July 19, 2021

RENUNGAN HARIAN, SABTU 31 JULI 2021

Kalender Liturgi Sabtu 31 Jul 2021

PW S. Ignasius dari Loyola, Imam
Warna Liturgi: Putih

Bacaan I  Im 25:1.8-17
Tuhan bersabda kepada Musa di gunung Sinai,  "Engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun.  Jadi tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun.  Lalu engkau harus membunyikan sangkakala di mana-mana  dalam bulan ketujuh, pada tanggal sepuluh.  Pada hari raya Pendamaian  kalian harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu  di mana-mana di seluruh negerimu.  Kalian harus menguduskan tahun yang kelima puluh,  dan memaklumkan kebebasan bagi segenap penduduk negeri. Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan masing-masing kalian harus pulang ke tanah miliknya  dan kembali kepada kaumnya.  Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu.  Janganlah kalian menabur,  dan apa yang tumbuh sendiri dalam tahun itu jangan kamu tuai,  dan pokok anggur yang tidak dirantingi jangan kalian petik buahnya. Karena tahun itu tahun Yobel,  maka haruslah menjadi kudus bagimu;  hasil tahun itu yang hendak kalian makan harus diambil dari ladang.  Dalam tahun Yobel itu semua harus pulang ke tanah miliknya.  Apabila kalian menjual sesuatu kepada sesamamu  atau membeli dari padanya,  janganlah kalian merugikan satu sama lain. Apabila engkau membeli dari sesamamu  haruslah menurut jumlah tahun sesudah tahun Yobel.  Dan apabila ia menjual kepadamu  haruslah menurut jumlah tahun panen.  Makin besar jumlah tahun itu makin besarlah  pembeliannya,  makin kecil jumlah tahun itu, makin kecillah pembeliannya,  karena jumlah panenlah yang dijualnya kepadamu.  Janganlah kalian merugikan satu sama lain,  tetapi engkau harus takwa kepada Allahmu.  Akulah Tuhan, Allahmu."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 67:2-3.5.7-8
Hendaknya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah.  Hendaknya semua bangsa bersyukur kepada-Mu.
*Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita,  kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya,  supaya jalan-Mu dikenal di bumi,  dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
*Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai,  sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil,  dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.
*Tanah telah memberi hasilnya;  Allah, Allah kita, memberkati kita.
Allah memberkati kita;  kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya!

Bait Pengantar Injil  Mat 5:10
Berbahagialan yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.

Bacaan Injil  Mat 14:1-12
Sekali peristiwa sampailah berita tentang Yesus  kepada Herodes, raja wilayah.  Maka ia berkata kepada pegawai-pegawainya, "Inilah Yohanes Pembaptis.  Ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya."  Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes,  membelenggu dan memenjarakannya,  berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus, saudaranya.  Sebab Yohanes pernah menegur Herodes,  "Tidak halal engkau mengambil Herodias!"  Herodes ingin membunuhnya,  tetapi ia takut kepada orang banyak   yang memandang Yohanes sebagai nabi.
Tetapi pada hari ulang tahun Herodes,  menarilah puteri Herodias di tengah-tengah mereka  dan menyenangkan hati Herodes,  sehingga Herodes bersumpah  akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya.  Maka setelah dihasut oleh ibunya, puteri itu berkata,  "Berikanlah kepadaku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam."  Lalu sedihlah hati raja.  Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya,  diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara, dan membawanya di sebuah talam,  lalu diberikan kepada puteri Herodias,  dan puteri Herodias membawanya kepada ibunya.  Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis  mengambil jenazah itu dan menguburkannya.  Lalu pergilah mereka memberitahu Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

Orang baik yang menyuarakan kebenaran, kejujuran dan keadilan selalu menjadi ketakutan dan ancaman bagi orang yang berbuat buruk atau tidak bersih. Muncul reaksi atau musuh dalam kebersamaan. Kita bisa melihat dalam kehidupan sosial bangsa dan negara kita kita akhir akhir ini .  Dalam bacaan Injil hari ini, kita berjumpa dengan sosok Nabi yang membuat hati Herodes tidak tenang.  Yohanes Pembaptis adalah Nabi yang memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Ia mengoreksi Herodes karena mengambil istri Filipus saudaranya, menjadi istrinya. Tindakan Herodes itu tidak terpuji karena berpengaruh terhadap relasi keluarga kerajaan dan bahwa Herodes bukanlah pemimpin yang baik dimata masyarakat. Yohanes tetaplah Nabi yang siap menumpahkan darahnya. Kepalanya dipenggal demi sebuah janji Herodes kepada putri Herodias sang penari yang menyukakan hatinya. Sementara itu Yesus adalah Nabi agung yang datang ke dunia bukan untuk melakukan pekerjaan-Nya sendiri tetapi melakukan pekerjaan pekerjaan Bapa. Itulah sebabnya kehadiran Yesus dan nama-Nya sempat menggoyang hati nurani Herodes. Ia membuat banyak mukzijat dan mengajar dengan penuh kuasa dan wibawa sehingga membuat Herodes bertanya tanya dan mengira bahwa Yohanes sudah bangkit. Nabi adalah utusan Allah yang siap menjadi martir.  Yohanes Pembaptis membiarkan kepalanya dipenggal karena perjuangannya untuk mewujudkan kebenaran, keadilan dan martabat manusia. Yesus Kristus juga utusan Allah yang datang untuk menyelamatkan manusia sebagai martir agung Mampukah kita setia dalam iman dan kebenaran  dan menjadi saksi kasih Tuhan disekitar kita ?

