Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

November 28, 2021

RENUNGAN HARIAN SELASA 28 DESEMBER 2021

Kalender Liturgi Selasa 28 Des 2021

Pesta Kanak Kanak Suci Martir

Warna Liturgi: Merah

Bacaan I  1Yoh 1:5-2:2
Saudara-saudara terkasih,  inilah berita yang telah kami dengar dari Yesus Kristus, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang, dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia namun kita hidup di dalam kegelapan,  kita berdusta, dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang  sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu,  menyucikan kita dari segala dosa. Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Allah adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata bahwa kita tidak berbuat dosa, maka kita membuat Allah menjadi pendusta, dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.  Anak-anakku,  hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa; namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil. Dialah pendamaian untuk segala dosa kita; malahan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 124:2-3.4-5.7b-8
Jiwa kita terluput  seperti burung terlepas dari jerat penangkap.
*Jika bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita.
*Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menembus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu.
*Jerat itu telah putus,  dan kita pun terluput!  Pertolongan kita dalam nama Tuhan,  yang menjadikan langit dan bumi.

Bacaan Injil  Mat 2:13-18 
Setelah orang-orang majus  yang mengunjungi Bayi Yesus di Betlehem itu pulang, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu berkata,  "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya! Larilah ke Mesir,  dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu,  karena raja Herodes akan mencari Anak itu untuk dibunuh." Maka Yusuf pun bangunlah. Malam itu juga diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan lewat nabi-Nya, "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku."  Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, sangat marahlah ia. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya  dari orang-orang majus itu. Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia: Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat memilukan; Rahel menangisi anak-anaknya, dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi.
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan

Kita tentu merasa sangat sedih dan mungkin juga kecewa kalau tiba tiba  dimarahi boss atau pemimpin kita. Kalau soalnya jelas dan kita memang salah oke oke sajalah, Tetapi ketika kita tidak tahu alasan dan sebab mengapa kita dimarahi, tentulah kita gelisah, ingin protes dan memberontak. Dan tiba tiba dilain hari, sang bos atau pemimpin kita itu meminta maaf kepada kita. Ternyata marahnya kemarin dikarenakan oleh penyebab yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kita. Lalu kita cuma terbengong bengong. Hari ini kita merayakan Pesta Kanak Kanak Suci. Nasib anak anak yang dibunuh Herodes hampir mirip dengan pengalaman kita diatas. Anak anak itu menjadi korban kemarahan Herodes kepada ketiga sarjana yang tidak kembali kepadanya dan terutama korban ketakutan Herodes atas lahirnya Sang Raja Di Raja, Sang Penebus yakni Tuhan Yesus. Begitulah dalam sejarah selalu saja terjadi adanya orang orang yang menjadi korban dari kekuasaan yang dipegang oleh orang orang yang tidak baik atau hanya mementingkan diri sendiri atau kelompoknya. Anak Anak Suci yang kita pestakan hari ini sama sekali tidak menyadari dan tidak tahu mengapa mereka harus mati muda , mengapa mereka harus berkorban bahkan dengan nyawanya. Kita renungkan hari ini, betapa sering kita harus menderita, mengalami kesulitan dan bencana bukan karena kesalahan kita tetapi kesalahan sesama kita. Nyatanya, banyak sekali dalam hidup kita mengalami bahwa kita tidak pernah dapat mengerti mengapa kita harus mengalami derita atau kesusahan ini itu. Kita bertanya kepada siapapun, tidak ada yang dapat menjawab. Bertanya kepada Tuhan , rasanya Dia juga tidak menjawab. Paling kita bertanya kepada rumput yang bergoyang? Saat saat seperti itu, kita mesti hanya perlu percaya akan keadilan dan kemurahan hati Allah. Biarlah Tuhan yang menilai dan pada akhirnya menerangi jalan hidup kita , seperti Mazmur Tanggapan hari ini, pertolongan kita dalam nama Tuhan

Butir permenungan

Injil hari ini dimulai dengan seorang malaikat menampakkan diri kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu berkata kepadanya: "Bangunlah, bawalah anak itu dan ibunya, larilah ke Mesir, dan tinggallah di sana sampai aku memberitahumu. " Malaikat itu memperingatkan Yusuf bahwa Herodes sedang mencari anak itu dan bahwa rencananya adalah untuk membunuh anak itu.  Mendengar kata-kata ini, Yusuf segera membawa Maria dan Yesus dan mereka memulai perjalanan panjang ke Mesir. Mereka tinggal di Mesir sampai berita kematian Herodes diterima. Ketika Herodes menyadari bahwa Maria dan Yusuf telah membawa Yesus ke tempat yang aman, dia sangat marah! Dia melampiaskan kemarahannya dengan memerintahkan pembantaian semua anak laki-laki di Betlehem dan wilayah tersebut. Setiap anak laki-laki berusia dua tahun ke bawah harus dibunuh. Dengan demikian, nubuat Yeremia, yang ditulis berabad-abad sebelumnya, digenapi: ”Suara terdengar di Rama, terisak-isak, ratapan, dan ratapan.”  “Misteri kehidupan” terus berlanjut dalam waktu hidup kita. Sama seperti ada ratapan, duka, dan ratapan di zaman Yesus, ada juga ratapan, duka, dan ratapan di zaman kita. Sayangnya, ada banyak tempat di dunia kita di mana orang-orang sangat menderita. Jika kita pernah memiliki kedamaian sejati di dunia kita, kita mungkin tidak mengenali planet ini sebagai rumah kita. Kita mungkin berpikir bahwa kita telah pergi ke surga. Apa yang dapat Anda dan saya lakukan untuk membuat dunia kita lebih penuh kasih dan lebih damai? Marilah kita berusaha untuk bertindak dan menanggapi dengan penuh kasih kepada orang-orang dan situasi yang kita hadapi saat kita menjalani rutinitas harian kita hari ini. Kita mungkin tidak dapat mengubah  dunia, tetapi kita dapat berusaha untuk membuat "sudut kecil dunia" kita menjadi tempat yang lebih penuh kasih dan menyenangkan. Siapa tahu? Tindakan satu orang dapat membuat "sudut kecil dunia" Anda menjadi tempat yang lebih cerah dan lebih penuh kasih

