Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

June 30, 2016

RENUNGAN HARIAN, (JUMAT 1 JULI 2016)

Bacaan Liturgi Jumat  01 Juli 2016

Bacaan Pertama   Amos   8:4-6.9-12
Dengarkanlah ini, kalian yang menginjak-injak orang miskin, dan yang membinasakan  orang sengsara di negeri ini; kalian yang berpikir, "Kapan pesta bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum? Kapan hari Sabat berlalu, supaya kita boleh berdagang terigu? Kita akan memperkecil takaran, menaikkan harga dan menipu dengan neraca palsu. Kita akan membeli orang papa dengan uang dan membeli orang miskin karena sepasang kasut. Kita akan menjual terigu tua." "Pada hari itu akan terjadi," demikianlah firman Tuhan Allah, "Aku akan membuat matahari terbenam di siang hari dan membuat bumi gelap pada hari cerah. Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang 
dan menjadikan gundul setiap kepala.
 Kalian akan berkabung seperti atas kematian anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih." 
"Sesungguhnya, waktu akan datang,"
 demikianlah firman Tuhan Allah, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan sabda Tuhan. Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari sabda Tuhan, tetapi tidak menemukannya." 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur   Mzm  119:2.10.20.30.40.131
Manusia hidup bukan dari roti tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
*Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela,
 yang hidup menurut sabda Tuhan. 
*Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau,
 jangan biarkan aku menyimpang dari perintah-Mu. 
*Hancurlah jiwaku karena rindu
 kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu. 
*Aku telah memilih jalan kebenaran,
 dan telah menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku. 
*Sesungguhnya aku rindu kepada titah-titah-Mu,
 hidupkanlah aku dengan keadilan-Mu! 
*Mulutku kungangakan dan megap-megap,
 sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.

Bait Pengantar Injil  Mat 11: 28
Datanglah pada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat, maka Aku akan membuat kalian lega.

Bacaan Injil   Mat  9:9-13
Pada suatu hari Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai.
 
Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah Aku."
 Matius segera berdiri dan mengikut Yesus. 
Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius,
 datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Melihat itu orang-orang Farisi berkata kepada murid-murid Yesus, "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Yesus mendengarnya dan berkata, "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Maka pelajarilah arti sabda ini, 'Aku menginginkan belas kasihan, bukan persembahan.' 
Aku datang bukannya untuk memanggil orang benar,
 melainkan orang berdosa." 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Dalam salah satu audensinya, Paus Fransiskus mengatakan  “Tuhan tidak bosan bosannya mengampuni kita, hanya kitalah yang bosan datang minta ampun kepada Tuhan” Belas kasih dan kerahiman Allah yang sekarang mewarnai pelayanan pontifikal Bapa  Suci Fransiskus. Itu sejalan dengan motto pelayanannya : “Miserando atque eligendo” atau karena belas kasih dan Ia memilihnya.
Kerahiman dan belas kasih berkaitan dengan rasa tidak tega sekaligus  cinta yang mendalam.  Cinta yang mendalam , yang diwarnai dengan pengorbanan atau pemberian diri membuat orang yang dicintainya itu bebas dan berkembang. Inilah hati Allah yang tampak dalam diri Yesus dalam kisah Injil hari ini. Yesus tidak tega melihat Matius dipojokkan dan tidak dianggap manusia.
Urusan mengelompokkan orang rupanya memang urusan yang rumit. Sudah sejak zaman Yesus , orang terbiasa membagi bagi kelompok masyarakat. Ukuran yang sering mereka pakai adalah ukuran hidup keagamaan. Celakanya adalah kelompok yang satu memandang rendah kelompok lain yaitu para pemungut cukai.
Yesus tentu saja tidak setuju  dengan pengelompokan seperti itu. Ia mendobrak sistem kemasyarakatan  yang ada karena sistem tersebut selalu melahirkan  kelompok tertindas dan terpinggirkan. Yesus menyapa mereka yang tersingkir dan mau tinggal bersama mereka sebagai suatu bentuk penolakan atas  pengelompokan masyarakat. Tindakan Yesus memanggil Matius , pemungut cukai itu , dan makan bersama menjadi bentuk kritik dan sekaligus menunjukkan bahwa tawaran keselamatan Allah berlaku untuk semua orang. Oleh karena itu, siapa saja boleh turut serta dalam karya penyelamatan Allah.  Syaratnya adalah kerelaan untuk bertobat dan hidup dalam kasih Allah.

