Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

December 31, 2017

RENUNGAN HARIAN, (JUMAT 5 JANUARI 2018)

Bacaan Liturgi  Jumat  5 Januari 2018

Bacaan Pertama  1Yoh 3:11-21
Anak-anakku terkasih, inilah berita yang telah kamu dengar dari semula, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi; bukan seperti Kain yang berasal dari si jahat dan membunuh adiknya. Apakah sebabnya Kain membunuh adiknya? Sebab segala perbuatannya jahat, sedang perbuatan adiknya benar. Janganlah kamu heran, saudara-saudara,
apabila dunia membenci kamu. Kita tahu bahwa kita sudah berpindah dari maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita.
Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap berada di dalam maut. Setiap orang yang membenci saudaranya adalah seorang pembunuh. Dan kamu tahu, tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup kekal di dalam dirinya. Tetapi kita mengetahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; maka kita pun wajib menyerahkan nyawa untuk saudara-saudara kita. Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan, tetapi ia menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu
bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? Anak-anakku,
marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah,
tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Demikianlah kita ketahui bahwa kita berasal dari kebenaran, dan kita dapat menghadap Allah dengan hati tenang, sebab jika kita dituduh oleh hati kita, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita, dan Ia mengetahui segala sesuatu.
Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita,
maka kita mempunyai keberanian penuh iman untuk mendekati Allah.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 100:1-2.3.4.5
Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi.
*Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
*Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
*Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur,
masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
*Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.

Bacaan Injil  Yoh 1:43-51
Sekali peristiwa Yesus memutuskan untuk pergi ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus. Lalu Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya, "Kami telah menemukan Dia yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret." Kata Natanael kepadanya, "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Kata Filipus kepadanya, "Mari dan lihatlah!" Melihat Natanael datang kepada-Nya, Yesus berkata tentang dia, "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Kata Natanael kepada Yesus, "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya, "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara."
Kata Natanael kepada-Nya, "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Yesus menjawab, kata-Nya, "Karena Aku berkata kepadamu 'Aku melihat engkau di bawah pohon ara' maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu."
Lalu kata Yesus kepadanya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan
Melihat merupakan pengalaman yang sangat hebat. Gara gara melihat darah yang mengalir dari korban kecelakaan, seseorang bisa langsung lemas  dan pingsan. Karena melihat cucunya datang, seorang nenek yang semula sakit sakitan akan segera merasa sehat kembali. Demikianlah kekuatan pengalaman melihat.
Ada tujuh kali kata lihat atau melihat yang tertulis pada Injil hari ini. Kalau sebuah kata yang sama diulang ulang, bukanlah itu berarti bahwa kata tersebut penting? Filipus berceritera tentang Yesus kepada Natanael atau Bartolomeus. Saat Natanael sangsi, jawaban Filipus adalah “ Mari dan lihatlah”  Begitu pula saat Yesus meyakinkan  Natanael, Yesus mengulang ulang kata “melihat” , “Aku telah melihat engkau dibawah pohon ara” Lalu akhirnya Yesus berkata  “Engkau akan melihat hal hal yang lebih besar daripada itu”. Melihat dalam Injil Yohanes berarti mengalami dan masuk kedalam apa yang dilihatnya itu.  Dengan melihat Yesus , Natanael dan para rasul lain masuk ke dalam persahabatan dengan Yesus . Dengan demikian merekapun mengalami kemuliaan Allah. Pengalaman melihat kemuliaan Allah itu pula yang menjadi pesan bacaan pertama hari ini.

Butir permenungan
Gedung gereja di Eropa pada abad abad lalu dibuat begitu megah dan penuh hiasan karena melambangkan kehadiran kemuliaan Allah . Kinipun kita mempunyai gedung gereja , lukisan, patung suci yang bagus bagus. Semua itu membantu kita melihat Tuhan . Akan tetapi, peristiwa yang paling ialah ketika kita mampu melihat Tuhan yang hadir dalam perayaan Ekaristi, saat Tuhan hadir dalam rupa roti dan anggur. Bukankah kekayaan melihat Tuhan dalam Ekaristi, Sakramen – Sakramen dan berbagi sarana liturgi ini begitu kaya dan mengagumkan? Namun kita sering kurang memperhatikannya.

Doa
Ya  Allah Bapa yang mahamulia, semoga Injil hari ini meneguhkan kembali niat baik kami untuk sungguh sungguh mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan Yesus, yang dapat menganugerah harta yang sangat berharga , melebihi harta apapun yang ditawarkan dunia. Amin.  




Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh  bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan

sorak - sorai!

RENUNGAN HARIAN, (KAMIS 4 JANUARI 2018)

Bacaan Liturgi  Kamis  4 Januari 2018

Bacaan Pertama  1Yoh 3:7-10
Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu.
Barangsiapa yang berbuat kebenaran, dia adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar. Barangsiapa tetap berbuat dosa, dia berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yakni untuk membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu. Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi;  sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia; dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah. Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: Setiap orang yang tidak berbuat kebenaran tidak berasal dari Allah; demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 98:1.7-8.9
Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan kepada-Nya oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
*Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gunung bersorak-sorai bersama-sama.
*Biarlah mereka bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan,
dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.

Bait Pengantar Injil  Ibr 1:1-2
Dahulu kala dengan pelbagai cara Allah berbicara kepada leluhur kita
dengan perantaraan para nabi, Pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya.

