Sabtu 19 September 2015
Bacaan 1Tim 6:13-16 : Mzm 100:2-5 : Luk 8:15
Bacaan Pertama 1Tim 6:13-16
Saudara terkasih, di hadapan Allah yang menghidupkan segala sesuatu dan di hadapan Yesus Kristus yang memberi kesaksian yang benar di hadapan Pontius Pilatus, aku memperingatkan engkau, "Taatilah perintah ini tanpa cacat dan tanpa cela hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Saat itu akan ditentukan oleh Penguasa satu-satunya yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada kematian, dan bersemayam dalam cahaya yang tak terhampiri. Tak seorang pun pernah melihat Dia, dan tak seorang manusia pun dapat melihat Dia. Bagi Dialah hormat dan kuasa yang kekal. Amin.
Bacaan Pertama 1Tim 6:13-16
Saudara terkasih, di hadapan Allah yang menghidupkan segala sesuatu dan di hadapan Yesus Kristus yang memberi kesaksian yang benar di hadapan Pontius Pilatus, aku memperingatkan engkau, "Taatilah perintah ini tanpa cacat dan tanpa cela hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Saat itu akan ditentukan oleh Penguasa satu-satunya yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada kematian, dan bersemayam dalam cahaya yang tak terhampiri. Tak seorang pun pernah melihat Dia, dan tak seorang manusia pun dapat melihat Dia. Bagi Dialah hormat dan kuasa yang kekal. Amin.
Mazmur Mzm 100:2-5
Datanglah
menghadap Tuhan dengan sorak sorai.
*Beribadatlah kepada Tuhan dengan sukacita,
datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
*Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah;
Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita,
kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
*Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur,
masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian,
bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!
*Sebab Tuhan itu baik,
kasih setia-Nya untuk selama-lamanya,
dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.
*Beribadatlah kepada Tuhan dengan sukacita,
datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
*Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah;
Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita,
kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
*Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur,
masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian,
bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!
*Sebab Tuhan itu baik,
kasih setia-Nya untuk selama-lamanya,
dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.
Banyak
orang datang berbondong-bondong dari kota-kota sekitar kepada Yesus.
Maka kata Yesus dalam suatu perumpamaan, "Adalah seorang penabur keluar menaburkan benih. Waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan,
lalu diinjak-injak orang dan dimakan burung-burung di udara sampai habis.
Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan tumbuh sebentar, lalu layu karena tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, sehingga terhimpit sampai mati oleh semak-semak yang tumbuh bersama-sama.
Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dan berbuah seratus kali lipat."
Setelah itu Yesus berseru, "Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar,
hendaklah mendengar." Para murid menanyakan kepada Yesus maksud perumpamaan itu. Yesus menjawab, "Kalian diberi karunia mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi hal itu diwartakan kepada orang lain dalam perumpamaan,
supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat, dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti. Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah sabda Allah.
Yang jatuh di pinggir jalan ialah orang yang telah mendengarnya, kemudian datanglah Iblis, lalu mengambil sabda itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu, ialah orang yang setelah mendengar sabda itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar. Mereka hanya percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad. Yang jatuh dalam semak duri, ialah orang yang mendengar sabda itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit
oleh kekuatiran, kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga tidak menghasilkan buah yang matang. Yang jatuh di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati yang baik, dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."
Renungan
Maka kata Yesus dalam suatu perumpamaan, "Adalah seorang penabur keluar menaburkan benih. Waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan,
lalu diinjak-injak orang dan dimakan burung-burung di udara sampai habis.
Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan tumbuh sebentar, lalu layu karena tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, sehingga terhimpit sampai mati oleh semak-semak yang tumbuh bersama-sama.
Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dan berbuah seratus kali lipat."
Setelah itu Yesus berseru, "Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar,
hendaklah mendengar." Para murid menanyakan kepada Yesus maksud perumpamaan itu. Yesus menjawab, "Kalian diberi karunia mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi hal itu diwartakan kepada orang lain dalam perumpamaan,
supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat, dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti. Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah sabda Allah.
Yang jatuh di pinggir jalan ialah orang yang telah mendengarnya, kemudian datanglah Iblis, lalu mengambil sabda itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu, ialah orang yang setelah mendengar sabda itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar. Mereka hanya percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad. Yang jatuh dalam semak duri, ialah orang yang mendengar sabda itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit
oleh kekuatiran, kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga tidak menghasilkan buah yang matang. Yang jatuh di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati yang baik, dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."
