Kalender Liturgi Senin 11 Okt 2021
Warna Liturgi: Hijau
Bacaan I
Rom 1:1-7
Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil
menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah. Injil itu dahulu telah dijanjikan-Nya dengan
perantaraan nabi dalam kitab-kitab suci, Pokok isinya
ialah tentang Anak Allah yang menurut daging dilahirkan dari keturunan Daud, dan menurut
Roh kekudusan dinyatakan sebagai Anak
Allah yang berkuasa, oleh kebangkitan-Nya
dari antara orang mati. Dia itulah Yesus Kristus Tuhan kita. Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya.
Dan kalian yang telah dipanggil menjadi milik
Kristus, kalian pun termasuk di antara
mereka. Kepada kalian semua yang tinggal
di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus:
Semoga kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus,
menyertai kalian.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur
Tanggapan Mzm 98:1-2-3ab.3cd-4
Tuhan
telah memperkenalkan penyelamatan-Nya.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab
Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan
telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya,
oleh lengan-Nya yang kudus.
*Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya,
Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para
bangsa. Ia ingat akan kasih dan
kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
*Segala ujung bumi telah melihat keselamatan
yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi,
bergembiralah, dan bermazmurlah!
Bait
Pengantar Injil Mzm 95:8ab
Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, dan janganlah bertegar hati.
Bacaan
Injil Luk 11:29-32
Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni
Dia, "Angkatan ini adalah angkatan
yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda,
tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain
tanda nabi Yunus. Sebab sebagaimana Yunus
menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian
pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda
bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman
ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang
dari angkatan ini dan ia akan menghukum
mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung
bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo,
dan sungguh, yang ada di sini lebih dari pada
Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini
dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus,
dan sungguh, yang ada di sini lebih dari pada
Yunus!"
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan.
Seorang ayah dengan tulus berkata kepada putra terkasihnya, :” Nak , aku mencintai engkau seumur hidupku” Sang anak menjawab, :”Apa buktinya?” Ayah diam dan berlalu dengan sedih. “Mengapa ia masih meminta bukti? Bukankah aku ini sudah menjadi bukti yang kuat?” kata sang ayah dalam hati. Ia tentu merasa sedih, setelah sekian tahun ia mencurahkan kasih dengan tulus kepada putranya, namun ternyata putra meragukannya. Menanyakan bukti berarti tidak percaya. Hal serupa juga kita temukan dalam Injil hari ini, Yesus kecewa dengan “angkatan ini” , yakni orang orang Yahudi yang tidak percaya kepada-Nya. Mereka telah hidup bersama-Nya, mendengarkan pengajaran-Nya, menyaksikan mukjizat-Nya yang luar biasa. Akan tetapi, mereka masih tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan Allah, Orang orang Yahudi masih meminta tanda padahal Yesus adalah tanda itu sendiri. Orang orang Ninive bertobat hanya karena sekali mendengar pewartaan Yunus, sang utusan Allah, sedangkan orang orang Yahudi tidak bertobat sekalipun mereka telah mendengar secara langsung pewartaan Yesus Sang Putra Allah. Apa yang belum dilakukan Yesus? Yesus telah melakukan segalanya melebihi apa yang dilakukan Yunus, Namun , karena ketegaran hati mereka , mereka tidak bertobat. Seruan Yesus ini juga ditujukan kepada kita, Dalam keadaan biasa, mungkin seruan Yesus itu tidak terlalu terasa. Namun ketika kita sedang menghadapi masalah yang pelik, iman kita kepada Kristus mulai tergoncang. Dalam keadaan seperti ini, kita mungkin berdoa:”Tuhan , buktikan bahwa Engkau mengasihiku, keluarkan aku dari masalah ini” Dengan berdoa seperti ini, bukanlah kita sama saja dengan orang Yahudi yang meminta tanda ? Yesus sendiri adalah tanda kasih itu. Dengan berefleksi kita akan makin bisa melihat betapa besar campur tangan Tuhan dalam hidup kita. Kita sering kali tidak percaya akan kebaikan Tuhan, karena kita kurang menyadari bahwa Ia selalu hadir bagi kita, atau yang berani menegur kita, juga melalui peristiwa peristiwa hidup.
Butir permenungan.
Kalau mau percaya, ya percaya saja, tidak perlu syarat apapun. Percaya adalah mutlak tanpa keraguan walau kepastian belum jelas. Percaya adalah sikap hati, bukan karena perhitungan dan prediksi matang dari cara berfikir. Tapi percaya merupakan sikap hati, pikiran dan jiwa. Lukas mengisahkan bahwa pada suatu kesempatan Yesus mengungkapkan rasa kesalnya karena orang-orang meminta suatu tanda untuk membuktikan siapakah diriNya yang sebenarnya. Mengapa mereka meminta tanda? Sebenarnya karena mereka heran dan kagum akan semua yang sedang Yesus lakukan dalam kata dan karya. Segala yang Yesus lakukan ini melebihi Salomo yang tidak setia kepada Yahwe, tetapi lebih setia kepada para istrinya. Yesus melebihi Salomo! Yesus juga melebihi Yunus. Yunus merasa takut dan melarikan diri ke Tarsis, Yesus tidak merasa takut dengan kematian. Yunus hanya berada di dalam perut ikan yang kotor, Yesus ada di dalam perut bumi yang gelap dan dingin, tetapi Ia juga mengalahkan maut seorang diri. Yesus tidak akan memberikan tanda disana karena dari kisah nabi Yunus seharusnya telah mereka pahami. Pada zaman nabi Yunus, orang-orang Niniwe bertingkah tidak baik. Maka Tuhan mengutus nabi Yunus untuk menyampaikan pesan kepada orang-orang Niniwe, bahwa dalam waktu empat puluh hari jika Niniwe tidak bertobat maka Niniwe akan dihancurkan. Apa yang terjadi selanjutnya, Niniwe berpuasa dan akhirnya bertobat Allah memberikan keselamatan kepada Niniwe karena mereka bertobat setelah mendengarkan Yunus. Sekarang di hadapan mereka berdiri Seorang yang melebihi Yunus dan Salomo. Jika mereka tidak percaya kepada Yesus, maka pada masa penghakiman kelak orang asing akan bangkit, seperti ratu Syeba, menghukum mereka, orang-orang Yahudi. Tuhan Yesus ingin menjadikan dirinya tanda bagi dunia bahwa kerajaan Allah sudah datang. Namun Kita seringkali menjadikan diri kita orang yang kurang percaya. Kita cenderung menuntut tanda yang dapat ditangkap oleh indra.
Doa
Ya Tuhan
yang mahabaik, ajarilah kami umat-Mu untuk menyadari bahwa Engkau selalu
menyertai kami dalam suka dan duka, dan selalu hadir secara nyata melalui orang
orang yang mencintai kita, atau yang berani menegur kita melalui peristiwa
peristiwa hidup. Amin.
Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, dan
janganlah bertegar hati.
0 komentar:
Post a Comment