnya.  Ia dikenal sebagai seorang Uskup yang banyak menulis. Dengan tulisan tulisannya ia berusaha menerapkan dan membela ajaran yang benar. Seperti dalam Injil . “Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya berbuah lebih banyak.” Tugasnya merawat ajaran iman Gereja agar seperti pohon anggur , tetap menghasilkan buah yang banyak  dan tetap satu dalam pokok anggur sejati, yaitu Yesus sendiri. Mari kita menjaga dan melaksanakan ajaran iman kita dengan baik dalam kehidupan kita.
  
Butir permenungan.
“Hatiku damai, jiwaku tentram bersamamu” demikianlah cuplikan syair lagu “Kemesraan” . Rupanya tidak sedikit orang yang merindukan kemesraan, ingin menikmati rasa damai dan berlama lama tinggal  bersama orang terkasih, bahkan kalau boleh tidak ingin berpisah. Kemesraan semacam ini juga dialami oleh rasul Petrus. Ia merasa damai dan ingin berlama lama tinggal bersama Yesus “ Tuhan betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan tiga kemah.....”
Yesus senantiasa mengundang kita untuk tinggal bersama-Nya: “ Tinggallah didalam Aku dan Aku didalam kamu” Tidak ada yang lebih penting daripada tinggal didalam Yesus . Dengan tinggal didalam Dia, , kita dapat menghasilkan buah yang melimpah. Yesuslah pokok anggur dan kita ranting ranting-Nya. Kita boleh “menghisap” makanan dari pokok anggur Tuhan dengan berbagai cara..
·         Membaca, merenungkan dan melaksanakan Sabda Tuhan. Firman itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Firman Tuhan menjadi pegangan dan sumber kekuatan bagi hidup. Melalui firman-Nya, kita akan makin mengerti kehendak Tuhan.
·         Menerima sakramen sakramen, khususnya Sakramen Ekaristi. Ekaristi merupakan sumber dan puncak perayaan umat beriman. Tuhan hadir secara sempurna dalam Ekaristi.
·         Doa pribadi maupun bersama. Dalam doa kita akan mengalami kemesraan hubungan dengan Tuhan.
Tinggal dan bersatu dalam Yesus tidak terikat pada tempat dan waktu. Dia sungguh dekat dan menyatu dengan kita, kapan dan dimana saja. Bila kita hidup dan tinggal bersama-Nya , niscaya hidup kita akan berbuah dan bermakna.

Doa.
Ya Tuhan Yesus, kami rindu untuk selalu tinggal bersama –Mu karena yakin didalam  dan bersama Engkau , hidup kami akan berbuah dan bermakna bagi sesama . Amin.





Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu, sabda Tuhan.
Barangsiapa tinggal di dalam Aku, ia berbuah banyak.

0 komentar:

Post a Comment