April 24, 2018

RENUNGAN HARIAN, (SABTU 28 APRIL 2018)

Bacaan Liturgi Sabtu 28 April 2018
PF S. Petrus Chanel, Imam dan Martir

Bacaan Pertama  Kis 13:44-52
Waktu Paulus berada di Antiokhia di Pisidia pada hari Sabat datanglah hampir seluruh warga kota, berkumpul di rumah ibadat Yahudi untuk mendengar firman Allah. Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati, dan sambil menghujat
mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus. Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata, "Memang kepada kamulah
firman Allah harus diberitakan lebih dahulu! Tetapi kamu menolaknya,
dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal.
Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau
menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah,
supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi."
Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah,
dan mereka memuliakan firman Tuhan. Dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu. Tetapi orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah,
dan pembesar-pembesar di kota Antiokhia itu. Begitulah mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas, dan mengusir mereka dari daerah itu. Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium. Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur   Mzm 98:1.2-3b.3c-4
Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya,
oleh lengan-Nya yang kudus.
*Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
*Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah, dan bermazmurlah!

Bait Pengantar Injil  Yoh 8:31b-32
Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar murid-Ku,
dan kamu akan mengetahui kebenaran, sabda Tuhan.

Bacaan Injil  Yoh 14:7-14
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."
Kata Filipus kepada-Nya, "Tuhan, tunjukkanlah Bapa kepada kami, dan itu sudah cukup bagi kami." Kata Yesus kepadanya, "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku?
Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.
Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu; Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu.
Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa pun yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku,
Aku akan melakukannya."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Ada ungkapan yang menyatakan “Dalamnya laut bisa diduga,  tetapi dalamnya hati manusia siapa yang tahu” Ungkapan ini mengandung arti manusia adalah misteri yang tidak bisa diketahui secara paripurna oleh sesamanya , biarpun sudah hidup bersama dalam waktu yang lama. Contohnya: Suami istri yang sudah lama hidup bersama belum tentu mengenal sungguh sungguh pasangannya.
Yesus yang sudah cukup lama hidup bersama para murid-Nya, khususnya Filipus, juga mengalami hal yang sama. Mengapa hal seperti itu bisa terjadi? Pertanyaan ini juga bisa diajukan kepada kita, Ada yang sudah lama ikut Yesus menjadi orang Katolik, ada yang mungkin belum terlalu lama, Tetapi seberapa dalam pengenalan kita akan Dia? Pengenalan tidak cukup dari segi akal budi, Artinya bukan sekedar tahu (pengetahuan). Pengenalan akan Yesus berarti juga menjadikan Dia sebagai pegangan hidup, pengharapan satu satu nya dan penolong yang handal dalam kehidupan. Santo Paulus dalam suratnya kepada umat di Korintus sadar akan hal ini. Karena itu, ia betul betul berusaha supaya makin mengenal Yesus yang telah menangkapnya.
Gereja yang berdiri atas dasar para Rasul ini telah mewariskan kepada kita macam macam hal untuk dapat mengalami , melihat , dan mengenal Yesus melalui Kitab Suci, melalui berbagai gambar dan patung , perayaan sakramen sakramen dan devosi, dan terutama dengan Ekaristi. Melalui Ekaristi kita bukan hanya mengalami Yesus , tetapi juga dapat melihat dan memegang dan bahkan bersatu erat dengan Tuhan Yesus. Dan saat kita bersatu dengan Tuhan Yesus, terjaminlah pasti dan oke bahwa kita juga sedang bersatu dan berjumpa dengan Allah Bapa kita , yaitu Tuhan Allah yang disembah dan dicari oleh semua bangsa manusia didunia sepanjang masa.  

Butir permenungan.
Dalam amanat perpisahan Yesus menegaskan lagi bahwa Dialah Jalan, Kebenaran dan Hidup. Sebagai Jalan berarti Dia penunjuk arah menuju tujuan hidup kita yaitu Tuhan Allah .Sebagai Sang Kebenaran , berarti tidak ada yang disembunyikan , semuanya jelas. Allah membuat semuanya jelas dan tak ada keraguan. Dan sebagai Kehidupan berarti Dia sebagai asal dan sekaligus tujuan hidup kita.

Doa.
Tuhan yang mahabijaksana, berilah kami umat-Mu, Roh Keberanian untuk menjadikan –Mu sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidup, hanya didalam Engkaulah kami merasa aman dan pasti didalam peziarahan hidup ini . Amin.



Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, 
kamu benar-benar murid-Ku,
dan kamu akan mengetahui kebenaran,

 sabda Tuhan.

0 komentar:

Post a Comment