Bacaan Liturgi Selasa 27 Desember 2016
Pesta S. Yohanes, Rasul
dan Pengarang Injil
Bacaan Pertama 1Yoh 1:1-4
Saudara-saudara terkasih, apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar dan kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan, dan kami raba dengan tangan kami; yakni Firman hidup, itulah yang kami tuliskan kepada kamu. Hidup telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya! Dan sekarang kami bersaksi serta memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa, dan yang telah dinyatakan kepada kami. Apa yang telah kami lihat dan kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami.
Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, yakni Yesus Kristus. Semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.
Demikianlah sabda Tuhan.
Saudara-saudara terkasih, apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar dan kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan, dan kami raba dengan tangan kami; yakni Firman hidup, itulah yang kami tuliskan kepada kamu. Hidup telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya! Dan sekarang kami bersaksi serta memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa, dan yang telah dinyatakan kepada kami. Apa yang telah kami lihat dan kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami.
Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, yakni Yesus Kristus. Semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Mzm 97:1-2.5-6.11-12
Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar.
*Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita. Awan dan kekelaman ada sekelilingnya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
*Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
*Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.
Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar.
*Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita. Awan dan kekelaman ada sekelilingnya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
*Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
*Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.
Bacaan Injil Yoh 20:2-8
Pada hari Minggu Paskah, setelah mendapati makam Yesus kosong, Maria Magdalena berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus. Ia berkata kepada mereka, "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya, dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama,
tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus, sehingga ia lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka tibalah Simon menyusul dia, dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain, dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu; dan ia melihatnya dan percaya.
Demikianlah Injil Tuhan.
Pada hari Minggu Paskah, setelah mendapati makam Yesus kosong, Maria Magdalena berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus. Ia berkata kepada mereka, "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya, dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama,
tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus, sehingga ia lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka tibalah Simon menyusul dia, dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain, dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu; dan ia melihatnya dan percaya.
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan.
Yohanes memiliki peran ganda dalam dirinya .
Pertama , ia adalah seorang dari dari antara dua belas rasul yang dipilih Yesus
. Kedua , ia diyakini sebagai penulis Injil keempat . Tak hanya itu , beberapa
kitab dalam Perjanjian Baru diduga kuat juga ditulis Rasul sekaligus penginjil
ini . Sekurang kurangnya, jika tak ditulisnya sendiri, pengaruh ajaran atau
sastra bisa dirasakan dalam surat surat Yohanes dan Kitab Wahyu.
Bacaan
pertama yang diperdengarkan pada hari ini memang masih diragukan apakah ditulis
oleh sang rasul sendiri atau berupa kitab yang sastra dan muatan permenungannya
dijiwai semangat sang rasul. Yang jelas , tampak sekali bahwa permenungan yang
diungkapkan bacaan pada hari ini
mengandung sejumlah besar antusiasme spiritual yang bisa memberikan inspirasi
bagi siapapun yang mendengar dan membacanya. Dalam suratnya ini, Yohanes menegaskan bahwa dirinya dan juga setiap
orang yang beriman tak boleh meragukan kenyataan tentang Yesus.Yohanes
menegaskan bahwa yang dismpaikan ini
bukanlah sekadar hasil dengar dengar perkataan orang dijalanan . Yang
disampaikannya terkait dengan identitas Yesus dalam tulisan ini adalah hasil
perjumpaannya yang nyata dengan Yesus “
Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar ini , kami beritakan
kepada kamu juga , supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan
persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya , Yesus
Kristus “ (1Yoh 1-3).
Tertangkap
jelas dalam kesaksian ini ada tekad dan ketulusan yang kuat dari seorang untuk
mengungkapkan kebenaran kepada orang banyak sekaligus meyakinkan semua orang
yang mendengar tentang Yesus Kristus . Yohanes sangat mengharapkan bahwa
kesaksian akan Yesus ini akan mendatangkan sukacita besar. “Semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna. “ (1Yoh 1 : 4) Penulis telah mengalami
langsung sukacita besar berkat pengalamannya bersama dengan Yesus . Sukacita
itu tak mungkin disimpannya sendiri. Ia merasa harus membagikan sukacita itu
kepada setiap orang yang dijumpai supaya setiap
juga merasakan sukacita yang sempurna tersebut.
Yohanes yang dipestakan hari
ini sering disebut Yohanes anak Zebedeus, saudara Yakobus untuk membedakan dari
Yohanes Pembaptis . Yohanes dipanggil
untuk pelayanan saat sedang mengurus
perahu nelayan milik ayahnya . Pada perjalanan
panggilannya , Yohanes tak hanya
menjadi salah satu dari kelompok dua
belas rasul , Yohanes bahkan menjadi salah satu dari tiga murid istimewa Yesus, bersama denga Petrus dan Yakobus . Yohanes
secara istimewa boleh menyaksikan banyak peristiwa yang tidak dilihat rasul
lainnya.
Butir permenungan.
Peristiwa peristiwa penting
yang dialami Yohanes bersama Yesus dan murid murid kekasih Nya adalah perubahan
rupa Yesus pada malam hari sebelum penyaliban Yesus ditaman Getsemani Pengalaman bersama dengan Yesus ini membuat
Yohanes sangat yakin bahwa Yesus mengasihinya dengan penuh perhatian. Demikian
pula kita yang juga telah mengalami Yesus dalam pelbagai perjumpaan dengan hal
hal baik dalam kehidupan kita sehari hari., tentu memiliki banyak alasan untuk percaya bahwa Allah
mengasihi kita seperti Ia mengasihi
Yohanes , Oleh karena itu , kita harus memiliki semangat dan antusiaisme yang
sama, bahkan lebih, dari yang dimiliki Yohanes dalam memberikan kesaksian
tentang Yesus.
Doa.
Ya
Allah Bapa yang mahabaik, kami ingin selalu dekat dengan –Mu , namun iman kami
masih lemah dan mudah putus asa, maka kami mohon tambahkanlah iman kami. Amin.
0 komentar:
Post a Comment