November 14, 2018

RENUNGAN HARIAN ( SENIN 19 NOPEMBER 2018 )


Bacaan Liturgi Senin 19 November 2018

Bacaan Pertama  Why 1:1-4;2:1-5a
Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, 
supaya Ia menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa  yang akan segera harus terjadi. Maka Ia mengutus malaikat-Nya untuk menyatakan semuanya kepada Yohanes, hamba-Nya.  Yohanes telah memberi kesaksian tentang sabda Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya. 
Berbahagialah orang yang membacakan dan mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat. Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Dia yang ada kini, dulu dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya, dan dari Yesus Kristus, menyertai kalian.Tuhan bersabda kepadaku,  "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Yang memegang ketujuh bintang di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas, Dia bersabda: Aku tahu segala pekerjaanmu, baik jerih payah maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak sabar terhadap orang-orang jahat. Engkau telah menguji orang-orang yang menyebut diri rasul, padahal mereka bukan rasul. Engkau telah mendapati bahwa mereka pendusta. Engkau tetap tabah dan sabar. 
Engkau menderita oleh demi nama-Ku dan tidak mengenal lelah. 
Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu sadarilah, betapa dalamnya engkau telah jatuh!  Bertobatlah dan lakukanlah apa yang kau lakukan semula." 
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 1:1-4b
Barangsiapa menang, akan Kuberi makan buah pohon kehidupan.
*Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, 
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh;tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, 
dan siang malam merenungkannya.
*Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan tak pernah layu;  apa saja yang diperbuatnya berhasil.
*Bukan demikianlah orang-orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin.  Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil   Yoh 8:12
Akulah terang dunia.  Barangsiapa mengikuti Aku, ia akan mempunyai terang hidup.

Bacaan Injil  Luk 18:35-43
Ketika Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta duduk di pinggir jalan dan mengemis.  Karena mendengar orang banyak lewat, ia bertanya,   "Ada apa itu?"  Kata orang kepadanya, "Yesus, orang Nazaret, sedang lewat."  Maka si buta itu berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"  Orang-orang yang berjalan di depan menyuruh dia diam.  Tetapi semakin kuat ia berseru,   "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"  Maka Yesus pun berhenti dan menyuruh orang mengantar dia kepada-Nya.  Ketika si buta itu sudah dekat, Yesus bertanya kepadanya,   "Apa yang kau inginkan Kuperbuat bagimu?"  Jawab orang itu, "Tuhan, semoga aku melihat!"   Maka Yesus berkata,  "Melihatlah, imanmu telah menyelamatkan dikau!"   Pada saat itu juga ia melihat, lalu mengikuti Yesus sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat menyaksikan peristiwa itu dan memuji-muji Allah.
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Kadang kita bisa begitu kagum pada teman teman kita yang bisa berdoa panjang dengan bagus. Doanya itu bisa teruntai dalam kata kata indah nan puitis, dengan alunan suara yang bergelombang penuh pengharapan. Kata kata yang dipilih rasanya pas dengan suasana hati umat yang hadir, dan menembus lubuk hati terdalam. Memang ada orang orang yang pandai menyusun doa, juga meski ia harus berdoa spontan.  Ya kita syukuri saja.
Injil hari ini menampilkan tokoh si buta yang berseru atau sebut saja berdoa secara sangat sederhana. Orang buta itu hanya berseru (baca : berdoa) “  Yesus Anak Daud, kasihanilah aku “ Ia berseru begitu terus , semakin lama semakin kuat, juga walaupun ditegur orang, ia tetap berseru dengan kata kata yang itu itu saja namun dengan volume suara yang semakin kuat. “  Yesus Anak Daud, kasihanilah aku “
Dan doanya itu di dengar Tuhan Yesus. Tuhan Yesus berhenti bertanya apa yang ia mohon dan Yesus menyembuhkan orang itu sehingga orang itu kini bisa melihat.
Renungan kita hari ini mengagumi rumusan doa yang sederhana namun amat berdaya.. “  Yesus Anak Daud, kasihanilah aku “  Dalam tradisi doa di Timur, dikenal doa yang sangat populer, namanya Doa Yesus yang bunyinya  kurang lebih “ Tuhan Yesus Kristus , kasihanilah aku “ atau “ Ya Yesus kasihanilah aku”  boleh juga “ Yesus kasihanilah aku orang berdosa ini” pokoknya menyebut nama Yesus. Yang paling populer  “ Tuhan Yesus Kristus kasihanilah aku “  dan yang  dilaksanakan didepan Sakramen Mahakudus “ Tuhan Yesus Kristus yang hadir dalam Sakramen Mahakudus, kasihanilah aku”  Cobalah anda mengulang ulang doa ini terus menerus, terlebih dikala meditasi dimana sering pikiran lari kemana mana. Daripada sulit berkonsentrasi, sebut saja nama Yesus berulang ulang, dan rasakanlah betapa kedamaian dan keheningan mulai menjalari diseluruh tubuh dan hati kita.

Butir permenungan
Tindakan Yesus pada bacaan hari ini, mengingatkan kita, para pengikut-Nya agar kita tidak takut akan kebencian dan aniaya orang disekitar kita, kalau kita baik dan benar dalam perkataan dan perbuatan. Iman orang buta ini adalah teladan yang istimewa bagi kita  agar kita tetap kuat dan teguh dalam iman akan Kristus yang menderita dan disalibkan sebagai jalan untuk menyelesaikan segala perkara.
Bacaan pertama dari Kitab Wahyu membantu kita untuk memahami kasih dan pertobatan. Yohanes mengajak ketujuh gereja untuk kembali semangat awal yakni semangat cinta kasih . Cinta ksih yang diwartakan sendiri oleh Yesus sendiri dan bahwa Allah sendiri adalah Kasih yang tiada batas batasnya. Disamping itu  Yohanes juga mengajak kita untuk bertobat dengan sungguh sungguh . Sabda Tuhan mengingatkan kita bahwa berkali kali  kita semua jatuh dalam dosa. Namun Ia adalah Tuhan , Bapa yang penuh kasih . Maka dari itu bertobatlah dan lakukanlah perbuatan kasih . Biarkanlah Tuhan  Yesus  merajai seluruh jiwa dan raga kita. Tuhan Yesus adalah kasih yang sempurna. Apapun  hidup kita , siapakah diri kita, Tuhan tetap mengasihi dan mengampuni.

Doa
Ya Tuhan janganlah biarkan aku buta terhadap  penderitaanku, tetapi biarkanlah aku melihat Engkau didalam penderitaanku.   Amin.





Akulah terang dunia.  Barangsiapa mengikuti Aku, ia akan mempunyai terang hidup.


0 komentar:

Post a Comment