Doa

Ya Tuhan, berilah kami ketabahan untuk menghadapi kehidupan yang serba keras ini. Amin

 

 

 

 

Jika kita mengaku dosa kita, maka Allah adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

 

 

RENUNGAN HARIAN SENIN 27 DESEMBER 2021

Kalender Liturgi Senin 27 Des 2021

Pesta S. Yohanes, Rasul dan Penulis Injil
Warna Liturgi: Putih

Bacaan I  1Yoh 1:1-4
Saudara-saudara terkasih, apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar dan kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan, dan kami raba dengan tangan kami; yakni Firman hidup, itulah yang kami tuliskan kepada kamu. Hidup telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya! Dan sekarang kami bersaksi serta memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa, dan yang telah dinyatakan kepada kami. Apa yang telah kami lihat dan kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa  dan dengan Anak-Nya, yakni Yesus Kristus. Semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 97:1-2.5-6.11-12
Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar.
*Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita. Awan dan kekelaman ada sekelilingnya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
*Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
*Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar,
dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.

Bacaan Injil  Yoh 20:2-8
Pada hari Minggu Paskah,  setelah mendapati makam Yesus kosong,
Maria Magdalena berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus. Ia berkata kepada mereka,  "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya,  dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus, sehingga ia lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka tibalah Simon menyusul dia, dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain, dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu; dan ia melihatnya dan percaya.
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

 Yohanes memiliki peran ganda dalam dirinya . Pertama , ia adalah seorang dari dari antara dua belas rasul yang dipilih Yesus . Kedua , ia diyakini sebagai penulis Injil keempat . Tak hanya itu , beberapa kitab dalam Perjanjian Baru diduga kuat juga ditulis Rasul sekaligus penginjil ini . Sekurang kurangnya, jika tak ditulisnya sendiri, pengaruh ajaran atau sastra bisa dirasakan dalam surat surat Yohanes dan Kitab Wahyu.  Bacaan pertama yang diperdengarkan pada hari ini memang masih diragukan apakah ditulis oleh sang rasul sendiri atau berupa kitab yang sastra dan muatan permenungannya dijiwai semangat sang rasul. Yang jelas , tampak sekali bahwa permenungan yang diungkapkan  bacaan pada hari ini mengandung sejumlah besar antusiasme spiritual yang bisa memberikan inspirasi bagi siapapun yang mendengar dan membacanya. Dalam suratnya ini, Yohanes  menegaskan bahwa dirinya dan juga setiap orang yang beriman tak boleh meragukan kenyataan tentang Yesus. Yohanes menegaskan bahwa yang  disampaikan ini bukanlah sekadar hasil dengar dengar perkataan orang dijalanan . Yang disampaikannya terkait dengan identitas Yesus dalam tulisan ini adalah hasil perjumpaannya yang nyata dengan Yesus   “ Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar ini , kami beritakan kepada kamu juga , supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya , Yesus Kristus “ (1Yoh 1-3). Terungkap jelas dalam kesaksian ini ada tekad dan ketulusan yang kuat dari seorang untuk mengungkapkan kebenaran kepada orang banyak sekaligus meyakinkan semua orang yang mendengar tentang Yesus Kristus . Yohanes sangat mengharapkan bahwa kesaksian akan Yesus ini akan mendatangkan sukacita besar. “Semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna. “ (1Yoh 1 : 4)  Penulis telah mengalami langsung sukacita besar berkat pengalamannya bersama dengan Yesus . Sukacita itu tak mungkin disimpannya sendiri. Ia merasa harus membagikan sukacita itu kepada setiap orang yang dijumpai supaya setiap  juga merasakan sukacita yang sempurna tersebut. Yohanes yang dipestakan hari ini sering disebut Yohanes anak Zebedeus, saudara Yakobus untuk membedakan dari Yohanes Pembaptis . Yohanes  dipanggil untuk pelayanan  saat sedang mengurus perahu nelayan milik ayahnya . Pada perjalanan  panggilannya  , Yohanes tak hanya menjadi salah satu dari kelompok  dua belas rasul , Yohanes bahkan menjadi salah satu dari tiga murid istimewa  Yesus, bersama dengan Petrus dan Yakobus . Yohanes secara istimewa boleh menyaksikan banyak peristiwa yang tidak dilihat rasul lainnya.  Peristiwa peristiwa penting yang dialami Yohanes bersama Yesus dan murid murid kekasih Nya adalah perubahan rupa Yesus , pada malam hari sebelum penyaliban Yesus ditaman Getsemani  Pengalaman bersama dengan Yesus ini membuat Yohanes sangat yakin bahwa Yesus mengasihinya dengan penuh perhatian. Demikian pula kita yang juga telah mengalami Yesus dalam pelbagai perjumpaan dengan hal hal baik dalam kehidupan kita sehari hari., tentu memiliki  banyak alasan untuk percaya bahwa Allah mengasihi kita  seperti Ia mengasihi Yohanes , Oleh karena itu , kita harus memiliki semangat dan antusiaisme yang sama, bahkan lebih, dari yang dimiliki Yohanes dalam memberikan kesaksian tentang Yesus.

Butir permenungan.

