September 24, 2015

RENUNGAN HARI JUMAT 25 SEPT 2015

Jumat   25 September 2015

Bacaan Pertama   Hag 2:1b-10
Pada tahun kedua pemerintahan raja Darius,  pada tanggal 21 bulan ketujuh,
datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya, "Katakanlah kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, dan kepada sisa bangsa Israel, demikian, 'Masih adakah di antara kalian  yang dahulu melihat rumah Tuhan dalam kemegahannya yang semula?  Dan bagaimanakah kalian lihat keadaannya sekarang?  Bukankah keadaannya yang sekarang  kamu katakan sama sekali tidak berarti?  Tetapi sekarang kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel,  demikianlah sabda Tuhan,  kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar. Kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah sabda Tuhan. Bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kalian, demikianlah sabda Tuhan semesta alam, sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kalian pada waktu kalian keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut!"  Dan beginilah sabda Tuhan semesta alam, 'Sedikit waktu lagi  Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat. Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga harta benda semua bangsa datang mengalir.  Maka Aku akan memenuhi rumah ini dengan kemegahan. Sebab milik-Kulah perak dan emas,
demikianlah sabda Tuhan semesta alam. Maka kemegahan rumah ini nanti akan melebihi kemegahannya yang semula, sabda Tuhan semesat alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera."

Mazmur  Mzm 43:1-4
Berharap dan bersyukurlah kepada Allah, penolong kita.
*Berikanlah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak saleh! Luputkanlah aku dari penipu dan orang curang!
*Sebab Engkaulah Allah tempat pengungsianku. Mengapa Engkau membuang aku?
Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?
*Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun, dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
*Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!

Bacaan Injil  Luk 9:18-22
Pada suatu ketika Yesus sedang berdoa seorang diri. Maka datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Yesus lalu bertanya kepada mereka, "Kata orang banyak siapakah Aku ini?" Mereka menjawab, "Yohanes Pembaptis; ada juga yang mengatakan: Elia;
ada pula yang mengatakan: salah seorang nabi dari zaman dulu telah bangkit."
Yesus bertanya lagi, "Menurut kalian, siapakah Aku ini?" Jawab Petrus, "Engkaulah Kristus dari Allah." Dengan keras Yesus melarang mereka memberitakan hal itu kepada siapa pun. Ia lalu berkata, "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh para tua-tua, oleh para imam kepala dan para ahli Taurat, lalu dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga."

Renungan
Baik murid maupun mahasiswa, bila ada ulangan atau ujian pasti merasa berat dan ogah ogahan. Apalagi bila ada ulangan mendadak mereka yang tidak siap akan berkeringat. Namun itu sudah menjadi tugas seorang murid atau mahasiswa yang kuliah. Apa yang diajarkan akan dicek oleh guru atau dosennya.
Yesus Sang Guru, setelah sekian waktu mengajar para murid pilihan-Nya memberikan “ujian” ujian kecil dengan bertanya :  "Kata orang banyak siapakah Aku ini?" Pertanyaan ini tidak begitu sulit, karena tidak menuntut tanggung jawab pribadi, lha : “..kata orang banyak koq..” Sepertinya para murid berlomba lomba untuk memberi jawaban, mungkin ada murid yang walau tidak mendengar kata orang asal asalan memberi jawaban dari pada nanti ditegur Sang Guru.
Yang lebih sulit ketika Yesus bertanya : "Menurut kalian, siapakah Aku ini?" Nah sekarang yang memberi jawaban hanya Petrus, sang pemimpin “keduabelasan”  Yang lainnya kemana? Koq diam saja? Para murid diam karena menunggu anda , para pembaca menjawab. Mereka memberi kesempatan kita untuk menjawab, anda dan saya adalah para murid Yesus juga, bukan?

Butir butir Permenungan..
Telah sekian tahun kita dibaptis dan mengikuti-Nya, bisakah kita memberi jawaban menurut pengalaman iman kita, menurut apa yang kita alami berhubungan dengan Yesus? Jika kita sulit memberi jawaban , ada baiknya kita berhenti sejenak dan bertanya:  mengapa? Apakah aku jarang menghubungi Yesus dalam doa doa? Atau doaku begitu begitu saja, dan kurang menyentuh hatiku sendiri, kurang menyapa Yesus secara pribadi , tidak memberikan sebutan siapa Yesus bagiku dan  menurut pengalaman imanku?
Selamat merenung dan bertanya pada diri sendiri .


0 komentar:

Post a Comment