Bacaan Liturgi Sabtu 14 Oktober 2017
PF S. Kalistus, Paus dan Martir
Bacaan Pertama Yl 3:12-21
Hendaklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke lembah Yosafat,
sebab di sana Aku akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari segenap penjuru. Ayunkanlah sabit, sebab sudah masak tuaian.
Marilah, iriklah, sebab tempat anggur sudah penuh; tempat-tempat pemerasan sudah berkelimpahan. Sebab banyaklah kejahatan mereka!
Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah dekatlah hari Tuhan di lembah penentuan! Matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang kehilangan cahayanya. Tuhan mengaum dari Sion,
dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya, dan langit serta bumi pun bergoncang. Tetapi Tuhan adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan benteng bagi orang Israel. "Maka kalian akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, adalah Allahmu, yang tinggal di Sion, gunung-Ku yang kudus. Dan Yerusalem akan menjadi kudus, dan orang-orang luar takkan melintasinya lagi. Pada waktu itu akan terjadi bahwa gunung-gunung akan meniriskan anggur baru, bukit-bukit akan mengalirkan susu, dan segala sungai Yehuda akan mengalirkan air; mata air akan terbit dari rumah Tuhan dan akan membasahi lembah Sitim. Mesir akan menjadi sunyi sepi, dan Edom akan menjadi padang gurun tandus, oleh sebab kekerasan terhadap keturunan Yehuda, oleh karena mereka telah menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tanahnya. Tetapi Yehuda tetap didiami untuk selama-lamanya, dan Yerusalem turun-temurun. Aku akan membalas darah mereka yang belum Kubalas;
Tuhan tetap diam di Sion."
Demikianlah sabda Tuhan.
Hendaklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke lembah Yosafat,
sebab di sana Aku akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari segenap penjuru. Ayunkanlah sabit, sebab sudah masak tuaian.
Marilah, iriklah, sebab tempat anggur sudah penuh; tempat-tempat pemerasan sudah berkelimpahan. Sebab banyaklah kejahatan mereka!
Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah dekatlah hari Tuhan di lembah penentuan! Matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang kehilangan cahayanya. Tuhan mengaum dari Sion,
dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya, dan langit serta bumi pun bergoncang. Tetapi Tuhan adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan benteng bagi orang Israel. "Maka kalian akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, adalah Allahmu, yang tinggal di Sion, gunung-Ku yang kudus. Dan Yerusalem akan menjadi kudus, dan orang-orang luar takkan melintasinya lagi. Pada waktu itu akan terjadi bahwa gunung-gunung akan meniriskan anggur baru, bukit-bukit akan mengalirkan susu, dan segala sungai Yehuda akan mengalirkan air; mata air akan terbit dari rumah Tuhan dan akan membasahi lembah Sitim. Mesir akan menjadi sunyi sepi, dan Edom akan menjadi padang gurun tandus, oleh sebab kekerasan terhadap keturunan Yehuda, oleh karena mereka telah menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tanahnya. Tetapi Yehuda tetap didiami untuk selama-lamanya, dan Yerusalem turun-temurun. Aku akan membalas darah mereka yang belum Kubalas;
Tuhan tetap diam di Sion."
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Mzm 97:1-2.5-6.11-12
Bersukacitalah dalam Tuhan, hai orang benar.
*Tuhan adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita!
*Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
*Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar,
dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.
Bersukacitalah dalam Tuhan, hai orang benar.
*Tuhan adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita!
*Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
*Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar,
dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.
Bait Pengantar Injil Luk 11:28
Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan memeliharanya.
Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan memeliharanya.
Bacaan Injil Luk 11:27-28
Pada suatu hari, Ketika Yesus sedang berbicara kepada orang banyak,
berserulah seorang wanita dari antara orang banyak itu, dan berkata kepada Yesus, "Berbahagialah ibu yang telah mengandung dan menyusui Engkau!" Tetapi Yesus bersabda, "Yang berbahagia ialah
mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya."
Demikianlah Injil Tuhan.
Pada suatu hari, Ketika Yesus sedang berbicara kepada orang banyak,
berserulah seorang wanita dari antara orang banyak itu, dan berkata kepada Yesus, "Berbahagialah ibu yang telah mengandung dan menyusui Engkau!" Tetapi Yesus bersabda, "Yang berbahagia ialah
mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya."
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan
Ada dua orang saling bersahabat , pada awalnya keduanya adalah ateis.
Mereka tidak percaya kepada Tuhan. Dalam perjalanan waktu, salah seorang dari
mereka bertobat menjadi Katolik. Ia menemukan kebahagiaan dalam mengikuti Yesus
.
Suatu hari kedua orang sahabat itu berjumpa. Mereka terlibat dalam
percakapan hangat. Sang ateis bertanya, “Jadi kau sudah bertobat menjadi
pengikut Kristus? ” “ Ya ” jawab si Katolik. “ Kalau begitu kau tahu
banyak tentang Yesus, Misalnya, dimana ia dilahirkan? “ pancing si ateis. “Aku
tidak tahu “ jawabnya santai. Percakapan itu terus berlanjut , “ Berapa usia –
Nya waktu Ia meninggal? “ “ Aku tidak tahu “ jawab si Katolik. “
Berapa kali Ia berkotbah ? “ desak si ateis. “ Aku tetap tidak tahu , kawan “
jawab si Katolik dengan gemas.
