Jamuan terakhir Jesus bersama murid - muridNya

Jesus meredakan badai

Jesus bersama Joseph dan Maria

Jesus mencintai anda semua

Jesus naik ke Surga

August 31, 2019

RENUNGAN HARIAN KAMIS 12 SEPTEMBER 2019


Bacaan Liturgi Kamis 12 September 2019

Hasil gambar untuk gambar santa perawan maria yang tersuci

PF Nama SP Maria yang Tersuci

Bacaan Pertama  Kol 3:12-17
Saudara-saudara, kalianlah orang-orang pilihan Allah, yang dikuduskan dan dikasihi Allah.  Maka kenakanlah belas kasihan, kemurahan dan kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan hendaklah kalian saling mengampuni 
apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain; 
sebagaimana Kristus mengampuni kalian, demikian pula kalian hendaknya.  Dan di atas semuanya itu kenakanlah cinta kasih, tali pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.  Semoga damai sejahtera Kristus menguasai hatimu,  karena untuk itulah kalian dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.  Semoga sabda Kristus dengan segala kekayaannya  tinggal di antara kalian. Hendaknya kalian saling mengajar dan menasehati dengan segala hikmat.  Nyanyikanlah mazmur, puji-pujian dan nyanyian rohani, untuk mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.  Dan segala sesuatu yang kalian lakukan dengan perkataan atau perbuatan,  lakukanlah itu dalam nama Tuhan Yesus Kristus, 
dan dengan pengantaraan-Nya  bersyukurlah kepada Allah, Bapa kita.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 150:1-6
Segala yang bernafas, pujilah Tuhan!
*Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya!   Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!  Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya   pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!
*Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!  Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!
*Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang!  Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan!

Bait Pengantar Injil  1Yoh 4:12
Jika kita saling menaruh cinta kasih, Allah tinggal dalam kita; dan cinta kasih Allah dalam kita menjadi sempurna.

Bacaan Injil  Luk 6:27-38
Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya,  "Dengarkanlah perkataan-Ku ini: Kasihilah musuhmu. Berbuatlah baik kepada orang yang membenci kalian.  Mintalah berkat bagi mereka yang mengutuk kalian. Berdoalah bagi orang yang mencaci kalian.  Bila orang menampar pipimu yang satu, 
berikanlah pipimu yang lain. Bila orang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.  Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu, dan janganlah meminta kembali  dari orang yang mengambil kepunyaanmu.  Dan sebagaimana kalian kehendaki orang perbuat kepada kalian, demikian pula hendaknya kalian berbuat kepada mereka.  Kalau kalian mengasihi orang-orang yang mengasihi kalian, apakah jasamu? 
Orang-orang berdosa pun berbuat demikian.  Lagi pula kalau kalian memberikan pinjaman kepada orang  dengan harapan akan memperoleh sesuatu dari padanya,  apakah jasamu?  Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyaknya.  Tetapi kalian, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan berilah pinjaman tanpa mengharapkan balasan, maka ganjaranmu akan besar dan kalian akan menjadi anak Allah Yang Mahatinggi. Sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan orang-orang jahat.  Hendaklah kalian murah hati 
sebagaimana Bapamu murah hati adanya.  Janganlah menghakimi orang, maka kalian pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah menghukum orang, 
maka kalian pun tidak akan dihukum. Ampunilah, maka kalian pun akan diampuni.  Berilah, dan kalian akan diberi. Suatu takaran yang baik, 
yang dipadatkan, yang digoncang dan tumpah ke luar  akan dicurahkan ke pangkuanmu.  Sebab ukuran yang kalian pakai, akan diukurkan pula kepadamu."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Berkata bahwa percaya kepada Tuhan adalah sangat mudah dan siapapun bisa mengatakannya . Namun sebagai manusia yang sedang berziarah dan hidup berdamplngan satu sama lain didunia ini ,percaya kepada Tuhan akan menjadi ganjil jika aplikasi konkret iman itu hampa. Yesus mengungkapkan perintah dan larangan dalam Injil hari ini , agar roda kehidupan setiap hari dijalankan sesuai dengan apa yang telah diberikan – Nya.  Murah hati seperti Bapa dan bersedia memberi serta mengampuni merupakan perintah Yesus bagi kita. Disamping perintah , ada juga  larangan atau peringatan agar kita hati hati dalam bertindak yakni jangan menghakimi dan jangan menghukum.  Mungkin kita sudah  menjalankan apa yang dikatakan Yesus hari ini. Tetapi kita perlu merenungkannya lagi dengan sungguh , apakah benar tindakan kita , murah hati, mau memberi , tidak menghukum sudah menyerupai Bapa disurga ?  Sebab Allah menerbitkan matahari bagi orang benar dan orang jahat . Setiap makhluk hidup didunia ini menghirup udara yang sama dan tanpa batas. Dengan demikian , kemurahan Allah tidak dapat tertandingi oleh manusia. Kita sendiri tahu seberapa besar keterbukaan hati kita untuk menolong , memberi dan memperhatikan orang lain. Kesabaran kita pun sering ditantang dengan berbagai peristiwa hidup. Perbedaan pandangan , sikap orang lain yang berseberangan dengan kita atau orang lain tidak memenuhi apa yang kita inginkan . Kita sendiri juga tahu seberapa besar kesabaran kita untuk tidak menghukum dan menghakimi. Maka marilah kita memperbaiki diri kita selagi masih ada  kesempatan.