Renungan
Banyak
orang cukup puas dengan menjadi pendengar Sabda , akibatnya meski rajin membaca
dan mendengarkan Sabda , hidupnya toh juga tidak lebih baik. Penabur
mengumpamakan Allah atau Yesus atau
utusan Allah, benih adalah firman tentang Kerajaan Allah, dan tanah yang
berbeda beda adalah manusia yang dengan cara cara berbeda beda menerima firman yang ditaburkan dalam
hatinya. Tanah yang dipinggir jalan adalah orang yang menerima firman , tetapi
tidak sampai tertanam dihati, sebab habis dimakan burung. Burung
mengumpamakan iblis yang merampas firman Allah. Tanah yang berbatu batu
adalah orang yang berhati keras sehingga firman yang diterimanya tidak berakar, bertahan sebentar , cepat layu
dan kering kena panas terik matahari.Panas matahari mengumpamakan penganiyaan
yang membuat orang berhenti percaya, bahkan murtad. Tanah yang ditumbuhi semak
duri adalah orang yang menerima dan mempercayai firman Allah, tetapi kekuatiran
dunia, tipu daya kekayaan dan keinginan keinginan duniawi telah
menaklukkannya sehingga firman itu tak
berpengaruh dan tak menghasilkan apapun. Tanah yang baik adalah orang yang
mendengarkan, mengerti, menerima dan melakukan firman Allah sehingga menghasilkan hal hal yang baik dalam
perasaan, pikiran, perkataan dan perbuatannya.
Dengan
perumpamaan ini Yesus mau agar orang tidak lekas putus asa. Meeskipun karya
Yesus nampaknya gagal dan sia sia,
tetapi pada akhirnya akan menggembirakan karena hasil yang berlipat ganda.
Karena itu jangan bebal hati, tetapi
buka hati lebar lebar untuk mendengarkandan melaksanakan firman-Nya.
Butir-butir
Permenungan
Kita bersyukur
bahwa kita dianugerahi bakat serta talenta yang unik, Kita berkembang
dan bertumbuh dalam naungan kasih-Nya. Bagaimana kita hendak menghasilkan buah
tergantung pada diri kita masing masing. Sejauh mana kita menanggapi benih yang
Tuhan tanam dalam diri kita? Seberapa suburkah kita membiarkan benih itu
berkembang dalam hati kita?
Jumat 18 September 2015
Bacaan 1Tim 6:2c-12 , Mzm 49:6-10.17-20 , Mat 11:25
Bacaan Pertama 1Tim 6:2c-12.
Saudara terkasih, ajarkanlah dan nasihatkanlah semua ini. Jika ada orang yang mengajarkan ajaran lain, dan
tidak menurut ajaran sehat, yakni ajaran Tuhan kita Yesus Kristus, dan tidak
menurut ajaran yang sesuai dengan iman kita, dialah orang yang berlagak tahu,
padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat
kata, yang menyebabkan dengki, iri hati, fitnah dan curiga, percekcokan antara
orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat, yang kehilangan kebenaran,
yang mengira agama itu suatu sumber keuntungan. Memang iman itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa apa-apa ke dalam dunia ini, dan kita pun tidak membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. Tetapi mereka yang ingin kaya, terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan pelbagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Karena memburu uanglah, maka beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa diri dengan berbagai-bagai penderitaan. Tetapi engkau, hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, takwa, kesetiaan, cinta kasih, kesabaran dan kelembutan hati. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar
dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil; untuk itulah engkau telah mengikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.
yang mengira agama itu suatu sumber keuntungan. Memang iman itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa apa-apa ke dalam dunia ini, dan kita pun tidak membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. Tetapi mereka yang ingin kaya, terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan pelbagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Karena memburu uanglah, maka beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa diri dengan berbagai-bagai penderitaan. Tetapi engkau, hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, takwa, kesetiaan, cinta kasih, kesabaran dan kelembutan hati. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar
dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil; untuk itulah engkau telah mengikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.
Mazmur Mzm 49:6-10.17-20
Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh Roh Kudus,
sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.*Mengapa aku takut pada hari-hari celaka pada
waktu aku dikepung oleh kejahatan para pengejarku, yang percaya akan harta
bendanya, dan memegahkan diri karena banyaknya kekayaan mereka?
*Tidak seorang pun dapat membebaskan diri, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya! Terlalu mahallah harga pembebasan nyawanya,
dan tidak terjangkau untuk selama-lamanya kalau ia ingin hidup abadi.
*Janganlah takut, apabila seseorang menjadi kaya, apabila kemuliaan keluarganya bertambah, sebab pada waktu mati semuanya itu tidak akan dibawanya serta,
kemuliaannya tidak akan turun mengikuti dia.
*Sekalipun pada masa hidupnya ia menganggap dirinya berbahagia sekalipun orang menyanjungnya karena ia berbuat baik terhadap dirinya sendiri, namun ia akan sampai kepada angkatan nenek moyangnya, yang tidak akan melihat terang untuk seterusnya.