Butir permenungan.
Dalam hidup, orang yang sudah terpuruk sering malu untuk bangkit, Ada yang malah menyembunyikan diri. Mari kita cari dan rangkul mereka. Justru orang orang seperti merekalah yang membutuhkan kasih dan perhatian. Ingatlah selalu kata kata Yesus bahwa yang memerlukan dokter adalah orang sakit dan bukannya orang sehat.

Doa.
Tuhan yang maharahim, secara tidak sadar kami sering berlaku seperti orang orang Yahudi dan Farisi. Kami kadang merasa diri lebih baik daripada orang orang yang berdosa. Sadarkanlah kami bahwa Engkau mencari dan ingin menyembuhkan mereka. Jadikanlah kami alat-Mu untuk ikut ambil bagian dalam misi pelayan dalam rangka menyelamatkan mereka. Amin.


June 29, 2016

RENUNGAN HARIAN, (KAMIS 30 JUNI 2016)

Bacaan Liturgi 30 Juni 2016
PF Para Martir Pertama Umat di Roma

Bacaan Pertama  Am 7:10-17
Sekali peristiwa Amazia, imam di Betel, menyuruh orang menghadap Yerobeam, raja Israel, dengan pesan, "Amos telah mengadakan persepakatan melawan tuanku di tengah-tengah kaum Israel. Negeri ini tidak dapat menahan segala perkataannya. Sebab beginilah kata Amos, 
'Yerobeam akan mati terbunuh oleh pedang
 dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan." Lalu berkatalah Amazia kepada Amos, 
"Hai Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda!
 Carilah di sana makananmu! Dan bernubuatlah di sana! Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab inilah tempat kudus raja dan bait suci kerajaan." 
Jawab Amos kepada Amazia,
 "Aku ini bukan nabi, dan bukan termasuk golongan para nabi, melainkan hanya seorang peternak dan pemungut buah ara hutan. Tetapi Tuhanlah yang mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba, Tuhan bersabda kepadaku, 'Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel.' Maka sekarang dengarkanlah sabda Tuhan. Engkau berkata, 'Janganlah bernubuat menentang Israel, dan jangan ucapkan perkataan menentang keturunan Ishak.' Sebab itu beginilah sabda Tuhan, 'Isterimu akan bersundal di kota, dan anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan tewas oleh pedang. Tanahmu akan dibagi-bagikan dengan memakai tali pengukur. 
Engkau sendiri akan mati di tanah yang najis,
 dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan." 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 19:8.9.10.11
Keputusan Tuhan itu benar, adil selalu.
*Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, 
memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
 
*Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati;
 perintah Tuhan itu murni, membuat mata berseri. 
*Takut akan Tuhan itu suci,
 tetap untuk selamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
*lebih indah dari pada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.

Bait Pengantar Injil  2Kor 5:19
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.

Bacaan Injil  Mat 9:1-8
Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri. Maka dibawalah kepadanya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, 
berkatalah Ia kepada orang lumpuh,
 "Percayalah, anak-Ku, dosamu sudah diampuni." Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya, 
"Ia menghujat Allah!"
 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, 
"Mengapa kalian memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?
 Manakah lebih mudah, mengatakan, 'Dosamu sudah diampuni' atau mengatakan, 'Bangunlah dan berjalanlah?' Tetapi supaya kalian tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh, "Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!" 
Dan orang itu pun bangun, lalu pulang.
 Maka orang banyak yang melihat hal itu takut, lalu memuliakan Allah, karena Ia telah memberikan kuasa sedemikian kepada manusia. 
Demikianlah sabda Tuhan

