November 22, 2018

RENUNGAN HARIAN ( SELASA 4 DESEMBER 2018 )


Bacaan Liturgi  Selasa 4 Desember 2018
PF S. Yohanes dari Damsyik, Imam dan Pujangga Gereja

Bacaan Pertama  Yes 11:1-10
Pada akhir zaman sebuah tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh Tuhan akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh penasihat dan keperkasaan, 
roh pengenal dan takut akan Tuhan; ya, kesenangannya ialah takut akan Tuhan. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja 
atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan dengan kejujuran akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri. Ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik. 
Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang yang tetap terikat pada pinggangnya. Pada waktu itu 
serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan merumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya. Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput dan anak-anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu. 
Bayi akan bermain-main dekat liang ular tedung, dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak.Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus. Sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan Tuhan, seperti air laut yang menutupi dasarnya. Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi para bangsa. Dia akan dicari oleh suku-suku bangsa, dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 72:2.7-8.12-13.17
Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya, dan damai sejahtera berlimpah sampai selama-lamanya.
*Ya Allah, kiranya raja mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum! 

*Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi! 
*Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, 
ia akan membebaskan orang tertindas dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, 
ia akan menyelamatkan nyawa orang papa. 
*Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.

Bacaan Injil  Luk 10:21-24 
Pada waktu itu bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata, 
"Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan pandai, 
tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku 
dan tiada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang oleh Anak diberi anugerah mengenal Bapa." Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya dan berkata, "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kalian lihat. Sebab Aku berkata kepada kamu, banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kalian lihat, namun tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, tetapi tidak mendengarnya."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan
Pada waktu itu bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata,  "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. “ Konteks kegembiraan Tuhan adalah saat ketujuh puluh murid kembali dari perutusan (luk 10: 17) dan berceritera, bahwa setan setan takluk kepada mereka, karena nama Yesus.  Sungguh menarik untuk merasakan kegembiraan Tuhan. Daya tarik itu meliputi dua hal 
Pertama , ternyata diam diam Tuhan memberi kekuasaan saat mengutus murid-Nya. Ia berkata “Sesungguhnya Aku telah memberi kan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan untuk menahan kekuatan musuh “ (ay 19a)  Dari pernyataan itu tampak bahwa Tuhan tidak hanya mengutus para murid-Nya tetapi juga diam diam memberi kekuatan, sehingga para murid sadar bahwa Yesus sungguh utusan Bapa. Para murid sekarang ini bernama umat Kristiani . Dengan rahmat Baptisan , kita (entah bagaimanapun keadaan kita) diutus ikut memperbaiki dunia.  Maka, seorang ibu yang ditinggal suaminya begitu saja , ternyata mampu membesarkan keempat anaknya  Seorang Frater yang selalu was was , karena tidak pinter , akhirnya bisa ditahbiskan dan setia sampai kini.  Sepasang suami isteri yang pertama tama kecewa , akhirnya bisa menerima dan merawat anaknya yang lumpuh sepanjang hidupnya , justru karena itulah hidup pasangan itu jadi bermakna.
Dibalik ketabahan dan kehidupan yang berbuah, ternyata diam diam mereka beriman dan berserah pada Tuhan.  Maka, diam diam Tuhan juga memberikan kekuasaan agar para murid-Nya bertahan. Tuhan bergembira karena kekuatan dari-Nya bisa dirasakan oleh para murid-Nya.
Kedua , Tuhan menjelaskan bahwa semua itu dinyatakan kepada orang kecil. Orang kecil . adalah mereka yang tidak mengandalkan diri sendiri. Mereka berserah kepada Tuhan. Tuhan gembira karena justru yang dianggap kecil oleh dunia , malah mampu mengenal kehadiran-Nya . Itu terjadi , karena mereka tidak sombong, tidak mengandalkan “ kepandaian , kekayaan dan kekuasaan mereka”
Mari kita menjadi orang kecil yang berserah pada Tuhan agar Tuhan diam diam memberi kekuatan . Lebih dari semua itu Dia mencatat nama kita di Surga.

Butir permenungan.
Saya masih ingat dalam sebuah pertemuan propinsial mengatakan “ kita ini bukan kumpulan orang dari keturunan ningrat atau anak pejabat tetapi dari keluarga sederhana, orang kecil “ Mungkin maksudnya supaya kami tahu diri atau bisa jadi dia menegaskan bahwa keterpanggilan nengikuti Dia secara khusus membutuhkan sikap kesederhanaan. Karena realitasnya banyak biarawan biarawati , klerus dipilih dari kaum sederhana.
Yesus ditampilkan oleh penginjil Lukas sedang mensyukuri anugerah para pengikut , para murid yang berasal dari kalangan sederhana (nelayan) bukan dari kalangan istana kerajaan. Yesus bersuka cita dan bergembira . Jelaslah bahwa sukacita Yesus tidak ada sangkut pautnya dengan keadaan , melainkan atas apa yang Bapa kerjakan didalam Dia. Dengan lantang Dia berkata “ Semua telah diserahkan Bapa kepada-Ku” Yesus bersuka cita bukan karena keberhasilan dalam karya yang dilakukan-Nya tetapi oleh keinginan Bapa yang dinyatakan kepada-Nya. Dan sekarang, Ia memiliki pengikut yang juga akan mengambil bagian yang sama. Mereka adalah orang orang sederhana yang mau dan siap terlibat dengan menyerahkan diri mereka secara total. Dalam pernyataan syukur ini dikontraskan dengan orang bijak dan orang pandai. Hal ini dapat diartikan bahwa mereka yang sombong , mengandalkan diri sendiri , tidak membutuhkan pertolongan Tuhan . Bagaimana Tuhan akan menyatakan diri jika kita merasa tahu dan bisa dan tidak mau dengan rendah hati membuka diri untuk diajar? Jika ini mewakili sikap kita , ingatlah selalu bahwa Tuhan bersukacita menyatakan diri kepada kaum sederhana yang mewakili sikap dan pernyataan diri kita sebagai putra putri-Nya yang selalu membutuhkan pertolongan-Nya.

Doa.
Ya Tuhan, anugerahilah kami terang Roh Kudus-Mu agar kami memiliki hati yang sederhana , siap dibentuk menjadi murid murid yang terbuka akan kehendak-Mu . Amin.




"Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. 



0 komentar:

Post a Comment