March 1, 2016

RENUNGAN HARI RABU 2 MARET 2015

Bacaan Liturgi Rabu 02 Maret 2016

Bacaan Pertama   Ul 4:1.5-9
Di padang gurun seberang Sungai Yordan Musa berkata kepada bangsanya, "Hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allah nenek moyangmu. Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh Tuhan, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya. Lakukanlah itu dengan setia, 
sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaan dan akal budimu
 di mata bangsa-bangsa. Begitu mendengar segala ketetapan ini mereka akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi. 
Sebab bangsa besar manakah
 yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti Tuhan, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya? 
Dan bangsa besar manakah
 yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum, yang kubentangkan kepadamu pada hari ini? 
Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah,
 supaya jangan engkau melupakan hal-hal 
yang dilihat oleh matamu sendiri itu,
 dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidup. Beritahukanlah semuanya itu kepada anak-anakmu dan kepada cucu cucumu serta cicitmu." 
Demikianlah Sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 147:12-13.15-16.19-20
Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem!
*Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu. 
*Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi;
 dengan segera firman-Nya berlari. Ia menurunkan salju seperti bulu domba dan menghamburkan embun beku seperti abu. 
*Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub,
 ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Bait Pengantar Injil  Yoh 6:63b.68a
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.

Bacaan Injil  Mat 5:17-19
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. 
Karena Aku berkata kepadamu:
 Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, 
satu iota atau satu titik pun
 tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat 
sekalipun yang paling kecil,
 dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat-tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan 
segala perintah Taurat,
 ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga." 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Anak anak yang memasuki usia remaja biasanya paling suka memprotes orang tuanya.  Mereka hobi mempertanyakan segala adat kebiasaan dan norma norma masyarakat.  Tentu kita maklaum, karena usia mereka adalah usia pecarian identitas. Setelah merasa aman dengan keluarganya, anak anak yang mulai remaja mengalami dunia baru melalui sekolah dan pergaulannya yang sering berbeda dar kebiasaannya di rumahnya. Nanti apabila sudah lebih besar dan dewasa, mereka biasanya lebih realistis dan menghargai berbagai kebiasaan dan norma hidup bersama.
Pada bacaan pertama hari ini, Musa berpesan dengan sungguh sungguh agar umat Israel menjaga segala ketetapan dan peraturan yang telah ia ajarkan. Sebab semua itu berasal dari Tuhan Allah sendiri. Setiap orang Israel  wajib untuk meneruskan dan memberitahukan semuanya itu kepada anak anak , cucu cucu dan bahkan cicit cicit mereka. Bahkan Yesus pun dalam Injil tidak pernah ingin meniadakan hukum Taurat. Yesus justru datang untuk menggenapi Taurat yang menjadi warisan iman dari Musa itu. Hidup Yesus sendiri adalah pemenuhan seluruh isi Taurat dan Kitab Suci sendiri.

Butir permenungan.
Marilah kita merenungkan poin ini, Apakah kita setia dan rajin memberitahukan , mengajarkan dan memberikan teladan kepada anak anak dan cucu cucu kita, murid murid kita mengenai segala kebiasaan dan tradisi Gereja yang kudus?  Banyak orang tua yang terlalu sibuk sehingga akhirnya pendidikan iman anak anak terlantar

Doa.
Ya Tuhan yang mahakasih, mampukan kami umat-Mu terutama para orang tua untuk setia dan rajin mengajarkan dan memberi teladan kepada anak anak , segala kebiasaan  dan tradisi Gereja.  Amin.



0 komentar:

Post a Comment