September 8, 2015

RENUNGAN HARIAN MINGGU II SEPT

Sabtu 19 September 2015
Bacaan  1Tim 6:13-16 : Mzm 100:2-5 : Luk 8:15

Bacaan Pertama  1Tim 6:13-16
Saudara terkasih, di hadapan Allah yang menghidupkan segala sesuatu dan di hadapan Yesus Kristus yang memberi kesaksian yang benar di hadapan Pontius Pilatus, aku memperingatkan engkau, "Taatilah perintah ini tanpa cacat dan tanpa cela hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Saat itu akan ditentukan oleh Penguasa satu-satunya yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada kematian, dan bersemayam dalam cahaya yang tak terhampiri. Tak seorang pun pernah melihat Dia, dan tak seorang manusia pun dapat melihat Dia. Bagi Dialah hormat dan kuasa yang kekal. Amin.

Mazmur   Mzm 100:2-5

Datanglah menghadap Tuhan dengan sorak sorai.
*Beribadatlah kepada Tuhan dengan sukacita,
datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
*Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah;
Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita,
kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
*Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur,
masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian,
bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!
*Sebab Tuhan itu baik,
kasih setia-Nya untuk selama-lamanya,
dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.

Bacaan Injil   Luk 8:4-15
Banyak orang datang berbondong-bondong dari kota-kota sekitar kepada Yesus.
Maka kata Yesus dalam suatu perumpamaan, "Adalah seorang penabur keluar menaburkan benih. Waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan,
lalu diinjak-injak orang dan dimakan burung-burung di udara sampai habis.
Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan tumbuh sebentar, lalu layu karena tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, sehingga terhimpit sampai mati oleh semak-semak yang tumbuh bersama-sama.
Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dan berbuah seratus kali lipat."
Setelah itu Yesus berseru, "Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar,
hendaklah mendengar." Para murid menanyakan kepada Yesus maksud perumpamaan itu. Yesus menjawab, "Kalian diberi karunia mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi hal itu diwartakan kepada orang lain dalam perumpamaan,
supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat, dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti. Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah sabda Allah.
Yang jatuh di pinggir jalan ialah orang yang telah mendengarnya, kemudian datanglah Iblis, lalu mengambil sabda itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu, ialah orang yang setelah mendengar sabda itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar. Mereka hanya percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad. Yang jatuh dalam semak duri, ialah orang yang mendengar sabda itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit
oleh kekuatiran, kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga tidak menghasilkan buah yang matang. Yang jatuh di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati yang baik, dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."

Renungan
Banyak orang cukup puas dengan menjadi pendengar Sabda , akibatnya meski rajin membaca dan mendengarkan Sabda , hidupnya toh juga tidak lebih baik. Penabur mengumpamakan Allah atau Yesus  atau utusan Allah, benih adalah firman tentang Kerajaan Allah, dan tanah yang berbeda beda adalah manusia yang dengan cara cara berbeda beda  menerima firman yang ditaburkan dalam hatinya. Tanah yang dipinggir jalan adalah orang yang menerima firman , tetapi tidak sampai tertanam dihati, sebab habis dimakan burung.  Burung  mengumpamakan iblis yang merampas firman Allah. Tanah yang berbatu batu adalah orang yang berhati keras sehingga firman yang diterimanya  tidak berakar, bertahan sebentar , cepat layu dan kering kena panas terik matahari.Panas matahari mengumpamakan penganiyaan yang membuat orang berhenti percaya, bahkan murtad. Tanah yang ditumbuhi semak duri adalah orang yang menerima dan mempercayai firman Allah, tetapi kekuatiran dunia, tipu daya kekayaan dan keinginan keinginan duniawi telah menaklukkannya  sehingga firman itu tak berpengaruh dan tak menghasilkan apapun. Tanah yang baik adalah orang yang mendengarkan, mengerti, menerima dan melakukan firman Allah sehingga  menghasilkan hal hal yang baik dalam perasaan, pikiran, perkataan dan perbuatannya.
Dengan perumpamaan ini Yesus mau agar orang tidak lekas putus asa. Meeskipun karya Yesus nampaknya gagal dan  sia sia, tetapi pada akhirnya akan menggembirakan karena hasil yang berlipat ganda. Karena itu jangan bebal hati, tetapi  buka hati lebar lebar untuk mendengarkandan melaksanakan firman-Nya.

