Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

January 31, 2020

RENUNGAN HARIAN SELASA 11 FEBRUARI 2020


Kalender Liturgi Selasa 11 Feb 2020
PF S.P. Maria di Lourdes
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  1Raj 8:22-23.27-30
Pada hari pentahbisan rumah Allah,  Raja Salomo berdiri di depan mezbah Tuhan di hadapan segenap jemaah Israel. Ia menadahkan tangannya ke langit, lalu berkata,  "Ya Tuhan, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit di atas dan di bumi di bawah. Engkau memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu;  Benarkah Allah hendak diam di atas bumi? Sedangkan langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit pun  tidak dapat memuat Engkau,  apalagi rumah yang kudirikan ini!   Karena itu berpalinglah kepada doa dan permohonan hamba-Mu ini, ya Tuhan Allahku, dengarkanlah seruan dan doa  yang hamba panjatkan di hadapan-Mu pada hari ini!  Kiranya siang dan malam mata-Mu terbuka terhadap rumah ini,  terhadap tempat yang tentangnya Kaukatakan:  "Nama-Ku akan tinggal di sana."  Dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini.  Dan dengarkanlah permohonan hamba-Mu dan umat-Mu Israel yang mereka panjatkan di tempat ini;  Dengarkanlah dari tempat kediaman-Mu di surga;  dan apabila Engkau mendengarnya,  maka Engkau akan mengampuni.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 84:3.4.5.10.11
Betapa disenangi tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!
*Jiwaku merana
  karena merindukan pelataran rumah Tuhan; jiwa dan ragaku bersorak-sorai  kepada Allah yang hidup.
*Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung layang-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya,
pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
*Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti.  Lihatlah kami, ya Allah, perisai kami, pandanglah wajah orang yang Kauurapi!
*Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu  dari pada seribu hari di tempat lain;  lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku  dari pada diam di kemah-kemah orang fasik. 

Bait Pengantar Injil  Mzm 119:36a.29b
Condongkanlah hatiku kepada perintah-Mu, ya Allah,  dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku.

Bacaan Injil  Mrk 7:1-13
Pada suatu hari  serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat
dari Yerusalem datang menemui Yesus.  Mereka melihat beberapa murid Yesus makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh.  Sebab orang-orang Farisi  - seperti orang-orang Yahudi lainnya -  tidak makan tanpa membasuh tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang. Dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan  kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya.  Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang,  umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas tembaga. Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada Yesus,  "Mengapa murid-murid-Mu  tidak mematuhi adat istiadat nenek moyang kita? Mengapa mereka makan dengan tangan najis?" Jawab Yesus kepada mereka,  "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu,  hai orang-orang munafik!  Sebab ada tertulis:  Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.Percuma mereka beribadah kepada-Ku,  sebab ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.  Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."  Yesus berkata kepada mereka, "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah,   supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri. Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu!  Dan: 'Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati.' Tetapi kamu berkata:  Kalau seorang berkata kepada bapa atau ibunya:  'Apa yang ada padaku,yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk kurban, yaitu persembahan kepada Allah,'  maka kamu membiarkan dia untuk tidak lagi berbuat sesuatu pun bagi bapa atau ibunya. Dengan demikian sabda Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu.  Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan!"
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Seorang ibu muda disebuah desa di pedalaman dengan tekun mengajak anaknya yang berusia empat tahun untuk ke gereja stasi setiap hari Minggu. Mereka harus berjalan kaki sejauh sepuluh kilometer. Anak kecil itu tampaknya tidak lelah karena ibunya selalu tersenyum memandang kepadanya. Inilah yang selalu dirindukan dan menarik hati anak kecil itu, yakni pergi ke gereja tiap hari Minggu bersama ibunya. Padahal ibunya bukanlah seorang ibu yang cantik. Gereja yang dirindukannya setiap hari Minggu juga bukanlah gereja bagus. Gereja itu hanyalah sebuah rumah tua dipinggir hutan yang kemudian dijadikan gereja stasi.
Dalam Injil hari ini Yesus mau mewartakan satu hal penting  mengenai “ Allah yang mengasihi”. Inilah hukum dan perintah utama. Orang orang Farisi dan ahli ahli Taurat memanipulasinya dalam peraturan peraturan ibadat yang begitu memberatkan umat beriman. Orang orang Yahudi pada waktu itu dituntut memegang teguh penjabaran dari hukum Taurat. Karena banyaknya aturan keagamaan dan peribadatan yang harus dilakukan, maka umat lupa untuk mengalami  “Allah yang mengasihi”
Sebagai Gereja kita seharusnya hadir seperti seorang ibu yang selalu mendampingi anak anaknya dengan cinta yang tulus dan berkobar kobar. Anak anak  yang lahir dari Gereja yang demikian   akan menjadi anak anak yang mencintai Gereja seperti ibu yang selalu tersenyum dengan penuh cinta.  Mereka juga makin yakin bahwa Allah bahwa Allah tersenyum bersama mereka sebagai Allah Pengasih , bukan Allah Penghukum. Ketika dewasa, mereka akan melakukan kata kata Beata  Teresa dari Kalkuta , “ Bagikan cinta dimanapun kamu berada,  jangan biarkan seseorang yang datang  padamu pergi tanpa merasa bahagia”

