June 3, 2016

RENUNGAN HARIAN, (SABTU 4 JUNI 2016)

Bacaan Liturgi Sabtu  4 Juni 2016

Bacaan Pertama 2Tim 4:1-8
Saudara terkasih, di hadapan Allah dan di hadapan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: Beritakanlah sabda Allah. 
Bersiap-sedialah selalu, baik atau tidak waktunya.
 Nyatakanlah yang salah, tegur dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. Sebab akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya, untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. 
Tetapi engkau, kuasailah dirimu dalam segala hal,
 sabarlah dalam penderitaan, 
lakukanlah pekerjaan pewarta Injil
 dan tunaikanlah tugas pelayananmu! Mengenai aku, darahku mulai dicurahkan sebagai persembahan, dan saat kematianku sudah mendekat. Aku telah menyelesaikan pertandingan yang baik, mencapai garis akhir dan memelihara iman. Kini tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku pada hari-Nya oleh Tuhan, Hakim yang adil; bukan hanya kepadaku, tetapi juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 71:8-9.14-15ab.16-17.22
Mulutku akan menceritakan keselamatan yang datang dari-Mu, ya Tuhan.
*Mulutku penuh dengan puji-pujian kepada-Mu, sepanjang hari penuh dengan penghormatan kepada-Mu. Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis. 
*Tetapi aku senantiasa mau berharap kepada-Mu,
 dan menambah puji-pujian bagi-Mu. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu. 
*Aku datang dengan keperkasaan Tuhan Allah,
 hendak memasyhurkan hanya keadilan-Mu saja! Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib. 
*Aku pun mau menyanyikan syukur dengan gambus
 atas kesetiaan-Mu, ya Allahku, 
menyanyikan mazmur bagi-Mu dengan kecapi,
 ya Yang Kudus Israel.

Bait Pengantar Injil  Mat 5:3
Berbahagialah yang bersemangat miskin, sebab bagi merekalah kerajaan Allah.

Bacaan Injil  Mrk 12:38-44
Pada suatu hari Yesus dalam pengajaran-Nya berkata, "Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat. Mereka suka berjalan-jalan dengan pakaian panjang dan suka menerima penghormatan di pasar. Mereka suka menduduki tempat-tempat terdepan 
dalam rumah ibadat
 dan tempat terhormat dalam perjamuan. Mereka mencaplok rumah janda-janda sambil mengelabui orang dengan doa yang panjang-panjang. 
Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.
 Pada kali lain sambil duduk berhadapan dengan peti persembahan Yesus memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda yang miskin. Ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Maka Yesus memanggil para murid-Nya dan berkata kepada mereka, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin itu memberi lebih banyak daripada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti  persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya: semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya." 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Menjadi orang Katolik berarti menjadi pewarta kabar gembira tentang kehidupan Yesus kepada sesama. Bekerja dengan mewartakan Injil adalah tugas mulia dari para pengikut Kristus. Namun tidak jarang si pewarta kabar gembira  mengalami tantangan yang berakibat penderitaan, menemui kegagalan karena ditolak pewartaannya. Memang disaat seperti itu, dibutuhkan penguasaan diri agar tidak emosi, kesabaran dan ketekunan untuk terus bekerja tanpa putus asa. Dibalik semua itu haruslah disadari bahwa pelayanan kita bukanlah untuk mencari popularitas diri melainkan hanya demi Kemuliaan Allah dan keselamatan jiwa.
Panggilan pelayanan seperti itulah yang diharapkan oleh Paulus dalam bacaan pertama. Paulus menceritakan perjuangannya sebagai pelayan Tuhan, Ia menasehati Timotius untuk sabar dalam penderitaan, tekun dalam pelayanan. Dengan demikian pada akhirnya kita dapat berseru dengan pemazmur “Mulutku akan menceritakan keselamatan yang datang dari-Mu, ya Tuhan.”
Dalam Injil Markus ditegaskan agar berhati hati terhadap ahli Taurat dan orang Farisi yang suka berjalan jalan memakai jubah dan suka menerima penghormatan dipasar, yang suka duduk ditempat terbaik di rumah ibadat dan tempat terhormat di tempat perjamuan , yang menelan rumah janda janda dan mengelabui mata orang dengan doa yang panjang panjang,

Butir permenungan.
Tidaklah gampang melaksanakan karya pelayanan dengan tulus hati dan penuh kesabaran dan ketekunan. Kadang kita jatuh dalam usaha mencari keuntungan dan pujian diri. Karya dalam pelayanan kehidupan kita semua diukur dengan upah dan penghargaan. Inilah tantangan bagi seorang pewarta kabar gembira. Sudahkah kita melayani Tuhan dalam mewartakan kabar gembira dengan kerendahan hati dan tidak mencari keuntungan diri sendiri? Baiklah bersama pemazmur kita belajar tekun dan rendah hati sebagai seorang pewarta yang beriman, mulutku akan menceritakan keselamatan yang datang dari Tuhan dengan segala kerendahan hati.

Doa.

Ya Tuhan yang mahabaik, bantulah kami umat-Mu untuk berani menjadi pewarta yang beriman dan tangguh. Amin. 

0 komentar:

Post a Comment