Butir-butir Permenungan
Kita bersyukur  bahwa kita dianugerahi bakat serta talenta yang unik, Kita berkembang dan bertumbuh dalam naungan kasih-Nya. Bagaimana kita hendak menghasilkan buah tergantung pada diri kita masing masing. Sejauh mana kita menanggapi benih yang Tuhan tanam dalam diri kita? Seberapa suburkah kita membiarkan benih itu berkembang dalam hati kita?






Jumat 18 September 2015
Bacaan   1Tim 6:2c-12 ,  Mzm 49:6-10.17-20 ,  Mat 11:25

Bacaan Pertama   1Tim 6:2c-12.
Saudara terkasih, ajarkanlah dan nasihatkanlah semua ini.  Jika ada orang yang mengajarkan ajaran lain, dan tidak menurut ajaran sehat, yakni ajaran Tuhan kita Yesus Kristus, dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan iman kita, dialah orang yang berlagak tahu, padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, iri hati, fitnah dan curiga, percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat, yang kehilangan kebenaran,
yang mengira agama itu suatu sumber keuntungan. Memang iman itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa apa-apa ke dalam dunia ini, dan kita pun tidak membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. Tetapi mereka yang ingin kaya, terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan pelbagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Karena memburu uanglah, maka beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa diri dengan berbagai-bagai penderitaan. Tetapi engkau, hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, takwa, kesetiaan, cinta kasih, kesabaran dan kelembutan hati. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar
dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil; untuk itulah engkau telah mengikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi. 

Mazmur  Mzm 49:6-10.17-20
Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh Roh Kudus, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.*Mengapa aku takut pada hari-hari celaka pada waktu aku dikepung oleh kejahatan para pengejarku, yang percaya akan harta bendanya, dan memegahkan diri karena banyaknya kekayaan mereka?
*Tidak seorang pun dapat membebaskan diri, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya! Terlalu mahallah harga pembebasan nyawanya,
dan tidak terjangkau untuk selama-lamanya kalau ia ingin hidup abadi.
*Janganlah takut, apabila seseorang menjadi kaya, apabila kemuliaan keluarganya bertambah, sebab pada waktu mati semuanya itu tidak akan dibawanya serta,
kemuliaannya tidak akan turun mengikuti dia.
*Sekalipun pada masa hidupnya ia menganggap dirinya berbahagia sekalipun orang menyanjungnya karena ia berbuat baik terhadap dirinya sendiri,  namun ia akan sampai kepada angkatan nenek moyangnya, yang tidak akan melihat terang untuk seterusnya.

Bacaan Injil     Luk 8:1-3
Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid menyertai Dia, dan juga beberapa wannita,
yang telah disembuhkan-Nya dari roh-roh jahat serta berbagai macam penyakit,
selalu menyertai Dia. Para wanita itu ialah: Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh setan; Yohana, isteri Khuza, bendahara Herodes, Susana dan masih banyak lagi yang lain. Wanita-wanita itu melayani seluruh rombongan dengan harta kekayaan mereka.

Renungan
Perempuan-perempuan ikut melayani Yesus dan rombongannya. Mereka memberikan tenaga, waktu dan hartanya agar rombongan Tuhan Yesus mampu berkarya dan beraktivitas. Para perempuan itu total memberikan semuanya untuk Yesus dan rombongannya.
Sampai sekarang ini masih banyak ibu-ibu yang membantu karya para imam. Di paroki ada ibu-ibu rumah tangga paroki yang selalu siap memberikan pelayanan. Minimal tampak ruang makan pastoran selalu terisi. Dan yakin para ibu itu pasti menambah biaya. Di kesempatan lain ibu-ibu pun berperan aktif dalam kegiatan lingkungan, wilayah dan berbagai kelompok kategorial seperti katekumen, pia, pir, misdinar, koor, liturgi, ketua lingkungan, pro diakon dan lain-lain. Peran para ibu dari jaman Yesus sampai sekarang masih terus berlangsung, walau sering tidak tampak. Keterlibatan wanita dengan karaternya tersendiri telah menyumbangkan sesuatu yang khas bagi karya pewartaan gereja. Tidak ada diskriminasi dalam hal karya pewartaan Injil. Terima kasih para ibu-ibu. Semoga pengorbanan Anda ada dalam berkat-Nya.