*Tidak seorang pun dapat membebaskan diri, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya! Terlalu mahallah harga pembebasan nyawanya,
dan tidak terjangkau untuk selama-lamanya kalau ia ingin hidup abadi.
*Janganlah takut, apabila seseorang menjadi kaya, apabila kemuliaan keluarganya bertambah, sebab pada waktu mati semuanya itu tidak akan dibawanya serta,
kemuliaannya tidak akan turun mengikuti dia.
*Sekalipun pada masa hidupnya ia menganggap dirinya berbahagia sekalipun orang menyanjungnya karena ia berbuat baik terhadap dirinya sendiri, namun ia akan sampai kepada angkatan nenek moyangnya, yang tidak akan melihat terang untuk seterusnya.
Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa
memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid menyertai Dia, dan juga
beberapa wannita,
yang telah disembuhkan-Nya dari roh-roh jahat serta berbagai macam penyakit,
selalu menyertai Dia. Para wanita itu ialah: Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh setan; Yohana, isteri Khuza, bendahara Herodes, Susana dan masih banyak lagi yang lain. Wanita-wanita itu melayani seluruh rombongan dengan harta kekayaan mereka.
Renungan
yang telah disembuhkan-Nya dari roh-roh jahat serta berbagai macam penyakit,
selalu menyertai Dia. Para wanita itu ialah: Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh setan; Yohana, isteri Khuza, bendahara Herodes, Susana dan masih banyak lagi yang lain. Wanita-wanita itu melayani seluruh rombongan dengan harta kekayaan mereka.
Renungan
Perempuan-perempuan
ikut melayani Yesus dan rombongannya. Mereka memberikan tenaga, waktu dan
hartanya agar rombongan Tuhan Yesus mampu berkarya dan beraktivitas. Para
perempuan itu total memberikan semuanya untuk Yesus dan rombongannya.
Sampai
sekarang ini masih banyak ibu-ibu yang membantu karya para imam. Di paroki ada
ibu-ibu rumah tangga paroki yang selalu siap memberikan pelayanan. Minimal
tampak ruang makan pastoran selalu terisi. Dan yakin para ibu itu pasti menambah
biaya. Di kesempatan lain ibu-ibu pun berperan aktif dalam kegiatan lingkungan,
wilayah dan berbagai kelompok kategorial seperti katekumen, pia, pir, misdinar,
koor, liturgi, ketua lingkungan, pro diakon dan lain-lain. Peran para ibu dari
jaman Yesus sampai sekarang masih terus berlangsung, walau sering tidak tampak.
Keterlibatan wanita dengan karaternya tersendiri telah menyumbangkan sesuatu
yang khas bagi karya pewartaan gereja. Tidak ada diskriminasi dalam hal karya
pewartaan Injil. Terima kasih para ibu-ibu. Semoga pengorbanan Anda ada dalam
berkat-Nya.
Butir-butir
Permenungan
Pada zaman Yesus kaum wanita
sangat berperan dalam pewartaan Yesus, Mereka melayani Yesus dan rombongannya
dengan segala kemampuannya serta dukungan material., Apa yang telah anda
sumbangkan , khususnya sebagai wanita Katolik dalam membangun Kerajaan Allah
disekitarmu ?
Kamis
17 September
Bacaan 1Tim 4:12-16
, Mzm 111:7-10 , Luk
7:36-50
Bacaan Pertama 1Tim 4:12-16
Bacaan Pertama 1Tim 4:12-16
Saudara terkasih, jangan seorang pun menganggap dirimu
rendah karena engkau masih muda. Jadilah teladan bagi orang-orang
beriman, dalam perkataan dan tingkah
laku, dalam kasih, kesetiaan dan
kesucianmu. Sementara itu, sambil
menunggu kedatanganku, bertekunlah dalam
membaca Kitab Suci, dalam membangun dan
mengajar. Janganlah lalai dalam
mempergunakan karunia yang ada padamu, yang
diberikan oleh penumpangan tangan Sidang penatua disertai nubuat. Perhatikanlah semuanya itu dan hiduplah di
dalamnya, supaya kemajuanmu nyata kepada
semua orang. Awasilah dirimu dan
awasilah ajaranmu.
Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Mzm 111:7-10
Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Mzm 111:7-10
*Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala
titah-Nya teguh;
Perintah-Nya lestari untuk selamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.
*Ia memberikan kebebasan kepada umat-Nya, Ia menetapkan perjanjian untuk selama-lamanya; kudus dan dahsyatlah nama-Nya!
*Pangkal kebijaksanaan adalah takut akan Tuhan, semua orang yang mengamalkannya memiliki budi bahasa yang baik; dia akan disanjung sepanjang masa.
Bacaan Injil Luk 7:36-50
Perintah-Nya lestari untuk selamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.