Butir permenungan
Hari ini kita kembali diingatkan bahwa terkadang apa yang kita tampilkan didepan umum berbeda dengan diri kita sebenarnya . Mungkin hal ini membuat kita bosan dengan kitab Suci , kita merasa bahwa apa yang ada didalam Kitab Suci sudah kita ketahui dan tidak ada hal baru. Namun , firman Tuhan bukan soal tahu atau tidak, melainkan apakah kita sudah melakukan atau belum. Inilah yang penting Firman Tuhan bukan sekedar pengetahuan tetapi harus sampai mengubah hati dan perilaku kita. Seseorang pernah mengeluh bosan kalau pengajaran yang diterimanya pengajaran dasar dan itu itu saja. Menurut saya pengajaran dasar itu justru yang paling penting dan membuat kita  bertumbuh. Contoh , apakah kita bosan makan nasi?  Padahal itu yang kita makan setiap hari. Sadar atau tidak , itulah yang membuat tubuh kita bertumbuh. Saya tidak menyatakan bahwa kita tidak memerlukan  makanan lain . Tapi hal dasar yang harus kita konsumsi , lepas dari bosan atau tidak , karena itulah yang menjadi fondasi. Dasar yang tidak kuat akan membuat kita tidak stabil. Kita mau terlihat baik diluar, tapi sebenarnya kita rapuh didalam . Ada yang berkata, kamu menjadi seperti apa yang kamu makan . Bila kamu makan apa yang tidak menunjang pertumbuhan kita, maka kita tidak akan bertumbuh baik. Apa yang saya tampilkan diluar sama dengan apa yang ada didalam diri saya?

Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, berilah kami umat-Mu, semangat untuk berbagi cinta dimanapun kami berada. Amin.



Condongkanlah hatiku kepada perintah-Mu, ya Allah,  dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku.




RENUNGAN HARIAN SENIN 10 FEBRUARI 2020


Kalender Liturgi Senin 10 Feb 2020
PW S. Skolastika, Perawan

Bacaan I  1Raj 8:1-7.9-13
Setelah Rumah Allah selesai dibangun,  Raja Salomo memerintahkan para tua-tua Israel  dan semua kepala suku, yakni para pemimpin keluarga Israel,  berkumpul di hadapannya di Yerusalem, untuk mengangkut tabut perjanjian Tuhan dari kota Daud, yaitu Sion. Maka pada hari raya di bulan Etanim, yakni bulan ketujuh,  berkumpullah di hadapan raja Salomo semua orang Israel.  Setelah semua tua-tua Israel datang, imam-imam mengangkat tabut itu.  Mereka mengangkut tabut Tuhan dan Kemah Pertemuan serta segala barang kudus yang ada dalam kemah itu;  Semuanya itu diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi. Sedangkan Raja Salomo dan segenap umat Israel  yang sudah berkumpul di hadapannya,  berdiri bersama-sama dengan dia di depan tabut itu, dan mempersembahkan kambing domba dan lembu sapi  yang tidak terhitung dan tidak terbilang banyaknya.  Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian Tuhan itu ke tempatnya, yakni di ruang belakang rumah itu, di tempat maha kudus, tepat di bawah sayap kerub-kerub.  Sebab kerub-kerub itu mengembangkan kedua sayapnya  di atas tempat tabut itu, sehingga kerub-kerub itu menudungi tabut serta kayu-kayu pengusungan dari atas.  Dalam tabut itu tidak ada apa-apa  selain dari kedua loh batu  yang diletakkan Musa ke dalamnya di gunung Horeb, yakni loh-loh batu bertuliskan perjanjian  yang diadakan Tuhan dengan orang Israel  pada waktu perjalanan mereka keluar dari tanah Mesir.  Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus,  turunlah awan memenuhi rumah Tuhan, sehingga oleh karena awan itu,  imam-imam tidak tahan berdiri  untuk menyelenggarakan kebaktian  sebab kemuliaan Tuhan memenuhi rumah itu. Pada waktu itu berkatalah Salomo,  "Tuhan telah menetapkan matahari di langit,  tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam kekelaman. Sekarang aku telah mendirikan rumah kediaman bagi-Mu,  tempat Engkau menetap selama-lamanya." 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 132:6-7.8-10
Bangunlah, ya Tuhan,  dan pergilah ke tempat peristirahatan-Mu.
*Dengarlah! Kami dengar tabut itu ada di  di Efrata, kami telah mendapatinya di padang Yaar.
"Mari kita pergi ke tempat kediaman-Nya, dan sujud menyembah pada tumpuan kaki-Nya."
*Bangunlah, ya Tuhan, dan pergilah ke tempat peristirahataan-Mu,
Engkau serta tabut kekuasaan-Mu!  Biarlah imam-imam-Mu berpakaian kebenaran,  dan biarlah bersorak-sorai orang-orang yang Kaukasihi!
Demi Daud, hamba-Mu, janganlah Engkau menolak orang yang Kauurapi!