Bacaan Injil  Yoh 1:35-42
Sekali peristiwa Yohanes berdiri di tempat ia membaptis orang di Sungai Yordan bersama dengan dua orang muridnya. Ketika melihat Yesus lewat, Yohanes berkata, "Lihatlah Anak domba Allah!" Mendengar apa yang dikatakan Yohanes, kedua murid itu pergi mengikuti Yesus. Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Melihat bahwa mereka mengikuti Dia,
Yesus lalu berkata kepada mereka, "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya, "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?" Yesus berkata kepada mereka, "Marilah, dan kamu akan melihatnya." Mereka pun datang, dan melihat di mana Yesus tinggal,
dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia. Waktu itu kira-kira pukul empat. Salah seorang dari kedua murid yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya, "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)." Lalu Andreas membawa Simon kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata, "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan .
Dalam Injil hari ini , Yohanes Pembaptis menunjuk Yesus sambil mengatakan , “ Lihatlah Anak Domba Allah “ .  Melihat Yesus Sang Anak Domba Allah , kedua murid Yohanes langsung mengikuti Dia, Rupanya Yohanes sudah memberi penjelasan kepada mereka bahwa  Sang Anak Domba Allah adalah Mesias , Penyelamat . Kalau kita amati benar – benar , Yesus dalam teks Injil ini juga disebut Rabi ( Guru ) dan Mesias ( Kristus ) . Anak Domba Allah adalah gambaran diri Yesus yang mengorbankan diri untuk keselamatan umat manusia . Rabi adalah gambaran diri Yesus sebagai Guru kebenaran dan kehidupan. Gelar Mesias menunjukkan jati diri Yesus sebagai penyelamat yang datang dari Allah . Tokoh itulah yang selama ini mereka cari . Oleh karena itu mereka rela meninggalkan semuanya dan mengikuti Yesus dan tinggal bersama  - sama   dengan Dia . Mereka telah menemukan Mesias dan itu berarti  mereka menemukan jalan menuju keselamatan abadi.
Di zaman sekarang keselamatan abadi menjadi dambaan banyak orang saleh , tetapi diabaikan oleh banyak orang yang lebih suka menikmati kesenangan duniawi . Sebenarnya kenikmatan hidup di dunia tidak harus menjadi saingan kebahagiaan hidup surgawi . Kenikmatan hidup di dunia adalah juga anugerah Tuhan . Menjadi tantangan bagi kita sekalian untuk menikmati kehidupan ini sebagai anugerah Tuhan yang membuat kita semakin merindukan kebahagiaan kehidupan kekal. Tuhan hadir dalam kedukaan kita . Dia juga hadir di dalam kegembiraan dan kebahagiaan kita . Menjelang komuni  imam dan umat bersama – sama mengucapkan : “ Anak Domba Allah yang menghapus dosa dosa dunia , kasihanilah kami. “  Setelah itu imam mengunjukkan hosti sambil mengatakan . “ Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dosa dunia , berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan – Nya “ . Kebersamaan dengan Anak Domba Allah digambarkan sebagai perjamuan yang membahagiakan . Kita diundang untuk menghadiri perjamuan yang membahagiakan . Saat ini marilah kita mensyukuri kebersamaan dengan Yesus , dan menghayati – Nya sebagai antisipasi dari kebersamaan abadi di dalam kebahagiaan abadi di surga.

Butir permenungan.
Peristiwa dua murid Yohanes yang mengikuti Yesus , menunjukkan dua hal kepada kita , yaitu : kerelaan mempersembahkan diri untuk mengikuti Yesus dan kesediaan untuk mewartakan Yesus dan karya – Nya kepada orang lain . Mengikuti Yesus dan mengambil bagian dalam karya pewartaan – Nya adalah suatu keutamaan , sekaligus tugas bagi setiap orang yang percaya kepada – Nya.  Mengikuti Yesus adalah kerelaan untuk menyangkal diri dan meninggalkan sesuatu yang telah mapan dalam diri sendiri . Kesediaan untuk mewartakan Yesus  dan karya – Nya adalah wujud peran serta dalam pewartaan Yesus dan mengambil bagian dalam karya keselamatan yang dijalankan oleh – Nya . keduanya tidak bisa dipisahkan satu dengan lain . Barang siapa bersedia mengikuti Yesus berarti siap untuk mewartakan mewartakan Yesus  dan karya – Nya adalah wujud peran serta dalam pewartaan Yesus dan mengambil bagian dalam karya keselamatan yang dijalankan oleh – Nya . keduanya tidak bisa dipisahkan satu dengan lain . Barang siapa bersedia mengikuti Yesus berarti siap untuk mewartakan Yesus dan karya – Nya kepada  sesama . Barang siapa mewartakan Yesus dan karya – Nya kepada sesama berarti dia adalah pengikut Kristus.
Menjadi pengikut Yesus yang mengambil bagian dalam karya pewartaan  - Nya  berarti bersedia melakukan kebenaran sama seperti Yesus dan tidak membiarkan diri dikuasai oleh  iblis yang mengarahkan kita kepada dosa tetapi berusaha untuk berbuat kasih dan menghindari dosa dan kejahatan . Dalam arti inilah kita dipanggil untuk mewartakan penebusan dosa yang terlaksana dalam dan melalui Yesus . Marilah kita mengikuti Yesus dalam kesetiaan yang tulus dan mewartakan penebusan dosa  dan keselamatan dalam pengorbanan yang ikhlas . Semoga dengan itu, hidup kita dan sesama selalu diarahkan dan tertuju kepada rahmat penebusan dosa yang mendatangkan keselamatan kekal seperti yang dijanjikan Bapa melalui Tuhan kita Yesus Kristus .   

Doa.
Ya Tuhan yang , jadikanlah kami umat – Mu pengikut – Mu yang setia dan murah hati  terhadap sesama , yang membutuhkan bantuan dan pertolongan kami. Amin.






Dahulu kala dengan pelbagai cara Allah berbicara kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi, Pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya.


RENUNGAN HARIAN, (RABU 3 JANUARI 2018)

Bacaan Liturgi Rabu 3 Januari 2018

Bacaan Pertama  1Yoh 2:29-3:6
Anak-anakku terkasih, Jikalau kamu tahu bahwa Kristus itu benar,
kamu harus tahu juga, bahwa setiap orang yang berbuat kebenaran
lahir dari pada-Nya. Lihatlah, betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita,
sebab dunia tidak mengenal Allah. Saudara-saudaraku yang kekasih,
sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata bagaimana keadaan kita kelak. Akan tetapi kita tahu bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan ini kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia suci adanya. Setiap orang yang berbuat dosa melanggar hukum Allah, sebab dosa adalah pelanggaran hukum Allah. Dan kamu tahu bahwa Kristus telah menyatakan diri-Nya untuk menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa. Karena itu setiap orang yang tetap berada dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Mzm 98:1.3c-4.5-6
Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya,
oleh lengan-Nya yang kudus.
*Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
*Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring, bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Yoh 1:14.12b
Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, Semua orang yang menerima Dia, diberi-Nya kuasa untuk menjadi anak-anak Allah.

