January 8, 2021

RENUNGAN HARIAN JUMAT 15 JANUARI 2021

Kalender Liturgi Jumat 15 Jan 2021

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I  Ibr 4:1-5.11
Saudara-saudara, baiklah kita waspada,  supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam istirahat Allah masih berlaku. Karena kabar kesukaan itu diberitakan juga kepada kita sama seperti kepada nenek moyang kita. Tetapi sabda pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh seiring dengan pertumbuhan mereka, sebab mereka tidak beriman. Tetapi kita yang beriman, akan masuk ke tempat istirahat seperti yang dikatakan Allah, "Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat peristirahatan-Ku." Hal ini dikatakan Allah,
sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan. Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu ayat Kitab Suci, "Pada hari ketujuh Allah berhenti dari segala pekerjaan-Nya." Dan dalam Kitab Suci yang sama kita baca: "Mereka takkan masuk ke tempat peristirahatan-Ku." Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam peristirahatan itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 78:3.4bc.6c-7.8
Semoga karya Allah jangan dilupakan selama-lamanya.
*Karya Allah telah kami dengar dan kami ketahui, dan diceritakan kepada kami oleh para leluhur. Kami meneruskannya kepada angkatan yang kemudian: puji-pujian kepada Tuhan dan kekuatan-Nya, serta perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya.
*Supaya anak cucu mereka menceritakannya pula kepada anak turunan mereka; supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang teguh perintah-perintah-Nya.
*Jangan sampai seperti nenek moyangnya, mereka menjadi angkatan pendurhaka dan pemberontak, angkatan yang tidak lurus hati, dan jiwanya tidak setia kepada Allah.

Bait Pengantar Injil  Luk 7:16
Seorang nabi agung telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.

Bacaan Injil  Mrk 2:1-12
Selang beberapa hari sesudah Yesus datang ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak. Sementara Yesus memberitakan sabda kepada mereka, beberapa orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya ke hadapan Yesus karena orang banyak itu. Maka mereka membuka atap yang di atas Yesus. Sesudah atap itu terbuka, mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Melihat iman mereka, berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu, "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!" Tetapi di situ duduk juga beberapa ahli Taurat. Mereka berpikir dalam hati,  "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah!  Siapa yang dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?"  Tetapi Yesus langsung tahu dalam hati-Nya bahwa mereka berpikir demikian; maka Ia berkata kepada mereka, "Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu?  Manakah lebih mudah: mengatakan kepada orang lumpuh itu 'Dosamu sudah diampuni', atau mengatakan 'Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan?'?  Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa,"
- lalu berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu -: "Kepadamu Kukatakan: bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"  Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu. Mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang seperti ini belum pernah kita lihat!"
Demikianlah Injil Tuhan. 

Renungan.

Dalam Injil hari ini, dikisahkan tentang penyembuhan orang yang sakit kusta. Itu merupakan tanda kemurahan dan belas kasih Tuhan Yesus kepada orang yang membutuhkan sentuhan kasih yang nyata.Tuhan Yesus tergerak oleh belas kasihan lalu mengulurkan tangan-Nya untuk menyembuhkannya. Bagaimana mengungkapkan belas kasih dan belarasa yang nyata dalam hidup harian ini?  Ketika seorang anak selalu merasa  bersalah dengan pengalaman hidupnya dimasa kecil (selalu disalahkan oleh orang tua , ketika sekolah juga tidak pernah mendapat pujian dari guru, aneka permainan anak anak yang biasanya dijalani dengan riang gembira ternyata juga tidak bisa dibuat  karena selalu diperolok oleh teman sebaya), membuat anak itu tertekan. Sang anak bahkan merasa selalu tidak mampu, tidak diperhitungkan oleh teman dan keluarganya sendiri. Ungkapan kejengkelan tentu juga muncul dalam hatinya karena ketidakberdayaannya ini. Bagaimana anak ini bisa mendapat penyembuhan?

Butir permenungan

Salah satu  usaha yang dibuat oleh keluarga keluarga muda untuk memberi kehangatan kasih kepada putra putri mereka, juga meyakinkan bahwa orang tua sangat mencintai bahkan melindungi dan menjaga. Misalnya ditunjukkan dengan dekapan kasih, bermain atau olah raga bersama sedari anak anak masih balita. Pelbagai sarana , latihan dan cara itu meneguhkan anak anak bahwa orang tua serta keluarga sangat mencintainya. Yakinlah bahwa Tuhan Yesus menyembuhkan anak anak melalui cara cara manusiawi yang bisa diungkapkan dengan sepenuh hati, sebagaimana dibuat para orang tua, 

Doa

Ya Tuhan, berilah kami kemampuan untuk menunjukkan kehadiranmu dengan menuntun dan membimbing tindak tanduk kami sesuai dengan kehendak-Mu. Amin

 

 

 

 

 

 

 

Seorang nabi agung telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.

0 komentar:

Post a Comment