Injil hari ini sedikit menggelegar setelah bacaan-bacaan yang kita dengar beberapa hari terakhir ini. Injil ini menyajikan peristiwa yang terjadi tepat setelah penyaliban Yesus. Ini adalah adegan di mana Maria Magdalena datang berlari ke Petrus dan Yohanes dan memberitahu mereka bahwa seseorang telah mengambil tubuh Yesus dari kubur. Maria panik karena tubuh Yesus telah menghilang!  Pernahkah Anda mengalami saat dalam hidup Anda ketika Yesus tampaknya telah menghilang? Saat ketika Anda merasakan ketidakhadiran Yesus dalam hidup Anda? Saat-saat ini bisa sangat gelap, menakutkan, dan kita mungkin merasa tersesat dan sendirian. Pengalaman ini mungkin singkat atau mungkin berlangsung selama berhari-hari atau berminggu-minggu. Bagaimana kita menanggapi “merasa kehilangan” kehadiran Yesus ini? Apakah kita panik dan mencari Dia? Atau apakah kita percaya bahwa kita sekali lagi akan mengalami hadirat-Nya? Apakah kita mampu untuk tetap berpijak pada kasih Yesus bagi kita? Ataukah kita menyerah dan pergi?  Ketika saya mengalami ketidakhadiran Yesus, saya biasanya memahami bahwa sayalah yang telah tersesat bukan Yesus! Dan bahkan jika hal ini tidak terjadi pada Anda, apakah kita bersedia untuk berdiri teguh dan menunggu Yesus datang? Bisakah kita menunggu dengan damai, percaya bahwa Yesus bersama kita? Atau dapatkah kita meniru tanggapan Petrus terhadap ketidakhadiran Yesus? Apakah kita dapat melihat dan percaya dan percaya bahwa Yesus beserta kita?  Semoga kita berdoa memohon rahmat untuk mengetahui bahwa Yesus tidak akan meninggalkan kita!

Doa.

Ya Allah Bapa yang mahabaik, kami ingin selalu dekat dengan –Mu , namun iman kami masih lemah dan mudah putus asa, maka kami mohon tambahkanlah iman kami.  Amin.

 

 

 

 

 

 

 

“Semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna. “ (1Yoh 1 : 4)

RENUNGAN HARIAN MINGGU 26 DESEMBER 2021

 

Kalender Liturgi Minggu 26 Des 2021
Pesta Keluarga Kudus, Yesus , Maria dan Jusup

Warna Liturgi: Putih


Bacaan I  1Sam 1:20-22.24-28
Setahun sesudah mempersembahkan kurban di Silo, mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki. Anak itu diberinya nama Samuel, sebab katanya, "Aku telah memintanya dari Tuhan."  Lalu Elkana, suami Hana, pergi dengan seisi rumahnya  untuk mempersembahkan kurban sembelihan tahunan  dan kurban nazar kepada Tuhan. Tetapi Hana tidak ikut pergi. Katanya kepada suaminya, "Nanti apabila anak itu cerai susu, aku akan mengantarkan dia, maka ia akan menghadap ke hadirat Tuhan,  dan tinggal di sana seumur hidupnya."  Setelah Samuel disapih oleh ibunya,  ia dihantar ke rumah Tuhan di Silo, dan bersama dia dibawalah:  seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun,  satu efa tepung dan sebuyung anggur.  Waktu itu Samuel masih kecil betul.  Setelah menyembelih lembu,  mereka mengantarkan kanak-kanak itu kepada Eli. Lalu Hana berkata kepada Eli,  "Mohon bicara, Tuanku! Demi Tuhanku hidup, akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini, dekat Tuanku, untuk berdoa kepada Tuhan. Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan Tuhan telah memberikan kepadaku apa yang kuminta dari pada-Nya. Maka aku pun menyerahkannya kepada Tuhan; seumur hidupnya terserahlah anak ini kepada Tuhan." Lalu sujudlah mereka semua menyembah Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 84:2-3.5-6.9-10
Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, ya Tuhan.
*Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!
Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan;  jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
*Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu, yang bertolak dengan penuh gairah.
*Ya Tuhan, Allah emesta alam, dengarkanlah doaku,  pasanglah telinga-Mu, ya Allah Yakub.  Lihatlah kami, ya Allah perisai kami, pandanglah wajah orang yang Kauurapi!

Bacaan II 1Yoh 3:1-2.21-24
Saudara-saudaraku terkasih,  Lihatlah, betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita,  sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah.  Karena itu dunia tidak mengenal kita,  sebab dunia tidak mengenal Allah.  Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata bagaimana keadaan kita kelak. Akan tetapi kita tahu bahwa  apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian penuh iman untuk mendekati Allah. Dan apa saja yang kita minta dari Allah, kita peroleh dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.  Dan inilah perintah-Nya itu: yakni supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita.  Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan beginilah kita ketahui bahwa Allah ada di dalam kita,yaitu dalam Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Kis 16:14b
Bukalah hati kami, ya Tuhan, supaya kami memahami sabda Putera-Mu.

Bacaan Injil  Luk 2:41-52 
Tiap-tiap tahun,  pada hari raya Paskah, orang tua Yesus pergi ke Yerusalem. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun, pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Seusai hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Yesus ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu baru mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan. Karena tidak menemukan Dia, kembalilah orangtua Yesus ke Yerusalem sambil terus mencari Dia.
Sesudah tiga hari, mereka menemukan Yesus dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka, dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan dan segala jawab yang diberikan-Nya. Ketika Maria dan Yusuf melihat Dia, tercenganglah mereka.  Lalu kata ibu-Nya kepada-Nya,  "Nak, mengapa Engkau berbuat demikian terhadap kami?  Lihatlah, Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau."  Jawab Yesus kepada mereka, "Mengapa kamu mencari Aku?  Tidakkah kamu tahu  bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"  Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan Yesus kepada mereka.  Lalu Yesus pulang bersama-sama mereka ke Nazaret;  dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka.
Dan Maria menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. Yesus makin bertambah besar, dan bertambah pula hikmat-Nya, Ia makin besar, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan

Di iklan iklan kita sering menyaksikan keluarga keluarga bahagia. Anak anak dengan ayah ibunya berlari lari sambil ketawa, lalu makan bersama sambil bercanda , rekreasi naik mobil ini atau itu, aduh bahagianya. Tetapi itu di televisi, di iklan yang memang dibuat menarik dan memikat. Adapun kita semua telah maklum, betapa dalam realitas kehidupan berkeluarga sangat tidak mudah. Barangkali relasi kedua suami isteri baik baik saja, anak anak juga oke oke saja, tetapi keluarga ini bisa sangat bersedih karena sedang terhimpit oleh masalah hutang dan PHK yang menimpa si bapak atau ayah anak anak itu Hari ini Pesta Keluarga Kudus. Orang orang Katolik meyakini bahwa hidup keluarga kudus , yakni Bunda Maria dan Santo  Yusup serta Yesus bahagia dan diwarnai dalam hubungan yang penuh kasih dan damai. Tetapi bacaan Injil hari ini memberi pesan yang mendalam mengenai makna kebahagian yang dijalani keluarga kudus di Nazareth . Yusup dan Maria ternyata juga mengalami kesulitan yang berat saat mengasuh Tuhan Yesus. Tuhan Yesus yang diajak ke Yerusalem tertinggal di Bait Suci, dan ini membuat Yusup dan Maria kebingungan, sehingga mereka  harus mencari Dia. Dan ketika  sudah ketemu, dan ketika sudah ketemu Tuhan Yesus tidak meminta maaf. Dia malah seolah menegur orang tua-Nya “ Mengapa kamu mencari Aku?” Ada bahasa yang tidak nyambung antara bahasa orang tua Yesus dan bahasa Yesus. Atas kebingungan dan ketidak mengertian itu Maria menyimpan semua didalam hatinya. Kebahagian hidup Keluarga Kudus versi Nazareth bukanlah kebahagian kaya di televisi yang serba dibuat itu, Kebahagiaan Keluarga Kudus Nazareth mengalir sebagai buah kepercayaan dan penyerahan diri Yusup dan Maria kepada kehendak Allah yang ditampakkan Tuhan Yesus itu serba sulit diduga dan sering membingungkan . Ya , kepercayaan dan penyerahan diri kita kepada Tuhan, inilah kunci kebahagiaan sebuah keluarga kristiani sejati. Sudahkah anda percaya dan menyerahkan diri keluarga kita sepenuhnya kepada Tuhan?

Butir permenungan

Santo Yusuf diperingati oleh Gereja Katolik 2 kali dalam 1 tahun. Pertama, setiap tanggal 19 Maret, kita rayakan sebagai suami Bunda Maria; Kedua, Santo Yusuf kita rayakan setiap tanggal 1 Mei sebagai pelindung para pekerja. Injil tidak banyak berkisah tentang Santo Yusuf, namun ketaatannya dalam menjaga kanak-kanak adalah hal patut kita teladani.  Penginjil Matius menginformasikan dalam silsilah Yesus bahwa dari keturunan Daud lahirlah Matan yang kemudian memperanakan Yakub. Dari Yakub, lahir Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus (Mat 1:15-16). Yusuf mengambil Maria sebagai istrinya sebagaimana dikatakan Tuhan kepadanya dalam mimpi tetapi mereka tidak memiliki relasi manusiawi sebagai suami dan istri. Yusuf akan menjadi bapak pengasuh bagi Yesus. Santo Yusuf adalah seorang yang pilihan Allah yang telah teruji ketaatannya.  Bunda Maria dan St. Yusup yang kehilangan Yesus ada perasaan bersalah, cemas dan khawatir, namun mereka terus mencari anaknya yang hilang. Akhirnya kegembiraan dialami setelah Yesus ditemukan kembali. Kita bisa membayangkan bagaimana perasaan Yusuf dan Maria ketika menemukan Yesus mungkin perasaan lega dan marah bercampuraduk menjadi satu.  Tanggapan Yesus yang kemudian tidak dipahami oleh Yusuf dan Maria adalah ketika mendengar apa yang dikatakan Yesus: “Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada dalam rumah Bapa-Ku?”. Ini adalah pernyataan Yesus yang menyatakan relasi diriNya sebagai Anak Allah yang menggenapi kehendak Bapa. Dapat kita rasakan bahwa kalimat Yesus tersebut merupakan persiapan karya keselamatan yang akan Ia laksanakan delapan belas tahun kemudian. Kita bisa meneladan Santo Yusuf yang memiliki hati yang tulus dan mengikuti kehendak Allah. Segala keraguannya terhadap Maria hilang karena ia percaya bahwa Tuhan Allah memiliki rencana yang indah baginya. Tuhan sendiri selalu hadir dan mendampingi Yusuf melalui malaikatNya.  Sangat pantas ketika kita menyebut Santo Yusuf sebagai orang kudus. Yusuf adalah pria yang tulus hati. Ia memiliki hati yang jujur dan terarah kepada Tuan serta siap untuk melakukan semua rencana Tuhan. Hati yang tulus ini dibangun di atas dasar kasih kepada Allah dan sesama dengan hati yang tak terbagi. Hati yang tulus ini inspiratif bagi semua keluarga kristiani untuk melakukannya di dalam hidup.

Doa

Ya Tuhan, lindungilah dan berkatilah keluarga keluarga kristiani agar mereka dapat mengatasi seluruh kesulitan  yang mereka hadapi. Amin.

 

 

 

 

 

Bukalah hati kami, ya Tuhan, supaya kami memahami sabda Putera-Mu.

November 26, 2021

RENUNGAN HARIAN SABTU 25 DESEMBER 2021

Kalender Liturgi Sabtu 25 Des 2021


Warna Liturgi: Putih

Bacaan I  Yes 52:7-10
O betapa indah kelihatan dari puncak bukit-bukit  kedatangan bentara yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik; yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion, "Allahmu meraja!"  Dengarlah suara orang-orang yang mengawal engkau: Mereka bersorak-sorai serempak. Sebab dengan mata kepala sendiri mereka melihat bagaimana Tuhan kembali ke Sion. Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama-sama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab Tuhan telah menghibur umat-Nya. Ia telah menebus Yerusalem. Tuhan telah menunjukkan tangan-Nya yang kudus di depan mata semua bangsa; maka segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4.5-6
Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
“Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya,
oleh lengan-Nya yang kudus.
*Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya,
Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa.
Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya
terhadap kaum Israel.
*Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
*Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan!