Bacaan Injil  Yoh 1:29-34
Ketika Yohanes membaptis di Sungai Yordan, ia melihat Yesus datang kepadanya. Maka katanya, "Lihatlah Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan:
Sesudah aku akan datang seorang yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. Aku sendiri pun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel." Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya,
"Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Aku pun sebenarnya tidak mengenal-Nya, tetapi Yang mengutus aku untuk membaptis dengan air telah berfirman: Jikalau engkau melihat Roh turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya,
Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya! Maka aku memberi kesaksian: Dia inilah Anak Allah!"
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Dosa membuat hubungan manusia dengan Tuhan menjadi renggang sehingga manusia semakin jauh hidupnya dari keselamatan yang dijanjikan Tuhan . Allah Bapa tidak menghendaki hal ini berlarut larut terjadi dalam hidup manusia yang telah diciptakan-Nya. Maka untuk memuluskan harapan luhur-Nya itu. Allah Bapa mengutus Putera-Nya kedunia ini.
Pengutusan ini menunjukkan bahwa kasih Allah Bapa yang begitu besar dan luhur kepada umat manusia. Yesus Putera-Nya telah lahir kedunia  dan melalui Yesus lah janji Bapa tentang keselamatan kekal akan terpenuhi bagi semua orang yang percaya   kepada-Nya. Kedatangan Yesus kedalam dunia dipersiapkan oleh Yohanes Pembaptis melalui seruan pertobatan . Hal ini penting karena hanya melalui pertobatan lah manusia bisa menyambut kedatangan Yesus Sang Juru Selamat dengan hati yang pantas dan hanya melalui pertobatan jugalah manusia bisa mendapat kesempatan untuk diselamatkan oleh Yesus.
Dia adalah Anak Allah , telah datang dan hadir ditengah tengah kita. Dia yang adalah Anak Domba Allah , telah berdiam diantara kita . Melalui Dia kita diperkenankan menerima pembaptisan dengan Roh Kudus. Melalui Dia kita diangkat memjadi putera dan puteri Allah. Melalui Dia kita memperoleh berkat dan keselamatan . Maka marilah kita menyambut kedatangan – Nya dengan penuh sukacita dan marilah kita mendengar suara-Nya serta mengikuti ajaran - Nya yang senantiasa mengarahkan hidup kita untuk bertobat dan kembali kepada Bapa agar kita diselamatkan oleh Dia , Yesus lah Anak Domba  Allah yang menghapus dosa dunia.

Butir permenungan.
Orang tua saya dahulu selalu mengajak kami anak anak nya untuk berdoa malam setiap hari. Biasanya waktu doa antara jam 19.00 – 20.00 . Terus terang saja  sewaktu masih kecil , katakanlah saat masih dibawah 4 atau 5 tahun , saya sering tidak sabar dengan doa bersama itu, Soalnya sudah ngantuk. Saya menarik narik tangan ibu untuk segera pergi tidur. Apalagi kalau sedang doa Rosario , rasanya doa itu lama banget . Namun menginjak usia SD , apalagi mau menerima komuni pertama saya dilatih dan berlatih untuk menghafalkan doa doa harian . Bahkan saya sering diminta bapak atau ibu untuk memimpin doa. Pelan pelan dengan berjalannya waktu , saya mulai mengerti , mengenal dan bahkan mencintai doa doa Gereja termasuk rosario itu.
Untuk mengenal sesuatu . kita  membutuhkan proses waktu . Itu pula yang menjadi pengakuan jujur dari Yohanes Pembaptis pada Injil hari ini . “ Dan aku sendiri pun mula – mula tidak mengenal Dia “ ( Yoh 1: 31 ) , bahkan Yohanes Pembaptis masih mengulangi lagi saat memberi kesaksian tentang Yesus  : “ Dan aku pun tidak mengenal – Nya . tetapi Dia , yang mengutus aku untuk membaptis dengan air ... “ ( Yoh 1 : 33 ) . Dibantu oleh Roh Kudus , Yohanes melihat dan mengenal Yesus sehingga bisa berkata : “ Lihatlah Anak Domba Allah , yang menghapus dosa dosa dunia ( Yoh 1 : 29 )
Untuk mengenal warisan iman kita , tradisi Gereja , segala seluk – beluk iman kita , kita membutuhkan proses waktu . Tetapi itu tidak bisa dengan sendirinya ditunggu. Kita harus membuka diri dan banyak belajar , membaca , berlatih , mempraktekkan sampai kalau perlu jatuh bangun . Orang yang mengenal Allah akan hidup dalam kebenaran , inilah warta bacaan pertama .
Dengan mata iman  , kita juga telah “ melihat “ Yesus . Dialah yang mendampingi kita dan  meneguhkan perjuangan hidup kita sampai saat ini  . Kalau kita kurang memberi kesaksian tentang diri – Nya . barangkali karena kita lebih memperhatikan diri kita sendiri , gengsi , perasaan kita , harga diri kita , dan kepentingan kita . Setiap orang Kristiani  mempunyai tugas mendasar , yakni memberi kesaksian tentang Kristus.

Doa .
Ya Tuhan  , bantulah kami umat – Mu untuk memperbaiki diri melalui usaha pertobatan setiap saat supaya janji keselamatan Allah , kami dapatkan kelak . Amin .





Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, Semua orang yang menerima Dia, diberi-Nya kuasa untuk menjadi anak-anak Allah.