*Ia memberikan kebebasan kepada umat-Nya, Ia menetapkan perjanjian untuk selama-lamanya; kudus dan dahsyatlah nama-Nya!
*Pangkal kebijaksanaan adalah takut akan Tuhan, semua orang yang mengamalkannya memiliki budi bahasa yang baik; dia akan disanjung sepanjang masa.
Bacaan Injil Luk 7:36-50
Pada suatu ketika seorang
Farisi mengundang Yesus makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi
itu, lalu duduk makan. Di kota itu ada
seorang wanita yang terkenal sebagai orang berdosa. Ketika mendengar bahwa Yesus sedang makan di
rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa buli-buli pualam berisi minyak
wangi.
Sambil menangis ia berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya dengan air matanya, dan menyekanya dengan rambutnya. Kemudian ia mencium kaki Yesus dan meminyakinya dengan minyak wangi. Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hati, "Seandainya Dia ini nabi, mestinya Ia tahu, siapakah dan orang apakah wanita yang menjamah-Nya ini;
semestinya Ia tahu, bahwa wanita ini adalah orang yang berdosa." Lalu Yesus berkata kepada orang Farisi itu, "Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu." Sahut Simon, "Katakanlah, Guru." "Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. Karena mereka tidak sanggup membayar, maka hutang kedua orang itu dihapuskannya.
Siapakah di antara mereka akan lebih mengasihi dia?" Jawab Simon, "Aku sangka, yang mendapat penghapusan utang lebih banyak!" Kata Yesus kepadanya, "Betul pendapatmu itu!" Dan sambil berpaling kepada wanita itu, Yesus berkata kepada Simon, "Engkau melihat wanita ini? Aku masuk ke dalam rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku; tetapi wanita ini membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku,
tetapi sejak Aku masuk, ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. Sebab itu Aku berkata kepadamu, 'Dosanya yang banyak itu telah diampuni,
karena ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih!" Lalu Yesus berkata kepada wanita itu: "Dosamu telah diampuni."
Orang-orang yang makan bersama Yesus berpikir dalam hati, "Siapakah Dia ini, maka Ia dapat mengampuni dosa?" Tetapi Yesus berkata kepada wanita itu, "Imanmu telah menyelamatkan dikau. pergilah dengan selamat!" Demikianlah Injil Tuhan.
Sambil menangis ia berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya dengan air matanya, dan menyekanya dengan rambutnya. Kemudian ia mencium kaki Yesus dan meminyakinya dengan minyak wangi. Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hati, "Seandainya Dia ini nabi, mestinya Ia tahu, siapakah dan orang apakah wanita yang menjamah-Nya ini;
semestinya Ia tahu, bahwa wanita ini adalah orang yang berdosa." Lalu Yesus berkata kepada orang Farisi itu, "Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu." Sahut Simon, "Katakanlah, Guru." "Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. Karena mereka tidak sanggup membayar, maka hutang kedua orang itu dihapuskannya.
Siapakah di antara mereka akan lebih mengasihi dia?" Jawab Simon, "Aku sangka, yang mendapat penghapusan utang lebih banyak!" Kata Yesus kepadanya, "Betul pendapatmu itu!" Dan sambil berpaling kepada wanita itu, Yesus berkata kepada Simon, "Engkau melihat wanita ini? Aku masuk ke dalam rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku; tetapi wanita ini membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku,
tetapi sejak Aku masuk, ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. Sebab itu Aku berkata kepadamu, 'Dosanya yang banyak itu telah diampuni,
karena ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih!" Lalu Yesus berkata kepada wanita itu: "Dosamu telah diampuni."
Orang-orang yang makan bersama Yesus berpikir dalam hati, "Siapakah Dia ini, maka Ia dapat mengampuni dosa?" Tetapi Yesus berkata kepada wanita itu, "Imanmu telah menyelamatkan dikau. pergilah dengan selamat!" Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan
Karena rasa
syukurnya perempuan berdosa mempersembahkan yang terbaik bagi Yesus. Ia sujud
di kakiNya. Mengusap kakinya dengan air mata, minyak dan rambutNya. Persembahan
seperti itu tidak pernah diberikan oleh orang lain. Hanya dia yang merasa
mendapat rahmat pengampunan yang melakukan itu.
Memang benar
bahwa mereka yang merasakan rahmatNya akan mempersembahkan syukur. Semakin
besar rahmat yang diterima semakin besar pula rasa syukurnya. Perempuan berdosa
itu adalah pribadi yang tidak bisa diterima oleh masyarakat. Namun Yesus
menerima dia bahkan membiarkan dirinya mendekat kepadaNya. Maka layaklah ia
merasa sangat bersyukur atas penerimaan tersebut.
