December 17, 2021

RENUNGAN HARIAN, RABU 5 JANUARI 2022

Kalender Liturgi Rabu 5 Jan 2022

Warna Liturgi: Putih

Bacaan I  1Yoh 4:11-18
Saudara-saudaraku yang terkasih, Allah begitu mengasihi kita! Maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita,  dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui bahwa  kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Dan kami telah bersaksi  bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih,
dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yakni kalau kita mempunyai keberanian yang penuh iman  pada hari penghakiman, karena, sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.  Di dalam kasih tidak ada ketakutan,  sebab ketakutan mengandung hukuman. dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 72:1-2.10-11.12-13
Segala bangsa di bumi, ya Tuhan, sujud menyembah kepada-Mu.
*Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja  dan keadilan-Mu kepada putera raja!  Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan  dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
*Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan-persembahan; kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti! Kiranya semua raja sujud menyembah kepadanya, dan segala bangsa menjadi hambanya!
*Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong,
ia akan membebaskan orang yang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin,
ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.

Bait Pengantar Injil  1Tim 3:16
Terpujilah Engkau, Kristus, yang diwartakan kepada para bangsa!
Terpujilah Engkau, Kristus, yang diimani oleh seluruh dunia.

Bacaan Injil  Mrk 6:45-52
Sesudah memberi makan lima ribu orang, Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu, dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida. Sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Setelah berpisah dari mereka, Yesus pergi ke bukit untuk berdoa. Ketika hari sudah malam, perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. Ketika melihat betapa payahnya para murid mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Yesus datang kepada mereka berjalan di atas air, dan Ia hendak melewati mereka. Ketika melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, sebab mereka semua melihat-Nya dan sangat terkejut.  Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka, "Tenanglah!  Aku ini, jangan takut!" Lalu Yesus naik ke perahu mendapatkan mereka, dan angin pun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.
Demikianlah sabda Tuhan. 

Renungan

Kita tentu mengalami , betapa nama seseorang yang kita sebut dapat membawa dampak besar pada orang orang yang mendengar. Ketika kita memberi tahu teman kita : “ Bos memanggil kamu sekarang ......” pasti teman kita itu menjadi kaget dan segera menghadap sang bos. Ketika keluarga sedang berkumpul, lalu tiba tiba ibu berkata kalau mbah Surip kakek anak anak , akan datang, pastilah anak anak bergembira karena tahu bahwa kakeknya selalu membawa oleh oleh banyak.  Pada Injil hari ini , saat para murud berteriak teriak karena kepanikan akibat angin sakal , terlihat  pemandangan akan Tuhan Yesus, yang dikira hantu karena berjalan diatas air, Tuhan Yesus berkata : ‘ Tenanglah , Aku ini, jangan takut” Saat tahu bahwa itu Tuhan Yesus, para murid lega. Bahkan menurut bacaan pertama hari ini , apabila kita mengaku bahwa Tuhan Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada didalam dia dan dia didalam Allah. Hanya dengan mengakui dan menyebut nama Tuhan Yesus , sebenarnya kita sudah tinggal bersama Allah dan Allah tinggal didalam diri kita.  Marilah kita menyadari betapa pentingnya menyebut nama Tuhan Yesus dalam doa doa kita, kita selalu berdoa kepada Allah dengan melalui pengantaraan Tuhan Yesus  Kristus. Itulah arti rumusan akhir doa,Demi Tuhan Yesus Kristus atau Dengan perantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami.   Penyebutan nama itu sendiri bukan sekedar pengakuan kosong tetapi menghadirkan diri Allah sendiri.  Maka marilah kita membiasakan diri untuk menyebut nama Tuhan Yesus Kristus dalam setiap doa kita, setiap kita menghadapi bahaya, setiap kali kita berada dalam kesulitan, ketika kita sedang mengemudikan kendaraan di jalan, saat kita menghadap pemimpin kita. Mengapa? Karena saat menyebut nama Tuhan Yesus itu, Allah tinggal dalam diri kiita dan Tuhan menolong kita.

Butir permenungan

Kalah sebelum bertanding adalah kata-kata yang tepat bagi mereka yang menyerah sebelum berusaha. Sikap yang demikian ibarat kayu yang lapuk. Persis seperti murid-murid Yesus ketika mereka harus mencari makan lima ribu orang. Mereka mengusulkan agar orang banyak itu pergi mencari makan masing-masing. Mereka tidak mau repot dan tidak mau berjuang.  Sikap Yesus sungguh berbeda. Yesus ingin mengajarkan para murid dan juga orang banyak untuk datang kepada-Nya dan mengandalkan-Nya. Perintah Yesus kepada murid-murid-Nya agar mereka memberi makan orang banyak juga bertujuan agar murid-murid memahami keterbatasan dan menyadari siapakah Yesus sesungguhnya. Saat itu mereka hanya punya lima roti dan dua ikan. Mana mungkin bisa? Namun, sumber yang terbatas tidak membatasi kuasa Yesus. Dengan lima roti dan dua ikan, Yesus membuat mukjizat hingga cukup untuk lima ribu orang. Bahkan, tersisa dua belas bakul!  Yesus dapat melakukan hal yang luar biasa sekalipun pada sumber yang amat terbatas. Ia pun dapat melakukan hal yang sama terhadap kita. Kisah mukjizat bersama Yesus menjadi sebuah kenyataan ketika Indonesia dilanda wabah Covid-19. Banyak orang yang dengan sukarela membagikan makanan kepada mereka yang terdampak. Karena ada kasih, maka keselamatan pun terjadi disini dan kini. 

Doa

Ya Tuhan, bimbinglah kami agar membiasakan diri untuk menyebut nama Tuhan 

 

 

 

 

 

 

Bapa Yang Mahabaik, ajarlah kami untuk senantiasa berani datang kepada Yesus, Putra-Mu. Semoga kami mampu menjadi saluran kasih-Mu. Amin

 

0 komentar:

Post a Comment