Bait Pengantar Injil  Mat 4:23
Yesus mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan semua orang sakit.

Bacaan Injil  Mrk 6:53-56
Pada suatu hari  Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret
dan berlabuh di situ. Ketika mereka keluar dari perahu,  orang segera mengenal Yesus.  Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu
dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada. Ke mana pun Yesus pergi, - ke desa-desa, ke kota-kota atau ke kampung-kampung -,  orang meletakkan orang-orang sakit di pasar pasar  dan memohon kepada-Nya,  supaya mereka diperkenankan  hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja.  Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Peristiwa yang diceritakan dalam Injil hari ini (Mrk 6:53-56) sebenarnya merupakan peristiwa Yesus yang sudah biasa. Mengapa? Karena setiap saat Yesus dikejar kejar oleh banyak orang dan diminta untuk menyembuhkan.  Namun, jika kita cermati ada hal hal yang menarik. Dikatakan “ Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. “  (ay 54)  ini hal yang luar biasa, Pasalnya ketika melihat Yesus , mereka segera mengenal-Nya. Memang tidak dijelaskan sejauh mana pengenalan mereka terhadap Yesus, tetapi selanjutnya dikatakan bahwa mereka hanya minta menjamah jumbai jubah-Nya saja supaya mereka beroleh kesembuhan. Kalimat ini mau menegaskan bahwa mereka sungguh sungguh mengenal Yesus dan mengimani-Nya sehingga mereka percaya bahwa Yesus dapat menjawab kebutuhan mereka.  Dalam keseharian, kita pasti berjuang untuk mengenal Yesus yang belum pernah kita lihat, dan kita jatuh bangun untuk mengenal Dia.Tidak cukup kita mengenal dalam pengertian akal budi. Kita membutuhkan iman  yang membawa kita untuk mengenal Dia yang sesungguhnya. St. Paulus mengajak kita untuk mengenal Yesus dan kuasa kebangkitan-Nya. (Fil  3:10). Paus Fransiskus mengajak kita untuk mengenal Pribadi Yesus yang penuh kasih, sebuah kasih yang diberikan secara cuma cuma . Relasi yang penuh kepekaan terhadap orang orang yang mendekati-Nya. Tanda tanda yang Dia kerjakan, terutama dalam menghadapi orang orang berdosa, miskin, sakit dan menderita, semua mengajarkan tentang kerahiman-Nya. Segala sesuatu dalam diri-Nya berbicara tentang kerahiman. Tidak ada satupun dalam diri-Nya sama sekali – Nya  sama sekali tanpa belas kasihan. Yesus melihat kerumunan orang orang yang mengikuti-Nya sudah lelah dan letih ,  tersesat  dan tanpa panduan, dan Ia merasakan belas kasihan yang mendalam terhadap mereka. (bdk. Mat 9:36) . Atas  dasar kasih yang penuh belas kasihan ini, Ia juga menyembuhkan orang orang sakit yang dibawa kepada-Nya (bdk. Mat 14:14)  Mengenal Yesus sebagai pribadi yang penuh belas kasihan akan menuntun kita untuk memiliki hati yang sama dengan Yesus. Inilah yang diharapkan dari Gereja  agar semakin banyak orang yang beroleh keselamatan.