December 30, 2017

RENUNGAN HARIAN, (SELASA 2 JANUARI 2018)

Bacaan Liturgi Selasa  2 Januari 2018
PW S. Basilius Agung dan S. Gregorius dari Nazianze, Uskup dan Pujangga Gereja

Bacaan Pertama  1Yoh 2:22-28
Anak-anakku terkasih, barangsiapa menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus, dia itu seorang pendusta! Dan barangsiapa menyangkal baik Bapa maupun Anak, dia itu adalah antikristus. Sebab barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengakui Anak, ia juga memiliki Bapa. Dan kamu, apa yang telah kamu dengar dari semula, itu harus tetap tinggal di dalam dirimu. Jika apa yang telah kamu dengar dari semula itu tetap tinggal di dalam dirimu, maka kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa. Dan inilah janji yang telah dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal.
Semua ini kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu. Sebab di dalam dirimu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari Yesus. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan Yesus mengajar kamu tentang segala sesuatu -- dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta -- dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu,
demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 98:1.2-3b.3c-4
Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya,
oleh lengan-Nya yang kudus.
*Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
*Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
Bait Pengantar Injil  Ibr 1:1-2
Dahulu kala dengan pelbagai cara Allah berbicara kepada leluhur kita
dengan perantaraan para nabi; pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya.

Bacaan Injil  Yoh 1:19-28
Inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus kepadanya beberapa imam dan orang-orang Lewi untuk menanyakan kepadanya, "Siapakah engkau?" Yohanes mengaku dan tidak berdusta, katanya, "Aku bukan Mesias!" Lalu mereka bertanya kepadanya, "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Yohanes menjawab: "Bukan!"
"Engkaukah nabi yang akan datang?" Ia pun menjawab, "Bukan!"
Maka kata mereka kepadanya, "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?" Jawab Yohanes, "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya." Di antara orang-orang yang diutus itu
ada beberapa orang Farisi. Mereka bertanya kepadanya, "Mengapa engkau membaptis jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?" Yohanes menjawab kepada mereka, "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia yang datang kemudian dari padaku.
Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak." Hal ini terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis orang.
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan
Anak kecil sering ditanya :” Kalau kamu sudah besar kamu mau jadi apa?” Pertanyaan seperti ini biasa dipertanyakan orang tua anak atau om, tante, atau siapa saja yang ingin tahu cita cita seorang anak. Jawaban bisa bermacam macam, tergantung pengetahuan anak yang diperoleh dari lingkungan keluarga  dan pergaulannya. Ada yang mau jadi tentara , dokter, ahli computer dan lain lain. Masihkah ada yang mau menjawab mau jadi pastor, bruder, atau suster?
Keluarga Basilius terkenal dalam hidup beragamanya . Beberapa anggota keluarga bahkan menjadi Santo atau Santa : Makrina (nenek), Emilia (ibu), Gregorius dari Nyssa dan Petrus Sebastea (dua adiknya). Tentu pengaruh kehidupan beriman dalam keluarga sangat menentukan. Apabila sejak kecil anak sudah diperkenalkan dengan pelbagai praktek hidup beriman yang membahagiakan hidup keluarga, besar kemungkinan anak akan menelusuri panggilannya seturut apa yang dirasakan membahagiakan. Apa sebenarnya hal yang membahagiakan itu?  Menurut murid yang dikasihi Yesus, “ tinggal di dalam Kristus”
Kristus yang diikuti oleh St. Basilius Agung dan beberapa anggota keluarga itulah yang kedatangannya dipersiapkan oleh Yohanes dengan mengutip Yesaya mengatakan .” Akulah  suara orang yang berseru seru  dipadang gurun, Luruskanlah jalan Tuhan, seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya (Yoh 1:23) Ikut ambil bagian dalam “meluruskan jalan Tuhan”  kiranya merupakan panggilan Allah yang dapat memberikan kebahagiaan yang mendalam bagi mereka yang menghayati hidup berimannya secara konsekuen. 
 “Tinggal dalam Kristus”   merupakan tujuan hidup setiap orang beriman  Katolik yang perlu ditanamkan pada anak anak dalam keluarga.  

Butir  permenungan
Santo Basilius lahir pada tahun 329 di Kaesarea. Ia berasal dari keluarga Kristen yang saleh. Juga Santo Gregorius berasal dari keluarga yang saleh  di Nazianze. Keduanya belajar di Athena dan keduanya terpilih menjadi uskup. Santo Basilius diangkat menjadi uskup di Kaesarea dan dikenal sebagai uskup yang berwatak tegas dan besemangat . Kepandaian , kesucian dan kerendahan hatinya menjadikan dia sebagai tokoh panutan bagi umatnya. Selain giat membela kebenaran ajaran iman Kristiani terhadap serangan kaum Arian, Santo Basilius jaga memperhatikan kepentingan umatnya, terutama orang miskin. Demikian juga Santo Gregorius, ia diangkat menjadi Uskup Agung Konstantinopel . di Konstantinopel ia menyaksikan keadaan hidup iman umat yang menyedihkan karena terpengaruh ajaran sesat Arianisme. Santo Gregorius memulai karyanya dengan membangun sebuah gereja darurat . Gereja ini disebutnya “anastasis” yang berarti “kebangkitan” Ia banyak menulis dan mengajar di kota kota yang menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan , untuk membela ajaran iman yang benar dar Arianisme, yang menyatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah yang diperanakkan oleh Allah Bapa berbeda dari Bapa, dan karena itu lebih rendah dari Bapa.Santo Basilius dan Santo Gregorius adalah pembela iman dari bidaah . Di zaman kita, masih ada ajaran sesat seperti Atheisme, yang mengajarkan tidak adanya Tuhan . Dengan memperingati kedua Santo ini , kita diingatkan agar berani menolak setiap ajaran yang menyesatkan iman kita. Kita hendaknya berani membela ajaran iman kita yang benar. Kalau bukan kita yang menjaga , siapa lagi.  

