Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

February 28, 2020

RENUNGAN HARIAN SENIN 9 MARET 2020


Kalender Liturgi Senin 9 Maret 2020
PF S. Fransiska dari Roma, Biarawati
Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I  Dan 9:4b-10
Ah Tuhan, Allah yang maha besar dan dahsyat,  yang memegang Perjanjian dan kasih setia terhadap mereka  yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu,  kami telah berbuat dosa dan salah;  kami telah berlaku fasik dan telah memberontak; kami telah menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu.  Kami pun tidak taat kepada hamba-hamba-Mu, para nabi,  yang telah berbicara atas nama-Mu kepada raja-raja kami,  kepada pemimpin-pemimpin kami, kepada bapa-bapa kami dan kepada segenap rakyat negeri.  Ya Tuhan, Engkaulah yang benar!  Patutlah kami malu seperti pada hari ini,  kami orang-orang Yehuda, penduduk kota Yerusalem,  dan segenap orang Israel, mereka yang dekat dan mereka yang jauh,  di segala negeri kemana Engkau telah membuang mereka  oleh karena mereka berlaku murtad kepada Engkau.  Ya Tuhan, kami, raja-raja kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bapa-bapa kami  patutlah malu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Engkau. Pada Tuhan, Allah kami, ada belas kasih dan pengampunan,  walaupun telah memberontak terhadap Dia, dan tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah kami, yang menyuruh kami hidup menurut hokum  yang telah diberikan-Nya kepada kami  dengan perantaraan para nabi, hamba-hamba-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 79:8.9.11.13
Tuhan tidak memperlakukan kita  setimpal dengan dosa kita.
*Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang kami!
Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemahlah kami.
*Demi kemuliaan-Mu, tolonglah kami, ya Tuhan penyelamat!
Lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami  oleh karena nama-Mu!
*Biarlah sampai ke hadapan-Mu keluhan orang tahanan;  sesuai dengan kebesaran lengan-Mu, biarkanlah hidup  orang-orang yang ditentukan untuk mati dibunuh.
*Maka kami, umat-Mu, dan kawanan domba gembalaan-Mu,  akan bersyukur kepada-Mu untuk selama-lamanya, dan akan memberitakan puji-pujian bagi-Mu turun-temurun. 

Bait Pengantar Injil  Yoh 6:64b.69b
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan.  Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.

Bacaan Injil  Luk 6:36-38
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,  "Hendaklah kamu murah hati,
sebagaimana Bapamu adalah murah hati.  Janganlah kamu menghakimi,
maka kamu pun tidak akan dihakimi.  Dan janganlah kamu menghukum,
maka kamu pun tidak akan dihukum;  ampunilah, dan kamu akan diampuni.  Berilah, dan kamu akan diberi:  suatu takaran yang baik dan dipadatkan,  yang digoncang dan yang tumpah ke luar
akan dicurahkan ke dalam ribaanmu.  Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur,  akan diukurkan kepadamu."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Berkata bahwa percaya kepada Tuhan adalah sangat mudah dan siapapun bisa mengatakannya . Namun sebagai manusia yang sedang berziarah dan hidup berdamplngan satu sama lain didunia ini ,percaya kepada Tuhan akan menjadi ganjil jika aplikasi konkret iman itu hampa. Yesus mengungkapkan perintah dan larangan dalam Injil hari ini , agar roda kehidupan setiap hari dijalankan sesuai dengan apa yang telah diberikan – Nya. Murah hati seperti Bapa dan bersedia memberi serta mengampuni merupakan perintah Yesus bagi kita. Disamping perintah , ada juga  larangan atau peringatan agar kita hati hati dalam bertindak yakni jangan menghakimi dan jangan menghukum.  Mungkin kita sudah  menjalankan apa yang dikatakan Yesus hari ini. Tetapi kita perlu merenungkannya lagi dengan sungguh , apakah benar tindakan kita , murah hati, mau memberi , tidak menghukum sudah menyerupai Bapa disurga ?  Sebab Allah menerbitkan matahari bagi orang benar dan orang jahat . Setiap makhluk hidup didunia ini menghirup udara yang sama dan tanpa batas. Dengan demikian , kemurahan Allah tidak dapat tertandingi oleh manusia. Kita sendiri tahu seberapa besar keterbukaan hati kita untuk menolong , memberi dan memperhatikan orang lain. Kesabaran kita pun sering ditantang dengan berbagai peristiwa hidup. Perbedaan pandangan , sikap orang lain yang berseberangan dengan kita atau orang lain tidak memenuhi apa yang kita inginkan . Kita sendiri juga tahu seberapa besar kesabaran kita untuk tidak menghukum dan menghakimi. Maka marilah kita memperbaiki diri kita selagi masih ada  kesempatan.