Butir permenungan.
Tidak lama setelah Benediktus mendirikan biara Benediktin di Monte Casino Skolastika, adik kandungnya mengikuti cara hidup bertapa itu dan mendirikan biara pertapaan untuk kaum wanita  Skolastika adalah seorang pertapa dan pendoa yang ulung, Alkisah, suatu hari bersama dengan teman sebiaranya, Benediktus mengunjungi Skolastika dan mereka terlibat dalam pembicaraan rohani yang sangat mendalam. Skolastika ingin agar pembicaraan penuh sukacita ilahi ini terus berlanjut , meskipun hari sudah larut malam. Benediktus pun menolaknya dan ingin segera pulang ke biaranya. Maka Skolastikapun berdoa kepada Tuhan  dan terjadilah seketika itu halilintar sambar menyambar gemuruh Guntur sahut ,menyahut, angin badai dan hujan turun begitu lebatnya, sehingga Benediktus dan teman temannya tidak jadi pulang. Ketika ditanya apa yang dilakukan , Skolastika menjawab “Aku mohon kepadamu, tetapi engkau tidak mau mendengarkanku , maka aku mohon kepada Tuhanku dan Ia mengabulkan doaku.”  Skolastika adalah pertapa dan pendoa ulung yang popularitas namanya dikenal seluruh dunia.
Popularitas Yesus pun sebagai pembuat mukzijat tersebar luas di daerah Galilea, Maka bersama para murid-Nya Yesus berlabuh di Genesaret , banyak orang terus mengenali-Nya dan tidak mau menyia nyiakan kesempatan itu. Mereka berlarian keseluruh daerah itu dan mengusung orang orang sakit diatas tilamnya dan membawa kepada Yesus. Kemanapun Yesus pergi , entah ke kota kota, ke desa desa,  dan kampong kampong, orang membawa orang sakit kepada-Nya dan berharap mendapat kesembuhan dari-Nya.  Bahkan mereka hanya mohon agar orang sakit itu diperkenankan menjamah saja jumbai jubbah-Nya, karena percaya orang sakit yang menjamah-Nya akan sembuh.  

Doa.
Hati Yesus  yang Mahakudus, aku mengarahkan diriku pada Hati Mu yang Mahakudus. Kuasailah seluruh kepribadianku, ubahlah aku menjadi seperti Engkau. Jadikan tanganku tangan Mu, kakiku kaki Mu, hatiku hati Mu, izinkanlah aku melihat dengan mata Mu, mendengar dengan telinga Mu, berkata kata dengan bibir Mu, mengasihi dengan hati Mu, memahami dengan pikiran Mu, melayani dengan kehendak Mu, dan mengabdikan seluruh kepribadianku. Jadikan aku serupa dengan Engkau. Amin




Yesus mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan semua orang sakit.



January 30, 2020

RENUNGAN HARIAN MINGGU 9 FEBRUARI 2020


Kalender Liturgi  Minggu 9 Feb 2020
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I
  Yes 58:7-10
Beginilah firman Tuhan Allah,  "Aku menghendaki supaya engkau membagi-bagikan rotimu kepada orang yang lapar,  dan membawa ke rumahmu  orang-orang miskin yang tak punya rumah; dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian,  dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!   Pada waktu itulah terangmu akan merekah laksana fajar, dan luka-lukamu akan pulih dengan segera.  Kebenaran menjadi barisan di depanmu  dan kemuliaan Tuhan menjadi pengiringmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil Tuhan
dan Ia akan menjawab
;  engkau akan berteriak minta tolong,  dan Ia akan berkata, 'Ini Aku!'  Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu, dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah,  apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar  apa yang kauinginkan sendiri, dan memuaskan hati orang yang tertindas,  maka terangmu akan terbit dalam gelap,  dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan
  Mzm 112:4-5.6-7.8a.9
Bagi orang benar Tuhan bercahaya
  laksana lampu di dalam gulita.
*Bagi orang benar ia bercahaya laksana lampu di dalam gelap,
ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil. Orang baik menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman,  yang melakukan segala urusan dengan semestinya.
*Orang jujur tidak pernah goyah;
  ia akan dikenang selama-lamanya.
Ia tidak takut kepada kabar buruk,
  hatinya tabah, penuh kepercayaan kepada Tuhan.
*Hatinya teguh, ia tidak takut,
  Ia murah hati, orang miskin diberinya derma;
kebajikannya tetap untuk selama-lamanya,
tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

Bacaan II
  1Kor 2:1-5
Saudara-saudara,  ketika aku datang kepadamu, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat  untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. Sebab aku telah memutuskan  untuk tidak mengetahui apa pun di antara kamu  selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.
Aku pun datang kepadamu dalam kelemahan,
 dengan sangat takut dan gentar.  Baik ajaran maupun pemberitaanku  tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan,  melainkan dengan keyakinan akan kekuatan Roh,  supaya imanmu jangan bergantung pada hikmat manusia,
tetapi pada kekuatan Allah.

Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil
  Yoh 8:12
Akulah terang dunia.
Barangsiapa mengikut Aku, ia akan mempunyai terang hidup.

Bacaan Injil
  Mat 5:13-16
Dalam khotbah di bukit  Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya,
"Kamu adalah garam dunia.
 Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?  Tidak ada gunanya lagi  selain dibuang dan diinjak-injak orang.   Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita  lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian,  sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik,  dan memuliakan Bapamu yang di surga."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Garam dan terang merupakan dua hal yang biasa yang dijumpai dan dialami dalam kehidupan sehari hari. Yesus  menggunakan istilah “garam” dan “terang” untuk menunjukkan intisari para pengikut-Nya. (Mat 5:13-16), Alasannya, garam berfungsi untuk memberikan rasa pada makanan dan mengawetkan makanan karena garam mempunyai daya untuk membunuh bakteri pembusuk. Oleh karena itu, Yesus menuntut para pengikut-Nya.
Pertama  , untuk memberi rasa pada dunia yang telah menjadi hambar karena orang tidak lagi hidup dalam kasih.  Karena itu, salah satu tugas utama pengikut Kristus ialah menjadikan dunia ini tempat tinggal yang aman  dan nyaman, saling mengasihi dan hidup dalam damai.
Kedua  , untuk menyelamatkan dunia dari kebusukan dosa. Namun “jika garam itu menjadi tawar” (ay13) , itu berarti garam itu telah kehilangan fungsinya. Kalau demikian , ia tidak berguna lagi. Pengikut Kristus yang telah kehilangan fungsinya juga tidak ada gunanya.  “Terang dunia” (ay14) , karena jika tidak ada terang maka gerakan menjadi terbatas, orang tidak bisa menikmati keindahan dunia. Makhluk hidup pun akan mati. Karena begitu pentingnya fungsi terang bagi kehidupan, maka pertama tama Allah menciptakan terang (Kej 1:3) Fungsi terang yang begitu penting bagi kehidupan diterapkan Yesus kepada para pengikut-Nya, yaitu harus memberi hidup dan suasana “terang” bagi sesama. “Bila orang menyalakan lampu dan diletakkan di dalam gantang “ (ay15) , dia melakukan pekerjaan yang sia sia karena cahaya tidak berfungsi untuk menerangi. Demikian juga dengan orang Kristen  yang tidak dapat menerangi dunia. Orang Kristen harus menerangi dunia dengan segala “perbuatan yang baik” (ay16), artinya hidup sesuai dengan Injil khususnya hidup dalam kerahiman Allah  agar dunia semakin mengenal Allah dan memuliakan-Nya.

Butir permenungan.
Bagi penulis Injil Matius, para pendengar Yesus dan orang orang Kristen adalah garam dan terang dunia. Sebagai pengikut Kristus , kita tidak boleh egois mengasingkan diri dari hidup sehari hari.  Kita harus hidup didunia ini dan untuk dunia.  Sebagai bagian dari dunia, kita harus memberikan kontribusi yang positif, Kita dan perbuatan kita hendaknya mendatangkan faedah bagi orang lain dan dunia disekitar kita. Fakta bahwa kita adalah murid Kristus baru terbukti , bila kita mau mengasihi Tuhan dan sesama. Setiap pengikut Kristus dipanggil untuk menjadi garam dan terang dunia, namun haruslah tetap waspada , agar jangan sampai kita hidup menurut semangat dunia.

Doa.
Ya Tuhan yang mahamurah, jadikanlah kami umat-Mu garam dan terang  bagi sesama dan dunia. Amin.



Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikut Aku, ia akan mempunyai terang hidup.