Butir-butir Permenungan
Pada zaman Yesus kaum wanita sangat berperan dalam pewartaan Yesus, Mereka melayani Yesus dan rombongannya dengan segala kemampuannya serta dukungan material., Apa yang telah anda sumbangkan , khususnya sebagai wanita Katolik dalam membangun Kerajaan Allah disekitarmu ?





Kamis 17 September

Bacaan  1Tim 4:12-16  ,  Mzm 111:7-10  ,  Luk 7:36-50

Bacaan Pertama  1Tim 4:12-16

Saudara terkasih, jangan seorang pun menganggap dirimu rendah  karena engkau masih muda.  Jadilah teladan bagi orang-orang beriman,  dalam perkataan dan tingkah laku,  dalam kasih, kesetiaan dan kesucianmu.  Sementara itu, sambil menunggu kedatanganku,  bertekunlah dalam membaca Kitab Suci,  dalam membangun dan mengajar.  Janganlah lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu,  yang diberikan oleh penumpangan tangan Sidang penatua disertai nubuat.  Perhatikanlah semuanya itu dan hiduplah di dalamnya,  supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang.  Awasilah dirimu dan awasilah ajaranmu.
Bertekunlah dalam semuanya itu,  karena dengan berbuat demikian  engkau akan menyelamatkan dirimu  dan semua orang yang mendengar engkau.
Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur   Mzm 111:7-10
*Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh;
Perintah-Nya lestari untuk selamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.
*Ia memberikan kebebasan kepada umat-Nya, Ia menetapkan perjanjian untuk selama-lamanya; kudus dan dahsyatlah nama-Nya!
*Pangkal kebijaksanaan adalah takut akan Tuhan, semua orang yang mengamalkannya memiliki budi bahasa yang baik; dia akan disanjung sepanjang masa.


Bacaan Injil  Luk 7:36-50
Pada suatu ketika  seorang Farisi mengundang Yesus makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan.  Di kota itu ada seorang wanita yang terkenal sebagai orang berdosa.  Ketika mendengar bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa buli-buli pualam berisi minyak wangi.
Sambil menangis ia berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya dengan air matanya, dan menyekanya dengan rambutnya. Kemudian ia mencium kaki Yesus  dan meminyakinya dengan minyak wangi. Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hati, "Seandainya Dia ini nabi, mestinya Ia tahu,  siapakah dan orang apakah wanita yang menjamah-Nya ini;
semestinya Ia tahu, bahwa wanita ini adalah orang yang berdosa."  Lalu Yesus berkata kepada orang Farisi itu,  "Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu."  Sahut Simon, "Katakanlah, Guru."  "Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh.  Karena mereka tidak sanggup membayar,  maka hutang kedua orang itu dihapuskannya.
Siapakah di antara mereka akan lebih mengasihi dia?"  Jawab Simon,  "Aku sangka, yang mendapat penghapusan utang lebih banyak!"  Kata Yesus kepadanya, "Betul pendapatmu itu!"  Dan sambil berpaling kepada wanita itu,  Yesus berkata kepada Simon, "Engkau melihat wanita ini?  Aku masuk ke dalam rumahmu,  namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku;  tetapi wanita ini membasahi kaki-Ku dengan air mata  dan menyekanya dengan rambutnya.  Engkau tidak mencium Aku,
tetapi sejak Aku masuk, ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku.  Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak,  tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi.  Sebab itu Aku berkata kepadamu,  'Dosanya yang banyak itu telah diampuni,
karena ia telah banyak berbuat kasih.  Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih!"  Lalu Yesus berkata kepada wanita itu: "Dosamu telah diampuni."
Orang-orang yang makan bersama Yesus berpikir dalam hati,  "Siapakah Dia ini, maka Ia dapat mengampuni dosa?"  Tetapi Yesus berkata kepada wanita itu,  "Imanmu telah menyelamatkan dikau.   pergilah dengan selamat!"  Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Karena rasa syukurnya perempuan berdosa mempersembahkan yang terbaik bagi Yesus. Ia sujud di kakiNya. Mengusap kakinya dengan air mata, minyak dan rambutNya. Persembahan seperti itu tidak pernah diberikan oleh orang lain. Hanya dia yang merasa mendapat rahmat pengampunan yang melakukan itu.
Memang benar bahwa mereka yang merasakan rahmatNya akan mempersembahkan syukur. Semakin besar rahmat yang diterima semakin besar pula rasa syukurnya. Perempuan berdosa itu adalah pribadi yang tidak bisa diterima oleh masyarakat. Namun Yesus menerima dia bahkan membiarkan dirinya mendekat kepadaNya. Maka layaklah ia merasa sangat bersyukur atas penerimaan tersebut.
Syukur juga menjadi bagian dari hidup kita. Setiap hari kita mengalami rahmatNya, setiap hari pula kita mengungkapkan syukur kita. Pada saat tertentu rahmat itu terasa besar maka layaklah pula kalau kita juga mempersembahkan syukur yang lebih besar kepadaNya.

