Kalender
Liturgi Kamis 9 Juli 2020
PF S. Agustinus Zhao Rong, Imam Martir, dkk.
PF S.
Gregorius Grassi, Uskup
Warna Liturgi: Hijau
Bacaan I
Hos 11:1b.3-4.8c-9
Beginilah sabda Tuhan, "Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir
anak itu Kupanggil. Akulah yang mengajar Efraim berjalan dan mengangkatnya di tangan-Ku, tetapi mereka
tidak mau insaf, bahwa Aku menyembuhkan
mereka. Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti
orang yang mengangkat kekang dari rahang mereka, yang membungkuk di hadapan
mereka untuk memberi makan. Aku berbalik dari segala murka. Belas
kasihan-Ku bangkit serentak. Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang
bernyala-nyala, tidak akan membinasakan Efraim lagi. Sebab Aku ini
Allah, dan bukan manusia, Aku ini Yang Kudus di tengah-tengahmu, dan Aku tidak datang untuk menghanguskan.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Tanggapan Mzm 80:2ac.3b.15-16
Tunjukkanlah
seri wajah-Mu, ya Tuhan, maka selamatlah kami.
*Hai gembala Israel, pasanglah telingamu, Engkau yang
duduk di atas para kerub, tampillah bersinar. Bangkitkanlah keperkasaan-Mu
dan datanglah menyelamatkan kami.
*Ya Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Tengoklah
pohon anggur ini, lindungi batang yang
ditanam oleh tangan kanan-Mu!
Bait
Pengantar Injil Mrk 1:15
Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah
dan percayalah kepada Injil.
Bacaan
Injil Mat 10:7-15
Pada waktu itu Yesus bersabda kepada
kedua-belas murid-Nya,
"Pergilah dan wartakanlah: Kerajaan Sorga
sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit;
bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kalian telah
memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. Janganlah
kalian membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. Janganlah
kalian membawa bekal dalam perjalanan, janganlah
kalian membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat
upahnya. Apabila kalian masuk kota atau desa, carilah di
situ seorang yang layak, dan tinggallah padanya sampai kalian berangkat. Apabila kalian masuk rumah orang, berilah salam
kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun
ke kepadanya,
jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Dan apabila
seorang tidak menerima kalian dan tidak mendengarkan perkataanmu, keluarlah dan
tinggalkanlah rumah atau kota itu, dan kebaskanlah debunya dari kakimu. Aku
berkata kepadamu: Sungguh, pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan
tanggungannya dari pada kota itu."
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan.
Seorang ayah berkata kepada anaknya yang masih berusia 5 tahun, “Nak , jangan sakit ya,” Sahut anaknya” Kenapa papa bilang begitu?” Si Ayah menjawab “ Kita ini miskin nak, kalau kamu sakit, papa ga punya duit untuk mengobati kamu.” Lalu si anak menganggukkan kepalanya dengan wajah sedih. Orang miskin tak boleh sakit, itulah ungkapan yang sering kita dengar. Mengapa? Karena mereka tidak memiliki uang yang cukup untuk berobat. Jangankan untuk berobat kerumah sakit, untuk makan pun terancam. Inilah kenyataan hidup yang masih banyak ditemui dizaman sekarang ini. Ironisnya ada banyak orang yang berprinsip demikian “ Hidup adalah pesta” Sementara di berbagai tempat banyak orang yang menderita kelaparan, para pengungsi menderita kedinginan , karena tidak ada tenda untuk mereka , orang sakit hanya bisa terbaring dirumahnya karena tidak ada biaya untuk berobat dan masih banyak penderitaan yang lain. Jika demikian, perintah Yesus untuk mewartakan Kerajaan Allah yang sudah dekat belum juga terwujud. Hari ini Tuhan Yesus memberi perintah kepada kita, “ Pergilah dan beritakanlah Kerajaan Surga sudah dekat, “ Kehadiran Kerajaan Allah itu selalu ditandai dengan berkat bagi orang lain. Orang sakit disembuhkan, orang mati dibangkitkan, orang kusta ditahirkan dan setan setan diusir ( Mat 10.8) Berkat itu bersumber dari Allah sendiri , Allahlah yang menyembuhkan, dan mengusir setan setan serta kuasa kegelapan. Kemurahan dan kemahakuasaan Allah inilah yang ingin kita wartakan kepada orang orang yang masih dirundung aneka penderitaan dan kegelapan hidup. Allah itu ada dan dekat, Dia mau membebaskan manusia dari penderitaan itu.
Butir permenungan.
Semangat mewartakan Kerajaan Surga harus muncul dari kedalaman relasi kita dengan-Nya. Sudahlah Allah merajaI hati kita? Sudahlah Dia memimpin diri kita? Sudahkah suara-Nya menjadi suara hati kita? Jika belum, kita tidak akan mungkin untuk mewartakan Kerajaan-Nya kepada orang lain.Tugas kita adalah mencari Kerajaan-Nya terlebih dulu, kemudian setelah itu kita harus mewartakannya kepada sesama. Mari kita mencari Kerajaan Surga di dalam hidup sehari hari dan setelah menemukannya kita mewartakannya kepada semua orang.
Doa.
Ya Tuhan
ajarlilah kami umat-Mu untuk mengikuti teladan para Santo dan Santa, yang rela
menyerahkan nyawanya untuk mewartakan Injil Kerajaan Allah . Semoga kami berani
mengakui nama-Mu dihadapan semua orang. Amin.
Kerajaan
Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.
0 komentar:
Post a Comment