Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

March 31, 2016

RENUNGAN HARI JUMAT 1 APRIL 2016

Bacaan Liturgi Jumat  1 April 2016

Bacaan Pertama
Sekali peristiwa, sesudah menyembuhkan seorang lumpuh, Petrus dan Yohanes berbicara kepada orang banyak. Tiba-tiba mereka didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki. Mereka ini sangat marah, karena Petrus dan Yohanes mengajar orang banyak dan memberitakan bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. Maka mereka ditangkap, lalu diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam. 
Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu
 banyak yang menjadi percaya, 
sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki.
 Pada keesokan harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan para ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar. Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?" Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus, "Hai pemimpin-pemimpin umat dan kaum tua-tua, jika sekarang kami harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit, dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa semua itu kami lakukan dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi dibangkitkan Allah dari antara orang mati; Karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu. Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan, yaitu kamu sendiri, namun Ia telah menjadi batu penjuru.Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 118:1-2.4.22-24.25-27a
Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru.
*Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. 
Biarlah Israel berkata, 
 "Kekal abadi kasih setia-Nya!" 
Biarlah orang yang takwa pada Tuhan berkata,
 "Kekal abadi kasih setia-Nya!" 
*Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan
 telah menjadi batu penjuru. 
Hal itu terjadi pada pihak Tuhan,
 suatu perbuatan ajaib di mata kita. Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya! 
*Ya Tuhan, berilah kiranya keselamatan!
 Ya Tuhan, berilah kiranya kemujuran! 
Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan!
 Kami memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan. Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita.

Bait Pengantar Injil  Mzm 118:24
Inilah hari yang dijadikan Tuhan. Marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya.

Bacaan Injil  Yoh 21:1-14
Sesudah bangkit dari antara orang mati,
 Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias. Ia menampakkan diri sebagai berikut: Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka, "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya, "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepada mereka, "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" 
Jawab mereka, "Tidak ada."
 Maka kata Yesus kepada mereka, "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya, 
dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
 Maka murid yang dikasihi Yesus berkata kepada Petrus, "Itu Tuhan!" Ketika Petrus mendengar bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, 
lalu terjun ke dalam danau.
 Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja; dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu. Ketika tiba di darat, mereka melihat api arang, dan di atasnya ada ikan serta roti. Kata Yesus kepada mereka, "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu angkat itu." Simon Petrus naik ke perahu, lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya; dan sungguhpun sebanyak itu ikannya, jala tidak koyak. Kata Yesus kepada mereka, "Marilah dan sarapanlah!" Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya, "Siapakah Engkau?" Sebab mereka tahu bahwa Ia adalah Tuhan. 
Yesus maju ke depan,
 mengambil roti dan memberikannya kepada mereka; 
demikian juga ikan itu.
 Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Apakah yang menjadi pusat perhatian orang untuk bahagia? Bagi sementara orang , uang. Bagi yang lain : kekayaan, pangkat, jabatan, atau kemasyhuran. Setiap orang berbeda beda.
Bagi para rasul, Yesus adalah pusat perhatian mereka. Pada waktu Yesus masih hidup di Palestina, Yesus menjadi pusat perhatian murid-Nya karena Ia mengajar mereka dengan kuat kuasa, menyembuhkan banyak orang sakit dan mengusir banyak setan. Mereka menyaksikan kebaikan hati-Nya dan melihat mukzijat mukjizat-Nya.
Namun ketika Yesus wafat, mereka sedih dan kecewa, lalu pulang kekampung halaman mereka di Galilea. Mereka bekerja seperti sebelumnya menjadi nelayan. Mereka  tenggelam dalam mencari nafkah. Mereka hidup tanpa Yesus lagi.
Suatu malam , mereka pergi menangkap ikan, namun tidak menangkap apa apa,  Pagi harinya , tiba tiba Yesus muncul , menampakkan diri kepada mereka dan meminta ikan. Tetapi mereka tidak mempunyai ikan tangkapan. Lalu Yesus menyuruh  mereka menebarkan jala disebelah kanan perahu. Mereka taat saja, Pastilah dalam hati , mereka bertanya tanya siapa orang ini kok menyuruh mereka menangkap ikan. Tapi karena sudah semalaman bekerja dan tak ada hasil , mereka melakukan juga. Hasilnya luar biasa 153 ekor ikan tertangkap.
Seorang dari mereka, rasul Yohanes, tiba tiba sadar dan berteriak : Itu Tuhan, Kembalilah mereka mengenal Tuhan Yesus. Kini hidup mereka kembali  berpusat pada Yesus. Peristiwa itu menyadarkan mereka bahwa pukat, perahu, usaha manusia  memang penting, namun tanpa Yesus semuanya itu belum maksimal.

