November 10, 2021

RENUNGAN HARIAN RABU 1 DESEMBER 2021

Kalender Liturgi Rabu 1 Des 2021

PW B. Dionisius dan Redemptus, Biarawati, Martir
Warna Liturgi: Merah

Bacaan I  Yes 25:6-10a
Di Gunung Sion Tuhan semesta alam akan menghidangkan bagi segala bangsa suatu jamuan dengan masakan mewah, dengan anggur yang tua benar; suatu jamuan dengan lemak dan sumsum dan dengan anggur tua yang disaring endapannya. Di atas gunung itu Tuhan akan mengoyakkan kain kabung yang diselubungkan kepada segala suku dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa. Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya, dan Ia akan menghapus air mata dari wajah semua orang. Aib umat-Nya akan Ia jauhkan dari seluruh bumi, sebab Tuhan telah mengatakannya. Pada hari itu orang akan berkata, "Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan supaya menyelamatkan kita. Inilah Tuhan yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karena keselamatan yang diadakan-Nya! Sebab tangan Tuhan akan melindungi gunung ini!"
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6
Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.
*Tuhanlah gembalaku,  aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang, dan menyegarkan daku.
*Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus.
Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku.  Tongkat gembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
*Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku.
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh melimpah.
*Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku.
Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.

Bacaan Injil  Mat 15:29-37 
Pada suatu ketika Yesus menyusur pantai Danau Galilea, lalu naik sebuah bukit dan duduk di situ. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus, dan mereka semua disembuhkan-Nya. Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat; dan mereka memuliakan Allah Israel.  Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata,  "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan." Para murid menyahut, "Bagaimana mungkin di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak  yang begitu besar jumlahnya?" Kata Yesus kepada mereka, "Berapa roti ada padamu?" "Tujuh," jawab mereka, "dan ada juga beberapa ikan kecil." Yesus lalu menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu. Ia mengucap syukur, membagi-bagi roti itu dan memberikannya kepada para murid. Lalu para murid membagikannya kepada orang banyak. Mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan, tujuh bakul penuh.
Demikianlah Injil Tuhan

Renungan.

Siapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan ditimbun,  setiap gunung dan bukit akan menjadi rata.  Yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan.  Dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan." Menjadi seruan pertobatan yang disampaikan oleh Yohanes Pembaptis di padang gurun. Padang gurun kehidupan kita pada zaman ini adalah tempat kita terlibat hidup sehari hari. Ada seorang anak lulusan SMA tidak mungkin melanjutkan kuliah karena kesulitan dana, namun dia mempunyai ketangkasan dalam berelasi. Ada tetangga yang menawarkan untuk bekerja dikolam pemancingan sebagai penjaga karcis, petugas keamanan dan penerima pembayaran. Ternyata kemampuan bergaulnya membuat tempat pemancingan ini lebih ramai dan diminati. Dia semakin faham betapa setiap rupiah yang didapatkan itu sangat berharga dan harus keluar dari jerih lelah pekerjaan, Berbeda dengan saat dia masih sekolah, kadang tidak mau tahu kesulitan orang tua manakala dia membutuhkan uang untuk kegiatan sekolah. Keadaan ini telah mengubah semangat hidupnya, juga penghargaannya akan nilai kerja dan uang.  Menyiapkan jalan Tuhan dan meluruskan lorong bagi-Nya ternyata menjadi sebentuk kegiatan dan usaha nyata melalui hidup dengan lebih menghargai kerja orang tua, lebih menghargai nilai uang dari hasil kerja. Bila kita bisa meninggalkan kerakusan hidup dan tidak hanya berpikir kepentingan diri sendiri, menghargai kerja tangan dan jerih lelah sehari hari, disitulah makna kehidupan menjadi nyata. Dengan cara ini pula , kita menyadari cara Allah menyelenggarakan karya keselamatan  bagi kita.

Butir permenungan

Semua pemimpin dan wakil rakyat di dunia ini selalu menjanjikan tanggal yang bagus, baik dan menarik ketika kampanye untuk memenangkan pemilihan umum. Mereka selalu menegaskan keberpihakan pada orang kecil dan akan pengenalan kemisikinan. Namun, janji-janji itu berubah menjadi ingkar selepas hari pemilihan dan pelantikan. Banyak orang kecewa, tetapi janji wakil rakyat agak rumit untuk ditagih kembali. Namun demikian, kita memiliki pemimpin yang mampu mengatasi segala kekurangan dan melebihi segala yang hebat. Dialah Tuhan Yesus yang menjadi Gembala kita. Dia menuntun kita pada kesejahteraan yang sejati. Dia senang dengan tindakan yang penuh kuasa. Dia terutama penyelamat kita yang menuntun pada hidup kekal. Karena itu, bagi kita tidak ada alasan untuk menghadapi keadaan sekarang dan masa depan yang ada dalam ketidakpastian. Meskipun sekarang kita berada dalam situasi yang sangat berat, kita tidak percaya bahwa kelak kita akan keluar dari kerumitan hidup. Sebab, kita perpegang teguh dan percaya pada Tuhan Gembala kita, yang mampu mengubah setiap ketidakmungkinan manusiawi menjadi menyenangkan-keajaiban kecil yang layak kita syukuri. 

Doa

Ya Bapa, Semoga kasihmu semakin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian. Amin

 

 

 

 

 

 

*Tuhanlah gembalaku,  aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang, dan menyegarkan daku.

0 komentar:

Post a Comment