Kalender Liturgi Jumat 3 Des 2021
Warna Liturgi: Putih
Bacaan I
1Kor 9:16-19.22-23
Saudara-saudara, jika aku
memberitakan Injil, aku tidak mempunyai
alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu
adalah keharusan bagiku. Celakalah aku jika tidak memberitakan Injil.
Seandainya aku melakukan pemberitaan itu atas kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan atas kehendakku sendiri, pemberitaan itu merupakan tugas yang ditanggungkan
Allah kepadaku. Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa imbalan, dan bahwa aku tidak menuntut hakku sebagai pemberita
Injil. Sesungguhnya aku bukan hamba siapapun. Meskipun begitu, aku menjadikan diriku hamba semua
orang, supaya aku boleh memenangkan
sebanyak mungkin orang. Bagi orang-orang
yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah.
Bagi semua orang aku telah menjadi
segala-galanya, supaya sedapat mungkin
aku memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian di dalamnya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Tanggapan Mzm 117:1.2
Pergilah
ke seluruh dunia, dan wartakanlah Injil.
*Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
*Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.
Bait
Pengantar Injil Mat 28:19a.20b
Pergilah dan jadikanlah semua bangsa
murid-Ku, Aku menyertai kamu senantiasa
sampai akhir zaman.
Bacaan
Injil Mrk 16:15-20
Pada suatu hari Yesus yang
bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah
Injil kepada segala makhluk. Siapa yang
percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda
ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru
bagi mereka, mereka akan memegang ular,
dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit,
dan orang itu akan sembuh."
Sesudah berbicara demikian kepada mereka,
terangkatlah Tuhan Yesus ke surga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Maka pergilah para murid memberitakan Injil ke segala
penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan
meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda
yang menyertainya.
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan
Santo Markus Pengarang Injil juga disebut dengan nama Yohanes anak Maria yang tinggal di Yerusalem (Kis. 12:12,25:15:37), kemenakan Barnabas (Kol 4:10) Rupa rupanya, rumah ibunya di Yerusalem sering dipakai oleh umat untuk berhimpun. Maka tidak mengherankan bahwa ketika Petrus dilepaskan dari penjara, “......setelah berpikir sebentar, pergilah ia kerumah Maria , ibu Yohanes ...... disitu banyak orang berkumpul dan berdoa” (Kis 12:12) . Markus meninggalkan Yerusalem untuk menemani Barnabas dan Saulus di Antiokhia dan ikut sebentar dalam perjalanan misi pertama , tetapi lalu meninggalkan mereka dan kembali ke Yerusalem (Kis 13:5,13) Kemudian dia ikut paman nya Barnabas berangkat ke Siprus setelah terjadi perselisihan yang tajam antara Paulus dan Barnabas (Kis 15: 17-39) karena Paulus tidak mau membawa serta Markus dalam perjalanan misi yang kedua., Namun entah bagaimana , Paulus yang semula tidak senang terhadap Markus, akhirnya mengatakan Markus adalah pribadi yang pelayanannya penting bagi dirinya (2Tim 4:11) Markus sudah bersama dengan Paulus sejak awal Paulus menjadi tawanan di Roma (Kol 4:10, Flm.24) . Tentunya rekonsiliasi antara keduanya sudah terjadi sebelumnya, karena dalam Kol 4:10 Paulus berpesan kepada jemaat di Kolose dan mengatakan “..... tentang dia (Markus) kamu telah menerima pesan: terimalah dia, apabila dia datang kepadamu ....” Hubungan Markus dengan Petrus disebutkan dalam surat pertama Rasul Petrus. Dalam surat itu, Markus disebut “anakku” , mungkin karena Petrus lah yang menerima dia dalam lingkungan murid Kristus. Sebagai pengarang Injil, Markus menampilkan potret Yesus dengan caranya yang khas, Injil nya kadang kadang disebut sebagai Injil untuk para calon baptis. Pelan pelan para pembaca diajak untuk menyiapkan diri untuk mengambil keputusan iman. Ajakan itu disampaikan antara lain dengan menantang dan menghibur mereka. Mereka dihadapkan pada kenyataan bahwa sejak awal Yesus sudah ditolak, Kaum keluarga-Nya menganggap Dia tidak waras lagi (Mrk 3:21). Sebelumnya , kaum Farisi sudah bersekongkol dengan orang orang Herodes untuk membunuh Dia. Murid murid yang paling dekatpun tidak mengenal Dia, dan akhirnya lari meninggalkan Dia, membiarkan Dia mati dengan cara yang mengerikan. Masihkah Dia dapat dipercaya? Persis ketika semua tampaknya gagal, muncullah pengakuan iman dari seorang kepala pasukan, yang merupakan klimaks Injil Markus, “Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia “ Sungguh, orang ini adalah Anak Allah” Seorang katekumen akhirnya ditantang untuk mengambil keputusan iman seperti kepala pasukan itu. Apakah kita yakin dan sadar bahwa hidup, kehadiran,dan perbuatan perbuatan kita seharusnya juga merupakan undangan bagi orang lain untuk mengambil keputusan iman? Ingat akan firman Tuhan hari ini rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, Karena proses belajar akan terus kita jalani seumur hidup kita. Jangan menutup telinga dan hati kita terhadap Tuhan.