Butir  permenungan.
Apa yang kita tabur itulah yang akan kita tuai, demikian sebuah peribahasa yang merefleksikan perbuatan dalam hidup bersama. Segala perkataan dan perbuatan yang kita lakukan adalah tindakan kita menabur dimana pada waktunya akan kita tuai untuk diri kita. Dalam bahasa lain disebut hukum alam yang akan kita hadapi. Yesus mengajarkan hal ini kepada kita agar dalam hidup setiap hari , kita menaburkan yang baik. Kebaikan yang kita lakukan bukan karena orang lain telah berbuat baik kepada  kita , tetapi bagaimana kita memberi yang baik disaat kita mendapatkan yang buruk.  Berdoa kepada orang yang membenci kita , meminta berkat dari orang yang mengutuk, tetap sabar dalam menghadapi tamparan dan melayani permintaan orang lain. Kita memberikan sesuatu lebih dari kriteria atau tuntutan. Yesus meminta kita melakukan kebaikan ekstrem melebihi ukuran manusia . Yesus telah lebih dulu mengalami dan melakukan yang demikian . Mendoakan musuh, mengampuni kesalahan dan memberi tanpa meminta balasan. Pusat kesanggupan dalam bertindak demikian terletak pada hati. Hati yang penuh kebenaran dan kemurahan itulah yang dikatakan oleh Yesus dalam Injil hari ini.   Mengacu pada banyak pengalaman kelam yang dialami oleh gereja , yaitu benih kemurahan yang telah ditaburkan oleh gereja. Gereja dan umat dibeberapa tempat yang mengalami kekerasan , diskriminasi pihak tertentu dalam urusan membangun rumah ibadah, dan seterusnya. Dengan penuh iman, kita mengakui betapa sabarnya para pengikut Kristus berhadapan dengan situasi sulit . Marilah kita memupuk kemurahan hati seperti yang ditunjukkan oleh Yesus kepada kita.

Doa.
 Ya Yesus , besarkanlah iman kami agar kami sanggup menyerupai Engkau didalam segala dalam peziarahan hidup kami setiap hari.  Amin.   










Jika kita saling menaruh cinta kasih, Allah tinggal dalam kita; dan cinta kasih Allah dalam kita menjadi sempurna.


RENUNGAN HARIAN RABU 11 SEPTEMBER 2019


Bacaan Liturgi Rabu 11 September 2019

Bacaan Pertama  Kol 3:1-11
Saudara-saudara, kalian telah dibangkitkan bersama Kristus. Maka carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sisi kanan Allah.
Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.  Sebab kalian telah mati, dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
Kristuslah hidup kita. Apabila Dia menyatakan diri kelak, kalian pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia  dalam kemuliaan.  Karena itu matikanlah dalam dirimu segala yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala.  Semuanya itu mendatangkan murka Allah. 
Dahulu kalian juga melakukan hal-hal itu ketika kalian hidup di dalamnya.
Tetapi sekarang buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.  Janganlah kalian saling menipu lagi, karena kalian telah menanggalkan manusia lama beserta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui  untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Penciptanya. Dalam keadaan yang baru itu tiada lagi orang Yunani atau Yahudi, yang bersunat atau tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka; yang ada hanyalah Kristus di dalam semua orang.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 145:2-3.10-13b
Tuhan itu baik kepada semua orang.
*Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya.  Besarlah Tuhan dan sangat terpuji; kebesaran-Nya tidak terselami.
*Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau.  Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
*Untuk memberitahukan keperkasaan-Mu  kepada anak-anak manusia, 
dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.