Bacaan II  Ibr 1:1-6
Saudara-saudara,pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan para nabi. Tetapi pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya. Anak-Nya itulah yang ditetapkan-Nya sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dialah Allah menjadikan alam semesta, Dialah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Dialah yang menopang segala yang ada dengan sabda-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah berhasil mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi. Ia jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat sebagaimana nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah daripada nama mereka. Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu  Allah pernah berkata,  "Anak-Kulah Engkau!  Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan"  atau pun:  "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia menjadi Anak-Ku." Lagi pula, ketika mengantar Anak-Nya yang sulung ke dunia, Allah berkata,  "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
Demikianlah sabda Tuhan.

Bacaan Injil  Yoh 1:1-18
Pada awal mula adalah Firman. Firman itu ada bersama-sama dengan Allah.  dan Firman itu adalah Allah. Firman itu pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia, dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup, dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan, tetapi kegelapan tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes. ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia sendiri bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Terang itu telah ada di dalam dunia, dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima Dia diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya, orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya
sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih dan kebenaran. Tentang Dia Yohanes memberi kesaksian dan berseru, "Inilah Dia yang kumaksudkan ketika aku berkata: Sesudah aku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." Karena dari kepenuhan-Nya  kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus. Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

Dalam bacaan pertama (Yes 62:11-12) diutarakan dengan nada penuh kegembiraan agar orang di kota Yerusalem membuka pintu gerbang mereka lebar-lebar menyambut kedatangan raja yang mereka nanti-nantikan. Mereka dihimbau menerima dengan terbuka dia yang membawakan keselamatan bagi kota yang gelisah dan merasa terancam oleh kekuatan-kekuatan yang memusuhinya, baik dari luar maupun dari dalam. Yang menyambutnya akan menjadi bangsa yang kudus, orang-orang yang ditebus Tuhan sendiri, mereka itu tidak ditinggalkanNya (ay. 12). Kebesarann-Nya ini kini menjadi nyata - dalam peristiwa kelahiran Yesus seperti diumumkan dalam Injil misa fajar ini. Dalam Injil misa fajar (Luk 2:15-20) diperdengarkan bagaimana para gembala mendengar berita gembira dari malaikat Tuhan. Yang mereka dengar (ay. 10-12) kini mereka teruskan kepada orang-orang yang ada di sekitar palungan (ay. 15). Boleh kita bayangkan, di tempat umum di sekitar palungan itu ada banyak orang lain yang juga menginap di situ. Mereka sedang menolong keluarga baru ini. Mendengar kata-kata para gembala mengenai warta malaikat tadi, semua orang ini menjadi terheran-heran (ay. 18). Bagi mereka bayi yang dilahirkan ibu muda ini biasa saja. Tapi apa para gembala ini menjelaskan hal yang luar biasa yang sedang terjadi kini! Para gembala itulah orang-orang yang pertama-tama memberi arti rohani bagi peristiwa kelahiran tadi. Mereka itu juga pewarta kedatangan Penyelamat yang bukan orang-orang yang secara khusus berhubungan dengan Allah seperti halnya Maria atau Yohanes Pembaptis ketika masih ada dalam kandungan. (Katakan saja, para gembala itulah para teolog, para ahli kristologi generasi awal, yang mampu memukau perhatian orang. Guru Besar mereka ialah para malaikat dan semua bala tentara surgawi.) Satu catatan. Disebutkan dalam ay. 15 "... gembala-gembala itu berkata satu kepada yang lain, 'Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem untuk melihat ....'" Kepada siapa kata-kata itu ditujukan? Dalam bacaan teks yang biasa, jelas ajakan itu ditujukan kepada satu sama lain. Namun demikian, bacaan teks ini juga tertuju kepada pembaca. Teks ini membuat siapa saja yang membaca atau mendengarkannya merasa diajak gembala-gembala tadi bersama pergi dengan mereka ke Betlehem menyaksikan kebesaran ilahi dalam wujud yang membuat orang mulai bersimpati kepada Tuhan. Lukas kerap memakai teknik berbicara seperti ini. Dengan memakai bentuk percakapan - bukan hanya dengan cerita - Lukas membuat pembaca merasa seolah-olah ikut hadir di situ. Dan pada saat tertentu ajakan akan terasa ditujukan bagi pembaca juga. Yang hadir dalam pembacaan Injil Misa fajar bisa pula merasakannya. Dan bila itu terjadi, warta petikan Injil Misa Fajar akan menjadi makin hidup. Orang diajak para gembala yang telah menyaksikan kebesaran Tuhan untuk ikut pergi mencarinya "di Betlehem", di tempat yang kita semua tahu, yang dapat dicapai, bukan di negeri antah-berantah. Warta Natal Lukas tak lain tak bukan ialah pergi mendapati dia yang lahir di tempat yang bisa dijangkau siapa saja - di "Betlehem" - boleh jadi dalam diri orang yang kita cintai, boleh jadi dalam kehidupan orang-orang yang kita layani, dalam diri orang-orang yang membutuhkan kedamaian, atau juga dalam diri kita sendiri yang diajak ikut menghadirkannya. Ini bisa memberi arah baru dalam kehidupan. Betlehem bisa bermacam-macam wujud dan macamnya, namun satu hal sama. Di situlah Tuhan diam menantikan orang datang menyatakan simpati kepada-Nya.  Ada kutipan menarik mengenai makna waktu. Bila kau ingin tahu apa artinya waktu 1 tahun, tanyakan pada siswa yang tidak naik kelas. Makna  1 bulan, tanyakan kepada ibu yang melahirkan premature, Makna 1 minggu tanyakan pada editor majalah mingguan, Makna 1 hari , tanyakan pada orang yang bekerja dengan gaji harian. Makna 1 jam , tanyakan pada seorang gadis yang menunggu kekasihnya. Makna 1 menit tanyakan seorang yang ketinggalan kereta . Bila kau ingin tahu apa artinya waktu sedetik, tanyakan pada atlit lari 100 meter. Atau jika kau ingin tahu tentang makna waktu dan hidup , tanyakan pada orang yang akan dihukum mati esok hari.  Waktu sangat bermakna tapi maknanya tergantung dari pribadi orang yang mengalaminya. Warta Injil hari ini memberi kekuatan dan penghiburan karena Sang Firman telah menjadi manusia. Artinya, Sang Sabda, Allah Putra , telah mengambil ruang dan waktu. Perjalanan hidup kita mengarungi ruang dan waktu, disertai oleh Tuhan sendiri. Tuhan telah menjamin bahwa penyertaan-Nya bukan hanya tahun demi tahun, bulan demi bulan, minggu demi minggu, hari demi hari, jam demi jam, menit demi menit, tetapi juga detik demi detik. Penyertaan Tuhan itu bukan penyertaan pasif, tapi penyertaan dengan kepenuhan kasih karunia demi kasih karunia. Itulah keselamatan yang telah datang melalui Yesus Kristus, Tuhan kita.

