November 28, 2018

RENUNGAN HARIAN ( MINGGU 9 DESEMBER 2018 )


Bacaan Liturgi Minggu 9 Desember 2018

Bacaan Pertama  Bar 5:1-9
"Hai Yerusalem, hendaklah engkau menanggalkan pakaian kesedihan dan kesengsaraanmu, lalu mengenakan perhiasan kemuliaan Allah untuk selama-lamanya. Hendaklah engkau berselubungkan kampuh kebenaran Allah, dan memasang di atas kepalamu tajuk kemuliaan dari Yang Kekal. Sebab di bawah kolong langit seri wajahmu akan dipertunjukkan oleh Allah. Dari pihak Allah engkau akan diberi nama abadi: 'Damai sejahtera-Hasil Kebenaran' dan 'Kemuliaan-Hasil Takwa'. 
Bangkitlah, hai Yerusalem, hendaklah engkau berdiri tegak di ketinggian! Tengoklah ke timur! Lihatlah anak-anakmu sudah berkumpul atas firman dari Yang Kudus; mereka berkumpul dari tempat matahari terbenam sampai ke tempat terbitnya. Bersukarialah, karena Allah telah ingat kepada mereka. Memang dahulu mereka pergi dari padamu dengan berjalan kaki, digiring oleh musuh. Tetapi kini mereka dikembalikan kepadamu oleh Allah. Mereka diusung dengan hormat seolah-olah di atas tandu kerajaan. Sebab Allah memerintahkan,  supaya segala gunung yang tinggi dan segenap bukit abadi diratakan, supaya sekalian jurang ditimbun menjadi tanah yang rata. Dengan demikian Israel dapat berjalan dengan aman di bawah naungan kemuliaan Allah.  Hutan rimba dan segala pohon yang harum semerbakpun menaungi Israel atas perintah Allah. Sebab Israel akan dituntun dengan sukacita oleh Allah, oleh cahaya kemuliaan-Nya, dan dengan belas kasihan serta kebenaran-Nya."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur  Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6
Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
*Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi.  Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria,  dan lidah kita dengan sorak-sorai. *Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa,
"Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!"  Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
*Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb!  Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
*Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, 
pasti pulang dengan sorak-sorai  sambil membawa berkas-berkasnya.

Bacaan Kedua  Flp 1:4-6.8-11
Saudara-saudara, setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil dari hari pertama sampai sekarang ini. Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, bahwa Allah yang memulai karya baik di antaramu, akan melanjutkannya sampai pada hari Kristus Yesus. Sebab Allahlah saksiku betapa dengan kasih mesra Kristus Yesus aku merindukan kamu. Dan inilah doaku: Semoga kasihmu semakin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian. Dengan demikian kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus. Dan akhirnya, semoga kamu dipenuhi dengan buah kebenaran oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.
Demikanlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Luk 3:4.6
Siapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya!  Dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.

Bacaan Injil  Luk 3:1-6
Dalam tahun kelima belas pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, menjadi raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias menjadi raja wilayah Abilene; pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Agung,  datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun.  Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan,   "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis! 
Maka Allah akan mengampuni dosamu, seperti ada tertulis dalam nubuat-nubuat Yesaya:   Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Siapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.  Setiap lembah akan ditimbun,  setiap gunung dan bukit akan menjadi rata. Yang berliku-liku akan diluruskan,  yang berlekuk-lekuk akan diratakan. Dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan."
Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan.
Siapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan ditimbun,  setiap gunung dan bukit akan menjadi rata.  Yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan.  Dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan." Menjadi seruan pertobatan yang disampaikan oleh Yohanes Pembaptis di padang gurun. Padang gurun kehidupan kita pada zaman ini adalah tempat kita terlibat hidup sehari hari.
Ada seorang anak lulusan SMA tidak mungkin melanjutkan kuliah karena kesulitan dana, namun dia mempunyai ketangkasan dalam berelasi. Ada tetangga yang menawarkan untuk bekerja dikolam pemancingan sebagai penjaga karcis, petugas keamanan dan penerima pembayaran. Ternyata kemampuan bergaulnya membuat tempat pemancingan ini lebih ramai dan diminati. Dia semakin faham betapa setiap rupiah yang didapatkan itu sangat berharga dan harus keluar dari jerih lelah pekerjaan, Berbeda dengan saat dia masih sekolah, kadang tidak mau tahu kesulitan orang tua manakala dia membutuhkan uang untuk kegiatan sekolah. Keadaan ini telah mengubah semangat hidupnya, juga penghargaannya akan nilai kerja dan uang.
Menyiapkan jalan Tuhan dan meluruskan lorong bagi-Nya ternyata menjadi sebentuk kegiatan dan usaha nyata melalui hidup dengan lebih menghargai kerja orang tua, lebih menghargai nilai uang dari hasil kerja. Bila kita bisa meninggalkan kerakusan hidup dan tidak hanya berpikir kepentingan diri sendiri, menghargai kerja tangan dan jerih lelah sehari hari, disitulah makna kehidupan menjadi nyata. Dengan cara ini pula , kita menyadari cara Allah menyelenggarakan karya keselamatan  bagi kita.

Butir permenungan
Pada umumnya setiap ada acara besar atau kecil , seperti pesta hut, pesta perkawinan atau pesta lainnya , orang pasti mempersiapkan banyak hal hal sebelumnya.  Apalagi kalau pestanya besar, maka persiapan untuk hal itu sudah dilakukan berbulan bulan sebelumnya. Hal yang sama juga kita lakukan saat ini.  Kita mempersiapkan diri untuk Perayaan  Natal hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus  sebab perayaan ini adalan besar dalam Gereja kita. Akan tetapi kita perlu bertanya pada diri kita sejenak, persiapan apa yang telah kita lakukan untuk menyambut hari Natal ini, baik secara pribadi maupun secara keluarga atau komunitas ?
Sabda Tuhan yang kita dengarkan hari ini, mengajak kita untuk mempersiapkan diri dengan sungguh sungguh untuk menyambut kedatangan Tuhan. Dari padang gurun Yohanes Pembaptis menyerukan pertobatan. Mengulang kembali seruan Nabi Yesaya.  Yohanes menyerukan pertobatan dan pembaptisan. Seruan yang sama  diserukan kepada kita  agar kita bertobat sehingga pantas merayakan  kelahiran Yesus.. Kita diajak untuk berani menata hidup, meninggalkan segala dosa dan memperbaharui diri guna menyambut kedatangan – Nya. Seringkali kita sibuk dengan aneka macam persiapan tetapi kita melupakan melupakan pertobatan batin.Kita sering gegap gempita dengan pesta dan liturgi yang begitu mewah , namun setelah semuanya selesai , kita tetap merasakan kehampaan. Kita seringkali hanya sibuk secara lahiriah namun tidak menyiapkan hati dan batin secara baik. Maka marilah kita bertobat dengan menyiapkan bukan hanya gemerlap perayaan namun lebih pada kebersihan hati dan batin kita.

Doa
Ya Bapa, Semoga kasihmu semakin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian. Amin



Siapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya!  Dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.


0 komentar:

Post a Comment