Bait Pengantar Injil  Luk 6:23ab
Bersukacitalah dan bergembiralah, karena besarlah upahmu di surga.

Bacaan Injil  Luk 6:20-26
Pada waktu itu, Yesus memandang murid-murid-Nya, lalu berkata, 
"Berbahagialah, hai kalian yang miskin, karena kalianlah yang empunya Kerajaan Allah.  Berbahagialah, hai kalian yang kini kelaparan, karena kalian akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kalian yang kini menangis, karena kalian akan tertawa.  Berbahagialah, bila demi Anak Manusia kalian dibenci,  dikucilkan, dan dicela serta ditolak.  Bersukacitalah dan bergembiralah pada waktu itu karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi.  Tetapi celakalah kalian, orang kaya, karena dalam kekayaanmu kalian telah memperoleh hiburan.
Celakalah kalian, yang kini kenyang, karena kalian akan lapar. Celakalah kalian, yang kini tertawa, karena kalian akan berdukacita dan menangis.  Celakalah kalian, jika semua orang memuji kalian; karena secara itu pula  nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Sabda bahagia dan peringatan akan celaka menjadi tawaran bagi kehidupan kita pada hari ini. Apa yang sudah menjadi kemajuan dalam pengolahan hidup rohani  harian kita selama Bulan Kitab  Suci ini?  Ungkapan dan undangan bahagia sekaligus peringatan akan celaka manakala kita tidak hidup sebagaimana dikehendaki  Yesus Sang Junjungan , menjadi deret peringatan dan pernyataan penuntun bagi hidup harian . Apa yang telah kita capai sebagai sebuah kemajuan rohani?  Santo Paulus memberi  makna untuk kemajuan rohani kita melalui pengedalian diri serta sikap yang selalu berbahagia .  Hidup didunia ini tidk lama lagi dan bukan hal yang kekal. Bagaimana kita akan atau telah mewujudkan kebahagiaan ? Apa yang menjadi ukuran kebahagiaan?
Santo Paulus mengundang kita untuk tidak menjadi marah dan selalu bergembira berada dalam posisi hidup kita masing masing dan mengarahkan hidup kita pada yang sejati , bukan yang sementara. Bagaimana caranya?  Kita menikmati pengalaman hidup harian dengan bekerja , bertetangga, dan melaksanakan  tugas hidup harian. Saya kagum dengan umat yang dengan pelbagai cara mengungkapkan ketekunan dalam mewujudkan iman kepercayaan Katolik, selalu mengajak anak anak aktif dalam berbagai kegiatan Gereja, dan juga sebagai orang tua aktif dalam kegiatan kampung. Apabila ada permasalahan yang terjadi dikampung , beberapa umat Katolik yang sudah tua dan atau dituakan dikampung, dimintai tanggapan dalam memcari jalan keluar. Sanak saudara yang aktif dalam kepengurusan Dewan Paroki  menyadari bahwa keterlibatan dalam Dewan Paroki  tidak cukup kalau hanya sejauh punya waktu sisa setelah kerja kantoran.  Dengan pelbagai cara , mereka menyatakan bahwa keterlibatan dalam kepengurusan Dewan merupakan komitmen hati dan budi , bahkan juga merelakan  kenyamanan keluarga ketika harus rapat rutin diparoki atau untuk menghadiri berbagai  undangan keterlibatan di tingkat kevikepan , bahkan Keuskupan.

Butir permenungan.
Hidup sebagai orang Kristiani adalah kehidupan sebagai manusia baru. Kekhasan manusia itu ialah selalu berfikir  dan bertindak menurut ukuran Tuhan  Yesus Kristus. Sabda bahagia dan sabda celaka pada Injil Lukas hari ini menjadi ukurannya.  Yang disebut  bahagia ialah orang yang hidupnya selalu untuk orang lain, berkorban, bermati raga, rela menanggung penderitaan karena menjadi murid Kristus. Sedangkan yang celaka, ialah orang yang tahunya  mencari enaknya sendiri , mau maunya sendiri, memikirkan kepentingannya sendiri. Bukankah mengumpat,  marah, memfitnah dsb itu merupakan ekspresi dari orang yang mencari enaknya dan mau maunya sendiri.

