Bacaan Liturgi Kamis 01
Oktober 2015
Pesta S. Teresia dari Kanak-kanak Yesus, Perawan dan Pelindung
Misi
Bacaan 1: Yes 66:10-14b
Bersukacitalah bersama-sama Yerusalem, dan bersorak-soraklah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah bersama-sama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang pernah berkabung karenanya! Hendaknya kamuminum susu yang menyegarkan dan menjadi kenyang, hendaknya kamu menghirup dan menikmati susu yang bernas. Sebab beginilah firman Tuhan: Sungguh, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai,
dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir. Kamu akan menyusu, akan digendong, dan akan dibelai-belai di pangkuan. Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah kamu akan Kuhibur; kamu akan dihibur di Yerusalem. Apabila kamu melihatnya, hatimu akan girang, dan kamu akan seperti rumput muda yang tumbuh dengan lebat.
Demikianlah sabda Tuhan.
Bersukacitalah bersama-sama Yerusalem, dan bersorak-soraklah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah bersama-sama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang pernah berkabung karenanya! Hendaknya kamuminum susu yang menyegarkan dan menjadi kenyang, hendaknya kamu menghirup dan menikmati susu yang bernas. Sebab beginilah firman Tuhan: Sungguh, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai,
dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir. Kamu akan menyusu, akan digendong, dan akan dibelai-belai di pangkuan. Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah kamu akan Kuhibur; kamu akan dihibur di Yerusalem. Apabila kamu melihatnya, hatimu akan girang, dan kamu akan seperti rumput muda yang tumbuh dengan lebat.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur: Mzm 131:1.2.3
Jagalah aku dalam damai-Mu, ya Tuhan.
*Tuhan, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku.
*Sungguh, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.
*Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya.
*Tuhan, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku.
*Sungguh, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.
*Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya.
Injil: Mat 18:1-5
Sekali peristiwa datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya, "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?" Maka Yesus memanggil seorang anak kecil
dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, lalu berkata,
"Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini,
dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku."
Demikianlah Injil Tuhan.
Sekali peristiwa datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya, "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?" Maka Yesus memanggil seorang anak kecil
dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, lalu berkata,
"Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini,
dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku."
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan
Salah
satu hal yang membuat anak kecil selalu disayangi oleh hampir setiap orang
adalah kejujuran, kepolosan dan kemauan mereka untuk disuruh apa saja. Ada begitu
banyak kelebihan anak kecil dibandingkan orang dewasa. Contoh : kalau anak kecil disuruh minta maaf setelah melakukan
kesalahan, pasti dia langsung menurut tanpa ada beban apa apa, lain halnya
dengan orang dewasa, kalau orang dewasa disuruh minta maaf, pasti ogah ogahan
bahkan yang menyuruh dia bisa menjadi sasaran caci makinya. Sifat sifat anak
kecil inilah yang menjadi jaminan bagi manusia untuk masuk kedalam Kerajaan
Surga, seperti yang diajarkan Yesus dalam Injil hari ini. Bagi Yesus , anak
kecil menjadi model bagi setiap orang untuk bertobat dan berubah dari segala
kekeliruannya.
Adakah
dalam kehidupan ini kita bisa menghidupi spiritualitas anak kecil, menurut
versi Yesus? Mungkin ada saat saat dimana kita bisa, tetapi pasti lebih sering
kita tidak mampu melakukan itu. Ego, gengsi, nafsu, dan sejenisnya sudah merasuki
hidup kita. Kita sulit melakukan pertobatan dari kesalahan kita. Padahal
kemauan untuk bertobat inilah yang menjadi jaminan bagi kita untuk masuk Surga.
Maka marilah kita mempelajari spiritualitas anak kecil, seperti yang diteladani
oleh Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus. Selama hidupnya, Santa Theresia
selalu melakukan kehendak Yesus, yang dia imani, Sehingga ketika dia berumur 12
tahun , dia boleh menyambut komuni untuk pertama kalinya. Dihadapan sebuah
salib dia berjanji : “ Yesus dikayu salib yang haus, saya akan memberikan air
kepada-Mu, Saya bersedia menderita sedapat mungkin agar banyak orang yang
berdosa yang bertobat”
Butir butir Permenungan.
Doa
Santa Theresia pada umur tujuh tahun “ Yesus tentunya Kau senang punya mainan .
Biarlah aku jadi mainan-Mu, misalnya bola, sepak sana sini, silahkan. Kalau
bosan, tinggalkan dipojok kamar, terserah, saya akan tunggu disana. Malah kalau
Kau tusuk , ya, tentu sakit sekali, tapi aku serahkan seluruhnya pada
kehendak-Mu” Meski sangat sederhana
dengan gaya kanak-kanak ternyata isinya mendalam sekali, menyentuh dasar dan
inti iman, menyerahkan segalanya pada kehendak Yesus. Marila kita meniru Santa
Theresia.
Doa:
Tuhan
jadikanlah aku seperti anak kecil, yang selalu terbuka terhadap pengajaran –Mu dan
selalu melakukan kehendak-Mu. Amin.
0 komentar:
Post a Comment