Antifon Pembuka
Tuhan, kepada kasih setia-Mu aku percaya. Hatiku bersorak sorak karena penyelamatan-Mu. Aku mau bernyanyi bagi Tuhan, karena Ia selalu berbuat baik terhadapku.
Doa
Kolekta
Allah Bapa Mahakuasa, bantulah kami agar selalu merenungkan apa yang benar .
Semoga kami sanggup melaksanakan kehendak-Mu, baik melalui perkataan maupun
perbuatan. Dengan perantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus Putra-Mu yang Hidup dan
Berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus , Allah sepanjang masa.
Bacaan Liturgi 19 Februari 2023
Bacaan Pertama Im 19:1-2.17-18
Tuhan
berfirman kepada Musa, "Berbicaralah
kepada segenap jemaah Israel, dan
katakan kepada mereka: Kuduslah
kamu, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, kudus. Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang
menegur sesamamu, dan janganlah
engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia. Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang
sebangsamu, melainkan kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Akulah Tuhan."
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Mzm 103:1-2.3-4.8.10.12-13
Pujilah, puji Allah, Tuhan
yang Maharahim.
*Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah
nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah
lupa akan segala kebaikan-Nya!
*Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan
menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah
yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan
memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
*Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang
sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan
kesalahan kita.
*Sejauh timur dari barat, demikian
pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.
Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian
Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa.
Bacaan Kedua 1Kor 3:16-23
Saudara-saudara, camkanlah sungguh-sungguh, bahwa kamu adalah bait Allah, dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu. Jika
ada orang yang membinasakan bait Allah, maka
Allah akan membinasakan dia. Sebab
bait Allah adalah kudus, dan kamulah bait
Allah itu. Janganlah ada orang
yang menipu dirinya sendiri. Jika ada di antara
kamu yang menyangka dirinya
berhikmat menurut dunia ini, biarlah
ia menjadi bodoh, supaya ia
sungguh berhikmat.
Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab ada tertulis, "Ia menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya." Dan di tempat lain tertulis, "Tuhan mengetahui rancangan-rancangan orang berhikmat. Sungguh, semuanya sia-sia belaka." Karena itu, janganlah ada yang memegahkan dirinya atas manusia, sebab segala sesuatu adalah milikmu: baik Paulus, Apolos, maupun Kefas, baik dunia, hidup maupun mati, baik waktu sekarang maupun waktu yang akan datang. Semuanya itu kepunyaanmu. Tetapi kamu adalah milik Kristus, dan Kristus adalah milik Allah.
Demikianlah sabda Tuhan.
Pengantar Injil 1Yoh 2:5
Barangsiapa
menuruti sabda Kristus, dalam
dirinya sudah sempurnalah kasih Allah.
Bacaan Injil Mat 5:38-48
Dalam
khotbah di bukit Yesus berkata
kepada murid-murid-Nya, "Kamu
telah mendengar bahwa dulu ada ungkapan: Mata
ganti mata, gigi ganti gigi. Tetapi
Aku berkata kepadamu, 'Janganlah
kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu. Sebaliknya, bila orang menampar pipi
kananmu, berilah juga pipi
kirimu. Bila orang hendak
mengadukan engkau karena mengingini bajumu,
serahkanlah juga jubahmu. Bila engkau dipaksa mengantarkan seseorang berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berikanlah kepada orang apa yang dimintanya, dan jangan menolak orang yang mau meminjam sesuatu dari padamu.' Kamu telah mendengar firman, 'Kasihilah sesamamu manusia, dan bencilah musuhmu.' Tetapi Aku berkata kepadamu,
'Kasihilah
musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi
mereka yang menganiaya kamu. Karena
dengan demikian kamu menjadi
anak-anak Bapamu yang di surga. Sebab
Ia membuat matahari-Nya terbit bagi orang yang jahat dan juga bagi orang yang baik. Hujan pun diturunkan-Nya bagi orang yang
benar dan juga bagi orang yang
tidak benar. Apabila kamu
mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah
upahmu? Bukankah pemungut cukai
juga berbuat demikian? Dan
apabila kamu hanya memberi salam kepada saudaramu saja
apakah lebihnya dari
perbuatan orang lain? Bukankah
orang yang tak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu yang di surga
sempurna adanya."
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan.