Doa.
Allah Bapa Mahasetia ,kami bersyukur atas janji-Mu dan pelaksanaannya dalam diri Yesus , saudara se-Bapa kami. Semoga kami dapat sembuh dari dosa dosa dan bersedia  tolong menolong dengan sesama.  Amin.




Bersukacitalah dan bergembiralah, karena besarlah upahmu di surga.





RENUNGAN HARIAN SELASA 10 SEPTEMBER 2019


Bacaan Liturgi Selasa 10 September 2019

Bacaan Pertama  Kol 2:6-15
Saudara-saudara,  kalian telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. 
Karena itu hendaklah kalian tetap hidup bersatu dengan dia. Hendaklah kalian berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia. Hendaklah kalian bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepada kalian.  Hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.  Hati-hatilah, jangan sampai ada yang menawan kalian dengan filsafat kosong dan palsu, menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia,  tetapi tidak menurut Kristus.  Sebab seluruh kepenuhan Allah secara jasmaniah diam dalam Kristus, dan dalam Dia kalian pun memperoleh kepenuhan.  Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa.  Dalam Dialah kalian telah disunat, bukan dengan sunat yang telah dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus,   yang wujudnya adalah penanggalan tubuh yang berdosa.  Sebab kalian telah dikuburkan bersama Kristus dalam pembaptisan, dan dibangkitkan bersama Dia  oleh kepercayaanmu akan karya kuasa Allah, yang telah membangkitkan Kristus dari orang mati.  Dahulu kalian mati karena pelanggaranmu  dan karena tak bersunat secara lahiriah.  Tetapi kini Allah menghidupkan kalian bersama Kristus  sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita. Surat utang yang oleh ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita, telah dihapuskan-Nya dan ditiadakan-Nya, dengan memakukannya pada kayu salib. Kristus telah melucuti pemerintah dan penguasa-penguasa  dan menjadikan mereka tontonan umum dalam pawai kemenangan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 145:1-2.8-11
Tuhan itu baik kepada semua orang.
*Aku hendak mengagungkan Dikau, ya Allah, ya Rajaku, aku hendak memuji nama-Mu untuk selama-lamanya.  Setiap hari aku hendak memuji Engkau,  dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya.
*Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.  Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
*Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau.  Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.

Bait Pengantar Injil  Yoh 15:16
Kalian telah Kupilih dari dunia dan Kutetapkan agar pergi dan berbuah, 
dan buahmu tinggal tetap.

Bacaan Injil  Luk 6:12-19
Sekali peristiwa Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa.  Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.  Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya   dan memilih dari antara mereka dua belas orang,  yang disebut-Nya rasul.  Mereka itu ialah: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon,  Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus,  Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot,  Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.  Lalu Yesus turun bersama mereka  dan berhenti pada suatu tempat yang datar.  Di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya  dan banyak orang lain  yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon.  Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang kerasukan roh-roh jahat mendapat kesembuhan.  Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, sebab daripada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Pada saat orang mempunyai keinginan yang mendesak, pada saat  itulah orang mudah untuk berdoa, bahkan mau berdoa novena (berdoa sembilan kali) , mengadakan ziarah ke gua gua Maria, jalan salib, doa Rosario,  Adorasi  ,  Ekaristi, dan sebagainya. Saat seorang membutuhkan sesuatu dari Tuhan, ia mudah menyempatkan diri , menyisihkan waktu untuk “ sendiri bersama Tuhan”  Pada saat penting ini, kita mudah mendekatkan diri dan mohon terang kepada Tuhan.  Hal itu juga dilakukan oleh Yesus , bukan pada saat penting saja. Yesus mempunyai kebiasaan pergi kebukit untuk berdoa semalam suntuk. Orang bisa saja mengatakan “tirakat” , sebelum memilih para rasul  (perikop hari ini), Yesus berwawasan sabda dengan Bapa-Nya. Dia harus mengambil keputusan penting . Maka harus tenang dan tidak dipengaruhi oleh hal hal yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Hadir dihadapan Allah , itulah yang selalu Dia buat.  Yesus memberi teladan kepada kita, para murid-Nya. Sebelum mengambil keputusan penting, seperti mencari sekolahan / kuliah, memilih bentuk panggilan hidup, tempat kerja, pindah rumah , dan sebagainya. Heninglah dihadapan Allah,  Berbicaralah  dengan Allah dan ungkapkan segala yang menjadi keinginan, pikiran dan ganjalan hati kita. Setelah itu, jangan cepat cepat pergi dan menutup doanya. Cobalah hening , diam, dengarkan hati kita. Allah berbicara apa lewat hati kita. Inilah alasannya mengapa Yesus selalu berdoa pada malam hari , saat suasana hening,  orang tidak bekerja dan tidak banyak gangguan sehingga tidak tergesa gesa. Dalam keheningan dan ketenangan kita lebih mudah mendengarkan suara hati kita.