Butir permenungan.

Herodes akhirnya membunuh Yohanes karena sebuah sumpah. Sumpah Herodes menjadi bumerang bagi dirinya. Dia tidak lagi dapat membatalkan apa yang dikatakannya sendiri. Mesti dalam keadaan terpaksa , dia akhirnya membunuh Yohanes demi terpenuhinya janjinya. Kadang kala dalam keadaan gembira yang berkelebihan , kita bisa saja mengungkapkan  ekspresi yang demikian. Kita bisa menjanjikan suatu hal , bahkan karena senangnya sampai bersumpah akan memenuhi keinginan orang yang membuat gembira itu. Belajar dari pengalaman tersebut, kita diajak untuk berhati hati dalam mengeluarkan kata kata , janji dan sumpah yang mengikat. Sebab jika kita tidak berhati hati , hal itu bisa menjadi petaka bagi kita sendiri. Apa saja yang terlanjur kita katakan sudah mengikat apalagi jika berhadapan dengan banyak orang. Karena itu , Yesus juga mengingatkan kita “Janganlah sekali kali bersumpah, baik demi langit, maupun demi bumi, ataupun demi kepalamu, karena engkau tidak kuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun” (Mat 5;34)  Hanya yang memiliki kuasa abadi berhak untuk bersumpah. Hari ini kita memperingati St. Ignasius Loyola , pendiri Serikat Yesus., dilahirkan tahun 1491. Ketika masih kanak kanak , ia berangan angan menjadi seorang laskar yang hebat dan menikah dengan puteri yang cantik. Dikemudian hari , ia sungguh mendapat penghargaan karena kegagahannya dalam pertempuran di Pamplona. Tetapi luka karena peluru meriam ditubuhnya membuat Ignatius terbaring tak berdaya di benteng Loyola.. Untuk menghilangkan rasa bosan Ignasius , kepadanya diberi buku kisah hidup Yesus dan para kudus. Setelah membacanya, hidupnya mulai berubah.  Ia berkata pada dirinya sendiri “Mereka adalah orang yang sama dengan aku, jadi mengapa aku tidak bisa melakukan seperti apa yang telah mereka lakukan? “ Semua kemuliaan dan kehormatan yang sebelumnya sangat ia dambakan, kini tak berarti lagi baginya. Ia mulai mendalami para kudus dalam doa, silih dan perbuatan perbuatan baik.  Pada tahun 1534, bersama enam orang sahabatnya, Ignasius mengucapkan kaul rohani. Ignasius dan sahabat sahabatnya ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1539. Mereka berikrar untuk melayani Tuhan dengan cara apapun yang dianggap baik oleh Bapa Suci. Pada tahun 1540 Sarekat Yesus secara resmi diakui oleh Paus, Sebelum Ignasius wafat , Sarekat Yesus atau Yesuit telah beranggotakan seribu orang. Mereka banyak melakukan perbuatan baik dengan mengajar dan dan mewartakan Injil. Seringkali Ignasius  berdoa “Berilah aku hanya cinta dan rahmat-Mu, ya Tuhan . Dengan itu aku sudah menjadi kaya , dan aku tidak mengharapkan apa apa lagi” St. Ignasius wafat di Roma pada tanggal 31 Juli 1556, ia dinyatakan kudus pada tahun 1622 oleh Paus Gregorius XV.

Doa.

Ya Tuhan, bersama St. Ignasius kami ingin berdoa “Berilah kami hanya cinta dan rahmat-Mu ya Tuhan . Dengan itu kami sudah menjadi kaya dan kami tidak mengharapkan apa apa lagi. Amin.

 

 

 

 

 

 

 

 

Berbahagialan yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.

 

 

 

 

0 komentar:

Post a Comment