Renungan.
Harian Kompas Selasa, 15 Maret 2016 lalu memuat berita tentang siswa siswi SD Negeri Rebug, Purworejo, Jawa  Tengah menyeberangi Sungai Bedono dengan menggunakan rakit karena jembatan yang menjadi akses utama jebol diterjang banjir. Ironisnya jembatan itu sudah roboh sejak tahun 2014, tetapi belum dibenahi sampai sekarang. Ini menegaskan bahwa jembatan mempunyai fungsi yang sangat fital untuk menghubungkan satu daerah dengan daerah lain  atau mendekatkan satu dengan yang lain.
Jembatan juga sangat penting dalam hidup beriman , jembatan yang membawa kita dan sesama sampai kepada Yesus. Injil mengisahkan dengan indah bagaimana seorang lumpuh yang dibawa kepada Yesus . Iman yang dia miliki di  jembatani oleh iman orang orang yang mengusungnya  dekat dengan Yesus sehingga ia beroleh kesembuhan. Oleh karena itu, alangkah sedih hati Yesus ketika jembatan iman itu hendak diputus oleh ahli Taurat. Mereka justru berpikiran jahat dan mengecam tindakan Yesus. Mereka mau merobohkan jembatan kasih antara Yesus dan orang beriman.
Panggilan untuk mengikuti Yesus merupakan perutusan untuk menjadi jembatan iman. Jembatan yang mengantar dan membawa diri kita  dan tentunya sesama sampai kepada Yesus. Sebab itu pada Tahun Kerahiman ini,  marilah kita menjadikan masyarakat , komunitas religius, keluarga, persekutuan doa dan sekolah sekolah sebagai jembatan iman. Jembatan yang menjadi akses dan penyalur belas kasih Allah kepada sesama.
Berpalinglah sedikit saja, kepada para saudara kita yang menjadi pengungsi karena perang, yang tidak dapat tidur dan makan dengan nyaman. Barangkali hanya doa atau derma yang dapat kita amalkan, namun lakukanlah dengan sepenuh hati. Berilah dukungan dan perhatian bagi saudara saudara yang lemah, bukan malah menvonisnya  dan mem bully dengan kata kata yang pedas.  Berilah penghiburan bagi saudara yang sakit dan kesepian. Curahkanlah waktu dan tenaga bagi sesama yang butuh uluran tangan kita, bukan justru membiarkan mereka tertatih tatih dalam kesedihan dan kesulitan. Singkatnya jadilah jembatan iman dalam laku belas kasih  , dengan cara itulah kita menjadi murid murid Kristus.

Butir permenungan.
Yesus  menyembuhkan si lumpuh karena Ia melihat imannya yang begitu besar, Apakah kita sudah memiliki iman yang besar kepada Yesus , seperti si lumpuh yang percaya dan berharap hanya kepada-Nya?  Apakah kita juga mampu bersikap penuh syukur kepada Allah ketika melihat orang lain bahagia atau  mengalami peristiwa iman yang besar? Atau malah kita bersikap penuh curiga dan tidak suka?

Doa.

Ya Tuhan yang mahabaik, kami umat-Mu mohon ampun karena sering meragukan kehadiran dan campur tangan–Mu dalam kehidupan kami. Sadarkanah kami bahwa Engkau tidak pernah meninggalkan kami sendirian. Jauhkanlah kami dari sikap ragu ragu akan campur tangan-Mu dalam. kehidupan kami. Amin. 

June 28, 2016

RENUNGAN HARIAN, (RABU 29 JUNI 2016)

Bacaan Liturgi Rabu 29 Juni 2016
HR S. Petrus dan Paulus, Rasul

Bacaan Pertama  Kis 12:1-11
Waktu terjadi penganiayaan terhadap jemaat, Raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat. Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang. Ketika ia melihat bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi. Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, 
supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak.
 
Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara.
 Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah. Pada malam sebelum Herodes menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus, dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya. Kata malaikat itu kepadanya, "Bangunlah segera!" Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus. Lalu kata malaikat itu kepadanya, "Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!" Petrus pun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya, "Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!" Lalu ia mengikuti malaikat itu ke luar, dan ia tidak tahu bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi; sangkanya ia melihat suatu penglihatan. Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka. 
Sesudah tiba di luar,
 mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia. Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata, "Sekarang benar-benar tahulah aku bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi." 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9
Tuhan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
*Aku hendak memuji Tuhan pada segala waktu;
 puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita. 
*Muliakanlah Tuhan bersama-sama dengan daku,
 marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, 
dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
 
*Tujukkanlah pandanganmu kepada-Nya,
 maka mukamu akan berseri-seri, 
dan tidak akan malu tersipu-sipu.
 Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya. 
*Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa,
 lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan!  Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

Bacaan Kedua  2Tim 4:6-8.17-18
Saudaraku terkasih, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan, 
dan saat kematianku sudah dekat.
 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir, dan aku telah memelihara iman. 
Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran
 yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; bukan hanya kepadaku, tetapi juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa. 
Tuhan akan melepaskan daku dari setiap usaha yang jahat.
 Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga. 
Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.
 