Butir  permenungan.
Apa yang kita tabur itulah yang akan kita tuai, demikian sebuah peribahasa yang merefleksikan perbuatan dalam hidup bersama. Segala perkataan dan perbuatan yang kita lakukan adalah tindakan kita menabur dimana pada waktunya akan kita tuai untuk diri kita. Dalam bahasa lain disebut hukum alam yang akan kita hadapi. Yesus mengajarkan hal ini kepada kita agar dalam hidup setiap hari , kita menaburkan yang baik. Kebaikan yang kita lakukan bukan karena orang lain telah berbuat baik kepada  kita , tetapi bagaimana kita memberi yang baik disaat kita mendapatkan yang buruk.  Berdoa kepada orang yang membenci kita , meminta berkat dari orang yang mengutuk, tetap sabar dalam menghadapi tamparan dan melayani permintaan orang lain. Kita memberikan sesuatu lebih dari kriteria atau tuntutan. Yesus meminta kita melakukan kebaikan ekstrem melebihi ukuran manusia . Yesus telah lebih dulu mengalami dan melakukan yang demikian . Mendoakan musuh, mengampuni kesalahan dan memberi tanpa meminta balasan. Pusat kesanggupan dalam bertindak demikian terletak pada hati. Hati yang penuh kebenaran dan kemurahan itulah yang dikatakan oleh Yesus dalam Injil hari ini.  Mengacu pada banyak pengalaman kelam yang dialami oleh gereja , yaitu benih kemurahan yang telah ditaburkan oleh gereja. Gereja dan umat dibeberapa tempat yang mengalami kekerasan , diskriminasi pihak tertentu dalam urusan membangun rumah ibadah, dan seterusnya. Dengan penuh iman, kita mengakui betapa sabarnya para pengikut Kristus berhadapan dengan situasi sulit . Marilah kita memupuk kemurahan hati seperti yang ditunjukkan oleh Yesus kepada kita.

Doa.
 Ya Yesus , besarkanlah iman kami agar kami sanggup menyerupai Engkau didalam segala dalam peziarahan hidup kami setiap hari.  Amin. 



Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan.  Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.





February 27, 2020

RENUNGAN HARIAN MINGGU 8 MARET 2020


Kalender Liturgi  8  Maret  2020
PF S. Yohanes a Deo, Biarawan
Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I  Kej 12:1-4a
Di negeri Haran Tuhan bersabda kepada Abram, "Tinggalkanlah negerimu, dari sanak saudaramu dan rumah bapamu ini,  dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.  Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar,  dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur;
dan engkau akan menjadi berkat.  Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau,  dan akan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau.  Dan segala kaum di muka bumi akan menerima berkat karena engkau."   Maka berangkatlah Abram sesuai dengan sabda Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 33:4-5.18-19.20.22
Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami,  seperti kami berharap kepada-Mu.
*Firman Tuhan itu benar,  segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang kepada keadilan dan hukum;  bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
*Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya;Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut  dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.  
*Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan.  Dialah penolong dan perisai kita.  Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami,  seperti kami berharap kepada-Mu.

Bacaan II  2Tim 1:8b-10
Saudaraku terkasih,  berkat kekuatan Allah, ikutlah menderita bagi Injil Yesus!  Dialah yang menyelamatkan kita  dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri. Semuanya ini telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus  sebelum permulaan zaman,  dan semua itu sekarang dinyatakan  oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus.  Dengan Injil-Nya Kristus telah mematahkan kuasa maut  dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mat 17:5c
Dari dalam awan yang terang terdengarlah suara Bapa,   "Inilah Anak yang Kukasihi; dengarkanlah Dia!"

Bacaan Injil  Mat 17:1-9
Sekali peristiwa  Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya,  dan bersama-sama mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi.  Di situ mereka sendirian saja.  Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka;  wajah-Nya bercahaya seperti matahari,  dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.   Maka nampak kepada mereka  Musa dan Elia sedang berbicara dengan Yesus. Kata Petrus kepada Yesus,  "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah,  satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."  Sementara Petrus berkata begitu,  tiba-tiba turunlah awan yang terang menaungi mereka,  dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata,   "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan,  dengarkanlah Dia!"  Mendengar itu tersungkurlah murid-murid Yesus  dan mereka sangat ketakutan.  Lalu Yesus datang kepada mereka.  Ia menyentuh mereka sambil berkata,  "Berdirilah, jangan takut!"  Dan ketika mengangkat kepala,  mereka tidak melihat seorang pun kecuali Yesus seorang diri.  Pada waktu mereka turun dari gunung,  Yesus berpesan kepada mereka,  "Jangan kamu ceriterakan penglihatan itu kepada seorang pun  sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Kisah panggilan  Abraham (Kej 1: 1-4a) perlu direnungkan dalam rangkaian kisah yang  lebih panjang (Kej 1-11) Kisah panjang ini mengisahkan kasih setia Allah yang tanpa batas , ketika manusia pertama jatuk dalam dosa (Kej 3:1-14), Allah memberikan janji baru (Kej 3:15) Demikian juga ketika Kain membunuh Habel.  Ia memberi jaminan keselamatan kepada Kain. (Kej 4:15) ketika manusia berlaku jahat lagi dan dihukum dengan air bah (Kej 6-8) Ia mengikat perjanjian baru dengan Nuh (Kej 9) Dan ketika manusia untuk kesekian kali jatuh kedalam dosa (Kej 11). Ia memanggil Abraham untuk mengawali karya keselamatan-Nya , secara baru (Kej 12:1-4a)   Panggilan Abraham ini adalah awal dari sejarah panjang, yang akan disempurnakan pada kepenuhan waktu.  Ketika “ Allah menjadi semua didalam semua “ (1 Kor 15:28) atau ketika tampak langit yang baru dan bumi yang baru.  “Yerusalem yang baru turun dari Surga (Wahju 21:1-2) Dengan demikian ditegaskan keyakinan yang dinyatakan oleh pemazmur “ Sebab firman Allah itu benar , segala sesuatu dikerjakan – Nya dengan kesetiaan ....... bumi penuh dengan kasih setia Tuhan.   (Mzm 33.4).  Kisah sejarah penyelamatan yang panjang ini , dari  Kitab Kejadian sampai Kitab Wahyu – seharusnya menjadi sumber pengharapan bagi kita  orang yang percaya, Dalam sejarah yang panjang itu dikisahkan bagaimana Allah menuntun sejarah ini menuju kemenangan akhir , meskipun yang kita dengar , lihat  dan alami , seringkali tampaknya bertentangan . Keyakinan ini dapat mendorong orang beriman untuk bekerja keras mewartakan  “keadilan dan hukum “ (Mzm 13:15)  Kalaupun usahanya tidak atau belum menampakkan hasil, ia tidak akan kecil hati, karena Allah sendirilah yang akan menyelesaikan karya karya-Nya.

