November 6, 2021

RENUNGAN HARIAN SENIN 29 NOPEMBER 2021

Kalender Liturgi Senin 29 Nov 2021

Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I  Yes 2:1-5
Inilah firman yang dinyatakan kepada Yesaya, putera Amos, tentang Yehuda dan Yerusalem. "Pada hari-hari yang terakhir akan terjadilah hal-hal ini: di atas gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit. Segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata,  'Mari, kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuh jalan itu. Sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan dari Yerusalem akan keluar sabda Tuhan.' Tuhan akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa. Maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas. Bangsa yang satu tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa yang lain, dan mereka tidak akan lagi berlatih perang. Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang Tuhan!"
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5.6-7.8-9
Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku,
"Mari kita pergi ke rumah Tuhan."
*Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku,
"Mari kita pergi ke rumah Tuhan."  Sekarang kaki kami berdiri  di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
*Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat,  kepadamu suku-suku berziarah,  yakni suku-suku Tuhan.
*Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.
*Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem:
"Biarlah orang-orang yang mencintaimu mendapat kesentosaan. Biarlah kesejahteraan ada di lingkungan tembokmu, dan kesentosaan di dalam purimu!"
*Oleh karena saudara-saudara dan teman-temanku  aku hendak mengucapkan:  "Semoga kesejahteraan ada di dalammu!" Oleh karena rumah Tuhan, Allah kita, aku hendak mencari kebaikan bagimu.

Bait Pengantar Injil  Mzm 80:4
Ya Allah, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka selamatlah kami.

Bacaan Injil  Mat 8:5-11
Pada waktu itu Yesus masuk ke kota Kapernaum.  Maka datanglah seorang perwira mendapatkan Dia  dan mohon kepada-Nya,  "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh  dan ia sangat menderita."  Yesus berkata kepadanya, "Aku akan datang menyembuhkannya."  Tetapi perwira itu menjawab,  "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku.  Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.  Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit.  Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: 'Pergi!', maka ia pergi;  dan kepada seorang lagi, 'Datang!', maka ia datang; ataupun kepada hambaku, 'Kerjakanlah ini!', maka ia mengerjakannya."  Mendengar hal itu heranlah Yesus. Maka Ia berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya,  "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Kujumpai pada seorang pun di antara orang Israel. Aku berkata kepadamu,  Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat, dan duduk makan bersama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Surga."
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan .

Seorang perwira Romawi datang kepada Yesus agar menyembuhkan hambanya yang sedang sakit lumpuh. Yesus mau pergi kerumah perwira itu, tetapi dilarangnya, "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku. Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.”  Perwira itu begitu menghormati orang Yahudi sehingga ia mencegah Yesus  masuk kerumahnya. Ia tahu bahwa orang Yahudi akan najis bila memasuki rumah bukan Yahudi.  Maka ia mendesak-Nya agar bertindak saja seperti biasa ia lakukan kepada bawahannya, yaitu cukup memberi perintah dan hambanya akan sembuh. Dengan demikian , betapa besar kepercayaan perwira itu akan kuasa penyembuhan Yesus.  Yesus kagum dan melihat iman sejati perwira itu . “ ....sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Kujumpai pada seorang pun di antara orang Israel....” lalu terjadilah penyembuhan jarak jauh, bukan karena kedermawanan perwira yang banyak membantu pembanguan rumah ibadat itu tetapi karena imannya  bahwa Allah hadir dalam diri Yesus untuk mengalahkan kuasa maut . Iman perwira itulah yang mendatangkan mukzijat penyembuhan dari Yesus bagi hambanya yang sakit lumpuh.  Perwira Romawi itu lambang orang kafir yang beriman akan Yesus sekaligus kritik tajam bagi bangsa Israel dan orang  orang Yahudi , juga para pengikut Yesus yang sesungguhnya tidak beriman. Menjadi jelas bahwa keselamatan yang yang dibawa Yesus bukan hanya untuk bangsa terpilih Israel dan orang orang Yahudi , tetapi untuk siapa pun yang percaya kepada Yesus, entah dari bangsa terpilih entah dari bangsa kafir sekalipun . Penyembuhan ini juga menegaskan betapa pentingnya peran iman orang yang bersangkutan   atau orang yang disekitarnya sebagai syarat mutlak demi terjadinya mukzijat. Dengan kata lain tanpa adanya iman , Yesus tidak akan pernah melakukan mukzijat , sebagaimana saat orang orang dikampung-Nya Nazaret meminta Yesus membuat mukzijat dan Ia tidak melakukan-Nya.  Kita kadang membanggakan diri sebagai pengikut Yesus tetap tidak berani memercayakan diri sepenuhnya kepada-Nya. Tidak jarang kita pun justru kalah beriman dari pada orang lain yang jelas jelas bukan pengikut Yesus . Mengapa ? Yesus telah menunjukkan  dan menjamin bahwa iman kepada-Nya meskipun dari orang yang bukan pengikut-Nya mendatangkan keselamatan.  Kita adalah pengikut pengikut Yesus zaman ini yang seharusnya percaya dan mengandalkan –Nya dengan sepenuh hati  Bacaan bacaan  hari ini menyebut kapan bangsa bangsa akan berkumpul dan berduyun duyun datang bersama saat Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya, saat Tuhan mengundang semua bangsa makan bersama dalam Kerajaan Surga  Itulah gambaran akhir jaman saat Tuhan menyelesaikan seluruh karya penyelamatan –Nya atas segala bangsa. Tuhan akan mempersatukan dan mengumpulkan semua bangsa. Saat itu akan terjadi damai , karena pedang akan ditempa menjadi mata bajak , tombak menjadi pisau pemangkas. Pada hari ini memang umat manusia terpecah belah oleh berbagai hal , suku, ras, kulit, agama, bahasa, wilayah, adat dan budaya, pendidikan dll. Sabda Tuhan dalam bacaan bacaan hari ini mengingatkan kita bahwa sebenarnya dan aslinya semua umat manusia  dari manapun dan kapanpun dipanggil untuk bersatu dan bisa hidup bersama . Jaminannya hanya ada satu, Tuhan sendiri, Padahal Tuhan itu adalah Kasih. Maka, kunci pengikat dan pemersatu umat manusia akhirnya adalah KASIH , bukan uang, bukan agama, bukan karena adanya  pemerintahan dan hukum apapun termasuk hukum sebuah agama.