Butir permenungan.
Injil hari ini mengajarkan kita bahwa hidup kita tak boleh lepas dari Tuhan, mencari nafkah lepas dari Dia , ibarat kerja keras tanpa berkat. Memang , kadang kadang kita tidak berhasil dan sedih, seakan akan Tuhan tidak memberkati. Tapi, ingatlah Tuhan tetap baik dan membuat semuanya indah pada waktunya . Semoga Dia tetap menjadi pusat hidup kita.

Doa
Ta Tuhan yang maharahim, bantulah kami umat-Mu untuk memancarkan kemuliaan Allah dalam segala tingkah laku dan perbuatan kami sehari hari. Amin


March 29, 2016

RENUNGAN HARI KAMIS 31 MARET 2016

Bacaan Liturgi Kamis 31 Maret 2016

Bacaan Pertama   Kis 3:11-26
Petrus dan Yohanes menyembuhkan seseorang yang lumpuh. Ketika orang lumpuh yang disembuhkan itu tetap mengikuti Petrus dan Yohanes, seluruh orang banyak yang sangat keheranan datang mengerumuni mereka di serambi yang disebut Serambi Salomo. Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata, "Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu? Dan mengapa kamu menatap kami 
seolah-olah kami membuat orang ini berjalan
 karena kuasa atau kesalehan kami sendiri? Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat bahwa Ia harus dilepaskan. Kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, dan malah menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu. Demikianlah Yesus, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh! Tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi. Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesuslah, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; kepercayaan itulah yang telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua. 
Hai saudara-saudara,
 aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpin kamu. Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita. Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus. Kristus itu harus tinggal di surga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, 
seperti yang difirmankan Allah
 dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu. Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku!  Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu. Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita. Dan semua nabi yang pernah berbicara, mulai dari Samuel, dan sesudah dia, telah bernubuat tentang zaman ini. Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan Allah nenek moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati. Dan bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan memimpin kamu masing-masing kembali dari segala kejahatanmu." 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 8:2a.5.6-7.8-9
Ya Tuhan, Allah kami, betapa mulia nama-Mu di seluruh bumi!
*Ya Tuhan, Allah kami, apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? 
*Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah,
 Kaumahkotai dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya. 
*Domba, sapi dan ternak semuanya,
 hewan di padang dan margasatwa; burung di udara dan ikan di laut, dan semua yang melintasi arus lautan.

Bait Pengantar Injil  Mzm 118:24
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.

