Bacaan Liturgi Selasa 27 November 2018
Bacaan Pertama Why 14:14-20
Aku, Yohanes, melihat, sesungguhnya ada awan putih. Di atas awan itu
duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas
kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya. Lalu keluarlah seorang malaikat lain dari
Bait Suci. Ia berseru dengan suara nyaring
kepada Dia yang duduk di atas awan itu, "Ayunkanlah sabit-Mu itu
dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai, sebab tuaian di
bumi sudah masak." Maka Dia yang
duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumi
pun dituailah. Lalu seorang malaikat
lain keluar dari bait suci di surga. Ia pun memegang sebilah sabit
tajam. Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah. ia berkuasa atas
api, dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang
memegang sabit tajam itu, katanya, "Ayunkanlah sabitmu yang tajam
itu dan potonglah buah pohon anggur di bumi karena buahnya sudah masak." Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke
atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar,
yaitu murka Allah. Maka buah anggur itu dikilang di luar kota dan
dari kilangan itu mengalirlah darah, tingginya sampai ke kekang kuda, dan
jauhnya dua ratus mil.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Mzm 96:10-13
Tuhan datang menghakimi bumi.
*Katakanlah di antara bangsa-bangsa: "Tuhan itu Raja! Dunia
ditegakkannya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam
kebenaran."
*Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah
laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di
atasnya, maka segala pohon di hutan bersorak-sorai.
*Biarlah mereka bersukacita di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab
Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan
keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
Bait Pengantar Injil Why 2:10c
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan
mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
Bacaan Injil Luk 21:5-11
Ketika itu beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi
bangunan yang dihiasi dengan batu indah, dan berbagai macam barang
persembahan.Tetapi Yesus berkata kepada mereka, "Akan tiba harinya
segala yang kalian lihat di situ diruntuhkan, dan tidak akan ada satu batu
pun dibiarkan terletak di atas batu yang lain." Lalu murid-murid bertanya, "Guru, bila manakah hal itu akan
terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?" Jawab Yesus, "Waspadalah, jangan sampai
kalian disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai
nama-Ku, dan berkata, 'Akulah Dia' dan 'Saatnya sudah dekat.' Janganlah
kalian mengikuti mereka. Dan bila kalian mendengar kabar tentang perang
dan pemberontakan, janganlah kalian terkejut.
Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti
kesudahannya akan datang segera." Kemudian Yesus berkata kepada
mereka, "Bangsa akan bangkit
melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi
yang dahsyat, dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan
kelaparan. Dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan
tanda-tanda yang dahsyat dari langit."
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan.
Orang bertanya tanya adalah sesuatu yang biasa, baik anak kecil maupun
orang dewasa, semuanya bisa bertanya. Apalagi mengenai hal hal yang aneh dan baru,
orang tentu akan bertanya. Namun pertanyaan tentang suatu keruntuhan atau
kesudahan hidup manusia tidak mudah untuk dijawab. Inilah situasi akhir zaman yang digambarkan
dalam bacaan Injil Lukas hari ini. “Guru, bilamana kah hal ini akan terjadi?
Dan apakah tandanya kalau itu akan terjadi” Pertanyaan “kapan dan
bagaimana” kerap kali menghinggapi pikiran kita. Persoalannya apakah dengan
jawaban yang jelas lalu kita siap? Apakah kita semakin tenang bila kita
mengetahui dengan jelas dan detail mengenai masa depan, atau mengenai akhir
hidup kita dan dunia yang kita huni ini? Yesus mengingatkan kita untuk “
waspada “. Orang yang waspada adalah orang yang siap menghadapi segala
kemungkinan.Dia bukan orang yang gegabah dan merasa diri kuat. Orang waspada selalu
membuat indranya semakin tajam. Segala gerak gerik dan suara yang mencurigakan
selalu di waspadai. Mengapa ? “Saatnya sudah dekat” Gambaran akhir
tahun liturgi yang sebentar lagi kita rayakan dalam Ekaristi menjadi sinyal
bagi kita semua. Kita semua satu per satu, juga akan mengakhiri hidup didunia
ini Liturgi kita pada awal bulan November sudah mengingatkan hal
itu dengan dua perayaan : Hari Raya Semua Orang Kudus dan Peringatan
Arwah Semua Orang Beriman. Bagaimana dengan diri kita berhadapan dengan akhir
zaman?
Butir permenungan
Sekarang ini banyak orang yang melakukan sesuatu dengan kedok atas nama
Tuhan. Mereka mengajak untuk melakukan hal hal negatif dengan menggunakan
alasan sebagai murid-Nya.
Pengalaman pribadi saya dengan rekan kerja yang seiman. Sebagai pendatang
baru, dikota orang, saya merasa senang mempunyai rekan kerja seiman dan
berharap bisa bertumbuh bersama dalam iman. Ia sering mengajak saya pergi ke
gereja bersama, atau jalan jalan bahkan menginap di kostnya. Seiring
berjalannya waktu, ia mulai menunjukkan karakter aslinya. Ia suka pergi hingga
larut malam, minum minuman keras, berfoya foya dan datang terlambat dikantor.
Setelah mengetahui hal tersebut, saya berusaha untuk menjaga jarak dengannya.
Setiap diajak pergi bersama saya menolaknya. Meski dianggap sombong olehnya,
saya tetap berteman dengannya, tetapi tidak lebih dari rekan kerja di kantor.
Saya bersyukur karena Tuhan memperingatkan saya sebelum saya ikut
terjerumus. Saya percaya Roh Kudus yang memimpin dan menjaga saya sehingga
saya tidak terjatuh dalam hal hal yang negatif sekaligus bisa tetap
menjaga relasi dengan teman tersebut.
St. Teresa dari Avila pernah berkata , “ Bila segalanya menjadi berat,
pandanglah salib Kristus, memandang salib Kristus berarti belajar untuk
mengusahakan segala sesuatu dengan rela demi kasih kepada Kristus” Memang
hidup didunia ini tidak lepas dari penderitaan, namun bukan berarti kita
menyerah terhadap penderitaan yang menimpa kita. Penderitaan memang tidak
menyenangkan , namun bila semuanya ditanggung karena kasih kepada Kristus, maka
salib yang berat itu menjadi ringan.
Doa
Ya Tuhan yang baik, anugerah kan kita kekuatan untuk tetap setia kepada-Nya
dan berani menanggung segala kesulitan. Amin.
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan
mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
0 komentar:
Post a Comment