Doa
Ya Tuhan, berilah kami kesempatan untuk ikut ambil bagian dalam meluruskan jalan Tuhan yang merupakan panggilan Allah yang dapat memberikan kebahagiaan yang mendalam bagi kami yang menghayati hidup beriman secara konsekuen.  Amin.





*Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah

RENUNGAN HARIAN, (SENIN 1 JANUARI 2018)

Bacaan Liturgi  Senin  1 Januari 2018
HR Santa Maria Bunda Allah


Bacaan Pertama Bil 6:22-27
Sekali peristiwa Tuhan berfirman kepada Musa, "Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya: Beginilah harus kamu memberkati orang Israel, katakanlah kepada mereka: Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya
dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang Israel; maka Aku akan memberkati mereka."

Mazmur  Mzm 67:2-3.5.6.8
Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita.
*Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, kiranya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
*Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.
*Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya!

Bacaan Kedua Gal 4:4-7
Saudara-saudara, setelah genap waktunya, Allah mengutus Anak-Nya,
yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.
Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat,
supaya kita diterima menjadi anak. Dan karena kamu adalah anak,
maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita,
yang berseru: "Abba, ya Bapa!" Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; dan kalau kamu anak, maka kamu juga menjadi ahliwaris-ahliwaris, oleh karena Allah.

Bait Pengantar Injil Ibr 1:1-2
Dahulu kala dengan pelbagai cara Allah berbicara kepada leluhur kita
dengan perantaraan para nabi, Pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya.

Bacaan Injil  Luk 2:16-21
Setelah mendengar berita kelahiran penyelamat dunia, para gembala cepat-cepat berangkat ke Betlehem, dan mendapati Maria dan Yusuf
serta Bayi yang terbaring di dalam palungan. Ketika melihat Bayi itu,
para gembala memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya
heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hati dan merenungkannya.
Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat;
semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Ketika genap delapan hari umurnya, Anak itu disunatkan, dan Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.

Renungan.
Tahun Baru telah tiba, tahun 2018 telah datang, Selamat Tahun Baru. Datangnya tahun baru mendorong kita untuk bersyukur atas kebaikan dan kemurahan Tuhan  yang telah kita terima selama tahun 2017 kemarin, tetapi juga yang akan kita terima selama tahun 2018 ini, Marilah kita jalani tahun baru ini , seluruh tahun 2018  dengan rasa syukur dan pengharapan , bukan dengan rasa cemas apalagi takut. Kenapa? Karena Tuhan selalu menyertai kita. Dia mengasihi dan memberkati kita, seperti ungkapan Mazmur hari ini:  Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita.
Kita serahkan karya, panggilan, dan tanggung jawab kita  kepada Allah dengan meneladani kepasrahan Bunda Maria. Kita mesti seperti Bunda Maria dan Santo Jusup yakni membiarkan Tuhan yang mengatur dan menentukan langkah hidup dan seluruh acara kita sepanjang tahun ini.
Mari kita buka lembaran tahun baru ini dengan merenungkan syair lagu “ Aku Mengerti” dari Jeffry S Tjandra, dalam keheningan kita kunyah, kita cecap, kita rasakan dan kita masukkan dalam hati kita syair berikut ini :
     Banyak perkara yang tak dapat kumengerti,
     Mengapakah harus terjadi didalam kehidupan ini.
     Satu perkara yang kusimpan dalam hati.
     Tiada sesuatu pun ‘kan terjadi tanpa Allah Peduli,
          Allah Mengerti,  Allah Peduli
          Segala persoalan yang kita hadapi,
          Tak akan pernah dibiarkan –Nya,
          Ku bergumul sendiri sebab Allah mengerti.
Ungkapan syair “ Allah Mengerti “ kiranya dapat menjadi kekuatan kita dalam menghadapi hidup kita kedepan. Kita tidak tahu apa yang bakal terjadi,namun dengan iman kita, kita meyakini bahwa tiada sesuatu akan terjadi tanpa Allah peduli. Kita tidak akan dibiarkan bergumul sendiri bila kita terbuka,  memasrahkan hidup kita kepada Allah , Sang Penyelenggara Hidup, Deus Providebit.

Butir permenungan
Salah satu dogma yang sangat mengagumkan dalam Gereja Katolik adalah penghormatan terhadap Bunda Maria . Ada begitu banyak gelar atau sebutan yang diberikan kepada Bunda Maria seperti : Bunda Segala Bangsa, Bunda Yang Berbelas Kasih, Bunda Yesus dan lain lain. Semua gelar itu hanyalah mau menunjukkan satu hal, yakni  : keikut sertaan Bunda Maria dalam sejarah keselamatan manusia. Hari ini Gereja memperingati Hari Raya Santa Maria Bunda Allah . Maria disebut Bunda Allah karena dia telah melahirkan Yesus ke dunia ini. Bunda Maria sebagai Bunda pilihan Allah telah membawa keselamatan bagi manusia karena keselamatan itu berasal dari Allah sendiri. Dalam Injil hari ini dikisahkan bahwa Bunda Maria merasa heran karena begitu banyak orang datang melihat Yesus, yang baru dilahirkannya. Para gembala memberitahukan keseluruh penjuru dunia akan kelahiran Yesus sebagai Juru Selamat. Melihat peristiwa itu,  Bunda Maria menyimpan semuanya itu didalam hatinya.
Maria adalah Bunda Allah dan Bunda kita semua. Kita patut bersyukur kepada Allah karena Dia telah memberikan kita seorang Bunda yang sangat peduli kepada kita. Bunda Maria peduli kepada Yesus sejak kecil sampai dewasa , demikian juga kepada kita. Walaupun kita tidak menyadari nya tetapi sebenarnya adalah Bunda Maria selalu mendoakan kita kepada Puteranya . Dia ingin kita mengalami kasih Allah sebagaimana dia sendiri telah mengalaminya. Maka perayaan hari ini mengajak kita untuk tidak ragu ragu menyapa Bunda Maria sebagai Bunda kita yang beriman kepada Kristus.
Wajah Tuhan dan kasih karunia serta damai sejahtera –Nya itu telah tampak dan sampai kepada umat manusia melalui Tuhan Yesus Kristus , dalam bacaan Injil Tuhan Yesus masih sebagai bayi yang  terbaring didalam palungan dan Dia disembah oleh Maria dan Josep , serta para gembala yang datang menghadap-Nya.
Meski tahun baru , kita juga tahu bahwa hari hari akan berjalan seperti tahun lalu. Walaupun begitu , makna tahun baru atau hari baru bukan terletak pada prestasi manakah dari diri kita yang akan kita ukur, tetapi lebih pada bagaimana kita semakin dapat mengalami kasih karunia Allah melalui Kristus dalam hidup kita . Mengandalkan Allah dan membiarkan Allah menuntun acara  dan hidup kita sepanjang tahun ini kiranya merupakan sikap batin paling tepat saat mengayunkan  langkah pertama di tahun baru ini.