Bacaan Injil  Luk 24:35-48
Dua murid yang dalam perjalanan ke Emaus, ditemui oleh Yesus yang bangkit, 
segera kembali ke Yerusalem.
 Mereka menceriterakan kepada saudara-saudara 
apa yang terjadi di tengah jalan,
 dan bagaimana mereka mengenal Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. Sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, "Damai sejahtera bagi kamu!" Mereka terkejut dan takut, karena menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Ia berkata kepada mereka, "Mengapa kamu terkejut, 
dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hatimu?
 Lihatlah tangan dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini! Rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu kan tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku." Sambil berkata demikian Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. Dan ketika mereka belum juga percaya karena girang dan masih heran, berkatalah Yesus kepada mereka, 
"Adakah padamu makanan di sini?"
 Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. 
Yesus berkata kepada mereka,
 "Inilah perkataan yang telah Kukatakan kepadamu 
ketika Aku masih bersama-sama kamu,
 yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa, kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur." Lalu Yesus membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka, "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita 
dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga.
 Dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini. 
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan.
Ketika Yesus bangkit dan menampakkan diri kepada kesebelas murid-Nya, Ia mengucapkan kata kata pertamanya, “Damai sejahtera bagi kamu” Mengapa Yesus memilih kata kata pertamanya justru mengenai damai sejahtera? Karena damai sejahtera adalah anugerah terpokok, karunia kebangkitan yang utama. Damai sejahtera adalah anugerah Allah terbesar karena dalam damai manusia disatukan dengan Tuhan sendiri dan hidup manusia berada dalam keadaan paling ideal.
Dengan penampakan dan dengan kata kata-Nya , Yesus  ingin menunjukkan bahwa damai sejahtera hanya dapat dinikmati dan kemudian diwartakan kepada orang lain kalau orang mau bersikap realistis, berani menerima luka luka atau kelemahan kelemahan yang ada dalam dirinya.
Pada akhirnya setiap kali kita diajak untuk melihat  dan mengakui kelemahan kekurangan yang kita miliki, kita disadarkan bahwa satu satunya yang sempurna tanpa cacat cela hanyalah Allah. Pengakuan bahwa Dialah yang sempurna dan manusia mau bersandar kepada-Nya. Inilah yang mendatangkan damai sejahtera dan kebahagiaan sejati dalam hidup manusia. Sikap demikian juga mengungkapkan iman kepada Allah. Orang yang sungguh beriman , dengan tulus dan jujur mau mengakui  dan menerima kekurangan dan kelemahan dalam dirinya, tanpa direpotkan olehnya dengan berbagai kemunafikan untuk menutupi kekurangan dan kelemahan dirinya.

Butir permenungan.
Dalam doa doa kita , kita sering terlalu banyak meminta macam macam, tetapi malah lupa memohon kedamaian? Kita memohon kesehatan, keberhasilan, kesuksesan, punya jodoh yang tepat, atau kalau orang tua ya diberi anak yang cerdas dan cakep. Padahal itu semua mestinya hanya keperluan kita yang sekunder. Bukankah kedamaian adalah anugerah yang mestinya paling sering kita mohon? Apa artinya sehat, sukses, karier menanjak, uang melimpah, tetapi hatinya tidak damai, tidak tenang? Tuhan Yesus menunjukkan apa yang terpenting dalam hidup kita : damai sejahtera. Dan Tuhan pun menganugerahkan itu sebagai karunia pertama kebangkitan-Nya : “Damai sejahtera bagimu.”

Doa.
Ya Tuhan yang maharahim, kami umat-Mu memohon agar dalam dirumah kami selalu ada kedamaian, ketenangan  dan kesejahteraan didalam naungan-Mu. Amin.



RENUNGAN HARI RABU 30 MARET 2016

Bacaan Liturgi Rabu  30 Maret 2016

Bacaan Pertama   Kis 3:1-10
Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. Di situ ada seorang laki-laki yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah. Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah. Mereka menatap dia dan Petrus berkata, "Lihatlah kepada kami." Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka.Tetapi Petrus berkata, "Emas dan perak tidak ada padaku! Tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!" Lalu Petrus memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti Petrus dan Yohanes ke dalam Bait Allah; ia berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah. Ketika seluruh rakyat melihat dia berjalan sambil memuji Allah, mereka mengenal dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di Gerbang Indah Bait Allah. Maka mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur   Mzm 105:1-2.3-4.6-7.8-9
Biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
*Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya; 
percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
 
*Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus,
 biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! 
*Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya,
 hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya! Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapannya berlaku di seluruh bumi. 
*Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya,
 akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan, akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.

Bait Pengantar Injil   Mzm 118:24
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.