RENUNGAN HARIAN SABTU 8 FEBRUARI 2020


Kalender Liturgi Sabtu 8 Feb 2020
PF S. Yosefina Bhakti, Perawan PF S. Hieronimus Emilianus
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  1Raj 3:4-13
Pada suatu hari Raja Salomo pergi ke Gibeon  untuk mempersembahkan kurban  sebab di situlah bukit pengurbanan yang paling besar;  seribu kurban bakaran ia persembahkan di atas mezbah itu. Di Gibeon itu Tuhan menampakkan diri kepada Salomo  dalam mimpi pada waktu malam.
Bersabdalah Allah, "Mintalah apa yang kauharapkan dari pada-Ku!"
Lalu Salomo berkata,  "Engkaulah yang telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar  kepada hamba-Mu Daud, ayahku, sebab ia hidup di hadapan-Mu dengan setia, benar dan jujur terhadap Engkau!  Engkau telah menjamin kepadanya kasih setia yang besar itu  dengan memberikan kepadanya seorang anak  yang duduk di takhtanya seperti pada hari ini.
Sekarang, ya Tuhan, Allahku, Engkaulah yang mengangkat hamba-Mu ini
menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman. Kini hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang besar, yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya.  Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara  untuk menghakimi umat-Mu dengan tepat,  dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?"  Tuhan sangat berkenan bahwa Salomo meminta hal yang demikian.  Jadi bersabdalah Allah kepada Salomo, "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian  dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan  atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum,  maka Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu!  Sungguh, Aku memberikan kepadamu  hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah  engkau takkan bangkit seorang pun seperti engkau.  Namun yang tidak kauminta  pun akan Kuberikan kepadamu,  baik kekayaan maupun kemuliaan,  sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorang pun  seperti engkau di kalangan raja-raja."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 119:9.10.11.12.13.14
Ajarkanlah ketetapan-Mu kepadaku, ya Tuhan.
*Bagaimanakah kaum muda mempertahankan hidupnya tanpa cela?
Dengan mengamalkan firman-Mu.
*Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-Mu.
*Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.
*Terpujilah Engkau, ya Tuhan; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
*Dengan bibirku aku menceritakan  segala hukum yang Kauucapkan.
*Aku bergembira atas peringatan-peringatan-Mu,  melebihi segala harta.

Bait Pengantar Injil  Yoh 10:27
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan.  Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku.

Bacaan Injil  Mrk 6:30-34
Pada waktu itu Yesus mengutus murid-murid-Nya mewartakan Injil.
Setelah menunaikan tugas itu mereka kembali berkumpul dengan Yesus
dan memberitahukan kepada-Nya  semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.  Lalu Yesus berkata kepada mereka,  Memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi,  sehingga makan pun mereka tidak sempat. Maka pergilah mereka mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat, dan mereka mengetahui tujuannya. Dengan mengambil jalan darat  segeralah datang orang dari semua kota"Marilah ke tempat yang sunyi,  supaya kita sendirian, dan beristirahatlah sejenak!"  ke tempat itu dan mereka malah mendahului Yesus.  Ketika mendarat, Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak, Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Mereka yang belajar dan bekerja pasti memiliki waktu istirahat. Siswa siswi yang bersekolah mempunyai waktu libur. Orang dewasa yang bekerja memiliki waktu cuti. Sayangnya ada orang yang bekerja terus hingga waktu cutinya pun “diuangkan”  Waktu cuti itu seharusnya digunakan untuk beristirahat supaya nanti bisa bekerja diganggu waktu cutinya dengan alasan apa pun.  Para murid Yesus kembali dari tugas perutusan. Yesus melihat dengan jeli bahwa mereka sebenarnya lelah, butuh kelegaan: penat, butuh istirahat. Mereka manusia biasa yang lemah dan rapuh, butuh diisi supaya tetap sehat dan penuh semangat untuk karya berikutnya. Yesus mengingatkan mereka akan pentingnya waktu  istirahat untuk dengan diri sendiri dan bersua dengan Bapa di Surga. Waktu istirahat ini perlu supaya mereka tidak visi , tetap punya motivasi luhur. Ternyata waktu mereka beristirahat , orang banyak datang minta pelayanan. Maka Yesus mengubah rencana untuk beristirahat dan meninggalkan kenyamanan waktu  senggang untuk melayani orang banyak. Waktu istirahat adalah saat manusia menikmati hidupnya sebagai manusia, Istirahat  Ini bukanlah saat diam pasif untuk menganggur dan berleha leha tetapi untuk menguduskan hari menjadi hari Tuhan yang pada saat sama adalah hari manusia karena manusia dibebaskan dari beban kerja serta diberi kesempatan untuk menikmati hidup. Waktu libur bukanlah saat mengasihani dan memanjakan diri, tetapi saat diam menggali energi agar bisa tetap hidup dan bekerja, Waktu istirahat hanya boleh diganggu kalau tanggung jawab kemanusiaan memanggil , pelayanan menanti.