Butir permenungan
Hari ini , kita diingatkan kembali salah satu unsur penting dalam hidup beriman , yaitu doa. Doa bersama dalam keluarga keluarga Kristiani kiranya perlu dihidupkan dan digalakkan kembali. Doa menjadi benteng hidup kita terhadap  kuasa kegelapan , terhadap roh roh jahat. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama dalam mendidik anak anak.

Doa
Allah Bapa maha pengasih, kami bersyukur, bahwa sanya  Engkau telah bersabda kepada kami, dan kami telah Kau perkenankan hidup berkat rahmat-Mu yang melimpah. Kami mohon , teguhkanlah kami dalam cinta kasih-Mu kepada umat manusia.  Amin.



Kalian telah Kupilih dari dunia dan Kutetapkan agar pergi dan berbuah,
dan buahmu tinggal tetap.

RENUNGAN HARIAN SENIN 9 SEPTEMBER 2019


Bacaan Liturgi Senin  9 September 2019

Bacaan Pertama  Kol 1:24-2:3
Saudara-saudara, sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita demi kalian, dan melengkapkan dalam dagingku  apa yang kurang pada penderitaan Kristus untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.  Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan kepenuhan sabda Allah kepada kalian, yaitu:   Rahasia yang tersembunyi berabad-abad dan turun-temurun, kini dinyatakan kepada orang-orangnya yang kudus.   Allah berkenan memberitahu mereka betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di antara kalian. Dialah harapan akan kemuliaan. Dialah yang kami beritakan, dengan memperingatkan setiap orang dan mengajar mereka dengan segala hikmat untuk memimpin setiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Itulah yang kuusahakan dan kuperjuangkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya yang bekerja dengan kuat dalam diriku.  Saudara-saudara, aku ingin agar kalian tahu, betapa beratnya perjuangan yang kulakukan bagi kalian, bagi mereka yang di Laodikia dan bagi semuanya yang belum mengenal aku secara pribadi.  Semoga hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan pengertian yang meyakinkan  dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus.  Dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 62:6-7.9
Tuhanlah keselamatan dan kemuliaanku.
*Hanya pada Allah saja aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku.
Hanya Dialah gunung batu dan keselamatanku; hanya Dialah kota bentengku, aku tidak akan goyah.
*Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita.

Bait Pengantar Injil  Yoh 10:27
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.

Bacaan Injil  Luk 6:6-11
Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. 
Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.  Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, agar mereka mendapat alasan untuk menyalahkan Dia.  Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Ia berkata kepada orang yang mati tangannya, "Bangunlah dan berdirilah di tengah!"  Maka bangunlah orang itu dan berdiri di tengah.   Lalu Yesus berkata kepada mereka,   "Aku bertanya kepada kalian: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat?   Menyelamatkan orang atau membinasakannya?"  Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu, "Ulurkanlah tanganmu!"   Orang itu mengulurkan tangannya dan sembuhlah ia.  Maka meluaplah amarah ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Lalu mereka berunding,  apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Dari Injil yang kita renungkan tampak ada  tiga  type orang dan tiga jenis penyakit.
Pertama,  seseorang yang menderita sakit fisik. Ia menderita karena beberapa syarafnya tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Ia terluka secara fisik, sebab ia tidak sehat, Gambaran itu tampak dalam diri orang yang mati tangan kanannya. Pengalaman yang sama dengan orang sakit itu bisa kita alami misalnya : kita cepat lelah, peredaran darah tidak lancar, dan lain lain, sampai obat modern pun tidak bisa mengatasinya.
Kedua, adalah sakit yang dipikul Yesus. Ia mengerjakan sesuatu yang baik, tetapi sama sekali tidak dihargai. Ia menyembuhkan orang yang mati tangan kanannya, tetapi Ia bukannya mendapatkan ucapan terima kasih dari orang orang sekitarnya. Tetapi sebaliknya , mereka marah dan berunding bagaimana mengakhiri apa yang dibuat Yesus.  Bisa jadi kita juga mempunyai pengalaman yang sama dengan Yesus. Kita melakukan sesuatu yang baik, tetapi dicurigai. Kita melakukan sesuatu yang baik, tapi ada orang yang yang ingin melawan kita, bahkan menjatuhkan kita dari belakang. Satu bentuk penyakit yang ada dalam hidup kita adalah saat kita merasa tidak dimengerti, tidak dihargai oleh orang orang yang kita cintai dan percayai, bahkan orang yang kita layani.
Ketigasakit yang  terjadi dalam diri ahli Taurat dan orang Farisi. Ini adalah penyakit yang lahir karena buah iri hati dan cemburu. Karena iri hati, mereka mempunyai pikiran yang jelek. Orang yang dikuasai oleh iri hati akan mudah menderita .