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mat 16:18
Engkau adalah Petrus, di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.

Bacaan Injil  Mat 16:13-19
Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka, "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." Lalu Yesus bertanya kepada mereka, "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus, "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya, "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus, 
sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu,
 melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus, 
dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku,
 dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. 
Apa yang kauikat di dunia ini
 akan terikat di surga, dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Santo Petrus dan Santo Paulus sejak awal sejarah Gereja selalu dihormati bersama sama. Tokoh utama dalam Kisah Para Rasul bagian pertama (Kis 1:12) adalah Petrus sedang tokoh utama bagian kedua (Kis 13-28) adalah Paulus. Banyak hal bisa diceritakan dan direnungkan mengenai dua tokoh ini. Satu hal yang menurut kutipan Kitab Suci yang dibacakan pada hari ini terasa sangat penting adalah pengalaman akan karya Tuhan yang menentukan hidup mereka. Rasul Petrus mengalami , bahwa Tuhanlah yang telah menyelamatkan dirinya dari segala macam ancaman terhadap hidupnya (Kis 13:11) Demikian juga Rasul Paulus menulis “ ....Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku “... Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat”(2Tim 4: 17-18)  
Pengalaman seperti itu tidak hanya menyangkut hal hal kecil, tetapi menyangkut hidup mati tokoh besar dalam Gereja ini . Kita bisa mengingat peristiwa Yesus yang berjalan diatas air dalam Mat14:32-33. Ketika Petrus diundang datang dan berjalan diatas air, ternyata ia mulai tenggelam dan berteriak, “ Tuhan , tolonglah aku”  Seandainya Tuhan tidak mengulurkan tangan-Nya, kita tidak akan punya Rasul Petrus karena ia pasti sudah tenggelam didasar danau. Demikian juga halnya dengan Rasul Paulus. Seandainya tidak ada uluran tangan Tuhan ... melalui Barnabas... yang membawanya keluar dari Tarsus  (Kis11:25), kita tidak akan punya Rasul Paulus karena ia akan habis dimakan perasaan terbuang, tidak berguna dan kehilangan kepercayaan diri.
Pengalaman akan karya Tuhan yang menyelamatkan inilah pula kiranya yang membuat kedua tokoh besar Gereja ini tidak pernah kehilangan arah khususnya ketika mereka berbeda pendapat atau bahkan terlibat dalam konflik besar ( bdk Gal 2:11-13)  Dilandasi pengalaman akan Tuhan inilah, perbedaan atau  konflik menjadi kesempatan untuk bersama sama mencari kehendak-Nya Buah pencarian kehendak Tuhan dalam konflik itu antara lain tampak dalam surat Rasul Paulus kepada jemaat di Galatia . Ia menulis “..... Ia yang telah memberikan kekuatan kepada Petrus untuk menjadi rasul bagi orang orang Yahudi , Ia juga yang telah memberikan kekuatan kepadaku untuk orang orang bukan Yahudi....” (bdk Gal 2:8)  Akhirnya semuanya akan diabdikan bagi Kemuliaan Allah.  “ Bagi-Nyalah kemuliaan selama lamanya Amin “ (2Tim 4:18)  

Butir permenungan.
Kita bersyukur bahwa Tuhan selalu setia  membimbing dan membangun Gereja dan jemaat-Nya lewat berbagai cara dan bantuan Illahi seperti yang telah Ia perlihatkan dalam hidup Santo Petrus dan Santo Paulus. Hanya dalam terang iman akan sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya kita pun berdoa dan ikut bergembira bersama Santo Petrus dan Santo  Paulus. Pengalaman iman mereka memperkaya hidup kita sebagai murid Tuhan dan anggota jemaat di dunia nyata ini.Sudahkah kita secara sadar mengambil peran .... sekecil apapun .....dalam perutusan Gereja saat ini? Apapun yang kita lakukan , semoga dilandasi semboyan  “bagi –Nya lah kemuliaan selama lamanya.”

Doa.

Santo  Petrus dan Santo Paulus doakanlah kami, baik para pemimpin umat, pelayan dan pewarta kabar gembira serta para misionaris. Ajarilah kami untuk memiliki iman yang sejati  dan semangat juang yang tinggi dalam melayani Tuhan dan sesama. Amin.