Bacaan Liturgi Senin 2 April 2018
Hari
Senin Dalam Oktaf Paskah
PF S. Fransiskus dari Paola, Pertapa
PF S. Fransiskus dari Paola, Pertapa
Bacaan Pertama Kis 2:14.22-32
Pada hari Pentakosta, bangkitlah Petrus berdiri bersama kesebelas rasul. Dengan suara nyaring ia berkata kepada orang banyak, " Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem,
ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan, mujizat dan tanda-tanda
yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh dengan tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan-Nya dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. Sebab Daud berkata tentang Dia:
Aku senantiasa memandang kepada Tuhan. Karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram. Sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu. Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburnya masih ada pada kita sampai hari ini. Tetapi ia adalah seorang nabi, dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya. Karena itu Daud telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan. Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.
Demikianlah sabda Tuhan.
Pada hari Pentakosta, bangkitlah Petrus berdiri bersama kesebelas rasul. Dengan suara nyaring ia berkata kepada orang banyak, " Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem,
ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan, mujizat dan tanda-tanda
yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh dengan tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan-Nya dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. Sebab Daud berkata tentang Dia:
Aku senantiasa memandang kepada Tuhan. Karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram. Sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu. Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburnya masih ada pada kita sampai hari ini. Tetapi ia adalah seorang nabi, dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya. Karena itu Daud telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan. Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10.11
Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.
*Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku, Engkaulah bagian warisanku dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku."
*Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
*Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, dan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
*Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.
Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.
*Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku, Engkaulah bagian warisanku dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku."
*Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
*Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, dan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
*Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.
Bait Pengantar Injil Mzm 118:24
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya.
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya.
Bacaan Injil Mat 28:8-15
Pada waktu itu perempuan-perempuan pergi dari kubur, diliputi rasa takut dan sukacita yang besar. Mereka berlari cepat-cepat untuk memberitahukan kepada para murid bahwa Yesus telah bangkit.
Tiba-tiba Yesus menjumpai mereka dan berkata, "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya, memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.
Maka kata Yesus kepada mereka, "Jangan takut! Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku." Ketika mereka masih di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga makam Yesus ke kota
dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan, lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata, "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid Yesus datang malam-malam dan mencuri jenazah-Nya ketika kamu sedang tidur. Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri,
kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa." Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.
Demikianlah sabda Tuhan.
Pada waktu itu perempuan-perempuan pergi dari kubur, diliputi rasa takut dan sukacita yang besar. Mereka berlari cepat-cepat untuk memberitahukan kepada para murid bahwa Yesus telah bangkit.
Tiba-tiba Yesus menjumpai mereka dan berkata, "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya, memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.
Maka kata Yesus kepada mereka, "Jangan takut! Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku." Ketika mereka masih di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga makam Yesus ke kota
dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan, lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata, "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid Yesus datang malam-malam dan mencuri jenazah-Nya ketika kamu sedang tidur. Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri,
kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa." Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan.
Berita dan fakta tentang kebangkitan Yesus rupanya
menimbulkan aneka macam reaksi dan tanggapan. Dalam Injil hari ini, kita
melihat dua sikap berbeda yang ditampakkan oleh dua kelompok ketika menanggapi
peristiwa kebangkitan Yesus. Kedua kelompok ini sama sama menyaksikan dengan
mata kepala sendiri, peristiwa dan fakta yang sama, kubur kosong, gempa bumi
dan penampakan malaikat yang memberitakan bahwa Yesus telah bangkit dari mati.
Kelompok pertama para wanita. Ketika melihat kubur
kosong, mereka yakin dan percaya bahwa Yesus telah bangkit dari mati.
Mengalami peristiwa itu, mereka diliputi sukacita dan ingin mewartakan
peristiwa kebangkitan Yesus ini kepada yang lain. Sementara itu, kelompok kedua
, para penjaga kubur, justru diliputi ketakutan dan kecemasan.
Para wanita tersebut dipenuhi sukacita warta Paskah
karena selama ini mereka hidup dan beriman kepada Yesus. Mereka adalah orang
orang yang mau hidup dan menghidupi kebenaran iman akan Yesus. Sementara para
penjaga dan imam kepala, malah ketakutan dan tidak bersedia menerima kebenaran
akan fakta Yesus yang bangkit karena takut jika mengakui kebenaran fakta itu,
akan ada yang harus diambil dari diri mereka , kesombongan, kekayaan, reputasi,
serta rasa aman yang mereka nikmati selama ini.
Paskah memang bukan sekedar sebuah perayaan tentang
bangkitnya Yesus dari kematian, tetapi juga sebuah pewartaan akan kebenaran
iman, bahwa hidup, kata dan karya Yesus didunia ini adalah satu satunya JALAN
KEHIDUPAN bagi siapapun yang ingin menghayati hidup seturut kehendak
Allah. Pewartaan ini menuntut sebuah tanggapan dari siapa pun yang merayakan
Paskah. Mereka yang dalam pergumulan hidupnya senantiasa merindukan Tuhan dan
kebenaran-Nya akan memberikan tanggapan seperti para wanita yang ada dalam
kisah Injil hari ini. Hidup mereka akan dipenuhi sukacita dan kesediaan untuk
menjadi SAKSI akan kebangkitan Yesus . Sedangkan mereka yang pergumulan
hidupnya hanya mencari keamanan, kenyamanan, kekayaan dan reputasi duniawi akan
bersikap seperti para penjaga kubur Yesus. Mereka menolak kebenaran iman akan kebangkitan
Yesus.
Doa.
Ya Tuhan yang maharahim, bantulah kami umat-Mu untuk
berani bangkit menjadi manusia yang baru dan melepaskan dosa dosa. Amin.
*Aku memuji Tuhan, yang telah
memberi nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati
nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di
sebelah kananku, aku tidak goyah.
0 komentar:
Post a Comment