Syukur juga
menjadi bagian dari hidup kita. Setiap hari kita mengalami rahmatNya, setiap
hari pula kita mengungkapkan syukur kita. Pada saat tertentu rahmat itu terasa
besar maka layaklah pula kalau kita juga mempersembahkan syukur yang lebih
besar kepadaNya.
Butir-butir Permenungan
Kebenaran dan kebaikan Allah
terungkap dalam kisah wanita yang meminyaki kaki Yesus , membasahi dengan air
mata dan kemudian menyekanya dengan rambutnya, Wanita itu melakukan silih dosa
dengan perbuatan. Dan dosanya diampuni. Pertobatan haruslah diikuti dengan
perubahan sikap. Perubahan sikap bersumber dari dalam batin/hati. Saat seorang
mengasihi dengan tulus, dosanya diampuni,
Cinta adalah penawar dosa. Cinta adalah obat terbaik untuk dosa,
Bagaimana dengan anda sendiri?
Rabu 16 September 2015
Bacaan 1Tim 3:14-16 , Mzm 111:1-6, Luk 7:31-35
Bacaan Pertama 1Tim 3:14-16
Saudara terkasih, semuanya ini kutulis kepadamu, walaupun aku berharap segera dapat mengunjungi engkau. Maka, jika aku terlambat, engkau sudah tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, artinya jemaat Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran. Sungguh agunglah rahasia iman kita: Kristus, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh. Ia menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, dan diberitakan di antara para bangsa yang tidak mengenal Allah. Ia diimani di dunia dan diangkat dalam kemuliaan.
Demikianlah sabda Tuhan.
Bacaan Pertama 1Tim 3:14-16
Saudara terkasih, semuanya ini kutulis kepadamu, walaupun aku berharap segera dapat mengunjungi engkau. Maka, jika aku terlambat, engkau sudah tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, artinya jemaat Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran. Sungguh agunglah rahasia iman kita: Kristus, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh. Ia menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, dan diberitakan di antara para bangsa yang tidak mengenal Allah. Ia diimani di dunia dan diangkat dalam kemuliaan.
Demikianlah sabda Tuhan.
*Agunglah karya Tuhan. *Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan dalam jemaah. Besar perbuatan-perbuatan Tuhan,
layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
*Agung dan bersemarak pekerjaan-Nya, keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya.
Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan peringatan; Tuhan itu pengasih dan penyayang.
*Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki, selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya. Kekuatan perbuatan-Nya Ia tujukan kepada umat-Nya, dengan memberikan kepada mereka milik pusaka para bangsa.
Bacaan Injil Luk 7:31-35
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak, "Dengan apakah akan Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini? Mereka sama dengan anak-anak yang duduk di pasar dan berseru-seru, 'Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak menangis.' Sebab ketika Yohanes Pembaptis datang, dan ia tidak makan roti, dan tidak minum anggur, kalian berkata, 'Ia kerasukan setan.' Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kalian berkata, 'Lihatlah, seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.' Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya."
Demikianlah Injil Tuhan.
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak, "Dengan apakah akan Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini? Mereka sama dengan anak-anak yang duduk di pasar dan berseru-seru, 'Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak menangis.' Sebab ketika Yohanes Pembaptis datang, dan ia tidak makan roti, dan tidak minum anggur, kalian berkata, 'Ia kerasukan setan.' Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kalian berkata, 'Lihatlah, seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.' Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya."
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan
Kita tentu masih ingat akan peristiwa kematian mahasiawa
di Semanggi Jakarta, yang ditembak dalam pemerintahan Orde Baru dan
meninggalnya Munir secara misterius dan belum terungkap jelas pelakunya. Latar
belakang kematian mereka dan banyak yang lain, korupsi yang merajalela, aneka
bentuk ketidakadilan, banyaknya kejahatan , semua ini mengingatkan kita akan
doa “ Bapa kami “ yang diajarkan Yesus
kepada kita, Dalam doa itu di nomor satukan kemuliaan Allah dan pelaksanaan
kehendak-Nya, dan ditutup dengan permohonan agar kita dibebaskan dari yang
jahat.