Butir  permenungan.
Penampakan kemuliaan Tuhan di gunung Tabor yang dialami oleh tiga murid Yesus merupakan peristiwa yang luar biasa  dan disampaikan kepada kita di minggu kedua Prapaskah ini.   Apa   hubungannya?   Bukankah pada masa ini kita seharusnya merenungkan  misteri salib Kristus dengan mengikuti jalan salib Nya?   Benar sekali. Tetapi berita penampakan ini perlu diwartakan kepada kita dimasa Prapaskah ini, karena kisah ini adalah kisah yang membawa kita pada refleksi iman. Sebenarnya apa yang dialami oleh para murid ini jauh dari pengalaman hidup kita sehari hari, namun kita tidak perlu kecewa apabila kita tidak diberi anugerah penglihatan semacam itu.
Ketika Yesus dimuliakan di gunung Tabor , Allah mengajak kita untuk mendengarkan Yesus yang adalah Putra kesayangan-Nya.Allah menghendaki supaya kita hidup bersatu dengan Anak-Nya dalam iman. Oleh sebab itu kita tidak boleh ragu mendengarkan Dia , meskipun Dia ditolak dan disalibkan seperti penjahat.  Kita juga perlu belajar merenungkan misteri salib dalam perjuangan menuju kepenuhan hidup , yakni kemuliaan Anak Allah . Salib penderitaan adalah proses yang perlu kita lalui dan tidak boleh kita  lompati  begitu saja. Yesus sendiri tidak ingin melompat kepada kemuliaan . Ia meredam keinginan  kuat para murid untuk tetap tinggal di gunung Tabor, tetapi membawa mereka turun kebawah untuk berjuang didunia, sehingga Yesus mengajarkan kepada kita bahwa jalan menuju kemuliaan harus melalui salib penderitaan, sehingga pada saatnya nanti , kita bisa berkata : Tuhan , alangkah baiknya kita berada ditempat ini

Doa.
Ya  Tuhan  , semoga kami selalu setia pada salib penderitaan yang kami alami setiap hari . Jangan biarkan kami menyerah pada penderitaitu . Amin.





Dari dalam awan yang terang terdengarlah suara Bapa,
"Inilah Anak yang Kukasihi; dengarkanlah Dia!"



February 26, 2020

RENUNGAN HARIAN SABTU 7 MARET 2020


Kalender Liturgi  Sabtu  7 Maret  2020
PW S. Perpetua dan Felisitas, Martir
Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I  Ul 26:16-19
Di padang gurun seberang Sungai Yordan  Musa berbicara kepada bangsanya,  "Pada hari ini Tuhan, Allahmu, memerintahkan engkau
melakukan ketetapan dan peraturan;  lakukanlah semuanya itu dengan setia,  dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu.  Pada hari ini engkau telah menerima janji dari Tuhan:  Ia akan menjadi Allahmu,  dan engkau pun akan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya,  dan berpegang pada ketetapan, perintah serta peraturan-Nya,  dan mendengarkan suara-Nya.
Dan pada hari ini pula  Tuhan telah menerima janji dari padamu  bahwa engkau akan menjadi umat kesayangan-Nya,  seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, dan bahwa engkau akan berpegang pada segala perintah-Nya.
Ia pun akan mengangkat engkau di atas segala bangsa  seperti yang telah dijanjikan-Nya,  untuk menjadi terpuji, ternama dan terhormat.   Maka engkau akan menjadi umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu,  seperti yang dijanjikan-Nya."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan   Mzm 119:1-2.4-5.7-8
Berbahagialah orang yang hidup menurut Taurat Tuhan.
*Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela,  yang hidup menurut Taurat Tuhan.  Berbahagialah orang-orang yang memegang
peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati.
*Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sungguh. Kiranya hidupku mantap untuk berpegang pada ketetapan-Mu!
*Aku akan bersyukur kepada-Mu dengan hati jujur,  apabila aku belajar hukum-hukum-Mu yang adil.  Aku akan berpegang pada ketetapan-ketetapan-Mu,  janganlah tinggalkan aku sama sekali.

Bait Pengantar Injil  2Kor 6:2b
Waktu ini adalah waktu perkenanan.  Hari ini adalah hari penyelamatan.