Butir permenungan

Perayaan Natal hari ini menyimpan pesan bahwa manusia itu sangat berharga, juga di tengah kerapuhan manusiawinya. Allah menyatakan belas kasih-Nya kepada manusia, justru dengan menjadi manusia , Itu baru dikatakan penjelmaan yang tuntas. Maka, yang terpenting bagi setiap yang mengimani penjelmaan Allah adalah percaya pada belas kasih-Nya yang tuntas. Tak perlu terlalu dicemaskan oleh aneka kelemahan , justru dalam kelemahan kita , kekuatan Allah semakin sempurna. (2 Kor 12:9) . Adakah yang lebih pantas diimani daripada keputusan Allah yang sungguh spektakuler seperti itu?  Adakah yang lebih hebat daripada iman Kritiani, juga ditengah  aneka tekanan politik dan tawaran nilai nilai yang dangkal aneka keyakinan?  Inilah iman saya. Saya tidak pernah menyesal menjadi manusia, yang mengimani Allah yang menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus. Dalam perayaan Natal saya menemukan kembali jenis iman seperti itu, yang setiap tahun diteguhkan kembali.

Doa

Yesus yang hadir untuk menyelamatkan kami, kami bersyukur atas kelahiran-Mu Dan terlebih lebih lagi, aku bersyukur karena Engkau mau lahir untuk menyelamatkan kami.   Amin.





 

 

RENUNGAN HARIAN JUMAT 24 DESEMBER 2021

Kalender Liturgi Jumat 24 Des 2021

Warna Liturgi: Ungu


Bacaan I  2Sam 7:1-5.8b-12.16
Pada masa itu  Raja Daud telah menetap di rumahnya, dan Tuhan telah mengaruniakan kepadanya keamanan terhadap semua musuh di sekeliling, Maka berkatalah Raja Daud kepada Nabi Natan, "Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam di bawah tenda." Lalu berkatalah Natan kepada raja, "Baik, lakukanlah segala sesuatu yang dikandung hatimu, sebab Tuhan menyertai engkau."  Tetapi pada malam itu juga datanglah firman Tuhan kepada Natan,  "Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan:  Masakan engkau yang mendirikan rumah untuk Kudiami? Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika engkau menggiring kambing domba! Engkau Kuambil untuk Kujadikan raja atas umat-Ku Israel. Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani, dan telah melenyapkan semua musuh dari hadapanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi. Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya, sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan atau pun ditindas oleh orang-orang lalim seperti dahulu, sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel. Aku mengaruniakan kepadamu keamanan terhadap semua musuhmu. Juga diberitahukan Tuhan kepadamu:  Tuhan akan memberikan keturunan kepadamu. Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian,  anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya.  Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya  di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 89:2-3.4-5.27.29
Kasih setia-Mu, ya Tuhan,  hendak kunyanyikan selama-lamanya.
*Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
*Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu Untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-temurun."
*Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku." Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku denganya akan Kupegang teguh.

Bacaan Injil  Luk 1:67-79
Zakharia, ayah Yohanes, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya, "Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia telah mengunjungi umat-Nya dan membawa kelepasan baginya, Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya, seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala lewat mulut nabi-nabi-Nya yang kudus, untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita; untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita, dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus, yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita, supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita. Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan mengunjungi kita: Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera."
Demikianlah Injil Tuhan. 
 

Renungan

Kelahiran setiap bayi menandakan perhatian Allah akan masa depan umat manusia. Allah tidak bekerja sendirian didunia ini, tetapi Dia membutuhkan setiap manusia ciptaanNya agar terlibat dalam karya keselamatan. Dengan demikian, kelahiran bayi sama dengan kelahiran rekan kerja Allah yang baru untuk menyelenggarakan hidup manusia dimasa depan. Dalam kutipan Injil hari ini, Zakharia bersyukur atas kelahiran Yohanes, anak yang dilahirkan dari isterinya pada masa tua. Dia tidak hanya menganggap Yohanes sebagai tumpuan harapan bagi masa depan keluarga. Kelahiran Yohanes menandakan bahwa Allah sedang melakukan karya besar bagi bangsa manusia. Jika kita merenungkan kehadiran kita masing masing di dunia ini, kita boleh yakin bahwa kita pun anak anak pilihan Allah. Dia tidak menciptakan kita tanpa tujuan yang jelas. Kita dipilih  untuk menjadi rekan sekerja Allah. Menjadi tugas kita lah  untuk merenungkan apakah maksud Allah dengan melahirkan kita didunia ini.  Apakah kita dapat menjadi rekan sekerja Allah? Tentu saja kehadiran kita didunia ini bukan dimaksudkan demi keuntungan kita saja, tetapi juga demi kesejahteraan sesama da ciptaan Allah lainnya Tidak ada manusia yang tidak berguna bagi Allah dan sesama, kecuali jika dia memang tidak mau  menjadikan dirinya berguna. Perang dan kekejaman  yang menghabisi jiwa jiwa manusia  merupakan kejahatan terhadap Allah juga, karena penghancuran bangsa manusia merupakan penolakan terang terangan terhadap rencana baik Allah untuk membangun dunia. Hari ini hari terakhir Advent, karena petang nanti kita akan merayakan Natal. Yesus hadir didunia untuk mewujudkan karya kasih dan karya keselamatan. Kita boleh sibuk mempersiapkan kado kado Natal yang akan kita berikan kepada orang orang yang dekat dihati kita. Namun kado yang terindah sudah diberikan Allah kepada kita didalam bayi Yesus yang lahir dipalungan.