Yang jahat itu memang masih tetap ada selama manusia , yakni kita semua ini,
bahkan yang sudah ditebus dan diselamatkan oleh Kristus, masih hidup. St
Kornelius dan St. Siprianus dahulu harus
berjuang melawan kejahatan, yang berupa
pertentangan atau penyimpangan ajaran Gereja dengan akibat akibatnya yang
menyedihkan.Kita sekarang pun sama, artinya juga menghadapi apa kejahatan,
Salah satu sumber kejahatan itu ialah yang diumpamakan Yesus dalam Injil hari
ini. Kita seperti anak anak yang tidak
peka, tidak peka berbuat baik kepada sesama, tidak peka juga melihat kesulitan
yang dialami banyak orang dalam masyarakat, Bahkan orang yang berbuat baik
dianggap aneh, dan yang berbagi rasa dengan orang lain dilihat sebagai tidak
normal. Memang mau dan berani berbuat yang benar itulah memang yang akan “
dibebaskan dari yang jahat”
Butir-butir
Permenungan
Yesus melakukan sesuatu yang lebih dari Johanes, namun
Yesus juga membutuhkan Johanes. Barangkali pembaharuan iman kita dewasa ini
sedang menantikan nabi nabi untuk pembaruan yang berani mempertanyakan suatu
budaya atau suatu masyarakat yang sudah menjadi
sedemikian mandul. Apakah kita bersedia menjadi nabi? Tidak perlu
seperti Yohanes atau, tseperti nabi nabi
terdahulu, tetapi mulailah dengan hal yang kecil kecil setiap hari, memberi
kesaksian lewat cara hidup yang benar dan baik.
Selasa 15 September 2015
Santa Perawan Maria Berdukacita
Bacaan Pertama Ibr 5:7-9
Kristus telah belajar menjadi taat, dan Ia menjadi pokok keselamatan abadi.
Saudara-saudara, dalam hidup-Nya sebagai manusia, Kristus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan
kepada Dia yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut.
Dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. Akan tetapi, sekalipun Anak Allah, Yesus telah belajar menjadi taat; dan ini ternyata dari apa yang telah diderita-Nya.
Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi
bagi semua orang yang taat kepada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Santa Perawan Maria Berdukacita
Bacaan Pertama Ibr 5:7-9
Kristus telah belajar menjadi taat, dan Ia menjadi pokok keselamatan abadi.
Saudara-saudara, dalam hidup-Nya sebagai manusia, Kristus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan
kepada Dia yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut.
Dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. Akan tetapi, sekalipun Anak Allah, Yesus telah belajar menjadi taat; dan ini ternyata dari apa yang telah diderita-Nya.
Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi
bagi semua orang yang taat kepada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Mzm 31:2-3a.3b-4.5-6.15-16.20
Selamatkanlah aku, ya Tuhan, oleh kasih setia-Mu.
*Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, janganlah sekali-kali aku mendapat malu.
Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku,
bersegeralah melepaskan daku.
*Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku! Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku;
oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
*Engkau akan mengeluarkan aku dari jaring yang dipasang orang terhadap aku,
sebab Engkaulah tempat perlindunganku. Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan aku, ya Tuhan, Allah yang setia.
Selamatkanlah aku, ya Tuhan, oleh kasih setia-Mu.
*Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, janganlah sekali-kali aku mendapat malu.
Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku,
bersegeralah melepaskan daku.
*Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku! Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku;
oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
*Engkau akan mengeluarkan aku dari jaring yang dipasang orang terhadap aku,
sebab Engkaulah tempat perlindunganku. Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan aku, ya Tuhan, Allah yang setia.
*Tetapi aku, kepada-Mu, ya Tuhan, aku percaya, aku berkata "Engkaulah
Allahku!"
Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku
dan bebaskanlah aku dari tangan orang-orang yang mengejarku.
*Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kausimpan bagi orang yang takwa kepada-Mu, yang telah Kaulakukan di hadapan manusia bagi orang yang berlindung pada-Mu!
Bacaan Injil Yoh 19:25-27
Inilah anakmu! - Inilah ibumu!
Waktu Yesus bergantung di salib, didekat salib itu berdirilah ibu Yesus dan saudara ibu Yesus, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya
dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya,
"Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya,
"Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan.
Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku
dan bebaskanlah aku dari tangan orang-orang yang mengejarku.
*Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kausimpan bagi orang yang takwa kepada-Mu, yang telah Kaulakukan di hadapan manusia bagi orang yang berlindung pada-Mu!
Bacaan Injil Yoh 19:25-27
Inilah anakmu! - Inilah ibumu!
Waktu Yesus bergantung di salib, didekat salib itu berdirilah ibu Yesus dan saudara ibu Yesus, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya
dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya,
"Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya,
"Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan
Satu kata yang pertama kali diucapkan seorang anak yang
baru belajar berbicara adalah “mama” Kata mama ini mengungkapkan seluruh
pengalaman manusia tentang kehidupan. Dalam kandungan mama kita mengalami
permulaan kehidupan didunia ini dan melalui mama kita belajar berbicara,
berjalan dan melakukan apapun mulai dari yang sederhana , ringan dan mudah
dikerjakan. Melalui mama kita diajar dan belajar untuk bersikap sopan santun,
menghormati hak orang lain, berbicara jujur, dan berlaku adil terhadap sesama
manusia.