Bacaan Injil  Mat 5:43-48
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,  "Kamu telah mendengar firman:  Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.  Tetapi Aku berkata kepadamu:  Kasihilah musuh-musuhmu,
dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.  Karena dengan demikian  kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga. Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit  bagi orang yang jahat dan bagi orang yang baik pula,  hujan pun diturunkan-Nya  bagi orang yang benar dan juga orang yang tidak benar.  Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu,  apakah upahmu?  Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?  Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja,  apakah lebihnya daripada perbuatan orang lain?
Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?
Karena itu haruslah kamu sempurna,  sebagaimana Bapamu yang di surga sempurna adanya."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Hari ini Yesus mengajar kita tentang mengasihi musuh. Ajaran ini kelihatannya absurd, bukankah kasih selalu mendapat tempat dalam relasi antar anggota keluarga, antar sahabat dan antar mereka yang kita sukai ?  Kasih membuat kita mampu menyebut pribadi diluar diri dengan sebutan ayah , ibu, kakak atau sahabat.  Sebaliknya saat kasih digantikan oleh rasa benci, pribadi pribadi itu menjadi musuh. Karenanya kita akan bertanya “ Bagaimana mungkin mengaitkan “kasih” dengan “musuh” ? Bukankah keduanya bertolak belakang. Tetapi hal itu tidak berarti keduanya tidak berhubungan satu sama lain. Sebab jika karena kasih orang bisa menyebut pribadi diluar dirinya kawan, bukan tidak mungkin karena kasih , musuh berubah menjadi sahabat.  Lewat Injil hari ini, Yesus hendak menunjukkan kepada kita dimensi lain dari kasih. Kasih bukan sekedar kondisi atau syarat untuk menjalin relasi dengan sahabat dan orang orang yang kita sayangi. Namun dalam kasih ada kuasa dan kekuatan yang mampu mengubah orang orang yang bermusuhan , saling mendendam, saling menyakiti, menganiaya atau yang mengkhianati menjadi akur kembali.
Salah satu cara untuk mengasihi musuh seperti telah kita dengar dalam bacaan Injil hari ini, yaitu dengan mendoakan mereka. Memang kalau sekedar mendoakan saja itu mudah , Tetapi jika mendoakan musuh dilakukan dengan sepenuh hati, kita akan menemukan kesulitan yang besar, sebab berdoa berarti memohonkan berkat kepada Allah bagi orang itu. Mendoakan musuh berarti memintakan berkat, rahmat dan segala yang baik dari Tuhan bagi orang yang perbuatannya justru tidak memberkati kita.  Bagaimanapun juga mendoakan musuh belumlah cukup, Untuk betul betul mengasihi musuh perlu menunjukkan sikap yang jelas dihadapan sesamanya. Itulah sebabnya Yesus katakan bahwa kita perlu menyapa , memberi salam dan senyuman. Tak peduli apakah tindakan kasih itu akan dibalas  dengan kasih atau tidak, namun yang penting adalah bahwa kita telah berusaha mengasihi orang itu.   1Alangkah bahagianya jika kita hidup dengan penuh kasih , tidak ada permusuhan, sehingga dimana mana akan menemukan sahabat. Kita berusaha menjadi sempurna , dengan bersikap rendah hati, untuk mencapai yang menjadi tujuan hidup kita Yesus Kristus, Sang Kesempurnaan. Dengan bertobat, membaharui diri dari hari ke hari, kita mengarahkan hidup pada kesempurnaan. Dengan  sempurna , identitas kita secitra / segambar dengan Allah , terwujud.

Butir permenungan.
Mari kita renungkan perintah Sang Guru Kehidupan : “Aku berkata kepadamu:  Kasihilah musuh-musuhmu,dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.  Karena dengan demikian  kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga. Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit  bagi orang yang jahat dan bagi orang yang baik pula,  hujan pun diturunkan-Nya  bagi orang yang benar dan juga orang yang tidak benar.”  Saat hidup kita aman, nyaman, dan lancer, mewujudkan perintah Sang Guru ini tidak berat. Namun manakala sedang dirundung nestapa dengan berbagai permasalahan yang ada, kita dibawa dalam kehidupan yang tidak nyaman, tegang, saling serang bahkan bingung dengan berseliwernya berita di social media. Pengalaman tegangan didalam internal keluarga besar manakala ada percecokan pilihan perkawinan beda agama atau beda gereja, pembagian warisan dalam keluarga, hingga soal pilihan sekolah negeri atau sekolah swasta Katolik , atau jurusan kuliah menjadi hal yang memusingkan. Bagaimana peran iman Katolik serta Sabda Tuhan dalam situasi tegangan nyata seperti itu. Langkah iman sebagai orang yang menghidupi Sabda Tuhan dan telah dibentuk melalui pengalaman hati nurani sehari hari , akan berbicara apa?  Jalan kemuridan ini memerlukan latihan dan perwujudan harian misalnya dengan merasakan sapaan dan peneguhan kasih Tuhan Yesus yang terus mengalir tanpa kita mohon, memberikan nafas kehidupan , memberikan anugerah keluarga dan sahabat. Kemauan untuk membuka hati , mendengarkan alasan dan keterangan yang cukup berbicara dan mengutarakan pendapat  dengan tulus merupakan langkah dasar. Dari sanalah mengalir cinta kita kepada sesama , kepada siapapun. Dapat kita rasakan pula kekuatan kasih Tuhan Yesus yang telah lebih dulu memberikan teladan kasih dengan tidak menghakimi wanita yang kedapatan berbuat zina dan harus dihukum rajam menurut tradisi.  Perjanjian Lama dengan dihadapan di Bait Allah, namun Yesus menulis ditanah dan ketika didesak , Ia mengatakan  “Barang siapa diantara kamu tidak berdosa, hendaknya yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu “. (Yoh 8:8)  Contoh yang sangat jelas dan bahkan lebih berat , ditampilkan oleh penginjil Lukas melalui orang Samaria yang baik hati. Yang memberikan pertolongan kepada orang yang dirampok dan tergeletak di jalanan, dai bukan siapa siapa , tidak dikenal, orang asing, namun ditolong , dirawat, dibawa kerumah penginapan dengan kuda tunggangannya  sendiri bahkan diberikan biaya penginapan  (Lukas 10: 25-27)  Kisah kehidupan Tuhan Yesus dan semua kisah dalam Injil bukan hanya  tulisan, namun menjadi penuntun hidup  kekatolikan. Inilah yang terus perlu kita dalami, renungkan dan kemudian wujudkan . Bagaimana kita mewujudkan diri sebagai anak anak Bapa yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar?

