September 11, 2021

RENUNGAN HARIAN SENIN 27 SEPTEMBER 2021

Kalender Liturgi Senin  27 Sep 2021

PW S. Vinsensius a Paulo, Imam
Warna Liturgi: Putih

Bacaan I  Za 8:1-8
Datanglah sabda Tuhan semesta alam, bunyinya:  Beginilah sabda Tuhan semesta alam:  "Aku berusaha untuk Sion dengan kegiatan besar
dan dengan kehangatan amarah yang besar." Beginilah sabda Tuhan semesta alam:  "Aku akan kembali ke Sion  dan akan tinggal di tengah-tengah Yerusalem.  Yerusalem akan disebut Kota Setia,  dan gunung Tuhan semesta alam akan disebut Gunung Kudus."  Beginilah sabda Tuhan semesta alam:  "Akan ada lagi kakek-kakek dan nenek-nenek yang duduk di jalan-jalan Yerusalem, masing-masing memegang tongkat karena lanjut usianya. Dan jalan-jalan kota itu akan penuh dengan anak laki-laki dan perempuan yang bermain-main di situ." Beginilah sabda Tuhan semesta alam: "Kalau pada waktu itu sisa-sisa bangsa ini menganggap hal itu ajaib, apakah Aku akan menganggapnya ajaib?  Demikianlah sabda Tuhan semesta alam. Beginilah sabda Tuhan semesta alam: "Sesungguhnya Aku akan menyelamatkan umat-Ku dari timur sampai ke barat, dan Aku akan membawa mereka pulang, supaya mereka tinggal di tengah-tengah Yerusalem. Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan  Mzm 102:16-18.19-21.29.22-23
Tuhan sudah membangun Sion dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Nya.
*Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka. *Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi, untuk mendengarkan keluhan orang tahanan, untuk membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati. *Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram, dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu. supaya nama Tuhan diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem, apabila para bangsa berkumpul bersama-sama dan kerajaan-kerajaan berhimpun untuk beribadah kepada Tuhan.

Bait Pengantar Injil  Mrk 10:45
Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya
sebagai tebusan bagi semua orang.

Bacaan Injil  Luk 9:46-50
Sekali peristiwa timbullah pertengkaran di antara murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di antara mereka. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Karena itu Ia mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nya, dan Ia berkata kepada mereka, "Barangsiapa menerima anak ini demi nama-Ku, dia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku, menerima Dia yang mengutus Aku. Sebab yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar."  Pada kesempatan lain Yohanes berkata,  "Guru, kami lihat seorang mengusir setan demi nama-Mu, dan kami telah mencegahnya, karena ia bukan pengikut kita."  Tetapi Yesus menjawab, "Jangan kalian cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kalian, ia memihak kalian."
Demikianlah Injil Tuhan.
 

Renungan

Menjadi Yerusalem baru dan mewartakan kebaruan dalam pengharapan hidup merupakan panggilan hidup kita. Nubuat Zakharia menunjukan seruan dan kepercayaan akan pemeliharaan Allah yang hebat atas kehidupan nenek moyang dan leluhur kita. Munculnya keyakinan pemeliharaan dan kasih Allah dilukiskan sangat hidup “ Sesungguhnya Aku akan menyelamatkan umat-Ku  dari timur sampai kebarat dan Aku akan membawa mereka pulang supaya mereka tinggal ditengah tengah Yerusalem. Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran” Menjadi Yerusalem baru bagi zaman ini, dengan situasi sosial kemasyarakatan yang kita fahami, menjadi kesempatan bagi kita umat Katolik untuk mewartakan kehidupan yang menunjukkan keberpihakan. Kalau Allah memelihara hidup kita, nenyediakan tempat hidup yang harus kita diami, maka kita bisa menunjukkan  kepada orang lain sikap dan cara hidup kita yang baik pula. Pelbagai inisiatif yang muncul dari umat Katolik untuk menjadi pioner dalam memelihara keutuhan ciptaan, menjaga kesuburan tanah dengan pembuatan lubang resapan biopori, menjaga daerah daerah tangkapan serta resapan air , juga fersedia air bersih dengan membangun   “Gerakan Masyarakat Cinta Air” , ternyata  menjadi tanda harapan baru dalam kehidupan sehari hari, tatkala orang lain hanya berpikir untuk kebutuhan sendiri, Semoga selalu muncul inisiatif baru untuk memelihara ciptaan Tuhan yang indah ini

Butir Permenungan

Sabda Yesus mengajak kita untuk mengalami kegembiraan dalam penghayatan iman kita. Adanya terang dalam pengharapan yang menghantar kita seperti seorang anak kepada kebenaran, memberikan kita semangat yang teguh dalam menghayati dan mempraktekkan kasih dan pelayanan sebagai pengikut Tuhan. Terkadang sebuah popularitas menjadi sebuah ukuran. Semakin populer atau terkenal seseorang maka akan semakin mahal nilainya. Orang menjadi kagum karena tampil dimana-mana dan mempunyai daya tarik yang luar biasa. Murid-murid pun Yesus bertengkar, berebut menjadi yang terbesar. Tak mau disaingi, mereka juga mencegah orang lain mengusir setan demi nama Yesus. Padahal, mereka sendiri gagal melakukannya (Luk 9:40). Sebagai manusia, nampaknya secara diam-diam mereka memperebutkan ‘popularitas’ di antara mereka. Yesus mengetahui pikiran mereka, kemudian Ia mengambil seorang anak kecil dan membopongnya. Yesus mengatakan:”Barangsiapa menerima anak ini demi Nama-Ku, di menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku, menerima Dia yang mengutus Aku. Sebab yang terkecil di antara kalian, dia yang terbesar”. Sosok yang lemah dan tak berdaya ini menjadi lambang para murid sendiri. Meski diutus untuk mewartakan Injil, mereka sebenarnya tidak lebih dari kumpulan orang kecil dan sederhana. Sungguh tidak pantas kalau mereka berebut menjadi yang terbesar. Karena kekuatan para murid tidak berasal dari diri mereka sendiri, melainkan dari Allah. Yesus mengajarkan bahwa kebesaran seseorang ditentukan bagaimana sikap hatinya. Bisa jadi mereka yang dianggap paling kecil di dalam kehidupan masyarakat justru dialah yang paling banyak berbuat kebaikan dan membantu sesamanya. Membantu bukan hanya sekedar dengan barang, namun mau mendengarkan sesamanya adalah bagian dari membantu sesama. Seorang anak kecil akan lebih mudah diberi tahu dan diberi pengertian tentang sesuatu, dan dampaknya akan besar untuk hidupnya kedepan. Sementara seorang tua belum tentu mudah menerima masukan dan mendengarkan orang lain.  Seorang anak kecil mendengarkan orang lain dengan tulus. Demikian juga ketika diperintah orang lebih tua akan menjalankan dengan polos. Jika dilihat dari pengertian orang besar, mungkin dia menjadi orang yang bodoh. Namun dalam pengertian Kritiani, ketulusan dan kepolosan itu diperlukan untuk mendengarkan dan melaksanakan perintah Tuhan.

Doa

Allah Bapa Mahabijaksana, Sabda yang mewartakan Dikau penuh kesanggupan, semoga berkembang di tengah-tengah kami dan semoga mempersatukan kami menjadi umat-Mu, yang melaksanakan Sabda-Mu. Amin.

 

 

 

 

 

 

 

Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya
sebagai tebusan bagi semua orang.

 

0 komentar:

Post a Comment