September 25, 2015

RENUNGAN HARI SABTU 26 SEPTEMBER 2015

Sabtu   26 September 2015
PF S. Kosmas dan Damianus, Martir

Bacaan Pertama   Za 2:1-5.10-11a
 Aku, Zakharia, melayangkan mataku dan melihat: Tampak seorang yang memegang tali pengukur. Aku lalu bertanya, "Ke manakah engkau pergi?" Maka ia menjawab, "Ke Yerusalem, untuk mengukurnya, untuk melihat berapa lebar dan panjangnya."
Lalu malaikat yang berbicara dengan daku maju ke depan. Sementara itu seorang malaikat lain maju, mendekatinya dan diberi perintah, "Larilah, katakanlah kepada orang muda di sana itu, demikian, 'Yerusalem akan tetap tinggal seperti padang terbuka oleh karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya. Dan Aku sendiri,' demikianlah sabda Tuhan, 'akan menjadi tembok berapi di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya." "Bersorak-sorailah dan bersukarialah, hai puteri Sion, sebab sesungguhnya Aku datang dan tinggal di tengah-tengahmu," demikianlah sabda Tuhan, "dan pada waktu itu banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada Tuhan dan akan menjadi umat-Ku, dan Aku akan tinggal di tengah-tengahmu."

Mazmur   Yer 31:10-12b.13
Tuhan menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
*Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel  akan menghimpunnya kembali, dan menjaganya seperti gembala menjaga kawanan dombanya!
*Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat dari padanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di atas bukit Sion,
muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan Tuhan.
*Waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang muda dan orang-orang tua akan bergembira, Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.

Bacaan Injil   Luk 9:43b-45
Semua orang heran karena segala yang dilakukan Yesus. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Dengarkan dan camkanlah segala perkataan-Ku ini:
Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia." Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya.

Renungan
Berkali kali Yesus menjelaskan kepada para murid murid-Nya, bahwa Dia akan diserahkan kepada manusia, dihukum mati dan dibunuh. Dia akan menderita karena tugas perutusan Bapa yang dijalankan.Namun para murid tetap tidak mengerti, mereka tidak menangkap maksudnya.
Dalam hidup ini kita juga sering sulit  menangkap pemberitaan Yesus itu, kita sulit menangkap bahwa menjadi murid Yesus pun perlu mengalami penderitaan seperti Yesus sendiri. Kita kadang hanya mengerti dan meyakini bahwa ikut Yesus itu enak, tidak akan menderita, dan akan mulia, bahkan ada yang percaya bahwa kalau ikut Yesus tidak mungkin sengsara karena kesengsaraan sudah dihilangkan oleh Yesus.
Kita inginnya hidup enak, bahagia, dan bahkan kaya, tanpa kesulitan. Maka kalau ada kesulitan kita mudah mengeluh dan tidak tahan. Padahal Yesus sudah menjelaskan perlu kesengsaraan untuk menuju kemuliaan itu.

Butir butir Permenungan
Banyak hal disekeliling kita  yang mampu membangkitkan rasa heran  -  seandainya kita membuka mata, mendengar dan mencium serta merasa dengan hati – mukjizat Tuhan sedang berlangsung, mukjizat Tuhan tidak hanya tampak dalam suasana penuh sukacita dan menakjubkan, tetapi juga ada dalam penderitaan.
“Penderitaan dalam dirinya sendiri  tidak bernilai, Karunia terbesar yang dapat kita nikmati adalah kemungkinan untuk mengambil bagian dalam sengsara Kristus”
( Sr. Teresa dari Kalkuta)

Berikan kami Tuhan , hati yang peka, hati untuk mencinta.

0 komentar:

Post a Comment