Butir permenungan.  

Hari ini dengan kutipan perwira kapernaum, ' Ya Tuhan saya tidak pantas menerima kedatangan Tuhan tetapi berdoalah saja maka hambaku akan sembuh !'. Renungkanlah kata-kata indah itu untuk beberapa menit. Coba kita ulangi secara perlahan lahan.  ketika mengulangi dan menikmati kata-kata itu sebelum bertanding dengan Ekaristi, bukankah kita dapat merasakan kegembiraan yang luar biasa? Apa yang membuat kita bergembira? Semua beban hidup kita di hadapan tuhan bersama kata-kata yang bisa kita sebut sebagai Doa itu. Doa yang bernada Ketidak pantasan itu merenggut semua beban hidup kita. Kita di ajak seperti sebuah gelas yang siap di isi. Bagaimana dengan permenungan kita semua dalam hati kita masing-masing?  Umat ​​Allah yang terkasih dalam Kristus, Kurang lebih permenungan uang seperti itulah yang bisa membuat Yesus merasa heran. Ia heran karena permenungan seperti itu ditemukan dalam diri seorang Perwira Romawi bukan pada salah seorang dari bangsa Israel. Sebagai tuan Perwira itu tidak menempatkan diri di atas hambanya. Bahkan ia tahu bagaimana rasanya menjadi seorang bawahan.  Ia mendapatkan diri sebagai tuan yang mengerti bukan tuan yang sewenang wenang. Apa yang dapat kita dapatkan. Yesus ingin mendobrak pandangan sempit bangsa Israel. Status sebagai Bangsa Terpilih tidak menjamin keselamatan dari Allah. keselamatan tidak didapat dengan menunggu tetapi dengan penawarannya. Sama halnya dengan kita orang Kristiani. Baptis memang menjadi rahmat Keselamatan, Namun menjamin memperolehnya hanya diberikan kepada sitiap orang atau pribadi yang mau menerimanya!.   Bersediakah kita membuka hati untuk menerima rahmat itu dan membagikannya kepada sesama? Marilah kita meneladani Perwira kapernaum itu!. Makna masa Adven tetap terfokus pada kedatangan Kristus (Adven berasal dari bahasa Latin “Adventus”, artinya “datang”). Katekismus Gereja Katolik makna “kedatangan” ini: “Dalam acara liturgi Adven, Gereja menghidupkan kembali penantian akan Mesias.  Adven adalah masa penantian, Sebagai orang yang percaya kepada kita untuk melihat kembali apa dan mengapa kita merayakan kedatangan Kristus ke dalam dunia ini. Kita mengajak ketika mengambil kembali misteri yang agung, Kristus wajib diri, mengambil rupa manusia, dan masuk dalam dimensi ruang dan waktu guna mengambil kita dari dosa. Kita harus siap untuk bertemu dengaNya.  Kita diajak untuk memikirkan bagaimana kita, di sini dan sekarang ini, ikut ambil bagian dalam rencana keselamatan Allah yang kekal dan bagaimana kita berharap dapat ikut ambil bagian dalam kehidupan kekal di kerajaan surga. Masa Adven adalah masa di mana kita diajak untuk mengungkapkan ke depan dan mengantisipasi masa depan. Sebab itu masa Adven sering disebut masa penantian.  Kita dapat memahami dan menghayati makna Adven, jika kita menyadari permasalahan-permasalahan, belenggu-belenggu kelaliman yang membelit kita dan kita menyadari hal itu menyesakkan hati. Karena itu disamping kegetiran, kegundahan, kepahitan dan penderitaan, tetapi kita mau meratapi menyesalinya, menyadari, mengakui dan mengakui dosa kita akan melihat itu. Jadi tidak hanya menyesali, menyadari, mengaduh dan merata, tetapi ada harapan diri juga berharap pada Allah akan pemulihan.

Doa.

Allah Bapa, Sumber Pengharapan, bantulah kami merindukan kedatangan Kristus, , Putra-Mu, Bila Ia tiba dan mengetuk, semoga kami didapati-Nya berjaga dalam doa dan menyambut-Nya dengan gembira. Amin.

 

 

 

 

Ya Allah, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka selamatlah kami.

0 komentar:

Post a Comment