Butir-butir Permenungan
Kebenaran dan kebaikan Allah terungkap dalam kisah wanita yang meminyaki kaki Yesus , membasahi dengan air mata dan kemudian menyekanya dengan rambutnya, Wanita itu melakukan silih dosa dengan perbuatan. Dan dosanya diampuni. Pertobatan haruslah diikuti dengan perubahan sikap. Perubahan sikap bersumber dari dalam batin/hati. Saat seorang mengasihi dengan tulus, dosanya diampuni,  Cinta adalah penawar dosa. Cinta adalah obat terbaik untuk dosa, Bagaimana dengan anda sendiri?  

 

Rabu   16 September 2015
Bacaan    1Tim 3:14-16 ,  Mzm 111:1-6,  Luk 7:31-35

Bacaan Pertama   1Tim 3:14-16

Saudara terkasih, semuanya ini kutulis kepadamu, walaupun aku berharap segera dapat mengunjungi engkau. Maka, jika aku terlambat, engkau sudah tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, artinya jemaat Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran. Sungguh agunglah rahasia iman kita: Kristus, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh. Ia menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, dan diberitakan di antara para bangsa yang tidak mengenal Allah. Ia diimani di dunia dan diangkat dalam kemuliaan.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 111:1-6
*Agunglah karya Tuhan. *Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati,  dalam lingkungan orang-orang benar dan dalam jemaah.  Besar perbuatan-perbuatan Tuhan,
layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
*Agung dan bersemarak pekerjaan-Nya, keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya.
Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan peringatan;  Tuhan itu pengasih dan penyayang.
*Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki, selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya.  Kekuatan perbuatan-Nya Ia tujukan kepada umat-Nya,  dengan memberikan kepada mereka milik pusaka para bangsa.


