Bacaan Liturgi Sabtu 2 September 2017
Bacaan Pertama 1Tes 4:9-11
Saudara-saudara, tentang kasih persaudaraan, kiranya tidak perlu aku menulis kepadamu. Sebab kalian sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah. Hal itu kalian amalkan juga terhadap semua saudara di seluruh wilayah Makedonia. Tetapi kami menasihati kalian, saudara-saudara, agar kalian lebih sungguh-sungguh lagi mengamalkannya. Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri
dan bekerja dengan tangan, sebagaimana telah kami pesankan kepada kalian.
Demikianlah sabda Tuhan.
Saudara-saudara, tentang kasih persaudaraan, kiranya tidak perlu aku menulis kepadamu. Sebab kalian sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah. Hal itu kalian amalkan juga terhadap semua saudara di seluruh wilayah Makedonia. Tetapi kami menasihati kalian, saudara-saudara, agar kalian lebih sungguh-sungguh lagi mengamalkannya. Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri
dan bekerja dengan tangan, sebagaimana telah kami pesankan kepada kalian.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Mzm 98:1.7-8.9
Tuhan akan datang menghakimi para bangsa dengan adil.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
*Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gunung bersorak-sorai bersama-sama di hadapan Tuhan.
*Sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.
Tuhan akan datang menghakimi para bangsa dengan adil.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
*Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gunung bersorak-sorai bersama-sama di hadapan Tuhan.
*Sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.
Bait Pengantar Injil Yoh 13:34
Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan; yaitu supaya kalian saling menaruh cinta kasih, sebagaimana Aku telah menaruh cinta kasih kepadamu.
Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan; yaitu supaya kalian saling menaruh cinta kasih, sebagaimana Aku telah menaruh cinta kasih kepadamu.
Bacaan Injil Mat 25:14-30
Pada suatu hari Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, "Hal Kerajaan Surga itu seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua, dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu dan memperoleh laba lima talenta.
Hamba yang menerima dua talenta pun berbuat demikian, dan mendapat laba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lubang di tanah, lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama kemudian pulanglah tuan hamba-hamba itu, lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta datang dan membawa laba lima talenta. Ia berkata, 'Tuan, lima talenta Tuan percayakan kepadaku. Lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.' Maka kata tuannya kepadanya, 'Baik sekali perbuatanmu itu, hamba yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil! Aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta, katanya, 'Tuan, dua talenta Tuan percayakan kepadaku. Lihat, aku telah mendapat laba dua talenta.' Maka kata tuan itu kepadanya, 'Baik sekali perbuatanmu hamba yang baik dan setia! Karena engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, maka aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Kini datang juga hamba yang menerima satu talenta dan berkata, 'Tuan, aku tahu bahwa Tuan adalah manusia kejam, yang menuai di tempat Tuan tidak menabur, dan memungut di tempat Tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta Tuan di dalam tanah. Ini, terimalah milik Tuan!' Maka tuannya menjawab, 'Hai engkau, hamba yang jahat dan malas! Engkau tahu bahwa aku menuai di tempat aku tidak menabur, dan memungut di tempat aku tidak menanam. Seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerima uang itu serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya,
dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, akan diberi sampai ia berkelimpahan, tetapi siapa yang tidak punya, apa pun yang ada padanya akan diambil. Dan buanglah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan ada ratap dan kertak gigi'."
Demikianlah Injil Tuhan.
Pada suatu hari Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, "Hal Kerajaan Surga itu seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua, dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu dan memperoleh laba lima talenta.
Hamba yang menerima dua talenta pun berbuat demikian, dan mendapat laba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lubang di tanah, lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama kemudian pulanglah tuan hamba-hamba itu, lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta datang dan membawa laba lima talenta. Ia berkata, 'Tuan, lima talenta Tuan percayakan kepadaku. Lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.' Maka kata tuannya kepadanya, 'Baik sekali perbuatanmu itu, hamba yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil! Aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta, katanya, 'Tuan, dua talenta Tuan percayakan kepadaku. Lihat, aku telah mendapat laba dua talenta.' Maka kata tuan itu kepadanya, 'Baik sekali perbuatanmu hamba yang baik dan setia! Karena engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, maka aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Kini datang juga hamba yang menerima satu talenta dan berkata, 'Tuan, aku tahu bahwa Tuan adalah manusia kejam, yang menuai di tempat Tuan tidak menabur, dan memungut di tempat Tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta Tuan di dalam tanah. Ini, terimalah milik Tuan!' Maka tuannya menjawab, 'Hai engkau, hamba yang jahat dan malas! Engkau tahu bahwa aku menuai di tempat aku tidak menabur, dan memungut di tempat aku tidak menanam. Seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerima uang itu serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya,
dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, akan diberi sampai ia berkelimpahan, tetapi siapa yang tidak punya, apa pun yang ada padanya akan diambil. Dan buanglah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan ada ratap dan kertak gigi'."