Butir Permenungan.

Kegembiraan Natal adalah kegembiraan yang diisi dengan damai sejahtera. Damai kepada sesama.   Bacaan Injil untuk pagi terakhir masa Adven ini merupakan lanjutan dari kisah kelahiran Yohanes. Dalam Injil ini, Zakharia dipenuhi dengan Roh Kudus. Dia menubuatkan bahwa seorang Juru Selamat akan datang kepada umatnya. Juruselamat akan “menyelamatkan” mereka dan “membebaskan mereka”! Apakah orang-orang yang ada di kuil percaya nubuat Zakharia atau apakah mereka bertanya-tanya apakah dia gila atau mabuk?Ketika Maria mendengar bahwa Elisabet hamil, dia segera bergegas untuk bersama Elisabet. Bayangkan saja percakapan kedua wanita ini. Keduanya hamil dalam keadaan yang sangat tidak biasa, namun kedua wanita itu dipenuhi dengan iman dan kepercayaan penuh kepada Tuhan dan iman pada "keajaiban" yang mereka miliki masing-masing. Yusuf dan Zakharia juga harus menjadi orang-orang dengan iman dan kepercayaan yang dalam kepada Allah mereka. Apakah mereka bertanya-tanya apa lagi yang akan terjadi dalam hidup mereka? Betapa besar iman yang dimiliki para wanita dan pria ini kepada Tuhan mereka! “Kejadian” semacam ini tidak biasa di zaman kita! Seringkali ketika saya mendengar tentang "keajaiban," saya mempertanyakannya! Saya bertanya-tanya apakah keajaiban yang benar benar-benar terjadi karena mukjizat tampaknya tidak banyak tersedia hari ini! Namun kita memiliki mukjizat di sekitar kita sepanjang hari – jika kita memiliki iman dan mata untuk melihat mereka dan mengenali tindakan Tuhan. Pada Malam Natal ini semoga kita membuka pikiran, mata, dan hati kita dan melihat secara mendalam tindakan Tuhan dalam hidup kita dan dalam kehidupan orang-orang yang kita kasihi. Tuhan bersama kita! Tuhan sedang bertindak! Pertanyaannya adalah: akankah kita melihat dan percaya?

Doa

Yesus yang hadir untuk menyelamatkan kami, kami bersyukur atas kelahiran-Mu Dan terlebih lebih lagi, aku bersyukur karena Engkau mau lahir untuk menyelamatkan kami.   Amin.

 

 

 

 

 

Kasih setia-Mu, ya Tuhan,  hendak kunyanyikan selama-lamanya.

 

RENUNGAN HARIAN KAMIS 23 DESEMBER 2021

Kalender Liturgi Kamis 23 Des 2021

PF S. Yohanes dari Kety, Imam
Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I  Mal 3:1-4;4:5-6
Beginilah firman Tuhan semesta alam,  "Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak  Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sungguh, Ia datang! Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Siapakah yang dapat tetap berdiri apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan perak; dan Ia akan mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan kurban yang benar kepada Tuhan. Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan berkenan di hati Tuhan seperti pada hari-hari dahulu kala, dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah. Sesungguhnya, Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu. Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya, dan hati anak-anak kepada bapanya, supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 25:4bc-5ab.8-9.10.14
Bangkitlah dan angkatlah mukamu,  sebab penyelamatanmu sudah dekat.
*Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
*Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
*Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian dan peringatan-peringatan-Nya. Tuhan bergaul karib dengan orang yang takwa pada-Nya, dan perjanjian-Nya ia beritahukan kepada mereka.

Bacaan Injil Luk 1:57-66 
Genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika para tetangga serta sanak saudaranya mendengar bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepada Elisabet, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan  untuk menyunatkan anak itu, dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya. Tetapi Elisabet, ibunya, berkata, "Jangan, ia harus dinamai Yohanes!" Kata mereka kepadanya, "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian."  Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya  untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya  kepada anak itu.  Zakharia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini:  Namanya adalah Yohanes. Dan mereka pun heran semuanya. Seketika itu juga terbukalah mulut Zakharia, dan terlepaslah ikatan lidahnya,  lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea.
Semua orang yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata, "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan

Kisah kisah kepahlawanan dan kerelaan dari tokoh tokoh kunci untuk ambil bagian dalam sejarah keselamatan Allah ditunjukkan oleh Gereja dengan pilihan bacaan pada hari hari persiapan khusus untuk Hari Kelahiran . Mata dan hati kita diarahkan untuk memahami tokoh tokoh kunci yang peka dengan kehendak Allah serta melayani kehendak-Nya dengan kesungguhan hati. Keluarga Zakharia dan Ibu Elisabeth sebagai salah satu contoh keluarga yang dengan panggilannya yang khas menyiapkan datangnya Sang Mesias dengan kelahiran putranya. Kelahiran Yohanes memberi tanda heran yang beraneka ragam, hingga sanak saudaranya berkomentar “ Akan menjadi apakah anak ini nanti, sebab tangan Tuhan menyertai dia” Apakah hidup kita sebagai orang Katolik juga menjadi tanda heran bagi sanak saudara yang lain? Ataukah sama saja sehingga  tidak ada lagi pewartaan yang bisa kita sampaikan kepada orang lain. Seorang bapak keluarga, kebetulan sekian waktu dipercaya menjadi pengurus PSE. Dia mempunyai kejelian yang hebat sehingga banyak orang terbantu untuk mendapat pinjaman modal atau bantuan cuma cuma kalau memang mempunyai tekad untuk berusaha. Wajah sosial Gereja menjadi lebih nyata melalui kiprah tim kerja PSE, apalagi kalau bisa menjangkau orang orang yang tidak Katolik, sehingga bisa merasakan kasih dan pemeliharaan Tuhan. Orang orang seperti itulah yang memberi corak serta bentuk dari wajah Gereja. Apakah hidup kita sebagai orang Katolik juga menjadi tanda heran bagi sanak saudara yang lain? Ataukah sama saja sehingga  tidak ada lagi pewartaan yang bisa kita sampaikan kepada orang lain. Sudah menjadi kebiasaan bagi saya untuk bepergian tanpa membawa uang tunai. Beberapa kali saya harus direpotkan dengan membayar gerbang tol dan parkir. Yang  sering menjadi penyelamat saya adalah kartu e-toll yang memungkinkan saya untuk tidak membayar secara tunai. Bagi orang lain mungkin itu suatu keberuntungan , tapi bagi orang beriman itu adalah cara Tuhan bekerja dan menolong.  Kelahiran Yohanes Pembaptis sangat fenomental. Karena ibunya mengandung dalam usia tua yang menurut ukuran manusia bahkan tidak mungkin bagi seorang wanita untuk memiliki anak, Ayahnya mengalami pengalaman bersama Tuhan melalui malaikat. Oleh karena semua itu maka orang menebak nebak , akan menjadi apakah Yohanes kelak . Dan semua itu keajaiban Tuhan , Mungkin kita mengalami disembuhkan dari sakit atau dilepaskan dari kuasa kegelapan, atau pengalaman rohano lainnya. Semua ini adalah bagian dari cara Tuhan menyapa  diri kita  Saya tidak punya pengalaman yang fenomental, tetapi saya mengalami banyak “keberuntungan” yang saya imani sebagai keajaiban Tuhan. Dan saya berharap pengalaman ini dapat membuat saya menjadi semakin dekat dengan Tuhan dan semakin mencintai-Nya.  Apa pengalaman keajaiban Tuhan yang pernah saya alami? Apakah pengalaman itu membawa saya semakin dekat kepada Tuhan?

Butir permenungan

Hari ini kita merayakan pesta khusyuk Kelahiran Yohanes Pembaptis. Secara alami, bacaan Injil adalah kisah kelahiran dan penamaan Yohanes. Elizabeth telah mendambakan seorang anak selama bertahun-tahun. Namun, itu tidak terjadi. Sekarang di usia yang lebih tua, Elizabeth dan Zakharia akhirnya menerima hadiah besar dari Tuhan: kelahiran seorang putra, John. Setelah John lahir, kerabat Elizabeth dan Zakharia berkumpul untuk merayakan kelahiran bayi itu. Setelah bertahun-tahun menginginkan seorang anak, mereka telah menerima hadiah yang telah mereka rindukan. Mereka sangat gembira dan penuh dengan sukacita!  Sebelum melanjutkan, mungkin berguna untuk mengingat bahwa pada awal Injil Lukas, Zakharia berada di bait suci. Suatu hari seorang malaikat muncul di hadapannya. Pesan malaikat untuknya adalah bahwa istrinya, Elizabeth, akan melahirkan seorang putra meskipun dia jauh melampaui usia subur. Zakharia mengalami kesulitan untuk memahami dan menerima pesan ini. Lagi pula, dia juga sudah maju dalam beberapa tahun. Zakharia memiliki keberanian untuk mempertanyakan malaikat bagaimana ini akan terjadi. Akibatnya, malaikat itu memukul Zakharia dengan bisu. Malaikat itu mengatakan kepadanya bahwa dia tidak akan dapat berbicara sampai anak itu lahir. Dan begitulah!  Pada zaman Elizabeth dan Zakharia, ada kebiasaan menyunat anak laki-laki pada hari kedelapan setelah kelahirannya. Ketika keluarga dan teman-teman berkumpul untuk upacara ini, mereka berasumsi bahwa Elizabeth dan Zakharia akan menamai anak itu dengan nama ayahnya. Ini adalah kebiasaan pada waktu itu. Namun, ketika anggota keluarga dan tetangga bertanya kepada mereka nama apa yang akan diberikan kepada anak itu, Elizabeth menjawab bahwa dia akan dipanggil John. Semua orang tercengang! Mengapa anak ini diberi nama John? Tak seorang pun dalam keluarga memiliki nama itu. Anggota keluarga kemudian menoleh ke Zakharia dan menanyakan pertanyaan yang sama. Zakharia menulis di sebuah tablet: “Namanya Yohanes.” Segera pidato Zakharia dipulihkan. Lidahnya dibebaskan dan dia berbicara, memberkati Tuhan atas karunia anak mereka. Semua orang dibuat bingung dengan peristiwa ini. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan dan bertanya: "Siapa dan akan menjadi apa anak ini?" Mereka semua percaya bahwa tangan Tuhan ada di atas anak ini!  Pernahkah Anda dibingungkan oleh sesuatu yang telah Tuhan lakukan dalam hidup Anda? Luangkan waktu sejenak dan renungkan pertanyaan itu. Kemudian ingatlah saat dalam hidup Anda ketika Anda menerima hadiah besar dari Tuhan yang tidak pernah Anda harapkan. Apa tanggapan Anda terhadap pemberian Tuhan?

Doa

Ya Tuhan, kami mohon sertailah kaum muda umat-Mu, agar dapat menyerupai Yohanes yang membuat heran sanak saudaranya. Amin.