Bacaan Injil  Luk 7:31-35
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak,  "Dengan apakah akan Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini?  Mereka sama dengan anak-anak yang duduk di pasar dan berseru-seru,  'Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari.  Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak menangis.'  Sebab ketika Yohanes Pembaptis datang,  dan ia tidak makan roti, dan tidak minum anggur,  kalian berkata, 'Ia kerasukan setan.'  Kemudian Anak Manusia datang,  Ia makan dan minum, dan kalian berkata,  'Lihatlah, seorang pelahap dan peminum,  sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.'  Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Kita tentu masih ingat akan peristiwa kematian mahasiawa di Semanggi Jakarta, yang ditembak dalam pemerintahan Orde Baru dan meninggalnya Munir secara misterius dan belum terungkap jelas pelakunya. Latar belakang kematian mereka dan banyak yang lain, korupsi yang merajalela, aneka bentuk ketidakadilan, banyaknya kejahatan , semua ini mengingatkan kita akan doa   “ Bapa kami “ yang diajarkan Yesus kepada kita, Dalam doa itu di nomor satukan kemuliaan Allah dan pelaksanaan kehendak-Nya, dan ditutup dengan permohonan agar kita dibebaskan dari yang jahat.
Yang jahat itu memang masih tetap  ada selama manusia , yakni kita semua ini, bahkan yang sudah ditebus dan diselamatkan oleh Kristus, masih hidup. St Kornelius dan St. Siprianus  dahulu harus berjuang melawan kejahatan, yang  berupa pertentangan atau penyimpangan ajaran Gereja dengan akibat akibatnya yang menyedihkan.Kita sekarang pun sama, artinya juga menghadapi apa kejahatan, Salah satu sumber kejahatan itu ialah yang diumpamakan Yesus dalam Injil hari ini. Kita seperti anak  anak yang tidak peka, tidak peka berbuat baik kepada sesama, tidak peka juga melihat kesulitan yang dialami banyak orang dalam masyarakat, Bahkan orang yang berbuat baik dianggap aneh, dan yang berbagi rasa dengan orang lain dilihat sebagai tidak normal. Memang mau dan berani berbuat yang benar itulah memang yang akan “ dibebaskan dari yang jahat”  

Butir-butir Permenungan
Yesus melakukan sesuatu yang lebih dari Johanes, namun Yesus juga membutuhkan Johanes. Barangkali pembaharuan iman kita dewasa ini sedang menantikan nabi nabi untuk pembaruan yang berani mempertanyakan suatu budaya atau suatu masyarakat yang sudah menjadi  sedemikian mandul. Apakah kita bersedia menjadi nabi? Tidak perlu seperti Yohanes atau, tseperti  nabi nabi terdahulu, tetapi mulailah dengan hal yang kecil kecil setiap hari, memberi kesaksian lewat cara hidup yang benar dan baik.



Selasa  15 September 2015
Santa Perawan Maria Berdukacita

Bacaan Pertama  Ibr 5:7-9
Kristus telah belajar menjadi taat, dan Ia menjadi pokok keselamatan abadi.
Saudara-saudara, dalam hidup-Nya sebagai manusia, Kristus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan
kepada Dia yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut.
Dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. Akan tetapi, sekalipun Anak Allah, Yesus telah belajar menjadi taat; dan ini ternyata dari apa yang telah diderita-Nya.
Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi
bagi semua orang yang taat kepada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.
 Mazmur  Mzm 31:2-3a.3b-4.5-6.15-16.20
Selamatkanlah aku, ya Tuhan, oleh kasih setia-Mu.
*Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, janganlah sekali-kali aku mendapat malu.
Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku,
bersegeralah melepaskan daku.
*Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku!  Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku;
oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun  dan membimbing aku.
*Engkau akan mengeluarkan aku dari jaring  yang dipasang orang terhadap aku,
sebab Engkaulah tempat perlindunganku.  Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku;  sudilah membebaskan aku, ya Tuhan, Allah yang setia.
*Tetapi aku, kepada-Mu, ya Tuhan, aku percaya, aku berkata "Engkaulah Allahku!"
Masa hidupku ada dalam tangan-Mu,  lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku
dan bebaskanlah aku dari tangan orang-orang yang mengejarku.
*Alangkah limpahnya kebaikan-Mu  yang telah Kausimpan bagi orang yang takwa kepada-Mu,  yang telah Kaulakukan di hadapan manusia  bagi orang yang berlindung pada-Mu!