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan.
Mungkin kita bertanya tanya apa maksud dari perumpamaan yang diutarakan Yesus hari ini? Tiga orang hamba yang dititipkan kepercayaan oleh tuannya adalah gambaran tentang diri kita. Itu bukan soal besar kecilnya talenta yang diberikan oleh sang tuan kepada hambanya, tetapi ini berkaitan dengan kualitas dan tanggung jawab ketiga hamba itu terhadap kepercayaan yang mereka terima. Hamba pertama dan kedua berbuat hal yang sama, yaitu menjalankan uang yang mereka terima sehingga memperoleh laba. Sementara hamba yang ketiga menyembunyikan uang tersebut didalam tanah sehingga ia tidak memperoleh laba atau keuntungan . Dan perlu kita ingat disini bahwa mereka diberi talenta dengan jumlah yang berbeda sudah sesuai dengan kemampuan masing masing.
Kita pun diberikan kepercayaan oleh Tuhan . Sejak kita lahir dan bertumbuh sebagai manusia , Tuhan memberi kita kepercayaan sesuai dengan kemampuan kita. Dan bagaimana tanggapan kita terhadap kepercayaan yang diberikan Tuhan itu? Hanya kita sendiri yang bisa menjawab pertanyaan ini. Ada saatnya nanti Tuhan akan membuat perhitungan yang sama dengan kita. Apakah kita menumbuh-kembangkan kepercayaan Tuhan kepada kita atau tidak, tergantung pada bagaimana kualitas hidup kita didunia ini. Kualitas kemuridan kita sebagai pengikut Kristus terletak pada bagaimaba kita mempertanggung jawabkannya. Apakah kita bertindak sebagai murid yang bertanggung jawab ataukah kita malah menyalahkan Tuhan karena kita lalai pada kepercayaan yang diberikan-Nya?
Semoga pada hari perhitungan nanti kita didapati oleh Tuhan sebagai murid –Nya yang berkualitas dan bertanggung jawab.
Butir permenungan.
Terkadang heran rasanya , karena dijaman yang secanggih ini , masih ada saja orang orang yang merasa dirinya tidak mempunyai kemampuan apa apa. Entah karena jaman yang semakin maju sehingga mampu menciptakan begitu banyak teknologi yang tanpa sadar membuat manusia menjadi “malas” atau justru manusianya yang menjadi minder terhadap teknologi yang terus berkembang dengan pesat.
Pernahkah kita melihat kedalam diri kita untuk menemukan potensi yang Tuhan berikan ? Mungkin selama ini kita sibuk melihat kekanan kiri , mengagumi kemampuan orang lain, bahkan mungkin bisa menimbulkan rasa iri hati juga. Tapi sudahkah kita melihat dan mencari kemampuan yang ada dalam diri kira ? Jika kita tidak pernah menyadari hal itu, bisa jadi kita tidak atau belum bersyukur atas potensi yang kita miliki .
Selanjutnya , sudahkah kita menggunakan potensi kita untuk menjadi berkat bagi diri kita dan orang lain?
Teman , ambillah waktu sekaranguntuk menemukan dan mengenali talenta yang Tuhan percayakan pada diri kita masig masing . Setelah itu , pikirkanlah bagaimana cara mengembangkannya agar bermanfaat bagi hidup kita dan orang lain, serta bagi dunia.
Talenta apa yang saya miliki?
Doa.
Ya Tuhan , mampukan kami untuk bertanggung jawab atas apa yang telah kami peroleh dari -Mu sehingga kami layak sebagai murid murid - Mu. Amin.
Perintah baru Kuberikan kepadamu,
sabda Tuhan; yaitu supaya kalian saling menaruh cinta kasih, sebagaimana Aku telah menaruh cinta kasih kepadamu.
0 komentar:
Post a Comment