Butir permenungan
Yesus tidak bermaksud melanggar hukum, Ia bermaksud supaya kita lebih bijaksana melihat apa yang lebih penting bagi kebaikan bersama. Hukum kasih adalah yang utama diatas segala hukum. Inilah hukum baru yang menegaskan segala hukum yang telah ada sebelumnya. Rasul Paulus menegaskan , hidup  yang kita kembangkan ialah ialah hidup roti tak beragi, yaitu kasih yang murni dan benar. Kepada kasih inilah, Tuhan membimbing jalan kita melalui bacaan hari ini. Tuhan tidak berkenan pada kejahatan, Tuhan berkenan pada orang yang berlindung kepada-Nya  serta senantiasa mengasihi-Nya  dan mengasihi sesama dengan tulus dan jujur.

Doa
Allah Bapa kami, Sumber kebijaksanaan , kami mengucap syukur atas kekuatan dan kebijaksanaan yang telah Kau anugerahkan kepada kami melalui Yesus Putra-Mu terkasih. Semoga semangat-Nya selalu mendorong dan menuntun kami dalam perjalanan hidup kami. Amin.


Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.

August 29, 2019

RENUNGAN HARIAN MINGGU 8 SEPTEMBER 2019


Bacaan Liturgi  Minggu  8 September 2019

 Hasil gambar untuk gambar bunda maria dan bayi yesus

Bacaan Pertama  Keb 9:13-18
Manusia manakah dapat mengenal rencana Allah, atau siapakah dapat memikirkan apa yang dikehendaki Tuhan?  Pikiran segala makhluk yang fana adalah hina, dan pertimbangan kami ini tidak tetap.  Sebab jiwa dibebani oleh badan yang fana, dan kemah dari tanah memberatkan budi yang banyak berpikir.  Sukar kami menerka apa yang ada di bumi, dan dengan susah payah kami menemukan apa yang ada di tangan, tapi siapa gerangan telah menyelami apa yang ada di surga?  Siapa gerangan dapat mengenal kehendak-Mu, kalau Engkau sendiri tidak menganugerahkan kebijaksanaan, dan jika Roh Kudus-Mu dari atas tidak Kauutus?
Demikianlah diluruskan lorong orang yang ada di bumi, dan kepada manusia diajarkan apa yang berkenan pada-Mu, maka oleh kebijaksanaan mereka diselamatkan.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 90:3-4.5-6.12-13.14.17
Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun temurun.
*Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!"  Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
*Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi, seperti rumput yang bertumbuh: di waktu pagi tumbuh dan berkembang, 
di waktu petang sudah lisut dan layu.
*Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.  Kembalilah, ya Tuhan, -- berapa lama lagi? -- dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
*Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat.  Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!