Bacaan Injil   Yoh 19:25-27
Inilah anakmu! - Inilah ibumu!
Waktu Yesus bergantung di salib, didekat salib itu berdirilah ibu Yesus dan saudara ibu Yesus, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya
dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya,
"Ibu, inilah, anakmu!"  Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya,
"Inilah ibumu!"  Dan sejak saat itu murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan
Satu kata yang pertama kali diucapkan seorang anak yang baru belajar berbicara adalah “mama” Kata mama ini mengungkapkan seluruh pengalaman manusia tentang kehidupan. Dalam kandungan mama kita mengalami permulaan kehidupan didunia ini dan melalui mama kita belajar berbicara, berjalan dan melakukan apapun mulai dari yang sederhana , ringan dan mudah dikerjakan. Melalui mama kita diajar dan belajar untuk bersikap sopan santun, menghormati hak orang lain, berbicara jujur, dan berlaku adil terhadap sesama manusia.
Sebagai seorang Putra manusia, Yesus mengalami segala hal dari Bunda Maria, ibunya sejak dalam kandungan, Yesus tahu bahwa mama-Nya sering terancam bahaya karena diri-Nya, Maka dari atas Salib,Yesus sangat sedih melihat mama-Nya sangat menderita melihat diri-Nya bergantung disalib, menderita kesakitan dan terhina.Untuk itu Yesus memohon kepada Yohanes untuk menjaga dan melindungi mama-Nya dihari hari yang akan datang. Dengan sikap-Nya ini, Yesus mau memberi teladan kepada kita bahwa dalam situasi yang paling buruk dalam hidup kita, kita harus memperhatikan hidup mama yang mengandung, melahirkan, membesarkan dan mendidik kita. Bunda Maria dan semua ibu yang baik senantiasa  berjuang dengan mengorbankan jiwa raganya agar semua anaknya sukses dalam hidup mereka , tetapi mengapa kita sebagai seorang anak seringkali tidak memperhatikan hidup mama kita?
Hidup kita penuh dengan perjuangan, penuh tantangan dan rintangan yang tidak mudah, Apakah kita mampu menerima kenyataan yang paling pahit dalam hidup tanpa mempersalahkan Tuhan dan sesama sebagaimana Bunda Maria? Maria merasakan segala kepahitan salib, ia juga turut serta merasakan kepedihan dan  dan peneguhan Maria, Disalib Tuhan menganugerahi kita seorang ibu yang benar benar mengasihi kita, seorang ibu yang akan selalu  membawa kita  kepada Putranya yang dapat mengubah air menjadi anggur, anggur kegembiraan dan keselamatan. 

Butir-butir Permenungan
Hari ini kita merayakan  Santa Perawan Maria  Berdukacita, Bunda Maria berdiri didekat salib Yesus , ia berdiri untuk tujuan tertentu, memberi kekuatan dan peneguhan bagi Putranya  sekaligus siap untuk menjalankan amanat perutusan-Nya, menjadi Bunda murid terkasih, juga menjadi Bunda Gereja,  Kita pun diajak berdiri didekat salib Yesus, siap menjalankan perutusan sebagaimana pengalaman harian kita yang bermakna. Salam Maria, Bunda Allah, Bunda kami, doakanlah kami.


Senin, 14  September 2015
Bacaan   Bilangan 21: 4-9 ; Mzm. 78:1-2,34-35,38 ; Flp 2:6-11 ;  Yoh 3: 13-17.  

Bacaan  Pertama : Bilangan 21: 4-9
21:4. Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.
21:5 Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."
21:6 Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.
21:7 Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.
21:8 Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup."
21:9 Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.

Bacaan Kedua :  Flp 2:6-11
2:6 Yesus Kristus yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!


Bacaan  Injil  :  Yoh 3: 13-17.  
3:13 Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.
3:14 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,
3:15 supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
3:17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