Butir permenungan.
Pekerjaan yang kita lakukan dapat mempengaruhi suasana hati, Bila pekerjaan kita baik, suasana hati akan gembira. Bila pekerjaan tidak berhasil suasana hati akan kecewa. Keberhasilan bisa membuat lupa diri dan kegagalan bisa membuat putus asa. Setelah mendengar laporan pekerjaan yang dilakukan oleh para murid-Nya, Yesus menyadari bahwa pekerjaan pekerjaan yang telah mereka lakukan selama ini telah mempengaruhi suasana hati mereka. Boleh jadi pengaruh yang para murid alami adalah pengaruh yang membuat hati mereka tidak lagi bersih. Oleh karena itu Yesus berkata kepada mereka  "Marilah ke tempat yang sunyi,  supaya kita sendirian, dan beristirahatlah sejenak!" Yesus mengajak para murid mengambil jarak dengan pekerjaan  dan mengambil waktu untuk tenang dan beristirahat agar mampu membersihkan hati mereka kembali. Hati yang bersih diperlukan agar orang bertindak secara sadar dan bijaksana. Mereka yang berhati bersih dapat mempertimbangkan sebuah pekerjaan secara bijaksana dan tidak terbawa emosi.  Mereka tahu mana yang benar atau tidak, Hati yang bersih terbuka mengenal kehendak Allah dan peka akan kebutuhan yang lebih besar.

Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, sadarkanlah umat- Mu untuk memahami hari istirahat, hari Minggu untuk menghadap Engkau dan melayani sesama kami. Amin.






Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan.  Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku.




January 27, 2020

RENUNGAN HARIAN JUMAT 7 FEBRUARI 2020

Kalender Liturgi Jumat 7 Feb 2020
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Sir 47:2-11
Seperti lemak disendirikan untuk korban penghapus dosa,  demikianlah Daud dipungut dari orang-orang Israel. Singa dipermainkan olehnya seolah-olah kambing jantan saja,  dan beruang seakan-akan hanyalah anak domba. Bukankah di masa mudanya ia membunuh seorang raksasa dan mengambil nista dari bangsanya  dengan melemparkan batu dari pengumban dan mencampakkan kecongkakan Goliat?  Karena berseru kepada Tuhan Yang Mahatinggi, yang memberikan kekuatan kepada tangan kanannya,  maka Daud merebahkan orang yang gagah dalam pertempuran, sedangkan tanduk bangsanya ditinggikannya.  Itulah sebabnya ia disanjung-sanjung karena "laksaan"  dan dipuji-puji oleh karena berkat-berkat dari Tuhan, ketika mahkota yang mulia dipersembahkan kepadanya.  Sebab ia membasmi segala musuh di kelilingnya, dan meniadakan orang-orang Filistin, lawannya,  serta mematahkan tanduk mereka hingga hari ini.  Dalam segala tindakannya Daud menghormati Tuhan, dan dengan kata sanjungan kepada Yang Kudus, Yang Mahatinggi. Ia bernyanyi-nyanyi dengan segenap hati, dan mengungkapkan kasihnya kepada Sang Pencipta. Di depan mezbah ditaruhnya kecapi, dengan bunyinya ia memperindah lagu dan kidung. Ia memberikan kemeriahan kepada segala perayaan,  dan hari-hari raya diaturnya secara sempurna. Maka orang memuji-muji Nama Tuhan yang kudus, dan mulai pagi-pagi benar  suara orang bertalu-talu di tempat kudus-Nya.  Tuhan mengampuni segala dosanya  serta meninggikan tanduknya untuk selama-lamanya. Tuhan menjanjikan kerajaan yang lestari, dan menganugerahkan kepadanya takhta yang mulia di Israel!
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 18:31.47.50.51
Mulialah Allah, penyelamatku.
*Jalan Allah itu sempurna, janji Tuhan adalah murni;  Dia menjadi perisai
bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.
 *Tuhan itu hidup!  Terpujilah gunung batuku  dan mulialah Allah Penyelamatku!  Maka aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu  di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan;
dan aku mau menyanyikan mazmur bagi nama-Mu. 
*Tuhan mengaruniakan keselamatan yang besar  kepada raja yang diangkat-Nya;  dan menunjukkan kasih setia  kepada orang yang diurapi-Nya, yakni Daud dan anak cucunya  untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil  Luk 8:15
Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah  dalam hati yang baik dan tulus ikhlas, dan menghasilkan buah berkat ketabahannya.

