November 14, 2021

RENUNGAN HARIAN KAMS 9 DESEMBER 2021

Kalender Liturgi Kamis 9 Des 2021

PF Yohanes Didaci Cuauhtlatoatzin
Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I  Yes 41:13-20
Aku ini Tuhan, Allahmu. Aku memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu,  "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau." Janganlah takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel!  Akulah yang menolong engkau, demikianlah sabda Tuhan;  dan yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, Allah Israel. Sesungguhnya, Aku membuat engkau menjadi papan pengirik yang tajam dan baru dengan gigi dua jajar. Engkau akan mengirik gunung-gunung dan menghancurkannya; bukit-bukit pun akan kaubuat seperti sekam. Engkau akan menampi mereka, lalu angin akan menerbangkan mereka, dan badai akan menyerakkan mereka. Tetapi engkau akan bersorak-sorak dalam Tuhan dan bermegah dalam Yang Mahakudus, Allah Israel. Orang-orang sengsara dan orang-orang miskin sedang mencari air, tetapi tidak ada, lidah mereka kering kehausan. Tetapi Aku, Tuhan, akan menjawab mereka, dan sebagai Allah orang Israel, Aku tidak akan meninggalkan mereka. Aku akan membuat sungai-sungai memancar di atas bukit-bukit yang gundul, dan membuat mata air membual di tengah dataran. Aku akan membuat padang gurun menjadi telaga, dan memancarkan air dari tanah kering. Aku akan menanam pohon aras di padang gurun, pohon penaga, pohon murad dan pohon minyak. Aku akan menumbuhkan pohon sanobar di padang belantara dan pohon berangan serta cemara di sampingnya, supaya semua orang melihat dan mengetahui, memperhatikan dan memahami, bahwa tangan Tuhanlah yang membuat semuanya itu, dan Yang Mahakudus, Allah Israel, yang menciptakannya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 145:1.9.10-11.12-13ab
Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.
*Aku hendak mengagungkan Dikau, ya Allah, ya Rajaku, aku hendak memuji nama-Mu untuk selama-lamanya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
*Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
*Untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia,
dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia, Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.

Bait Pengantar Injil  Yes 45:8
Hai langit, turunkanlah embunmu,  hai awan, hujankanlah keadilan. Hai bumi, bukalah dirimu, dan tumbuhkanlah keselamatan.

Bacaan Injil  Mat 11:11-15 
Pada suatu hari Yesus berkata kepada orang banyak, "Aku berkata kepadamu,  Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan  tidak pernah tampil seorang yang lebih besar  daripada Yohanes Pembaptis. Namun yang terkecil dalam Kerajaan Surga lebih besar dari padanya. Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Surga dirongrong, dan orang yang merongrongnya mencoba menguasainya. Sebab semua kitab para nabi dan kitab Taurat, bernubuat hingga tampilnya Yohanes. Dan jika kalian mau menerimanya, Yohanes itulah Elia yang akan datang itu. Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

Kasih Tuhan itu tidak bersyarat, namun janji Tuhan itu bersyarat. Tuhan akan menyelamatkan orang yang mau percaya kepada-Nya dan tidak lagi memperhitungkan kesalahannya. Hal inilah yang dialami oleh bangsa Israel. Ketika mereka jatuh dalam penderitaan , kemiskinan, kelaparan dan kehausan. Allah menyediakan telaga ditengah gurun dan membuat air memancar dari tanah kering. Asalkan mereka tetap setia dan menggantungkan diri secara penuh pada kasih-Nya. Alhasil rahmat pertolongan dan tuntunan-Nya tiba pada saat yang tepat. Akan tetapi bangsa pilihan Allah tersebut , sering tidak setia dan lalai dalam menjalankan amanat-Nya. Dengan kehendak bebas yang diberikan Tuhan , mereka dengan mudahnya jatuh kedalam dosa  dan pelanggaran.  Sehingga seruan para nabi sampai seruan tegas Yohanes Pembaptis pun tidak diindahkan sama sekali. Sehingga Allah kecewa terhadap mereka. Seruan pertobatan Allah melalui para nabi sampai kezaman Yohanes Pembaptis dan bahkan disaat Yesus berkarya , merupakan tawaran dari keselamatan Allah yang membutuhkan jawaban serius. Jika kita mau menerima tawaran itu berarti pula menerima konsekuensinya. Kita harus berjuang untuk hidup suci, bertobat dari dosa , memurnikan hati, pikiran dan perbuatan setiap saat dalam hidup ini.  Sebab pada dasarnya setiap orang beriman diundang untuk menjadi sempurna seperti Bapa di Surga. Dan tentunya Allah sangat berkenan kepada orang yang murni hatinya , dan selalu rajin berdoa dan mendengarkan Sabda-Nya serta setia mengamalkan ajaran kasih-Nya. Jadi marilah kita berusaha untuk bertobat dari dosa dan setia berkurban untuk melakukan kehendak-Nya, Siapa bertelinga hendaklah ia mendengar.