Hari ini Yesus mengajar kita tentang mengasihi musuh. Ajaran ini kelihatannya absurd, bukankah kasih selalu mendapat tempat dalam relasi antar anggota keluarga, antar sahabat dan antar mereka yang kita sukai ? Kasih membuat kita mampu menyebut pribadi diluar diri dengan sebutan ayah , ibu, kakak atau sahabat. Sebaliknya saat kasih digantikan oleh rasa benci, pribadi pribadi itu menjadi musuh. Karenanya kita akan bertanya “ Bagaimana mungkin mengaitkan “kasih” dengan “musuh” ? Bukankah keduanya bertolak belakang. Tetapi hal itu tidak berarti keduanya tidak berhubungan satu sama lain. Sebab jika karena kasih orang bisa menyebut pribadi diluar dirinya kawan, bukan tidak mungkin karena kasih , musuh berubah menjadi sahabat. Lewat Injil hari ini, Yesus hendak menunjukkan kepada kita dimensi lain dari kasih. Kasih bukan sekedar kondisi atau syarat untuk menjalin relasi dengan sahabat dan orang orang yang kita sayangi. Namun dalam kasih ada kuasa dan kekuatan yang mampu mengubah orang orang yang bermusuhan , saling mendendam, saling menyakiti, menganiaya atau yang mengkhianati menjadi akur kembali. Salah satu cara untuk mengasihi musuh seperti telah kita dengar dalam bacaan Injil hari ini, yaitu dengan mendoakan mereka. Memang kalau sekedar mendoakan saja itu mudah , Tetapi jika mendoakan musuh dilakukan dengan sepenuh hati, kita akan menemukan kesulitan yang besar, sebab berdoa berarti memohonkan berkat kepada Allah bagi orang itu. Mendoakan musuh berarti memintakan berkat, rahmat dan segala yang baik dari Tuhan bagi orang yang perbuatannya justru tidak memberkati kita. Bagaimanapun juga mendoakan musuh belumlah cukup, Untuk betul betul mengasihi musuh perlu menunjukkan sikap yang jelas dihadapan sesamanya. Itulah sebabnya Yesus katakan bahwa kita perlu menyapa , memberi salam dan senyuman. Tak peduli apakah tindakan kasih itu akan dibalas dengan kasih atau tidak, namun yang penting adalah bahwa kita telah berusaha mengasihi orang itu. Alangkah bahagianya jika kita hidup dengan penuh kasih , tidak ada permusuhan, sehingga dimana mana akan menemukan sahabat. Kita berusaha menjadi sempurna , dengan bersikap rendah hati, untuk mencapai yang menjadi tujuan hidup kita Yesus Kristus, Sang Kesempurnaan. Dengan bertobat, membaharui diri dari hari ke hari, kita mengarahkan hidup pada kesempurnaan. Dengan sempurna , identitas kita secitra / segambar dengan Allah , terwujud.
Butir
permenungan.
Dewasa ini kita menyaksikan banyak aksi kekerasan dipicu oleh rasa dendam satu sama lain. Orang memahami bahwa kekerasan harus dibalas kekerasan, sehingga bisa menjadi sumber permasalahan terus menerus. Banyak kelompok berseteru dan mengorbankan orang lain. Di tengah situasi seperti itu Yesus memanggil kita untuk menunjukkan belas kasih yang tampak dalam pengampunan, penerimaan dan pengabdian diri kepada sesama. Belas kasih mendorong kita untuk melakukan sesuatu bukan pertama tama untuk kepentingan diri sendiri , tetapi untuk kebaikan orang lain. Salah satu tanda bagi kita bahwa kita sudah murid Kristus adalah nama baptis. Kita sudah memiliki nama baptis sebagai tanda kalau kita murid Kristus yang mestinya juga hidup menurut hukum Perjanjian Baru. Masalahnya apakah kita sungguh telah menyadari arti nama baptis kita ? Dengan nama baptis yang biasanya nama orang kudus itu, kita mestinya hidup sesuai dengan hukum Perjanjian Baru , yakni bermurah hati dan suka mengampuni.
Doa.
Ya Tuhan ,
bantulah kami umat-Mu, untuk menjadi sempurna. Dengan demikian , kami dapat
segambar dengan Dikau sebagaimana yang Kau kehendaki dalam penciptaan kami.
Amin.
Barangsiapa
menuruti sabda Kristus, dalam dirinya
sudah sempurnalah kasih Allah.
0 komentar:
Post a Comment