Doa.
Ya Tuhan , bimbinglah  kami umat-Mu, untuk menjadi sempurna. Dengan demikian , kami dapat segambar dengan Dikau sebagaimana yang Kau kehendaki dalam penciptaan kami. Amin.




Waktu ini adalah waktu perkenanan.  Hari ini adalah hari penyelamatan.



February 23, 2020

RENUNGAN HARIAN SENIN 24 FEBRUARI 2020

Kalender Liturgi Senin  24 Feb 2020
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Yak 3:13-18
Saudara-saudara terkasih,  Siapakah di antara kalian yang bijak dan berbudi?  Baiklah ia dengan menyatakan perbuatannya dengan cara hidup yang baik.  Dan lewat hikmat yang lahir dari kelemah-lembutan.  Jika kamu menaruh perasaan iri hati  dan kamu mementingkan diri sendiri,  janganlah kamu memegahkan diri  dan janganlah berdusta melawan kebenaran!   Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas,  tetapi dari dunia,  dari nafsu manusia, dan dari setan-setan.  Sebab di mana ada iri hati  dan mementingkan diri sendiri  di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.  Tetapi hikmat yang dari atas itu pertama-tama murni,
selanjutnya pendamai, peramah, penurut,  penuh belas kasihan dan buah-buahan yang baik;  tidak memihak dan tidak munafik. Dan buah yang terdiri dari kebenaran itu ditaburkan dalam damai  untuk mereka yang mengadakan damai.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 19:8.9.10.15
Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati.
*Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh,
memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
*Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati;  perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
*Takut akan Tuhan itu suci,  tetap ada untuk selamanya;  hukum-hukum Tuhan itu benar,  adil selalu.
*Mudah-mudahan Engkau sudi mendengarkan ucapan mulutku,  dan berkenan akan renungan hatiku,  ya Tuhan, Gunung Batu dan Penebusku!

Bait Pengantar Injil  2Tim 1:10b
Yesus Kristus, Penebus kita, telah membinasakan maut,  dan menerangi hidup dengan Injil.


Bacaan Injil  Mrk 9:14-29
Pada suatu hari Yesus bersama Petrus, Yakobus dan Yohanes, turun dari gunung,lalu kembali pada murid-murid lain.  Mereka melihat orang banyak mengerumuni para murid itu,  dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan  sesuatu  dengan mereka.  Ketika melihat Yesus, orang banyak itu tercengang-cengang semua dan bergegas menyambut Dia.
Yesus lalu bertanya kepada mereka, "Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?"  Kata seorang dari orang banyak itu,  "Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu karena ia kerasukan roh yang membisukan dia.  Setiap kali roh itu menyerang, anakku dibantingnya ke tanah. Lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan, dan tubuhnya menjadi kejang.  Aku sudah minta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat."  Maka kata Yesus kepada mereka, "Hai kamu angkatan yang tidak percaya,  berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu?  Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu?  Bawalah anak itu ke mari!"
Lalu mereka membawanya kepada Yesus.   Dan ketika roh itu melihat Yesus,  anak itu segera digoncang-goncangnya,  dan anak itu terpelanting di tanah dan terguling-guling,  sedang mulutnya berbusa.  Kemudian Yesus bertanya kepada ayah anak itu, "Sudah berapa lama ia mengalami ini?"
Jawabnya, "Sejak masa kecilnya!  Seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api atau ke dalam air  untuk membinasakannya.  Sebab itu, jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."  Jawab Yesus, "Katamu, 'jika Engkau dapat?'   Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"   Segera ayah anak itu berteriak.  "Aku percaya! Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"  Ketika Yesus melihat makin banyak orang yang datang berkerumun,  Yesus menegur roh jahat itu dengan keras, kata-Nya,  "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli,
Aku memerintahkan engkau:  Keluarlah dari anak ini, dan jangan memasukinya lagi!"    Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang - goncangkan anak itu dengan hebatnya.   Anak itu kelihatannya  seperti orang mati,  sehingga banyak orang mengatakan, "Ia sudah mati." Tetapi Yesus memegang tangannya dan membangunkannya,
lalu ia bangkit sendiri.  Ketika Yesus sudah di rumah,  dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka,  "Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?"  Jawab Yesus,   "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Para murid tidak bisa mengusir roh jahat sebab menurut Yesus jenis ini hanya dapat diusir dengan doa. Yesus menunjukkan betapa pentingnya doa dalam hidup kita. Doa yang benar mengandung kekuatan dahsyat untuk mengubah sesuatu yang mustahil menjadi mungkin.  Untuk itu kita tidak bisa mengandalkan kekuatan kita sendiri,  tetapi kita mesti menyertakan Tuhan dalam setiap rencana, harapan, keputusan dan tindakan kita dalam hidup. Kita mengundang Tuhan untuk ambil bagian secara aktif dalam segala hal yang kita lakukan.  Kita tidak perlu tahu keputusan apa yang akan diambil Tuhan, tetapi paling tidak kita memiliki kehendak baik untuk selalu berkonsultasi dengan-Nya.  Ini merupakan tindakan iman, membiarkan Tuhan berperan aktif dalam dan melalui kita , yang pada gilirannya akan merubah hidup kita secara bertahap  Dan inilah sebenarnya inti / hakikat doa.  Doa adalah jalinan relasi yang intim dan tetap dengan Tuhan , bagai relasi dua sejoli  yang saling jatuh cinta. Disana ada cinta, saling percaya, saling terbuka, saling memberi diri secara utuh tanpa syarat.  Maka , kata kata, rumusan doa bukanlah yang terpenting, apalagi dijadikan kata mantra, Kekuatan doa tidak terletak pada rumusan kata katanya, tetapi pada kedalaman relasi , iman, harapan dan cinta kita kepada Tuhan sendiri.  Nabi Yesaya mengingatkan kita supaya menyempurnakan  doa kita dengan Sabda Tuhan. Sabda Tuhan itu seperti hujan dan salju yang turun dari langit dan tidak akan kembali  ke langit lagi, tetapi mengairi bumi dan membuatnya subur, serta menumbuhkan tumbuh tumbuhan , memberikan benih kepada penabur dan roti kepada yang mau makan.
Butir permenungan.
Bagaimana dengan hidup doa kita? Tentu kita pernah mengalami bahwa ada doa yang terkabul kan, atau mungkin ada yang tidak terkabulkan. Berhentilah sejenak, dan coba temukan hal hal apa yang membuat doa kita terkabulkan atau tidak terkabulkan?  Sejauh manakah kedalaman relasi kita dengan Tuhan?

Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, ajarilah kami umat-Mu untuk selalu bersyukur dan masuklah kedalam hati kami dan bimbinglah roh kami untuk dapat berdoa yang benar.  Amin. 


Yesus Kristus, Penebus kita, telah membinasakan maut,  dan menerangi hidup dengan Injil.

February 22, 2020

RENUNGAN HARIAN JUMAT 6 MARET 2020


Kalender Liturgi Jumat  6 Maret  2020
Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I  Yeh 18:21-28
Beginilah Tuhan Allah berfirman,  "Jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya  dan berpegang pada segala ketetapan-Ku  serta melakukan keadilan dan kebenaran,  ia pasti hidup, ia tidak akan mati.
Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi,  ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya.  Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik?  Demikianlah firman Tuhan Allah. Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan, supaya ia hidup?  Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya  dan melakukan kecurangan   seperti segala kekejian yang dilakukan orang fasik,  apakah ia akan hidup?  Segala kebenaran yang dilakukannya tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berubah setia, dan karena dosa yang dilakukannya.  Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat!  Dengarlah dulu, hai kaum Israel!  Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat  ataukah tindakanmu yang tidak tepat?  Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya   dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. Sebaliknya,  kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya  dan ia melakukan keadilan dan kebenaran,  ia akan menyelamatkan nyawanya.  Ia insaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya,  maka ia pasti hidup, ia tidak akan mati."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 130:1-2.3-4ab.4c-6.7-8
Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan,  siapakah yang dapat tahan?
*Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan!   Tuhan, dengarkanlah suaraku!  Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian  kepada suara permohonanku.
*Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan,
siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan,  maka orang-orang takwa kepada-Mu.
*Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti,  dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan  lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.  Lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, berharaplah kepada Tuhan, hai Israel!
*Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.  Dialah yang akan membebaskan Israel  dari segala kesalahannya.

Bait Pengantar Injil   Yeh 18:31
Buangkanlah daripadamu,  segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, sabda Tuhan,   dan perbaharuilah hati serta rohmu.

Bacaan Injil  Mat 5:20-26
Dalam khotbah di bukit berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya,  "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar  daripada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi,  kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.  Kalian telah mendengar   apa yang difirmankan kepada nenek moyang kita:  Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.
Tetapi Aku berkata kepadamu:  Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum;  barangsiapa berkata kepada saudaranya: Kafir!  harus dihadapkan ke Mahkamah Agama  dan siapa yang berkata: Jahil!   harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
Sebab itu,  jika engkau mempersembahkan persembahan di atas mezbah
dan engkau teringat akan sesuatu  yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,  tinggalkanlah persembahan di depan mezbah itu,
dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu,  lalu kembali untuk mempersembahkan persembahan itu.  Segeralah berdamai dengan lawanmu  selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan,
supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim, dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya,  dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.  Aku berkata kepadamu:  Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana,  sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Hidup keagamaan bisa terpengaruh oleh tren zaman ini yang sangat menjunjung tinggi penampilan lahiriah. Orang yang mengenakan pakaian ciri khas agamis yang bagus dianggap orang saleh. Orang yang setiap pagi kegereja untuk Misa harian dan rajin berdoa diruang adorasi dianggap orang suci, padahal diluar itu, tidak jarang orang menunjukkan sikap yang jauh dari kesan orang yang agamis, saleh dan suci. Bahkan sikap kusyuk saat berdoa di Gereja bisa sangat bertentangan ketika diluar gereja, misalnya ditempat parkir marah marah, dirumah berlaku kasar dan berbicara kotor.  Hari ini Yesus berpesan  "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. “  Yesus mengutarakan hal ini, karena orang Farisi dan ahli Taurat menjalankan hidup keagamaan mereka hanya demi penampilan lahiriah dan supaya dilihat orang . Karena itu Yesus meminta kepada kita agar  hidup lebih benar dari cara hidup  mereka. Artinya , kita tidak hanya sekedar melaksanakan apa yang diajarkan Yesus demi dilihat dan dinilai baik oleh orang lain.  Namun tidak jarang hidup kita memendam kebencian dan kemarahan terhadap orang lain. Bahkan , kita tidak mau memaafkan orang lain yang bersalah kepada kita. Yesus meminta kita segera berdamai. Bukti pertobatan kita adalah mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita. Meskipun hal ini sangat berat , tetapi bukan berarti tidak mungkin. Yesus sendiri menghendaki supaya memaafkan dan minta maaf. Setelah itu kita baru diminta mempersembahkan doa dan persembahan kepada Tuhan . Oleh karena itu , benar yang dikatakan Yesus bahwa hidup keagamaan kita harus lebih benar daripada orang Farisi dan ahli ahli Taurat.  Pada masa ini , kita bangun komitmen untuk menghayati hidup keagamaan yang lebih benar, yang terpancar dari wajah yang cerah, tutur kata yang baik dan perilaku yang jujur. Komitmen ini kita mulai dengan bertobat dan kesediaan untuk mengampuni orang lain. Selagi masih diberi kesempatan oleh Tuhan yang maharahim untuk mengampuni orang lain, mari kita lakukan.