Sebagai seorang Putra manusia, Yesus mengalami segala hal
dari Bunda Maria, ibunya sejak dalam kandungan, Yesus tahu bahwa mama-Nya
sering terancam bahaya karena diri-Nya, Maka dari atas Salib,Yesus sangat sedih
melihat mama-Nya sangat menderita melihat diri-Nya bergantung disalib,
menderita kesakitan dan terhina.Untuk itu Yesus memohon kepada Yohanes untuk
menjaga dan melindungi mama-Nya dihari hari yang akan datang. Dengan sikap-Nya
ini, Yesus mau memberi teladan kepada kita bahwa dalam situasi yang paling
buruk dalam hidup kita, kita harus memperhatikan hidup mama yang mengandung,
melahirkan, membesarkan dan mendidik kita. Bunda Maria dan semua ibu yang baik
senantiasa berjuang dengan mengorbankan
jiwa raganya agar semua anaknya sukses dalam hidup mereka , tetapi mengapa kita
sebagai seorang anak seringkali tidak memperhatikan hidup mama kita?
Hidup kita penuh dengan perjuangan, penuh tantangan dan
rintangan yang tidak mudah, Apakah kita mampu menerima kenyataan yang paling
pahit dalam hidup tanpa mempersalahkan Tuhan dan sesama sebagaimana Bunda
Maria? Maria merasakan segala kepahitan salib, ia juga turut serta merasakan
kepedihan dan dan peneguhan Maria,
Disalib Tuhan menganugerahi kita seorang ibu yang benar benar mengasihi kita,
seorang ibu yang akan selalu membawa
kita kepada Putranya yang dapat mengubah
air menjadi anggur, anggur kegembiraan dan keselamatan.
Butir-butir
Permenungan
Hari ini kita merayakan
Santa Perawan Maria Berdukacita,
Bunda Maria berdiri didekat salib Yesus , ia berdiri untuk tujuan tertentu,
memberi kekuatan dan peneguhan bagi Putranya
sekaligus siap untuk menjalankan amanat perutusan-Nya, menjadi Bunda
murid terkasih, juga menjadi Bunda Gereja,
Kita pun diajak berdiri didekat salib Yesus, siap menjalankan perutusan
sebagaimana pengalaman harian kita yang bermakna. Salam Maria, Bunda Allah,
Bunda kami, doakanlah kami.
Senin,
14 September 2015
Bacaan Bilangan
21: 4-9 ; Mzm. 78:1-2,34-35,38 ; Flp 2:6-11 ; Yoh 3: 13-17.
Bacaan Pertama : Bilangan 21: 4-9
21:4. Setelah mereka berangkat dari
gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka
bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.
21:5 Lalu mereka berkata-kata melawan
Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami
mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan
akan makanan hambar ini kami telah muak."
21:6 Lalu TUHAN menyuruh ular-ular
tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang
Israel yang mati.
21:7 Kemudian datanglah bangsa itu
mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata
melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya
ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.
21:8 Maka berfirmanlah TUHAN kepada
Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap
orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup."
21:9 Lalu Musa membuat ular tembaga
dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia
memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.
Bacaan
Kedua : Flp 2:6-11
2:6 Yesus Kristus yang walaupun dalam
rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang
harus dipertahankan,
2:7 melainkan telah mengosongkan
diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan
manusia.
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia,
Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu
salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat
meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk
lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah
bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku:
"Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Bacaan Injil : Yoh 3: 13-17.
3:13 Tidak ada seorangpun yang telah
naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak
Manusia.
3:14 Dan sama seperti Musa meninggikan
ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,
3:15 supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
3:16 Karena begitu besar kasih Allah
akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya
setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang
kekal.
3:17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke
dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh
Dia.
RENUNGAN
Hari ini kita diajak merenungkan makna Salib, seperti
apakah makna salib itu? Kita bisa
mengawali dari kisah ini, Suatu ketika
ketika sedang mengadakan audensi terbuka dilapangan St. Petrus, Paus Johanes
Paulus II ditembak dari jarak dekat oleh Mehmet Ali Acqa, seorang fanatik dari
Turki. Paus legendaris itu nyaris tewas, tetapi Tuhan masih memberinya kekuatan
untuk bertahan hidup.Setelah sembuh dari luka tembaknya, Paus itu pergi ke
penjara, bertemu dengan orang yang ingin membunuhnya, memeluknya dan memberi
pengampunan yang tulus. Ali Acqa menangis terharu dan meneruskan hukuman
penjaranya dengan suasana hati yang tenang, Dari kisah ini, Paus memaknai
spiritualitas salib yakni pengampunan
Pengampunan adalah sebuah penaklukan ego manusia dengan
kasih, Yesus pernah berada dalam sebuah titik puncak penghinaan, Tetapi Yesus
memperlihatkan kepada dunia , bagaimana suatu keadaan paling jelek dan hina
dalam pandangan manusia bisa berubah menjadi sebuah momen yang luar biasa,
indah dan tak terlupakan, Diatas salib, Yesus mengampuni orang yang mengejek ,
menyiksa dan memaku-Nya dengan berseru : “ Ya Bapa ampunilah mereka , sebab
mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat,” ( Luk 23:24) Salib adalah simbol pengampunan dan bukan
simbol kematian. Namun salib itu akan menghidupkan manakala kita memandangnya
dengan setia, dengan cara memaafkan kesalahan orang lain, mengampuni kesalahan
suami atau isteri, memahami kelemahan dan kelebihan anak anak, bawahan, para
sopir dan prt-nya.