Doa
Ya Tuhan, pada tahun ini curahkanlah semangat cinta kasih kepada masyarakat disekitar kami , sehingga terciptalah damai sejahtera pada masyarakat kami, Amin.


Dahulu kala dengan pelbagai cara Allah berbicara kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi, Pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya.


December 26, 2017

RENUNGAN HARIAN, (MINGGU 31 DESEMBER 2017)

Bacaan Liturgi Minggu 31 Desember 2017
Pesta Keluarga Kudus: Yesus, Maria, Yusuf

 

Bacaan Pertama  Sir 3:2-6.12-14
Anak-anakku, dengarkanlah aku: Tuhan telah memuliakan bapa di atas anak-anaknya, dan hak ibu atas para anaknya Ia teguhkan. Barangsiapa menghormati bapanya, ia memulihkan dosa, dan siapa memuliakan ibunya, ia sama dengan orang yang mengumpulkan harta. Barangsiapa menghormati bapanya, ia sendiri akan mendapat kesukaan pada anak-anaknya, dan apabila bersembahyang, niscaya doanya dikabulkan.
Barangsiapa memuliakan bapanya akan panjang umurnya, dan orang yang taat kepada Tuhan menenangkan hati ibunya. Anakku, tolonglah bapamu pada masa tuanya, dan jangan menyakiti hatinya di masa hidupnya. Kalau akalnya sudah berkurang, hendaklah kaumaafkan,
jangan menistakan dia sewaktu engkau masih berjaya. Kebaikan yang ditunjukkan kepada bapa tidak akan terlupakan; sebaliknya akan dibilang sebagai pemulihan segala dosamu.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 128:1-2.3.4-5
Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.
*Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!  Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
*Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun
di sekeliling mejamu!
*Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.

Bacaan Kedua  Kol 3:12-21
Saudara-saudara, kalianlah orang pilihan Allah, yang dikuduskan dan dikasihi-Nya. Maka kenakanlah belas kasihan, kemurahan dan kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan hendaknya kalian saling mengampuni
bila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain; sebagaimana Kristus mengampuni kalian, demikian pula kalian hendaknya. Dan di atas semuanya itu kenakanlah cintakasih, tali pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Semoga damai sejahtera Kristus menguasai hatimu, karena untuk itulah kalian dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. Semoga sabda Kristus dengan segala kekayaannya tinggal di antara kamu. Hendaknya kalian saling mengajar dan menasehati dengan segala hikmat. Nyanyikanlah mazmur, puji-pujian dan nyanyian rohani, untuk mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kalian lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah itu demi nama Tuhan Yesus Kristus, dan dengan perantaraan-Nya bersyukurlah kepada Allah, Bapa kita. Hai para isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai para suami, kasihilah isterimu, dan janganlah berlaku kasar terhadapnya. Hai anak-anak, taatilah orangtuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Hai para bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Luk 2:32
Dialah terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain
dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.

Bacaan Injil  Luk 2:22-40
Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat, Maria dan Yusuf membawa Kanak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan Dia kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah. Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak merpati. Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya, yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Atas dorongan Roh Kudus Simeon datang ke Bait Allah. Ketika Kanak Yesus dibawa masuk oleh orangtua-Nya untuk melakukan apa yang ditentukan hukum Taurat, Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya,
    "Sekarang Tuhan,
     biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera,
     sesuai dengan firman-Mu,
     sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
     yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
     yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain
     dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."
Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu yang dikatakan tentang Kanak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan -- dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri --, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." Pada waktu itu ada pula di Yerusalem seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer, namanya Hana. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya, dan sekarang ia sudah janda, berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Pada hari itu Hana pun datang ke Bait Allah dan mengucap syukur kepada Allah, serta berbicara tentang Kanak Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Setelah menyelesaikan semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah Maria dan Yusuf beserta Kanak Yesus ke kota kediaman mereka, yaitu kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan  
Hari ini, kita merayakan Pesta Keluarga Kudus. Bacaan Injil memberi gambaran kepada kita seperti apakah cara hidup Keluarga Kudus Nazaret. Secara ekonomis, mereka tidak kaya. Hal ini tampak dari persembahan mereka yang hanya berupa "sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati" padahal keluarga yang mampu, persembahannya berupa seekor kambing atau domba (Im 12:6-8). Meskipun demikian, mereka tetap taat menjalankan hukum Taurat Musa, yang bagi mereka bukan sekedar sikap legalis tetapi lebih-lebih dimaknai sebagai ibadah kepada Tuhan. Mereka mempersembahkan Yesus, yang oleh Tuhan Allah telah diserahkan dalam asuhan mereka. Bagian penutup Injil yang mengatakan bahwa dalam asuhan mereka, Yesus "bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya" meyakinkan kepada kita bahwa mereka sungguh-sungguh mengasuh Yesus dengan penuh kasih sayang. Mereka mencukupi kebutuhan jasmani-Nya sehingga Ia semakin bertambah besar dan kuat, mereka memberikan pendidikan yang baik sehingga Ia menjadi penuh hikmat, dan mereka juga membantu-Nya bertumbuh dan berkembang secara spiritual sehingga Ia penuh dengan kasih karunia Allah. Dengan demikian, kita bisa belajar, bahwa adanya aneka macam kekurangan dan kelemahan dalam keluarga kita tidak menghalangi kita untuk membangun keluarga yang berkulitas, termasuk dalam mendidik anak. Kuncinya ada pada komitment untuk selalu beribadah atau berelasi secara intim dengan Tuhan dan komitment untuk menghayati "hukum" perkawinan katolik yang menuntut kesetiaan seumur hidup dan pemberian diri secara total. 