Bacaan Injil  Mrk 6:14-29
Pada waktu itu Raja Herodes mendengar tentang Yesus,  sebab nama-Nya memang sudah terkenal, dan orang mengatakan,  "Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati,  dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia."   Yang lain mengatakan, "Dia itu Elia!"  Yang lain lagi mengatakan,  "Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu."
Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata,  "Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya,  dan kini bangkit lagi."  Memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes  dan membelenggunya di penjara  berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya,  karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri.  Karena Yohanes pernah menegur Herodes,  "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"   Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes  dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat,  sebab Herodes segan akan Yohanes  karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci,  jadi ia melindunginya.  Tetapi setiap kali mendengar Yohanes,  hati Herodes selalu terombang-ambing,  namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.  Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes - pada hari ulang tahunnya - mengadakan perjamuan untuk pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea.  Pada waktu itu puteri Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya.
Maka Raja berkata kepada gadis itu,  "Minta dari padaku apa saja yang kauingini,  maka akan kuberikan kepadamu!"  Lalu Herodes bersumpah kepadanya,  "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu,
sekalipun itu setengah dari kerajaanku!"  Anak itu pergi dan menanyakan ibunya,  "Apa yang harus kuminta?"  Jawab ibunya, "Kepala Yohanes Pembaptis!"  Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta,  "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku  kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!"  Maka sangat sedihlah hati raja!  Tetapi karena sumpahnya  dan karena segan terhadap tamu-tamunya,  ia tidak mau menolaknya.  Raja segera menyuruh seorang pengawal  dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes.  Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara.  Ia membawa kepala itu di sebuah talam  dan memberikannya kepada gadis itu, dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya.  Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu  mereka datang dan mengambil mayatnya,  lalu membaringkannya dalam kuburan.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Sekitar bulan Juni 2007, bangsa Indonesia tersentak nuraninya oleh nasib tragis sejumlah guru yang tergabung dalam Komunitas Air Mata Bunda. Mereka diejek, dituduh sok suci, diancam secara fisik, diturunkan atau ditunda kenaikkan pangkatnya, diminta untuk mengundurkan diri, bahkan diperhentikan dari profesinya. Apa kesalahan mereka? Mereka membongkar kebocoran dan kecurangan ujian nasional.  Dalam Injil hari ini kita mendengar kisah kemartiran Santo Yohanes Pembaptis, suatu keberanian yang luar biasa. Demi sebuah prinsip, dia rela menderita, Demi nilai yang dibelanya, dia rela mati ditangan penguasa yang lalim, Raja Herodes bersama Herodias, istrinya. “Tidak halal engkau mengambil istri saudaramu” kata Yohanes menegur Herodes. Tentu Yohanes sudah tahu akibat yang akan menimpa dirinya, karena berani menegur orang yang berkuasa itu. Keberanian untuk menegakkan nilai moral dan religius seperti ini tidak dimiliki oleh banyak orang. Dan Yohanes Pembaptis hanyalah salah satu contoh yang langka. Seperti Daud muda yang berhadapan dengan raksasa Goliat dalam bacaan pertama (Sir 47:2-11). Yohanes tidak gentar menegur penguasa yang secara lalim melanggar hukum Tuhan. Dan, kematiannya adalah kemenangan itu sendiri.  Memperjuangkan kejujuran, nilai nilai moral dan religius menuntut keberanian dan pengorbanan, bahkan nyawa. Darah para martir telah banyak tertumpah demi penegakan kebenaran dan keadilan dalam masyarakat. Santa Agata , gadis belia dari Sisilia, yang kemartirannya kita peringati hari ini, juga telah menjadi korban kelaliman penguasa pada zamannya.

Butir permenungan.
Perayaan dan peringatan para martir seperti yang kita lakukan hari ini ,  mengundang kita untuk merenungkan kembali cara kita menghayati dan mengamalkan iman kita. Ini adalah tantangan yang tidak ringan, khususnya karena posisi kita sebagai orang kecil dan kelompok minoritas. Menjadi pengikut Kristus memang menuntut keberanian.   

Doa.
Ya  Tuhan yang mahabaik, ajarilah kami umat-Mu untuk berani memberi kesaksian seperti para martir-Mu. Amin.






Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah  dalam hati yang baik dan tulus ikhlas, dan menghasilkan buah berkat ketabahannya.