RENUNGAN
Hari ini kita diajak merenungkan makna Salib, seperti apakah makna salib itu?  Kita bisa mengawali dari kisah ini,  Suatu ketika ketika sedang mengadakan audensi terbuka dilapangan St. Petrus, Paus Johanes Paulus II ditembak dari jarak dekat oleh Mehmet Ali Acqa, seorang fanatik dari Turki. Paus legendaris itu nyaris tewas, tetapi Tuhan masih memberinya kekuatan untuk bertahan hidup.Setelah sembuh dari luka tembaknya, Paus itu pergi ke penjara, bertemu dengan orang yang ingin membunuhnya, memeluknya dan memberi pengampunan yang tulus. Ali Acqa menangis terharu dan meneruskan hukuman penjaranya dengan suasana hati yang tenang, Dari kisah ini, Paus memaknai spiritualitas salib yakni pengampunan
Pengampunan adalah sebuah penaklukan ego manusia dengan kasih, Yesus pernah berada dalam sebuah titik puncak penghinaan, Tetapi Yesus memperlihatkan kepada dunia , bagaimana suatu keadaan paling jelek dan hina dalam pandangan manusia bisa berubah menjadi sebuah momen yang luar biasa, indah dan tak terlupakan, Diatas salib, Yesus mengampuni orang yang mengejek , menyiksa dan memaku-Nya dengan berseru : “ Ya Bapa ampunilah mereka , sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat,” ( Luk 23:24)  Salib adalah simbol pengampunan dan bukan simbol kematian. Namun salib itu akan menghidupkan manakala kita memandangnya dengan setia, dengan cara memaafkan kesalahan orang lain, mengampuni kesalahan suami atau isteri, memahami kelemahan dan kelebihan anak anak, bawahan, para sopir dan prt-nya.
Butir-butir Permenungan.
Dengan mengampuni kita diberi kelegaan hati, pikiran dan suasana batin yang tenang, Maka bermurah hatilah dalam pengampunan.



Minggu, 13  September 2015
Bacaan  Yes 50:5-9a  ,  Mzm. 116:1-2,3-4,5-6,8-9  , Yak 2:14-18 ,  Mrk 8:27-35. 
Bacaan  Pertama : Yes 50:5-9a 
50:5 Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.
50:6 Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi.
50:7 Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu.
50:8 Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku berperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku!
50:9 Sesungguhnya, Tuhan ALLAH menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah?

Bacaan  Kedua  Yak 2:14-18
2:14. Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
2:15 Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari,
2:16 dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?
2:17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
2:18 Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."

Bacaan  Injil  Mrk 8:27-35.
8:27. Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Kata orang, siapakah Aku ini?"
8:28 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi."
8:29 Ia bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Petrus: "Engkau adalah Mesias!"
8:30 Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapapun tentang Dia.
8:31 Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.
8:32 Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia.
8:33 Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
8:34 Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
8:35 Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.

RENUNGAN
Yesus mengajarkan kepada para murid-Nya, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.  Mengapa Yesus harus disalibkan?  Itu salah  satu pertanyaan yang coba dijawab oleh Paulus, Tidak ada jawaban yang pasti, tapi bagi Paulus, peristiwa penyaliban Yesus adalah hikmat Allah yang tidak mudah dimengerti manusia. (1Kor 1:23-24). Peristiwa salib sebagai jalan penyelamatan memang tidak mudah difahami jika tidak ada iman.
Bagi kita salib menjadi tanda kasih Allah yang total.  Berani sengsara dan menderita demi keselamatan  orang lain, rupanya menjadi suatu keutamaan yang diajarkan-Nya  kepada kita, Dengan salib-Nya, Yesus menjadi teladan kesabaran, kerendahan hati, keberanian, ketulusan dan kasih yang total. Tidak heran jika Paulus begitu terkesan dengan misteri Salb, bahkan dia berani  bersaksi : Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. (Gal 6:14). Kemegahan Paulus dibangun atas kesadaran bahwa Yesus Kristus  telah mati bagi umat manusia demi keselamatan umat manusia. Paulus mewujudkannya  kemegahan itu dengan mengikuti jalan-Nya. Kebaikan Allah dalam Kristus dibalasnya dengan kebaikan kepada sesama, menjadi pewarta yang tangguh, bahkan rela kehilangan nyawanya
Demi Kristus dan Injil-Nya Baginya  : Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. ( Flp 1:21)

Butir-butir Permenungan
Tidak mudah bagi kita untuk meneladani Santo Paulus,  Kita dapat meneladan usahanya untuk membalas kasih Allah . Jika Kristus dan banyak orang telah rela berkorban untuk kita, mengapa kita masih ragu ragu untuk berkorban  bagi Allah  dan sesama?

0 komentar:

Post a Comment