June 27, 2016

RENUNGAN HARIAN, (SELASA 28 JUNI 2016)

Bacaan Liturgi Selasa  28 Juni 2016
PW S. Ireneus, Uskup dan Martir

Bacaan Pertama  Am 3:1-8; 4:11-12
Hai orang Israel, Dengarkanlah sabda Tuhan tentang dirimu ini, tentang segenap kaum yang telah Kutuntun keluar dari tanah Mesir. Beginilah sabda-Nya, "Hanya kalian yang Kupilih dari segala kaum di muka bumi. Sebab itu Aku akan menghukum kalian karena kesalahanmu. Berjalankah dua orang bersama-sama jika mereka belum berjanji? Mengaumkah seekor singa di hutan apabila tidak mendapat mangsa? Bersuarakah singa muda dari sarangnya, jika belum menangkap apa-apa? Jatuhkah seekor burung ke dalam perangkap di tanah, apabila tidak ada jerat di sana? Membingkaskah perangkap, jika tidak ada yag ditangkap? Adakah sangkakala ditiup di suatu kota, dan orang-orang tidak gemetar? Adakah terjadi malapetaka di suatu kota, dan bukan Tuhan yang melakukannya? Sungguh, Tuhan Allah tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi. Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan Allah telah bersabda, siapakah yang tidak bernubuat? Aku telah menjungkirbalikkan kota-kotamu seperti Allah menjungkirbalikkan Sodom dan Gomora, sehingga kalian menjadi seperti puntung yang ditarik dari kebakaran. Namun kalian tidak berbalik kepada-Ku. Sebab itu demikianlah akan Kulakukan kepadamu, hai Israel. Oleh karena Aku akan melakukan yang demikian kepadamu, maka bersiap-siaplah untuk bertemu dengan Allah, hai Israel." 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 5:5-6.7.8
Tuhan, tuntunlah aku dalam keadilan-Mu.
*Engkau bukanlah Allah yang berkenan akan kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau benci terhadap semua orang yang melakukan kejahatan. 
*Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong,
 Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu. 
*Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar,
 aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau.

Bait Pengantar Injil  Mzm 129:5
Aku menanti-nantikan Tuhan, Jiwaku mengharapkan sabda-Nya.

Bacaan Injil  Mat 8:23-27
Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu, dan murid-murid-Nya mengikuti Dia. Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu ditimbus gelombang. Tetapi Yesus tidur. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya, "Tuhan, tolonglah, kita binasa!" Yesus berkata kepada mereka, "Mengapa kalian takut, hai orang-orang yang kurang percaya!" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau. Maka danau menjadi teduh sekali. Dan heranlah orang-orang itu, katanya, 
"Orang apakah Dia ini,
 sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?" 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Berbicara tentang doa permohonan , kita memiliki aneka macam doa permohonan . Dalam doa permohonan itu, kita semua sering mohon dijauhkan dari segala kesulitan yang akan mengganggu kenyamanan hidup kita. Kita ingin agar setiap kali dijauhkan dari apa pun yang kelak memiliki potensi menggagalkan segala rancangan hidup kita.  Akan tetapi, rancangan kita ternyata berbeda sekali dengan  “rancangan” alam semesta serta rancangan Tuhan. Berapa kali dalam hidup kita , badai kehidupan datang melanda kita sehingga hidup kita menjadi tidak lagi senyaman yang kita idam idamkan ? Lagi pula sepertinya doa atau keinginan agar kita dijauhkan dari segala bahaya dalam hidup ini, bukan termasuk doa permohonan yang “berkenan” di hati Tuhan.
Dalam Injil hari ini , Yesus sepertinya sengaja membuat para murid menjadi panik karena datangnya badai ketika mereka sedang berlayar melintasi Danau Galilea. Saat itu Yesus malah tidur dan membiarkan para muridnya mengalami ketakutan yang luar biasa. Dan ketika bangun , Yesus justru menegur keraguan iman mereka akan diri-Nya. Rupanya Yesus menjadikan saat itu sebagai moment untuk memberi pembelajaran kepada murid-Nya tentang apa artinya beriman dan percaya kepada-Nya.
Beriman kepada Yesus bukanlah berdasar pada keyakinan bahwa badai dan kesulitan hidup akan ditiadakan bagi mereka yang percaya. Yesus tidak pernah menjanjikan hal itu kepada kita. Akan tetapi ,  Dia menjanjikan bahwa didalam situasi apa pun hidup kita , Dia akan  senantiasa ada bersama kita. (bdk Mat 28:20)
Dalam Kitab Amsal (3:1-8), penulis mengingatkan kita agar senantiasa percaya kepada Tuhan dengan segenap hati dan tidak mengandalkan pada kekuatan kita sendiri. Kita perlu kembali belajar menjadi murid yang dengan rendah hati mau menyadari bahwa sebagai orang beriman , kita tidak akan mampu hanya mengandalkan hikmat kita sendiri dalam memahami dan menjalani hidup ini.  Kita membutuhkan hikmat dan pengertian dari Tuhan sendiri yang akan memimpin hidup kita (Ams 4:11-12). Dengan sikap  seperti itu , apapun situasi yang saat itu melanda hidup kita , bahkan jika ada badai yang maha dahsyat , kita tetap yakin dan tidak berpaling dari pada-Nya.  

Butir permenungan.
Nabi Yeremia menulis: ‘Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!”  (Yer 17:5). Disaat sulit , janganlah mengandalkan diri sendiri, tapi datanglah kepada Tuhan untuk memohon bantuan-Nya.  Untuk itu yang diperlukan  dari kita hanyalah iman dan kepercayaan. Pemazmur  (Mzm 55:23) mengingatkan kita : “Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.” Janji Tuhan ini berlaku bagi siapapun yang mengasihi Dia dengan iman yang teguh.

Doa.

Ya Tuhan, “Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam,  sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai.   Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku. “  (Mzm  63:7-9)  Amin.

0 komentar:

Post a Comment