Selasa 29 September 2015
Pesta S. Mikael, Gabriel. Rafael, Malaikat Agung
Pesta S. Mikael, Gabriel. Rafael, Malaikat Agung
Bacaan
Pertama Dan 7:9-10.13-14
Aku,
Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu
duduklah Yang Lanjut Usianya.
Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Tahta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, Beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan seorang serupa Anak Manusia. Ia menghadap Yang Lanjut Usianya itu,
dan ia dihantar ke hadapan-Nya. Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya kekal adanya,
dan kerajaannya tidak akan binasa.
Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Tahta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, Beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan seorang serupa Anak Manusia. Ia menghadap Yang Lanjut Usianya itu,
dan ia dihantar ke hadapan-Nya. Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya kekal adanya,
dan kerajaannya tidak akan binasa.
Mazmur Mzm 138:1-2a.2b-3.4-5
Di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu, ya Tuhan.
*Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku, sebab Engkau mendengarkan kata-kata mulutku; di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.
* Kau hendak memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu,
sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
*Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu; mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan Tuhan,
sebab besar kemuliaan Tuhan.
Di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu, ya Tuhan.
*Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku, sebab Engkau mendengarkan kata-kata mulutku; di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.
* Kau hendak memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu,
sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
*Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu; mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan Tuhan,
sebab besar kemuliaan Tuhan.
Bacaan Injil Yoh 1:47-51
Pada waktu itu Natanael datang kepada Yesus atas ajakan Filipus. Tatkala melihat Natanael datang, Yesus berkata tentang dia, "Lihat, inilah seorang Israel sejati,
tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Kata Natanael kepada Yesus, "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya, "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." Kata Natanael kepada-Nya,
"Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Yesus menjawab, kata-Nya,
"Karena Aku berkata kepadamu: 'Aku melihat engkau di bawah pohon ara',
maka engkau percaya? Hal-hal yang lebih besar daripada itu akan kaulihat."
Lalu kata Yesus kepadanya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
Renungan
Pada waktu itu Natanael datang kepada Yesus atas ajakan Filipus. Tatkala melihat Natanael datang, Yesus berkata tentang dia, "Lihat, inilah seorang Israel sejati,
tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Kata Natanael kepada Yesus, "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya, "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." Kata Natanael kepada-Nya,
"Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Yesus menjawab, kata-Nya,
"Karena Aku berkata kepadamu: 'Aku melihat engkau di bawah pohon ara',
maka engkau percaya? Hal-hal yang lebih besar daripada itu akan kaulihat."
Lalu kata Yesus kepadanya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
Renungan
Kitab Suci mencatat nama
tiga malaikat yang adalah utusan utama Allah, yaitu St Mikhael, St Rafael, dan St Gabriel. Mereka disebut malaikat
agung oleh karena peran penting mereka dalam rencana Allah. St Mikhael, yang namanya berarti, “siapa yang seperti Allah”, memimpin
bala tentara malaikat yang mencampakkan setan dan para malaikat yang
memberontak ke dalam neraka; pada akhir zaman, St Mikhael akan menghunus pedang
keadilan guna memisahkan yang baik dari yang jahat (bdk Why 12:7dst). St Gabriel, yang namanya berarti, “kekuatan Allah” menyampaikan kabar
kepada Santa Perawan Maria bahwa ia telah dipilih menjadi Bunda Sang
Juruselamat (bdk Luk 1:26-38). St Rafael,
yang namanya berarti “kesembuhan dari
Allah”, menyembuhkan mata Tobit yang buta (bdk Tobit 5).
Para malaikat adalah
juga pelindung kita. Katekismus Gereja Katolik mengajarkan, “Sejak masa
anak-anak sampai pada kematiannya malaikat-malaikat mengelilingi kehidupan
manusia dengan perlindungan dan doa permohonan” (No. 336). St Basilius (wafat
379) menegaskan, “Seorang malaikat mendampingi setiap orang beriman sebagai
pelindung dan gembala, supaya menghantarnya kepada kehidupan” (Adversus
Eunomium, III, 1). Sebagian besar dari kita, semenjak kecil telah belajar
mendaraskan doa sederhana kepada malaikat pelindung kita, “Malaikat Allah,
pelindungku tersayang, dengan perantaraan siapa kasih Allah dinyatakan
kepadaku. Sejak saat ini dampingilah aku, untuk menerangi, melindungi, memimpin
dan membimbingku.” Sebagian dari para kudus dapat melihat malaikat, seperti St
Petrus (Kis 12:1-19), atau melihat malaikat pelindung mereka, seperti St Padre
Pio dan St Elizabeth dari Hungaria.
Di samping itu, sebagai
umat Katolik, kita ingat peran penting St Mikhael dalam membela kita melawan
setan dan kuasa-kuasa jahat. Di penghujung abad ke-19, Paus Leo XIII (wafat
1903) mendapat penglihatan yang menubuatkan datangnya abad penderitaan dan
perang. Dalam penglihatan tersebut, Tuhan mengijinkan setan memilih suatu abad
di mana ia boleh melancarkan serangan-serangannya yang paling dahsyat melawan
Gereja. Iblis memilih abad ke-20. Bapa Suci begitu tergerak hatinya oleh
penglihatan ini hingga beliau menyusun suatu doa kepada Malaikat Agung St
Mikhael, “Malaikat Agung St. Mikhael, belalah kami dalam peperangan. Jadilah
pelindung kami dalam melawan segala kejahatan dan jebakan setan. Kami mohon dengan
rendah hati agar Allah menaklukkannya, dan engkau, O panglima balatentara
surgawi, dengan kuasa Ilahi, usirlah ke neraka setan dan semua roh jahat yang
berkeliaran di seluruh dunia yang hendak menghancurkan jiwa-jiwa. Amin.” Selama
bertahun-tahun, doa ini didaraskan pada akhir Misa Kudus guna menumbangkan
komunisme. Segenap umat beriman sepatutnya kembali berseru memohon pertolongan
St Mikhael dalam memberantas kejahatan-kejahat dahsyat yang merajalela dalam
dunia - aborsi, eutanasia, terorisme, pembantaian bangsa-bangsa tertentu,
perkawinan sesama jenis, dan lain sebagainya.
Butir butir Permenungan.
Sebagai
warga Gereja, kita menyadari peran serta para malaikat dalam kegiatan liturgi
kita. Dalam Misa Kudus, pada bagian Prefasi sebelum Doa Syukur Agung, kita
menggabungkan diri bersama segenap malaikat dan para kudus untuk melambungan
madah pujian, “Kudus, kudus, kudus….” Dalam Doa Syukur Agung I, imam berdoa,
“Allah yang Mahakuasa, utuslah malaikat-Mu yang kudus mengantar persembahan ini
ke altar-Mu yang luhur.” Dalam Aklamasi Akhir Liturgi Pemakaman, imam berdoa,
“Kiranya para malaikat menghantarmu ke dalam Firdaus; kiranya para martir
datang menyambutmu dan membawamu ke kota suci, Yerusalem baru yang abadi.”
Dalam
doa-doa dan aktivitas harian kita, sepatutnyalah kita ingat akan para utusan
Allah ini yang oleh karena kasih-Nya melindungi hidup kita dari malapetaka dan
membimbing kita di jalan keselamatan.
0 komentar:
Post a Comment