Doa:
Tuhan, bantulah kami untuk mambangun keluarga yang berkualitas, kendati kami memiliki berbagai macam kekurangan dan kelemahan. Amin.






Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.



RENUNGAN HARIAN, (SABTU 30 DESEMBER 2017)

Bacaan Liturgi Sabtu 30 Desember 2017

Bacaan Pertama 1Yoh 2:12-17
Aku menulis kepadamu, hai anak-anak,
         sebab dosamu telah diampuni oleh karena nama Yesus.
Aku menulis kepadamu, hai para bapak,
         sebab bapak-bapak telah mengenal Dia yang ada dari mulanya.
Aku menulis kepadamu, hai orang-orang muda,
         sebab kamu telah mengalahkan yang jahat.
Aku menulis kepadamu, hai anak-anak,
         sebab kamu mengenal Bapa.
Aku menulis kepadamu, hai para bapak,
         sebab bapak-bapak telah mengenal Dia yang ada dari mulanya.
Aku menulis kepadamu, hai orang-orang muda,
         sebab kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu,
         dan kamu telah mengalahkan yang jahat.
Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya.
Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang melenyap bersama keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah
tetap hidup selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 96:7-8a.8b-9.10
Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak.
*Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berilah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya.
*Bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya, Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi!
Katakanlah di antara bangsa-bangsa, "Tuhan itu Raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."
Bacaan Injil  Luk 2:36-40
Ketika kanak-kanak Yesus dipersembahkan di Bait Allah, ada di Yerusalem seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Namanya Hana. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya, dan sekarang ia sudah janda, berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Pada hari kanak-kanak Yesus dipersembahkan di Bait Allah, Hana pun datang ke Bait Allah dan mengucap syukur kepada Allah, serta berbicara tentang kanak Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Setelah menyelesaikan semua yang harus dilakukan
menurut hukum Tuhan, kembalilah Maria dan Yusuf beserta Kanak Yesus ke kota kediaman mereka, yaitu kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Injil hari ini berkisah tentang Hana seorang nabi perempuan  berumur 84 tahun. Dia sudah lama menjanda. Ia tidak dapat aktif macam macam lagi.  Yang dibuat adalah tiap hari datang ke Bait Allah, berpuasa dan berdoa. Karena ketekunannya itu, ia dikaruniai pengalaman yang sungguh membahagiakan hidupnya, yaitu dapat melihat Sang Mesias yangdatang dalam wujud bayi Yesus kecil, janda tua itu sangat gembira dan berceritera kepada orang lain siapa bayi itu. Ia menjadi pewarta datangnya kasih Allah.
Ternyata orang yang sangat tua dan jandapun dapat menjadi pewarta kasih Allah. Tidak ada batas umur untuk menjadi pewarta kasih Allah. Maka kita dapat bertanya pada diri sendiri, apakah kita juga dapat menjadi pewarta kasih itu? Kalau kita sudah sangat tua dan merasa tidak dapat aktif lagi, apakah kita tetap dapat menjadi pewarta kasih Allah itu lewat kehadiran hidup kita yang gembira dan dekat dengan Tuhan?  Di keluarga kita dan di komunitas kita dibutuhkan kerasulan kehadiran. Kehadiran orang tua yang sungguh bahagia , yang hidupnya dekat dengan Tuhan, yang hidupnya penuh doa dan matiraga dapat menjadi penyejuk hidup keluarga dan komunitas. Apakah kita yang sudah tua rela menjalani peran itu?   Bagaimana dengan aku? Apakah aku juga selalu menantikan Tuhan dalam hidupku? Apakah aku selalu mengusahakan waktu hening, berdoa, mendekatkan diri kepada Tuhan sendiri? Kalau aku mengalami kebahagiaan bersama Tuhan dalam hidupku, apakah aku juga berani bersaksi kepada orang lain tentang kebaikan Tuhan tersebut? Bagaimana itu aku lakukan dalam hidupku?

Butir permenungan
Bicara tentang kesetiaan, tidak terlepas dari berbicara tentang cinta. Mencintai berarti kita harus keluar dari diri kita sendiri dan menemui obyek yang kita cintai. Anda mencintai saya, tapi belum tentu anda setia pada saya. Anda mencintai panggilan anda tapi belum tentu anda setia pada panggilan anda. Itulah fenomena hidup manusia , Kesetiaan dan cinta tidak terpisahkan . Kesetiaan dan cinta tidak sekedar berarti suatu kesediaan untuk berada bersama tetapi lebih berada untuk mencintai.
Injil hari ini berkisah tentang kesetiaan Hana seorang Nabi perempuan , anak Fanuel dari suku Asyer. Hana adalah seorang janda berumur 84 tahun . Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah , siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa . Ia juga berbicara tentang Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Kesetiaannya  beribadah, berpuasa, dan berdoa di Bait Allah membuat Hana berjampa dengan Yesus Sang Penyelamat . Kesetiaan Hana tidak hanya sekedar kesediaan untuk berada di Bait Allah tetapi lebih berada untuk mencintai Yesus.

Doa
Ya Tuhan, kami mohon berilah kami kemampuan untuk mewartakan kasih Allah agar kami semakin dekat dengan Allah. Amin




*Bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya, Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi!