Bacaan Injil  Luk 24:13-35
Pada hari Sabat sesudah Yesus dimakamkan, dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. 
Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka,
 sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia. Yesus berkata kepada mereka, "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram. 
Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya,
 "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ 
pada hari-hari belakangan ini?"
 Kata-Nya kepada mereka, "Apakah itu?" 
Jawab mereka, "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret!
 Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. 
Dan beberapa perempuan dari kalangan kami
 telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, 
yang mengatakan bahwa Yesus hidup.
 Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Yesus sendiri tidak mereka lihat." Lalu Ia berkata kepada mereka, "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya akan segala sesuatu yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. Sementara itu mereka mendekati kampung yang mereka tuju. Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi mereka mendesak-Nya dengan sangat, "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam 
dan matahari hampir terbenam."
 Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. Waktu duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Yesus lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain, "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?" Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka. Kata mereka kepada kedua murid itu, "Sungguh, Tuhan telah bangkit, dan telah menampakkan diri kepada Simon." Lalu kedua orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan, dan bagaimana mereka mengenal Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Kutipan Injil hari ini dimulai dengan cerita kedua murid dari Emaus kepada kesebelas murid Yesus mengenai penyertaan Yesus yang tidak mereka ketahui sampai saat Dia memecah-mecahkan roti. Tindakan khas inilah yang membuka mata mereka sehingga mengenal Yesus yang menyertai mereka sepanjang perjalanan. Kisah penampakan Yesus kepada semua murid-Nya yang ditampilkan, menunjukkan sekali lagi bahwa Ia, setelah bangkit dari mati, tetap akrab bergaul dengan mereka.  Keakraban itu ditunjukkan dengan makan dihadapan mereka. Lebih dari  itu, kedatangan dan kedekatan – Nya dengan mereka bukan hanya hadir, melainkan membuka pikiran mereka sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kehadiran Yesus untuk mereka bermaksud meneguhkan dan menguatkan iman mereka. Dalam bacaan pertama hari ini, ditampilkan sekali lagi kehadiran dan karya Tuhan setelah Ia bangkit dari kematian. Seorang yang sakit lumpuh disembuhkan. Bisa dimengerti bahwa mukjizat sembuhnya seorang sakit lumpuh itu menimbulkan anggapan bahwa  yang menyembuhkan adalah Petrus dan Yohanes. Atas anggapan salah itu, Petrus menegaskan bahwa kepercayaan akan Yesuslah yang menguatkan orang lumpuh itu dan memberi kesembuhan. Yesuslah yang berkarya dan kuat kuasa-Nya yang menyembuhkan orang lumpuh itu dan bukan mereka berdua . Namun timbulnya anggapan salah itu justru dimanfaatkan oleh Petrus untuk memberi pengajaran mengenai siapa Yesus itu, Kepada mereka , ia menegaskan bahwa Dia adalah  Hamba Allah, Yang Kudus dan Benar, dan Pemimpin kepada hidup namun telah ditolak dan bahkan dibunuh. Karena ketidaktahuan merekalah, Yesus mereka tolak dan mereka singkirkan. Oleh karena itu mereka diminta untuk sadar dan bertobat.
Sebagai umat beriman , kita percaya Yesus yang telah bangkit itu tetap berkarya ditengah umat manusia. Karena itu, setiap orang beriman diharapkan mampu memberi kesaksian bahwa Yesus tetap hidup  dan berkarya. Memberi kesaksian bahwa Tuhan selalu menyertai dalam kehidupan sehari hari . Ketika mencapai keberhasilan entah dalam bidang studi, usaha, bekerja, entah dalam hal lain, mampu melihat bahwa semuanya terjadi berkat penyertaan Tuhan. Dengan demikian, tidak akan muncul kesombongan. Kerendahan hati tetap hidup dan berkembang. Ketika mengalami goncangan, berani datang kepada Tuhan dan mohon kekuatan. Ketika mengalami kegagalan, tidak jatuh dalam keputusasaan karena masih memiliki Tuhan yang menyertai dan memberi kekuatan untuk bangkit kembali dan menatap masa depan yang lebih baik. Dengan demikian, orang beriman tetap bisa memberi kesaksian tentang Tuhan yang senantiasa dekat dengan kita, menyertai dan berkarya ditengah kita dan mewartakan Dia entah ketika sedang bersyukur dan bergembira, entah sedang mengalami kesusahan dan musibah. 

Butir permenungan.
Kita percaya Yesus yang telah bangkit itu tetap berkarya ditengah umat manusia. Karena itu, setiap orang beriman diharapkan mampu memberi kesaksian bahwa Yesus tetap hidup  dan berkarya. Memberi kesaksian bahwa Tuhan selalu menyertai dalam kehidupan sehari hari .

Doa.

Ya Tuhan yang maharahim, berilah kami umat-Mu keberanian untuk memberi  kesaksian bahwa Tuhan selalu menyertai kami dalam kehidupan sehari hari. Amin.