Butir permenungan.
Peristiwa
kenaikan Tuhan berperan sebagai pembukaan seluruh Kisah Para Rasul. Kisah Para
Rasul menceritakan berkembangnya Gereja awal dalam melaksanakan tugas perutusan
yang dipercayakan oleh Kristus, dibawah bimbingan dan kuasa Roh Kudus (Kis
1:8) Yang menjadi pusat permenungan bukan lagi Kristus yang mulia, tetapi
Gereja yang diutus meneruskan karya keselamatan yang sudah dirintis –Nya.
Sebelum menjalankan perutusannya , Gerela perlu disiapkan.
Pertama, Gereja disiapkan untuk mewartakan
dan mewujudkan Kerajaan Allah. Itulah sebabnya “ selama empat puluh hari
Ia berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah” (Kis 1:3) Artinya
sebelum Yesus naik kesurga , para murid sudah mendapatkan pembekalan sempurna
mengenai Kerajaan Allah yang harus mereka wartakan. Mewujudkan Kerajaan Allah
pada dasarnya berarti menyatakan kemurahan hati Allah seperti halnya Yesus “
yang berjalan keliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang
dikuasai iblis” (Kis 10:38) Kita semua diharapkan menjadi “........ umat
kepunyaan Nya sendiri, yang rajin berbuat baik” (Tit 2:14)
Kedua, cakrawala hidup Gereja diperluas.
Umat Allah Perjanjian Lama mempunyai cakrawala yang sempit, sebatas “Israel”
(Kis 1:6) Gereja diajar untuk mempunyai wawasan yang luas tanpa batas ,
seluruh dunia. (Kis 1:8) dengan berbagai macam kecemasan dan harapannya,
keprihatinan dan kegembiraannya. Dalam seluruh wilayah kehidupan manusia dan
dunia inilah Kerajaan Allah harus ditegakkan.
Ketiga, Gereja diajar untuk melihat sejarah dalam perspektif harapan , tidak sekadar terkungkung oleh yang masa ini (Kis 1:6) , tetapi terbuka kemasa depan, yaitu saat yang ditetapkan Bapa menurut kuasa-Nya (Kis 1:7) Selain itu , Gereja diyakinkan bahwa tidak akan dibiarkan sendirian. Kepada Gereja akan diberikan janji Bapa yaitu Roh Kudus yang akan selalu menyertai dan memimpin mereka. Penyertaan ini sangat jelas dalam sejarah Gereja sejauh dikisahkan dalam Kisah Para Rasul . Semua peristiwa yang melintas dalam hidup Gereja , termasuk penganiayaan, mempunyai arti tersendiri dalam rencana Allah (lihat misalnya Kis. 8:1.4,11: 19-21)
Doa.
Ya
Tuhan yang mahakuasa, bantulah kami umat-Mu untuk sadar bahwa hidup kami
merupakan proses untuk berani bangkit menjadi manusia baru dengan meninggalkan
dosa dosa . Amin
Pergilah dan jadikanlah
semua bangsa murid-Ku, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.
0 komentar:
Post a Comment