Butir-butir
Permenungan.
Dengan mengampuni kita diberi kelegaan hati, pikiran dan
suasana batin yang tenang, Maka bermurah hatilah dalam pengampunan.
Minggu,
13 September 2015
Bacaan Yes
50:5-9a , Mzm. 116:1-2,3-4,5-6,8-9 , Yak 2:14-18 , Mrk 8:27-35.
Bacaan Pertama : Yes 50:5-9a
50:5 Tuhan ALLAH telah membuka
telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.
50:6 Aku memberi punggungku kepada
orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut
janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi.
50:7 Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku;
sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti
keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu.
50:8 Dia yang menyatakan aku benar
telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? Marilah kita tampil
bersama-sama! Siapakah lawanku berperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku!
50:9 Sesungguhnya, Tuhan ALLAH
menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah?
Bacaan Kedua Yak
2:14-18
2:14. Apakah gunanya,
saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia
tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
2:15 Jika seorang saudara atau saudari
tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari,
2:16 dan seorang dari antara kamu
berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!",
tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah
gunanya itu?
2:17 Demikian juga halnya dengan iman:
Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah
mati.
2:18 Tetapi mungkin ada orang berkata:
"Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia:
"Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan
menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."
Bacaan Injil Mrk
8:27-35.
8:27. Kemudian Yesus beserta
murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di
tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Kata orang,
siapakah Aku ini?"
8:28 Jawab mereka: "Ada yang
mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang
mengatakan: seorang dari para nabi."
8:29 Ia bertanya kepada mereka:
"Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Petrus:
"Engkau adalah Mesias!"
8:30 Lalu Yesus melarang mereka dengan
keras supaya jangan memberitahukan kepada siapapun tentang Dia.
8:31 Kemudian mulailah Yesus
mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak
penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat,
lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.
8:32 Hal ini dikatakan-Nya dengan
terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia.
8:33 Maka berpalinglah Yesus dan
sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah
Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa
yang dipikirkan manusia."
8:34 Lalu Yesus memanggil orang banyak
dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau
mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
8:35 Karena siapa yang mau
menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa
kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.
RENUNGAN
Yesus mengajarkan kepada para murid-Nya,
bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh
tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit
sesudah tiga hari. Mengapa Yesus harus
disalibkan? Itu salah satu pertanyaan yang coba dijawab oleh
Paulus, Tidak ada jawaban yang pasti, tapi bagi Paulus, peristiwa penyaliban
Yesus adalah hikmat Allah yang tidak mudah dimengerti manusia. (1Kor 1:23-24).
Peristiwa salib sebagai jalan penyelamatan memang tidak mudah difahami jika
tidak ada iman.
Bagi kita salib menjadi tanda kasih
Allah yang total. Berani sengsara dan
menderita demi keselamatan orang lain,
rupanya menjadi suatu keutamaan yang diajarkan-Nya kepada kita, Dengan salib-Nya, Yesus menjadi
teladan kesabaran, kerendahan hati, keberanian, ketulusan dan kasih yang total.
Tidak heran jika Paulus begitu terkesan dengan misteri Salb, bahkan dia
berani bersaksi : Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan
kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi
dunia. (Gal 6:14). Kemegahan Paulus dibangun atas kesadaran bahwa Yesus
Kristus telah mati bagi umat manusia
demi keselamatan umat manusia. Paulus mewujudkannya kemegahan itu dengan mengikuti jalan-Nya.
Kebaikan Allah dalam Kristus dibalasnya dengan kebaikan kepada sesama, menjadi
pewarta yang tangguh, bahkan rela kehilangan nyawanya
Demi Kristus dan Injil-Nya
Baginya : Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. (
Flp 1:21)
Butir-butir
Permenungan
Tidak mudah bagi kita untuk meneladani Santo Paulus, Kita dapat meneladan usahanya untuk membalas
kasih Allah . Jika Kristus dan banyak orang telah rela berkorban untuk kita,
mengapa kita masih ragu ragu untuk berkorban
bagi Allah dan sesama?
0 komentar:
Post a Comment