November 25, 2021

RENUNGAN HARIAN SELASA 21 DESEMBER 2021

Kalender Liturgi Selasa 21 Des 2021

PF S. Petrus Kanisius, Imam dan Pujangga gereja
Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I  Kid 2:8-14
Dengarlah! Itulah kekasihku!  Lihatlah, ia datang, melompat-lompat di atas gunung-gunung, meloncat-loncat di atas perbukitan. Kekasihku laksana kijang atau anak rusa. Lihatlah, ia berdiri di balik dinding kita, sambil menengok-nengok melalui tingkap-tingkap, dan melihat dari kisi-kisi.  Kekasihku angkat bicara, katanya kepadaku, "Bangunlah, Manisku! Jelitaku, marilah!  Lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan telah berhenti dan sudah berlalu. Di ladang telah nampak bunga-bunga, tibalah sudah musim memangkas; bunyi tekukur terdengar di tanah kita. Pohon ara mulai berbuah, dan bunga pohon anggur semerbak baunya. Bangunlah, Manisku! Jelitaku, marilah!  Merpatiku di celah-celah batu, dalam persembunyian di lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab suaramu sungguh merdu, dan jelita nian parasmu!"
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 33:2-3.11-12.20-21
Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar!  Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru!
*Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru;
petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak- dan sorai.
*Rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya!
*Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan. Dialah penolong kita dan perisai kita.
Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.

Bacaan Injil  Luk 1:39-45 
Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda.  Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, "Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya,  sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana."
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan

Orang yang mengembangkan keutamaan  lahir batin dan membagikannya untuk membangun kehidupan bersama adalah berkat bagi yang lain. Maria mengunjungi Elisabeth, artinya , kabar baik, Yaitu didalam  Tuhan Yesus yang masih dalam kandungan Maria telah  datang menjumpai Elisabeth sehingga ketika ia mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang didalam rahimnya. Bahasa tubuh itu menjadi gambaran relasi mendatang antara Yohanes Pembaptis dan Tuhan Yesus. Sebab orang percaya bahwa gerakan janin didalam rahim mau berbicara tentang masa depannya. Misal  Esau dan Jacob yang bertolak tolakan didalam  rahim Ribka (Kej. 25:22) diartikan sebagai perselisihan mereka dikemudian hari. Elisabeth pun penuh dengan Roh Kudus sehingga berseru “ diberkatilah engkau diantara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu” Kata  diberkatilah mengungkap karya Allah  yang memberi berkat sehingga Maria menjadi perempuan yang paling diberkati. Sumber dan sasaran berkat itu adalah yang dikandungnya, sebab menurut konsep zaman dulu anaklah yang menyebabkan  seorang ibu dipandang terhormat. Dengan berkat itu Maria dipandang sebagai wanita yang ambil bagian dalam pembebasan umat manusia lewat Sang Penebus yang dikandungnya, Karena itu jangan ikut ikutan menolak Tuhan Yesus, tetapi sambutlah Dia dengan hati murni.  Peristiwa perjumpaan dua wanita , Maria dan Elisabet menjadi sangat istimewa sehingga dikatakan bahwa anak yang didalam rahim Elisabet melonjak kegirangan ketika mendengar salam yang diberikan Maria kepadanya dan dia pun penuh dengan Roh Kudus (ay  41)  Mengapa kunjungan Maria kepada Elisabet bisa menimbulkan kegembiraan? Apakah karena Elisabet merasa akan mendapat “rewang” (seorang yang akan membantu dia) selama masa kehamilannya? Mungkin, tetapi  kalau hanya itu alasannya, kegembiraan itu hanya menjadi milik Elisabet seorang. Padahal penulis Injil menulis bahwa anak yang dikandung Elisabet melonjak kegirangan. Lalu apa yang menyebabkan kegembiraan itu.   Jawabnya adalah Yesus. Ketika Maria menerima tawaran Malaikat Gabriel untuk turut serta dalam rencana dan karya keselamatan Allah, sejak saat itu, Maria telah membawa Yesus didalam rahimnya.Yesus yang sudah berada dalam diri Maria itulah yang kemudian menjadi alasan mengapa Elisabet dan anak yang berada dalam kandungannya melonjak kegirangan karena mendengar salam yang diberikan Maria. Akhirnya , kunjungan dan sapaan saja yang diberikan Maria kepada Elisabet dapat diartikan sebagai kunjungan dan sapaan Yesus  kepada umatnya dan itu terjadi sekali lagi oleh karena Maria yang membawa Yesus di dalam dirinya . Dan itulah yang membawa sukacita. Santa Maria memberi contoh dan teladan kepada kita bagaimana kunjungan persaudaraan seharusnya dilakukan.  Sudahkah kunjungan yang kita lakukan mengikut sertakan Allah didalamnya?  Ketika kunjungan persaudaraan itu disertai dan dijiwai oleh kasih Allah, kunjungan yang kita lakukan akan membawa sukacita , damai dan kegembiraan bagi yang kita kunjungi . Bukankah kita ingin agar kehadiran kita membawa sukacita bagi sesama? Kalau begitu, bawalah selalu Allah dalam kehidupan kita.


Butir permenungan

Kita pasti pernah mengalami masa-masa krisis. Misalnya: krisis keluarga, moral, kepercayaan, persahabatan, studi, ekonomi, politik, sosial dan berbagai krisis lainnya. Disaat seperti itu kita merindukan solusi untuk pemulihan. Suatu pemulihan tentu membutuhkan sikap keterbukaan untuk mengakui kekurangan atau kelemahan dan kemudian menerima masukan sebagai perbaikan. Demikian pula gambaran pemulihan yang dilakukan oleh Allah bagi umat-Nya ketika Nabi Zefanya diutus. Pemulihan yang dijanjikan Allah harus disambut dengan sukacita, seperti yang ditawarkan Zefanya: “Bersorak-sorailah dan bersukacitalah”. Nabi Zefanya hidup pada masa pemerintahan Manasye yang mengalami kemerosotan moral, khususnya di bidang keagamaan yang diwarnai dengan penyembahan berhala. Kemudian Allah memulihkannya dan puncaknya ada pada diri Yesus yang mendatangi manusia seperti yang disampaikan Malaikat Gabriel kepada Maria. Kabar sukacita ini terungkap juga ketika Maria mengunjungi Elisabeth, saudaranya. Sungguh Maria menjadi pribadi pilihan Allah untuk melahirkan Yesus. Dalam pergumulannya, ia selalu berserah diri dan setia kepada Allah. Demikian juga Elisabeth, meskipun belum dikaruniai anak ia tetap setia kepada suaminya dan juga kepada Allah. Kedua perempuan ini dapat menginspirasi kita untuk belajar rendah hati dan selalu setia kepada rencana Allah. Ketika harapan dan keinginan belum tercapai janganlah putus asa, karena sabda Tuhan mengatakan, “Berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakannya dari Tuhan, akan terlaksana” Ya Allah, pakailah kami dengan segala keterbatasan yang ada pada kami untuk mewartakan kasih Putra-Mu yang telah menyelamatkan manusia. Amin


Doa.

Ya Tuhan yang mahabaik, ajarilah kami umat-Mu untuk selalu  mengikut sertakan  Allah didalam kami melakukan kunjungan persaudaraan. Amin.

 

 

 

 

 

Ya Allah, pakailah kami dengan segala keterbatasan yang ada pada kami untuk mewartakan kasih Putra-Mu yang telah menyelamatkan manusia. Amin

 

 

 

 

0 komentar:

Post a Comment