Butir permenungan.

Yesus terus berkhotbah kepada orang banyak hari ini. Dia berbicara tentang Yohanes Pembaptis, sepupunya. Yesus memberi tahu orang-orang bahwa tidak ada seorang pun yang lahir yang lebih besar dari Yohanes. Namun Yesus mengikuti pernyataan ini dengan mengatakan bahwa "yang terkecil" di Kerajaan surga lebih besar dari Yohanes. Siapa yang “paling sedikit” di antara kita? Siapa yang paling sedikit di dunia, kota, kota atau keluarga kita? Apakah kita benar-benar “melihat” individu-individu ini atau hanya bagian dari latar belakang kehidupan kita? Biasanya, lebih nyaman bagi kita untuk "melihat" hanya apa yang ingin kita lihat. Mungkin wajar bagi kita untuk mencoba dan memblokir apa yang menyakitkan, tidak nyaman atau sulit. Di seluruh Injil, Yesus melihat yang terhilang dan yang “paling kecil. Dia tidak hanya melihat orang-orang ini, dia penuh perhatian dan hadir untuk mereka. Biasanya Dia memberi mereka perhatian dan perhatian penuh-Nya. Yesus merindukan kita untuk memiliki mata dan hati yang melihat “anak-anak kecil”, “yang paling kecil” di dunia kita. Apakah kita mencari mereka? Apakah kita memperhatikan mereka? Apakah kita menjangkau dan membantu mereka dalam beberapa cara?  Hari ini semoga kita berdoa agar memiliki mata untuk benar-benar melihat dan memperhatikan yang miskin, yang kecil dan yang paling hina. Dan semoga kita memohon kepada Tuhan untuk menganugerahi kita dengan karunia belas kasih. Semoga kita berusaha membantu dan menghibur mereka dengan cara tertentu. Ini mungkin sesederhana menghabiskan beberapa menit dengan seseorang atau benar-benar “melihat” atau mendengarkan mereka atau membantu mereka dengan cara kecil. Tindakan ini mungkin tampak tidak penting bagi kita. Namun, yang lain orang mungkin menjadi hadiah yang besar! Siapa yang "paling tidak" di dunia kita? Di kota atau kota atau keluarga kita, siapa yang “paling tidak” di antara kita? Apakah kita melihat individu-individu ini atau hanya bagian dari latar belakang kehidupan kita? Mungkin juga lebih nyaman bagi kita untuk hanya melihat apa yang ingin kita lihat. Adalah wajar untuk mencoba menghalangi apa yang menyakitkan atau sulit. Di seluruh Injil, Yesus melihat yang terhilang dan yang “paling kecil” dan Dia memperhatikan mereka. Yesus juga ingin kita memiliki mata dan hati sehingga kita akan melihat “anak-anak kecil”, “yang terkecil” yang ada dalam hidup kita. Apakah kita mencari mereka? Apakah kita memperhatikan mereka? Apakah kita benar-benar melihat mereka dan kemudian melakukan apa yang kita bisa untuk membantu mereka?  Hari ini semoga kita berdoa agar kita memiliki mata untuk melihat yang miskin, yang kecil, yang paling hina. Semoga kita juga memiliki rahmat untuk membantu atau menghibur mereka dengan cara apa pun yang kita bisa. Mungkin sesederhana menyapa mereka atau mendengarkan mereka! Atau mungkin membantu mereka dalam beberapa cara kecil. Bagi kami, tindakan ini mungkin tampak tidak penting. Namun bagi “yang lain”, itu mungkin hadiah yang luar biasa! Siapa yang akan kita perhatikan hari ini?

Doa.

Ya Tuhan bantulah kami selalu, agar mampu hidup secara pantas dihadapan-Mu , melakukan kehendak-Mu, bertobat dari dosa dan mengutamakan kasih kepada sesama. Amin.

 

 

 

 

 

 

 

Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.

 

 

 

 

0 komentar:

Post a Comment