RENUNGAN HARIAN, (JUMAT 29 DESEMBER 2017)

Bacaan Liturgi Jumat 29 Desember 2017
PF S. Tomas Becket, Uskup dan Martir

Bacaan Pertama  1Yoh 2:3-11
Saudara-saudara terkasih, inilah tandanya bahwa kita mengenal Allah,
yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata "Aku mengenal Allah" tetapi tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta, dan tidak ada kebenaran di dalam dia. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu kasih Allah sungguh sudah sempurna; dengan itulah kita ketahui bahwa kita ada di dalam Allah. Barangsiapa mengatakan bahwa ia ada di dalam Allah, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. Saudara-saudara kekasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar. Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu; perintah ini telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab kegelapan sedang melenyap dan terang yang benar telah bercahaya. Barangsiapa berkata bahwa ia berada di dalam terang, tetapi membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang. Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan.
Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 96:1-2a.2b-3.5b-6
Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya!
*Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya,
ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
*Tuhanlah yang menjadikan langit, keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan hormat ada di tempat kudus-Nya.
Bait Pengantar Injil  Luk 2:32
Kristus cahaya yang menerangi pada bangsa, Dialah kemuliaan bagi umat Allah.

Bacaan Injil  Luk 2:22-35
Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat, Maria dan Yusuf membawa kanak-kanak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan Dia kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah." Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya, yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias,
yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah. Ketika kanak-kanak Yesus dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan apa yang ditentukan hukum Taurat,
Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya, "Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."
Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu yang dikatakan tentang Kanak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan -- dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri --, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan.
Sudah miskin, diusir lagi dari masyarakat.  Bak sudah jatuh ketimpa tangga lagi. Hari ke 40 adalah hari pentahiran bagi seorang ibu yang habis melahirkan. Upacara penyucian itu wajib demi menghapus kenajisan sehingga ibu itu dapat ikut kembali dalam peribadatan. Maria dan Yusup pergi ke Bait Allah di Yerusalem  untuk upacara  pentahiran dan mempersembahkan Yesus kepada Tuhan. Simeon menyambut Anak itu, membopong-Nya dan memuji Tuhan, karena karya penyelamatan-Nya telah dinyatakan melalui Tuhan Yesus. Simeon yakin , bahwa apa yang selama ini diharapkan sekarang telah berada ditangannya. Dalam diri kanak kanak Yesus , Simeon melihat keselamatan yang dijanjikan Allah. Melihat kanak kanak Yesus, Simeon mengalami bahwa terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa bangsa lain sedang diwahyukan. Lewat bangsa terpilih keselamatan akan disalurkan kepada yang lain sehingga mereka akan menjadi terang bagi bangsa bangsa  lain. Karya penyelamatan itulah yang dinubuatkan Simeon  akan menimbulkan perbantahan dan perpecahan diantara orang orang Yahudi. Maka , mereka yang pro pada Yesus akan mendapat keselamatan dan yang kontra akan mengalami kejatuhan. Semua itu akan mendatangkan penderitaan bagi Maria. “Suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri”   Maria akan ikut menderita menyaksikan perpecahan bangsa Israel itu, Karena itu kita pun jangan bersikap cuek tak peduli, tetapi soliderlah pada penderitaan sesama.
Dalam hidup harian kita banyak diantara kita biasanya kalau sedang mengalami situasi sulit seperti sakit, kita mulai ingat akan Tuhan. Kita mengharapkan Tuhan datang menjamah dan membebaskan kita dari situasi sulit yang kita hadapi . Tetapi kalau dalam keadaan sehat , kita tidak setia dan bahkan lupa akan Tuhan. Karena itu mari kita belajar dari Simeon yang setia menantikan Sang Mesias sehingga kalau kita mati suatu saat , kita pun mati sebagai orang yang selamat.

Butir permenungan
Belakangan ini, semakin marak pemikiran mengenai pendidikan iman anak. Berbagai macam nama, cara, dan sarana sudah dikemukakan dan dilaksanakan. Hari ini mungkin kita bisa menimba gagasan dari Keluarga Kudus Nazaret. Kisah ini menunjukkan bagaimana Keluarga Kudus di Nazaret. Mereka adalah keluarga yang taat kepada Hukum Taurat. Ketika genap waktu pentahiran menurut Hukum Taurat, orang tua  Yesus membawa-Nya ke Bait Suci untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan dan mempersembahkan kurban (bdk. Im 12:6-8). Menilik persembahan yang dibawa, Keluarga Nazaret ini tampaknya bukan keluarga yang  berlimpah yang mestinya mempersembahkan seekor kambing atau domba. Jarak Nazaret ke Yerusalem sekitar 105 km,  Dapat dibayangkan orang menempuh perjalanan itu pada abad pertama,  Akan tetapi, kesulitan seperti ini bukan merupakan halangan bagi keluarga sederhana ini untuk mentaati aturan Hukum Taurat, Bagi Yesus sendiri, dengan dibawa ke Bait Suci ( bdk. Lukas 2:41-52 Yesus di Bait Suci pada usia 12 tahun ) , kita bisa membayangkan bahwa sejak kecil Yesus dibiasakan bergaul dengan suasana Bait Suci.
Salah satu model pendidikan yang dirasa baik adalah melalui contoh konkrit, Action speaks louder than word. Mungkin baik jika sejak kecil anak dibawa hadir dalam Perayaan Ekaristi sehingga mereka mulai merasakan suasana ibadat. Mereka bisa belajar mengenal liturgi,  dan hal hal yang berkaitan dengannya. Mungkin ada keberatan bahwa kalau demikian gereja akan hiruk pikuk, ramai atau kacau. Tetapi apakah hal ini tidak bisa diselesaikan?  Ingat bahwa anak anak kita adalah penentu wajah Gereja dimasa depan.

Doa.
Ya Tuhan yang maha kasih, berilah kesadaran kepada umat –Mu , bahwa anak anak adalah wajah masa depan Gereja yang perlu dipersiapkan.  Amin.


Kristus cahaya yang menerangi pada bangsa, 
Dialah kemuliaan bagi umat Allah.