September 30, 2015

RENUNGAN HARI KAMIS 1 OKTOBER 2015

Bacaan Liturgi Kamis  01 Oktober 2015
Pesta S. Teresia dari Kanak-kanak Yesus, Perawan dan Pelindung Misi




Bacaan 1: Yes 66:10-14b
Bersukacitalah bersama-sama Yerusalem, dan bersorak-soraklah karenanya, hai semua orang yang mencintainya!  Bergiranglah bersama-sama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang pernah berkabung karenanya! Hendaknya kamuminum susu yang menyegarkan dan menjadi kenyang,  hendaknya kamu menghirup dan menikmati susu yang bernas. Sebab beginilah firman Tuhan:  Sungguh, Aku mengalirkan kepadanya  keselamatan seperti sungai, 
dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir.  Kamu akan menyusu, akan digendong, dan akan dibelai-belai di pangkuan. Seperti seseorang yang dihibur ibunya,  demikianlah kamu akan Kuhibur;  kamu akan dihibur di Yerusalem.  Apabila kamu melihatnya, hatimu akan girang,  dan kamu akan seperti rumput muda yang tumbuh dengan lebat. 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur: Mzm 131:1.2.3
Jagalah aku dalam damai-Mu, ya Tuhan.
*Tuhan, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar  atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku. 
*Sungguh, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya,  ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku. 
*Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel,  dari sekarang sampai selama-lamanya.

Injil: Mat 18:1-5
Sekali peristiwa  datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya, "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?"  Maka Yesus memanggil seorang anak kecil 
dan menempatkannya di tengah-tengah mereka,  lalu berkata, 
"Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kamu tidak bertobat  dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, 
dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku,  ia menyambut Aku." 
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Salah satu hal yang membuat anak kecil selalu disayangi oleh hampir setiap orang adalah kejujuran, kepolosan dan kemauan mereka untuk disuruh apa saja. Ada begitu banyak kelebihan anak kecil dibandingkan orang dewasa. Contoh : kalau anak  kecil disuruh minta maaf setelah melakukan kesalahan, pasti dia langsung menurut tanpa ada beban apa apa, lain halnya dengan orang dewasa, kalau orang dewasa disuruh minta maaf, pasti ogah ogahan bahkan yang menyuruh dia bisa menjadi sasaran caci makinya. Sifat sifat anak kecil inilah yang menjadi jaminan bagi manusia untuk masuk kedalam Kerajaan Surga, seperti yang diajarkan Yesus dalam Injil hari ini. Bagi Yesus , anak kecil menjadi model bagi setiap orang untuk bertobat dan berubah dari segala kekeliruannya.
Adakah dalam kehidupan ini kita bisa menghidupi spiritualitas anak kecil, menurut versi Yesus? Mungkin ada saat saat dimana kita bisa, tetapi pasti lebih sering kita tidak mampu melakukan itu. Ego, gengsi, nafsu, dan sejenisnya sudah merasuki hidup kita. Kita sulit melakukan pertobatan dari kesalahan kita. Padahal kemauan untuk bertobat inilah yang menjadi jaminan bagi kita untuk masuk Surga. Maka marilah kita mempelajari spiritualitas anak kecil, seperti yang diteladani oleh Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus. Selama hidupnya, Santa Theresia selalu melakukan kehendak Yesus, yang dia imani, Sehingga ketika dia berumur 12 tahun , dia boleh menyambut komuni untuk pertama kalinya. Dihadapan sebuah salib dia berjanji : “ Yesus dikayu salib yang haus, saya akan memberikan air kepada-Mu, Saya bersedia menderita sedapat mungkin agar banyak orang yang berdosa yang bertobat”
  
Butir butir Permenungan.
Doa Santa Theresia pada umur tujuh tahun “ Yesus tentunya Kau senang punya mainan . Biarlah aku jadi mainan-Mu, misalnya bola, sepak sana sini, silahkan. Kalau bosan, tinggalkan dipojok kamar, terserah, saya akan tunggu disana. Malah kalau Kau tusuk , ya, tentu sakit sekali, tapi aku serahkan seluruhnya pada kehendak-Mu”  Meski sangat sederhana dengan gaya kanak-kanak ternyata isinya mendalam sekali, menyentuh dasar dan inti iman, menyerahkan segalanya pada kehendak Yesus. Marila kita meniru Santa Theresia.

Doa:
Tuhan jadikanlah aku seperti anak kecil, yang selalu terbuka terhadap pengajaran –Mu dan selalu melakukan kehendak-Mu.  Amin.


0 komentar:

Post a Comment