Butir permenungan.
Hari ini Tuhan Yesus memberikan pengajaran kepada para murid-Nya  Aku bekata kepadamu : Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum, siapa yang berkata kepada saudaranya Kafir, harus dihadapkan ke Mahkamah Agama, siapa yang berkata Jahil harus diserahkan kedalam neraka yang menyala nyala. Kemarahan tanpa sebab sama dengan membunuh. Setiap orang yang marah terhadap saudaranya telah melanggar perintah kelima. Ada beberapa perkara yang membuat kemarahan sah sah saja dan bahkan terpuji , tetapi dalam hal ini kemarahan disebut dosa apabila seseorang marah tanpa sebab. Dalam bahasa Latinnya “sine causa, sine effecta, et sine moda” artinya “ tanpa sebab, tanpa pengaruh yang baik, tanpa penguasaan diri”  “tidak ada dosa atau kesalahan lain yang membuat manusia merasakan neraka dalam hidup ini selain dosa kemarahan dan ketidak sabaran “ ( St Katarina dari Siena ) Tuhan Yesus menegaskan dalam menggunakan kata kata keji terhadap saudara adalah pembunuhan dengan lidah, seperti misalnya menyebutnya dengan kafir dan jahil. Jika kata kata itu keluar sebagai bentuk hinaan atau perendahan kepada orang lain, maka perkataan itu bagaikan asap api yang dinyalakan dari neraka.
1.    Istilah kafir lebih tepat diterjemahkan dengan kata “memaki” sebab istilah kafir biasanya mempunyai makna “ tidak percaya kepada Allah ( dan utusan-Nya) . Makian dan hinaan yang keluar dari kesombongan adalah dosa. Ucapan “ kamu orang yang tidak berguna” karena tidak punya akal adalah kata kata yang disebut Salomo sebagai pencemooh yang sombong (Amsal 21:24)
2.    Istilah Jahil sebenarnya lebih tepat diterjemahkan dengan istilah “tolol”. Dengan kata tolol seseorang merendahkan orang lain dan menganggap orang tersebut tidak layak dihormati. Kata kata perendahan dan penghinaan semacam ini seperti bisa dibawah lidah , membunuh dengan diam diam dan perlahan.
Perkataan penuh caci dan perendahan ini menghantam kehidupan sesama kita. Kita perlu belajar menghargai, menghormati dan memuji orang lain.

Doa
Ya Tuhan yang maharahim, ampunilah dosa dosa kami dan berilah kami kemampuan untuk mengampuni sesama kami yang menyakitkan hati kami.  Amin. 


Buangkanlah daripadamu,  segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, sabda Tuhan,   dan perbaharuilah hati serta rohmu.





February 21, 2020

RENUNGAN HARIAN KAMIS 5 MARET 2020


Kalender Liturgi Kamis  5  Maret  2020
Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I  T.Est 4:10a.10c-12.17-19
Di kala bahaya maut menyerang,  Ratu Ester pun berlindung pada Tuhan.
Ia mohon kepada Tuhan, Allah Israel, katanya,  "Tuhanku, Raja kami, Engkaulah yang tunggal. Tolonglah aku yang seorang diri ini.  Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau, sebab bahaya maut mendekati diriku.  Sejak masa kecilku telah kudengar dalam keluarga bapaku, bahwa Engkau, ya Tuhan, telah memilih Israel dari antara sekalian bangsa, dan nenek moyang kami telah Kaupilih dari antara sekalian  leluhurnya, supaya mereka menjadi milik abadi bagi-Mu; dan telah Kaulaksanakan bagi mereka apa yang telah Kaujanjikan. Ingatlah, ya Tuhan,  dan sudilah menampakkan diri-Mu di waktu kesesakan kami.   Berikanlah kepadaku keberanian,  ya Raja para Allah dan Penguasa sekalian kuasa! Taruhlah perkataan sedap di dalam mulutku terhadap singa itu, dan ubahkanlah hatinya   sehingga menjadi benci kepada orang-orang yang memerangi kami,  supaya orang itu serta semua yang sehaluan dengannya  menemui ajalnya. Tetapi selamatkanlah kami ini dengan tangan-Mu,  dan tolonglah aku yang seorang diri ini,  yang tidak mempunyai seorangpun selain dari Engkau, ya Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 138:1-2a.2bc-3.7c-8
Pada hari aku berseru, Engkau menjawab aku, ya Tuhan.
*Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati,
di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu.  Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus.
*Aku memuji nama-Mu,  oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu,
sebab Kaubuat nama-Mu, dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.  Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku,  Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
*Tuhan, tangan kanan-Mu menyelamatkan daku,  Engkau akan menyelesaikannya segalanya bagiku!  Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi,  janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!

Bait Pengantar Injil  Mzm 51:12a.14a
Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah,  berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu.