Bacaan Kedua  Flm 1:9b-10.12-17
Saudara yang terkasih, Aku, Paulus, yang sudah menjadi tua, dan kini dipenjarakan karena Kristus Yesus,  mengajukan permintaan kepadamu 
mengenai anak yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus. 
Dia, buah hatiku ini, kusuruh kembali kepadamu. Sebenarnya aku mau menahan dia di sini sebagai gantimu untuk melayani aku selama aku dipenjarakan demi Injil.  Tetapi tanpa persetujuanmu, aku tidak mau berbuat sesuatu, supaya yang baik itu kaulakukan bukan karena terpaksa, melainkan dengan sukarela.  Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari padamu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selama-lamanya,  bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih daripada itu, yaitu sebagai saudara terkasih. Bagiku ia sudah saudara, apalagi bagimu, baik secara manusiawi maupun di dalam Tuhan.  Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri.
Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mzm 119:135
Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

Bacaan Injil  Luk 14:25-33
Pada suatu ketika orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Yesus berkata kepada mereka,  "Jika seorang datang kepada-Ku  dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya,  saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, 
bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.  Barangsiapa tidak memanggul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.  Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran belanja, apakah uangnya cukup untuk menyelesaikan pekerjaan itu?  Jangan-jangan sesudah meletakkan dasar ia tidak dapat menyelesaikannya. Lalu semua orang yang melihat itu akan mengejek dengan berkata, 'Orang itu mulai membangun, tetapi tidak dapat menyelesaikannya'! Atau raja manakah yang hendak berperang melawan raja lain tidak duduk untuk mempertimbangkan dahulu, apakah dengan sepuluh ribu orang ia dapat melawan musuh yang datang menyerang dengan dua puluh ribu orang?  Jikalau tidak dapat, ia akan mengirim utusan selama musuh masih jauh  untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian.  Demikianlah setiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Hidup dalam cinta kasih rasanya sudah menjadi ikon untuk orang Katolik. Bahkan kita menyatakan bahwa ajaran utama Yesus adalah kasih kepada Allah dan sesama. Maka kalau hidup kita penuh dengan suasana kasih itu hal yang wajar dan seharusnya. Penegasan untuk hidup dalam cinta kasih dinyatakan oleh Yesus “ Barang siapa tidak memanggul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku”  Salib kehidupan satu orang dan lainnya akan sangat berbeda. Seorang kakek yang sudah sakit sakitan selama hampir 19 tahun begitu rindu segera dipanggil Tuhan dan tidak tahan dengan penyakitnya yang sudah lama dan tidak ada harapan sembuh. Seorang ibu keluarga harus menanggung lima anaknya yang masih kecil dengan kerja serabutan setelah ditinggal mati oleh suaminya yang hanya meninggalkan pensiun janda tidak lebih dari 500 ribu rupiah per bulan. Ini pun salib kehidupannya. Pasangan suami isteri yang cukup hangat dan harmonis, aktivis Dewan Paroki, sangat merindukan anak dalam keluarga mereka, namun sudah 15 tahun menikah, Tuhan tidak memberikan anugerah anak. Ini pun sebuah salib keluarga yang sebetulnya secara materi kecukupan.

Butir permenungan.
Yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku. Yesus bicara tentang syarat syarat mengikuti Dia, Hanya satu saja , totalitas. Idenya sederhana, kalau orang sungguh berkomitment dan memberikan diri secara total, situasi apapun akan menjadi bahagia untuk dia. Namun totalitas bukan perkara mudah. Apa yang ditunjukkan oleh Yesus dalam Injil memberikan gambaran tentang kesulitan itu, Yang pertama adalah memikul salib, Meski kita menyadari bahwa itu satu satunya jalan   untuk mengikuti Yesus , bukankah pernah juga kita berharap supaya salib hidup kita dienyahkan dari jalan hidup kita, atau setidaknya dikurangi, diringankan, didispensasi atau apapun yang mengurangi rasa menderita. Yang kedua adalah cara berpikir. Tidak jarang sebenarnya kita berada dalam situasi situasi sulit dalam hidup kita disaat kita juga harus membuat keputusan keputusan sulit.. Dalam situasi itu , kita bias saja mempercayai pemikiran dan kekuatan kita sendiri sedangkan sebetulnya musuh yang dihadapi jauh lebih kuat.  Tuhan mengingatkan kita untuk berani menanggalkan keyakinan berlebihan atas kekuatan diri sendiri  dan member ruang kepada Tuhan utuk bekerja. Pengajaran Yesus sekaligus mengajak kita berefleksi tentang kelekatan. Masalah pokoknya bukan pada barangnya , atau orang tuanya, atau keluarganya, atau yang dicintai, tetapi pada ego dan kebutuhan kita , pada cinta diri dan kerasnya tembok kebanggaan yang kita bangun sendiri.

Doa.
Ya Yesus , jadikanlah aku sebagai pengikut-Mu yang senantiasa hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Amin.






Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan 

ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.