Teman ateis mengkritik , “Lho , sebagai seorang yang telah bertobat dan
mengikuti Yesus , rupanya kau mengetahui sedikit sekali tentang – Nya “
Akhirnya teman Katolik menjawab dengan bijak, “ Kau memang benar, Aku malu
karena begitu sedikit pengetahuanku tentang Dia. Tetapi aku tahu hal ini : Tiga
tahun yang lampau aku seorang pemabuk, hutangku banyak, keluargaku berantakan,
anak istriku selalu takut, aku jarang pulang kerumah. Sekarang aku tidak minum
lagi, Hutang hutangku sudah lunas, Keluarga kami bahagia. Anak anak senang
menantikan aku pulang kerumah setiap sore. Itu semua karya Kristus bagiku.
Sebanyak inilah yang aku ketahui tentang Kristus”
Yesus datang ke dunia untuk membawa perubahan besar, yaitu agar manusia
bertobat dan kembali ke pangkuan kasih – Nya . Jawaban manusia akan menentukan
kebahagiaan hidupnya.
"Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan
memeliharanya." ( ay 28 ). Kerap kali orang berpikir bahwa
kebahagiaan itu karena faktor luar, seperti : kecukupan sandang pangan ,
kesehatan , perumahan dan pendidikan. Ada lagi yang menambahkan : mempunyai
kendaraan , roda dua atau empat , Apakah kalau semua itu terpenuhi dengan
sendirinya kita bahagia ? Jangan salah.
Kebahagiaan dialami bukan karena faktor luar. Kebahagiaan akan kita
dapatkan , kita rasakan bila diri kita sendiri bisa menerima yang kita alami
saat ini . Kalau kita mengukur kebahagiaan dari materi, kita tidak akan pernah
bahagia, Apa ukuran cukup itu? Kita diberi ini itu dan menurut
perhitungan sebelumnya sudah cukup, tetapi sekarang tidak merasa cukup lagi.
Orang akan semakin membutuhkan yang lain , lagi , lagi , dan lagi. Ini
menandakan bahwa arah manusia adalah menuju yang tidak terbatas yaitu
Allah Sang Pencipta dan Penyelenggaraan hidup ini.
Kalau kebahagiaan itu bukan dari luar , semestinya harus dicari di “ dalam
“ diri kita. Di hati kita , mendengarkan suara hati sendiri tentang kebahagiaan
. Perasaan perasaan yang muncul dan berkecamuk dalam diri kita , seperti
iri hati , marah , ingin ini itu , dan ingin menang , bila tidak kita arahkan ,
akan menguasai hidup kita dan membuat kita tidak bahagia
Manusia berasal dan akan kembali kepada Sang Pencipta. Tidak
ada yang akan hidup di dunia ini selama lamanya . Selama kita hidup di
dunia ini , hendaknya senantiasa menyediakan waktu untuk mendengarkan
Allah yang berbicara lewat hati kita, serta berani mencoba mewujudkannya..
Dengan demikian kita akan sedikit demi sedikit merasakan kedamaian dan kebahagiaan
. Maka Sabda Tuhan hari ini hidup dalam diri kita
Butir permenungan.
Mendengarkan dan memelihara Sabda Tuhan adalah sumber kebahagiaan sejati.
Memang tidak mudah bagi kita untuk dapat mendengar Sabda Tuhan secara
benar, Yang sering terdengar bahwa saya mendengar “firman” nafsuku sendiri.
Untuk dapat mendengar Sabda Tuhan secara benar , kita dituntut untuk mau
membaca , menimbang nimbang , mencermati suara hati sendiri dan pendapat orang
lain sehingga kita bisa sampai kepada suatu kemantapan pengertian,
“Inilah kebenaran Sabda Tuhan” Memelihara Sabda Tuhan berarti menjadikan
Sabda itu nyata dalam hidup. Iman yang benar selalu menunjukkan
keutamaan, baik pada permulaan, pertengahan maupun akhir. Allah selalu
dimuliakan dan kita diselamatkan dalam kebahagiaan.
Doa.
Ya Allah Bapa, Engkau mengutus Yesus Putra – Mu sebagai Sabda hidup .
Bukalah hati kami yang bebal ini , supaya hati kami senantiasa menerima Sabda –
Mu dan menyimpannya dalam hati kami. Amin.
"Yang berbahagia
ialah
mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya."
mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya."
Betul sekali, kebahagian itu dtg dri dalam hati kita sendiri. Itu kenapa, diharapkan kita jadi pembawa kebahagiaan bagi orang lain, bagaimana bisa melakukan itu jika kita sendiri masih berpikir iri bahwa orang lain lebih bahagia sedangkan kita tidak.
ReplyDelete