Bacaan Injil  Mat 7:7-12
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,  "Mintalah, maka kamu akan diberikan;  carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.  Karena setiap orang yang meminta akan menerima,  setiap orang yang mencari akan mendapat,  dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu akan dibukakan.  Adakah seorang dari padamu  yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,  atau memberi ular, jika ia meminta ikan?   Jadi jika kamu yang jahat  tahu memberi yang baik kepada anak-anakmu,  apalagi Bapamu yang di sorga!  Ia akan memberikan yang baik    kepada mereka yang meminta kepada-Nya."  Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.  Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Pada saat kita mengalami musibah atau bencana, kita akan mudah bertanya :” Dimanakah Engkau Tuhan?” Ada orang yang kehilangan rumah, kehilangan seluruh hartanya, bahkan anggota keluarganya karena meninggal. Orang itu berkata, “ Untuk menangis saja , saja ini tidak sempat dan tidak bisa” Dalam hati kita akan bertanya  “Tuhan, mengapa ini semua terjadi?”   Kesusahan yang sangat juga dialami oleh Ratu Ester pada bacaan pertama hari ini. Dalam semangat  solidaritasnya dengan bangsanya, Yahudi, yang sedang menghadapi musuhnya. Ratu Ester hanya bisa berpaling kepada Tuhan :” Ya Tuhan , Raja kami ...., tolonglah kami ...... Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau” Tuhan Yesus menjawab pada Injil :” Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya. Allah kita itu Allah Bapa yang sangat baik dan murah hati.  Namun bukankah rasanya hanya ada kegelapan dan ketidakjelasan saat musibah atau kesusahan itu menimpa kita? Dimana Allah Bapa yang sungguh baik itu? Kenyataan yang tidak enak itu memang tidak bisa langsung kita mengerti maknanya. Tetapi ciri khas iman Kristiani adalah berpengharapan, jangan pernah kehilangan keyakinan dan pengharapan akan kebaikan Allah kita,  Mana dasarnya? Dasarnya adalah pengalaman iman seluruh Gereja, keluarga kita, komunitas kita, seperti dikatakan oleh Ratu Ester :” Sejak masa kecilku telah kudengar dalam keluarga bapaku bahwa Engkau , ya Tuhan  .......telah melaksanakan bagi mereka apa yang telah Kaujanjikan” Kita tahu dari sejarah bahwa Allah itu baik dan selalu baik dan peduli kepada umat-Nya.   Bila doa kita tak terpenuhi sesuai harapan kita, maka sebabnya ialah karena keinginan kita bukan keinginan yang terbaik. Bagi kita sebagai orang beriman , kata kata St. Teresia Kanak Kanak Yesus ini sangat kena :” Apabila Engkau tidak mengabulkan doaku, ya Tuhan aku makin mencintai Engkau.”
Inilah kiranya makna iman dalam doa kita, Tuhan mau membenarkan doa kita yang tidak sempurna. Ia mau memperdalam  dan memperteguh iman, harapan dan kasih kita. Dalam situasi hidup yang kita alami pada waktu kita berdoa, Dia hadir dan akan menganugerahkan ketenteraman hati, walaupun mengatasi kemampuan pengertian kita.

Butir permenungan.
Semua orang berharap untuk mendapatkan perlakuan yang baik dari orang lain: dihargai, dihormati, didengar, diperhatikan dan sebagainya. Firman Tuhan menyatakan bahwa segala sesuatuyang kamu kehendaki supaya orang lain perbuat kepadamu, perbuatlah juga kepada mereka. Dengan kata lain , bila kita ingin dihargai orang lain, belajarlah juga untuk menghargai orang lain, bila kita ingin diperhatikan, belajarlah juga untuk memerhatikan, bila ingin mendapat perlakuan ramah dari orang lain, belajarlah juga untuk berlaku ramah terhadap mereka. Inilah yang disebut hokum kesamaan. Rasul Paulus menasihatkan  “Dan janganlah tiap tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga” (Flp 2:4) Namun faktanya? Dizaman sekarang ini jarang sekali orang mau melakukan hal yang demikian. Umumnya orang hanya mau menuntut orang lain untuk melakukan apa yang dikehendakinya, sementara ia sendiri tidak mau berbuat , “Manusia akan mencintai dirinya sendiri , tidak tahu berterima kasih, … tidak tahu mengasihi” (2Tim 3:2-3) Kita menjadi orang yang sangat egois, Hal inilah yang sering jadi pemicu permasalahan dan penyebab retaknya  sebuah hubungan  .  Baik itu dalam kehidupan berumah tangga, pertemanan, persahabatan atau bermasyarakat, karena tiap tiap orang hanya sering menuntut dan mengutamakan kepentingan sefihak saja. Bila kita renungkan, sesungguhnya hokum kesamaan adalah hokum yang sangat alamiah, sederhana dan mudah untuk dipraktekkan dalam kehidupan kita sehari hari. Hukum ini tidak merugikan namun justru mendatangkan dampak yang positip bagi diri sendiri dan bagi orang lain. Kalau kita memperlakukan orang lain dengan sangat baik , maka orang itupun cenderung akan berbuat seperti apa yang kita perbuat terhadapnya. Mulai dari sekarang , biarlah kita yang mengawalinya , bahkan meskipun terkadang kebaikan yang kita lakukan tidak dibalas dengan kebaikan , tetaplah berbuat baik.

Doa.
Ya Tuhan yang mahabaik, ajarilah kami umat-Mu untuk tabah menjalani hidup yang serba sulit ini dan ajarilah juga agar janganlah umat-Mu melupakan iman, harapan dan kasih. Amin.






Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah,  berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu.